Anda di halaman 1dari 10

SHALAT JUM’AT DAN JAMA’AH

Diajukan Sebagai Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah Fiqh Ibadah

Disusun Oleh:
Khairul Fadhli Azukma (0205213117)
Muhammad Furqan Alrizky (0205213109)
Heri Yurianda Nasution (0205213136)
Tika Afrianti (0205212060)
Yuli Astri Khorvica Harahap (0205213066)

HUKUM PIDANA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2023

1
PEMBAHASAN
1. Shalat Jum’at
A. Pengertian Shalat Jum’at
Shalat jum’at ialah shalat dua rokaat yang di lakukan dengan berjamaah, setelah
dilakukan dua khutbah pada waktu Zuhur di hari jum’at. Khutbah jum’at dan shalat
jum’at mempunyai hubungan yang tak terpisahkan. Keduanya saling melengkapi.
Oleh karena itu, Sebelum khotib naik mimbar sering di bacakan peraturan, bahwa
pada saat khatib naik mimbar (mulai khutbah) jamaah dilarang berbicara, berisyarat
dan sejenisnya. Barang siapa melakukanya maka sia-sialah jumatanya. Shalat jum’at
dapat dilakukan di dalam kota maupun diluar kota, seperti di masjid, di kantor, atau
di lapangan yang sekelilingnya ada penduduknya.

B. Hukum Shalat Jum’at


Shalah Jum’at memiliki hukum fardhu‘ain bagi laki-laki dewasa beragama
islam, merdeka dan menetap di dalam negeri atau tempat tertentu. Jadi bagi para
perempuan, anak-anak, orang sakit dan budak, solat jumat tidaklah wajib
hukumnya.
Dalil Al-Qur’an Surah Al Jum’ah ayat 9:

َ‫نَي َّْو َِمَاْل ُج ُمعَ َِةَفَاَ ْس َع َْوَاِلى‬


َْ ‫صلوةَ ِم‬ ََ ‫يَاَيُّ َهاالَّ ِذيْنَََا َمنُ ْوااِذَانُ ْود‬
َّ ‫ِيَ ِلل‬

َْ ‫للاَِ َوذَ ُروااْل َب ْي ََعَذَ ِل ُك َْمَ َخي ٌْرلَ ُك َْمَا‬


ََ‫ِنَ ُك ْنت ُ َْمَتَ ْعلَ ُم ْون‬ َ َ‫ِذ ْك َِر‬
Artinya:
‘’Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada
hari jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah

2
jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”( QS. Al
jumuah: 9)
C. Syarat-syarat Shalat Jum’at
Persyaratan shalat jum’at adalah:
1. Diadakan pada suatu tempat di mana para jamaah shalat jum’at,
2. Dilakukan secara berjamaah. Para ulama berbeda pendapat tentang batasan
jumlah minimal jamaah. Abu Hanifah berpendapat sekurang- kurangnya 4
orang termasuk imam. Imam Syafi’i dan Ahmad bin Hambal
mempersyaratkan 40 orang laki-laki dewasa. Sedangkan Imam Malik hanya
memberi kriteria, jamaah jum’at harus mencapai jumlah yang layak untuk
membentuk perkampungan,
3. Dilakukan sepenuhnya pada waktu Dzuhur, yaitu ketika matahari tergelincir,
4. Harus di dahului dua khutbah sebelum shalat dengan memenuhi syarat dan
rukunnya,

D. Adapun syarat-syarat khutbah adalah:


 Dilakukan pada waktu dzuhur,
 Dilakukan sebelum shalat jum’at,
 Berdiri bagi khotib, jika mampu
 Duduk di antara dua khutbah
 Suci dari hadas dan najis
 Menutup aurat.

E. Adapun rukun khutbah adalah:


1. Mengucapkan puji-pujian kepada Allah.
2. Shalawat atas Rasulullah SAW.
3. Mengucap syahadat (bersaksi tidak ada Tuhan yang sebenarnya melainkan
Allah dan bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan-Allah).

3
4. Berwasiat (nasihat) dengan takwa dan mengajarkan apa-apa yang perlu kepada
pendengar, sesuai dengan keadaan tempat dan waktu, baik urusan agama maupun
urusan dunia seperti ibadah kesopanan, pergaulan, perekonomian, pertanian,
siasat, dan sebagainya dengan bahasa yang dipahami oleh pendengar.
5. Membaca ayat Alquran pada salah satu kedua khutbah.
6. Berdoa untuk mu'minin dan mu'minat pada khutbah yang kedua.

F. Adapun berikut hikmah dari pelaksanaan sholat Jumat:


1. Memberi kesempatan umat muslim agar bersosialisasi satu sama lain
2. Mendatangkan pahala yang sangat besar
3. Dosa umat muslim yang mengerjakan sholat Jumat akan dihapus, hal
tersebut sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang berbunyi sebagai berikut:
"Di antara salat lima waktu, di antara Jumat yang satu dan Jumat berikutnya,
itu dapat menghapuskan dosa di antara keduanya selama tidak dilakukan dosa
besar," (HR. Muslim)
4. Khutbah Jumat dapat dijadikan bahan dalam memperbaiki diri dan
menambah pengetahuan agama
5. Setiap langkah yang diambil menuju sholat Jumat mendatangkan ganjaran
puasa dan sholat setahun. Aus bin Aus meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW
bersabda: "Barang siapa yang mandi pada hari Jumat dengan mencuci kepala
dan anggota badan lainnya, lalu ia pergi di awal waktu atau ia pergi dan
mendapati khutbah pertama, lalu ia mendekat pada imam, mendengar khutbah
serta diam, maka setiap langkah kakinya terhitung sebagai puasa dan salat
setahun," (HR. Tirmidzi)
6. Sebagai bentuk kasih sayang Allah karena hanya terdiri dari dua rakaat.

4
2. Shalat Jamaah
A. Pengertian Shalat Jamaah
Shalat jamaah adalah shalat yang dikerjakan oleh dua orang atau lebih secara
bersama-sama dengan satu orang didepan sebagai imam dan yang lainya dibelakang
menjadi makmum. Shalat jamaah termasuk salah satu keistimewaan yang diberikan
dan disyariatkan secara khusus bagi umat islam. Karena di dalamnya mengandung
nilai-nilai pembiasaan diri untuk patuh, bersahabat, berani, dan tertib aturan,
disamping nilai sosial untuk menyatukan hati dan menguatkan ikatan

B. Hukum Shalat Berjamaah


Shalat berjamaah hukumnya sunah muakad, artinya sunah yang dikuatkan atau
sunah yang sangat penting untuk di kerjakan. Di samping itu bagi orang yang
mengerjakan shalat berjamaah, maka dilipatgandakan pahalanya sampai 27 kali
lipat di banding dengan shalat sendiri. Hal ini sesuai sabda Nabi Muhammad SAW
Dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW. bersabda: “kebaikan shalat berjamaah itu
melebihi shalat sendirian sebanyak 27 derajat”.(HR. Bukhari dan Muslim)

C. Syarat-syarat Shalat Berjamaah


Syarat-syarat berjamaah dapat di katagorikan menjadi dua; syarat yang
berhubungan dengan imam dan syarat-syarat yang berhubungan dengan ma’mum.

D. Syarat menjadi imam


 Islam, karena itu adalah syarat utama dalam pendekatan diri seorang hamba
kepada Allah,
 Akil
 Baligh, merujuk hadis nasari Ali, bahwasanya Nabi muhammad SAW
bersabda: “Diangkatlah pena dari dua orang (perbuatan mereka tidak di catat
sebagai kebaikan maupun keburukan): Dari orang gila yang kehilangan

5
kontrol atas akalnya sampai ia sadar, dari orang tidur sampai ia bangun, dan
dari anak kecil sampai ia baligh.”
 Laki-laki, imam sholat jamaah harus seorang laki- laki, dan wanita tidak boleh
menjadi imam bagi laki-laki,
 Imam haruslah orang yang mampu membaca Al-qur’an dengan baik. Dengan
bahasa lain, orang yang tidak ahli membaca Al-qur’an tidak boleh menjadi
imam orang yang ahli membaca Al-quran, karena sholat meniscayakan Al-
qur’an.

E. Syarat mengikuti jamaah bagi makmum.


 Tidak boleh mendahului imam, merujuk hadis Rasullah SAW yaitu
Sesungguhnya imam di tunjuk untuk diikuti.
 Mengetahui gerakan perpindahan imam, dengan melihat, mendengarkan atau
mengikuti dari jamaah lain jika demikian halnya maka sholat jamaahnya sah
meskipun jaraknya jauh dan terhalang oleh bangunan. Selama tidak
menghalangi untuk mengetahui perpindahan gerakan imam maka tetap sah
meskipun suara imam tidak sampai ke shalat mereka bahkan meskipun
tempatnya berbeda seperti masjid dan rumah.
 Mengikuti imam, dalam artian bahwa gerakan ma’mum dalam sholat harus
setelah gerakan imam.
F. Keutamaan Sholat Berjamaah
 Pahala 27 Derajat, Melakukan sholat berjamaah akan mendapatkan ganjaran
pahala sebanyak 27 kali lipat. Berbeda dengan melakukan sholat secara
sendiri yang hanya mendapatkan 1 pahala kebaikan. Rasulullah SAW
bersabda: "Sholatnya seseorang dengan berjamaah melebihi salat yang
dikerjakannya sendiri sebanyak 27 derajat." (HR. Muslim)

6
 Sholat Berjamaah Lebih Disukai Allah SWT Seseorang yang melakukan
sholat secara berjamaah lebih disukai oleh Allah SWT ketimbang yang
melakukan sholat sendirian.
 Dijaga dari Godaan Setan, Allah SWT menjanjikan mereka yang melakukan
sholat secara berjamaah agar terlindung dari godaan setan yang terkutuk.
 Dibebaskan dari Api Neraka, Mereka yang menunaikan sholat secara
berjamaah akan dibebaskan dari api neraka. Hal ini sesuai sabda Rasulullah
SAW yang berbunyi: "Barangsiapa yang sholat selama 40 hari secara
berjamaah dengan mendapatkan takbiratul ihram, maka ditulis untuknya dua
kebebasan, yakni kebebasan dari api neraka dan kebebasan dari sifat
munafik." (HR. Tirmidzi)
 Diampuni Dosa Dosanya yang Lalu, Keutamaan sholat berjamaah lainnya
dibanding salat sendiri yaitu akan diampuni dosa dosa yang terdahulu.

3. Makmum Masbuk
makmum masbuk adalah makmum yang terlambat datang saat salat berjamaah.
Artinya, makmum tersebut bergabung salat berjamaah saat imam sudah memulai
salat.
A. tata cara makmum masbuk saat imam masih berdiri sebelum rukuk sebagai
berikut :
 Takbiratul Ihram. Kemudian membaca Al Fatihah, jika imam ada di dua
rakaat pertama salat sirriyyah atau salat yang bacaannya di dalam hati, hingga
di rakaat ketiga dan rakaat keempat. Namun, apabila imam ada di dua rakaat
pertama shalat jahriyyah atau salat yang bacannya di baca keras, maka tidak
ada kewajiban membaca Al Fatihah, karena makmum diwajibkan untuk
mendengarkan bacaan imam.
 Setelah itu, makmum masbuk membaca salah satu surat dari Al- Quran, jika
imam ada di dua rakaat pertama shalat sirriyyah. Namun, apabila imam di dua

7
rakaat pertama shalat jahriyyah, maka tidak ada kewajiban membaca Al
Fatihah. Demikian juga jika ada di rakaat ketiga atau keempat, maka cukup
membaca Al Fatihah dan tidak dianjurkan untuk membaca surat.
 Kemudian dilanjutkan dengan mengikuti gerakan-gerakan imam hingga imam
selesai.
 Apabila terdapat rakaat yang terlewat, maka ketika imam melakukan salam,
makmum masbuk harus bangkit berdiri untuk menyempurnakan rakaat yang
terlewat hingga selesai.

B. Kriteria Makmum Masbuk


 Makmum yang tertinggal sebagian surat Al-Fatihah.
 Makmum yang tertinggal keseluruhan surat Al-Fatihah.
 Makmum yang tertinggal sebagian surat-surat Al-Qur'an.
 Makmum yang tertinggal surat-surat Al-Qur'an keseluruhan.
 Makmum yang tertinggal rukuknya bersama imam.
 Makmum yang mendapati imam sedang rukuk, i'tidal, sedang sujud atau
sedang duduk diantara dua sujud.

8
PENUTUP

Kesimpulan

Shalat jum’at adalah shalat dua rakaat yang di dahului oleh dua khutbah dan
dilakukan pada waktu zuhur dengan berjamaah, shalat jum’at hukumnya fardu’ain,
artinya wajub dilaksanakan bagi setiap muslim yang sudah balig, berakal sehat,
merdeka, dan orang yang mukim, adapun syarat-syarat jum’at adalah:

1) Diadakan pada suatu tempat di mana para jamaah shalat jum’at,

2) Dilakukan secara berjamaah,

3) Dilakukan sepenuhnya pada waktu Dzuhur,

4) Harus didahului dua khutbah.

Shalat berjamaah adalah shalat yang dikerjakan bersama-sama, paling sedikit


dikerjakan oleh dua orang, satu orang di depan menjadi imam dan yang lainnya di
belakangnya menjadi makmum, shalat berjamaah hukumnya sunah muakad, artinya
sangat di anjurkan untuk di kerjakan, karena pahalanya berlipat ganda sampai 27
derajat. Syarat-syarat berjamaah dapat dikatagorikan menjadi dua; syarat yang
berhubungan dengan imam dan syarat-syarat yang ber hubungan dengan makmum.
makmum masbuk adalah makmum yang terlambat datang saat salat berjamaah.
Artinya, makmum tersebut bergabung salat berjamaah saat imam sudah memulai
salat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ayyub, Syaikh Hasan.Terjemah Fiqh Ibadah.Terj. Abdul Rosyad Jakarta: PUSTAKA


AL- KAUTSAR,2004.
Azzam, Abdul Aziz Muhammad. Fiqh Ibadah. Jakarta: Azmah, 2009.
Hilmi Husada, halat jumat dan shalat berjamah HILMIHUSADA.WORPRESS.COM
ParadisaNunniMegasariartikel detikjateng, "Makmum Masbuk: Pengertian dan Tata
Cara Melakukannya dalam Salat Jamaah"
selengkapnya https://www.detik.com/jateng/beri
ta/d-6552084/makmum-masbuk-pengertian-
dan-tata-cara-melakukannya-dalam-salat-
jamaah.

10

Anda mungkin juga menyukai