Anda di halaman 1dari 7

1.

Pengertian Shalat Jum'at dan Hukumnya

Shalat Jum'at adalah shalat wajib dua rakaat yang dilakukan sesudah khotbah pada
waktu dhuhur di hari Jum'at. Dengan demikian shalat Jum'at hanya sekali dalam
seminggu. Shalat Jum'at hukumnya fardu ain bagi setiap muslim laki-iaki yang sudah
dewasa, berakal sehat, merdeka, dan tidak sedang musafir. Firman Allah dalam S.
Al-Jumu’ah ( 62 ) ayat 9 sebagai berikut :

‫َّللاِ َوذَ ُروا‬َّ ‫ص ََل ِة ِم ْن َي ْو ِم ْال ُج ُم َع ِة فَا ْس َع ْوا ِإلَ ٰى ِذ ْك ِر‬ َ ‫َيا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ِإذَا نُود‬
َّ ‫ِي ِلل‬
َ‫ْال َب ْي َع ۚ ٰذَ ِل ُك ْم َخي ٌْر لَ ُك ْم ِإ ْن ُك ْنت ُ ْم ت َ ْعلَ ُمون‬
Artinya :

Wahai orang-orang yang beriman apabila telah diseru untuk melaksanakan shalat
pada hari Jum'at, maka bersegeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual
beli.

Dalam hadits Rosulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Tariq ibnu
Syihab dijelaskan bahwa Shalat Jum'at tidak wajib bagi wanita, anak-anak. hamba
sahaya, orang sakit, dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan (musyafir).

Hadits Rasulullah saw tersebut adalah :

Artinya : Jum'at itu hak yang wajib dikerjakan oleh setiap orang Islam dengan
berjamaah, kecuali empat golongan yaitu hamba sahaya, perempuan, anak-anak,
dan orang-orang musyafir.

2. Syarat Wajib dan Sah Shalat Jum'at

Syarat-syarat shalat Jum'at meliputi syarat wajib dan syarat sah shalat. Kedua syarat
itu harus diketahui dan dipahami setiap muslim.

a. Syarat Wajib Shalat Jum'at

Shalat Jum'at wajib dilakukan apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1) Islam, orang yang bukan Islam tidak wajib shalat Jum'at;

2) Balig (dewasa), tidak wajib shalat Jum'at bagi anak-anak;

3) Sehat akal, orang gila tidak wajib;

4) Laki-laki, perempuan tidak wajib;


5) Sehat badan, tidak wajib bagi orang yang sakit;

6) Bermukim (tidak sedang bepergian), musafir tidak wajib.

b. Syarat Sah Shalat Jum'at

Untuk mendirikan shalat Jum'at, harus terpenuhi syarat sah sebagai berikut:

1) dilaksanakan di tempat-tempat yang sudah tetap

2) dilaksanakan secara berjamaah, sedangkan jumlah jamaah tidak ada ketentuan


dari Rasulullah saw.;

3) dilaksanakan pada waktu shalat Dhuhur, sebagaimana yang dilakukan Rasulullah


saw. sebagaimana disabdakan Rosulullah SAW yang bunyinya sebagai berikut:

Artinya :

Rasulullah saw. shalat Jum'at ketika matahari telah tergelincir. (H.R.al-Bukhari dari
Anas Ibn Malik )

4) shalat Jum'at diawali dengan dua khotbah.

Dalam sebuah hadits, diriwayatkan sebagai oleh Muslim sebagai berikut:

‫ب يَ ْو َم ا‬ ُ ‫سلَّ َم يَ ْج‬
ُ ‫ط‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ ُ ‫ع َم َر قا َ َل كا َ نَ َر‬
َ ‫س ْو ُل ا هلل‬ ُ ‫َع ِن ا ب ِْن‬
‫ ر و ا ه مسلم‬. ‫ْل ُج ُم َع ِة قَا اِماًَ ث ُ َّم يَقُ ْو ُم‬
Artinya :

Dari lbnu Umar berknta, " Rasulullah saw. berkhotbah pada hari Jum'at sambil
berdiri kemudian duduk kemudian berdiri. (H.R. Muslim: 1420).

3. Rukun Shalat Jum'at

Rukun shalat Jum'at sama dengan rukun shalat fardu. Rukun shalat Jum'at adalah
sebagai berikut :

1) khatib (lazimnya sekaligus menjadi imam),

2) jamaah Jum'at,

3) dua khotbah atau khotbah dua kali dan duduk di antara keduanya, dan
4) shalat dua rakaat (shalat Jum'at) dengan berjamaah.

4. Sunah Shalat Jum'at

Beberapa hal yang disunahkan bagi orang yang akan melaksanakan shalat Jum'at,
antara lain:

a. mandi sebelum berangkat ke masjid,

b. memakai pakaian yang paling bagus (jika ada), dan

c. memakai harum-haruman (kecuali bagi wanita).

d. bersiwak atau sikat gigi

Rasulullah saw bersabda :

Artinya :Sepantasnyalah tiap muslim itu mandi dan berharum-haruman serta


menggosok gigi pada hari Jum'at. (H.R. Ahmad dari Syaikh:21998).

c. Tidak makan dan tidak tidur siang dulu kecuali setelah shalat jumat.

Hal-hal yang disunahkan tersebut menunjukkan bahwa shalat Jum'at hendaknya


dilaksanakan secara tertib, bersih, dan rapi sehingga sedap dipandang mata. Selain
itu, pelaksanaan ibadah dalam suasana yang baik seperti itu dapat menjadi daya
tarik tersendiri bagi masyarakat. Dengan demikian, amalan sunah dapat berfungsi
sebagai sarana dakwah Islamiah.

5. Ketentuan Khotbah Jum'at

Pembahasan ketentuan khotbah Jum'at meliputi pengertian khotbah Jum'at, syarat


dan rukun khotbah Jum'at; adab ketika khotbah sedang berlangsung; beberapa hal
yang membatalkan shalat Jum'at dan pahala shalat Jum'at.

a. Pengertian Khotbah Jum'at

Khotbah Jum'at adalah pidato tentang ajaran agama Islam sebagai rangkaian shalat
Jum'at. Khotbah Jum'at dilaksanakan sebelum shalat Jum'at.

b. Syarat dan Rukun Khotbah Jum'at

Khotbah Jum'at dilakukan sebelum shalat dikerjakan. Khotbah Jum’at baru dianggap
sah apabila syarat dan rukunnya terpenuhi.

1) Syarat khotbah Jum'at


Syarat khotbah Jum'at, antara lain:

a) khatib harus suci dari hadats dan najis,

b) khatib harus menutup aurat,

c) khotbah dimulai setelah masuk waktu shalat Dhuhur,

d) khotbah dilakukan dengan berdiri (jika mampu),

e) khatib duduk sejenak antara dua khotbah, dan

f) suara khatib terdengar oleh jamaah.

2) Rukun Khotbah Jum'at

Rukun khotbah Jum'at yang harus dipenuhi bagi seorang khatib adalah sebagai
berikut:

a) Khatib harus mengucapkan tahmid (puji-pujian kepada Allah swt.).

b) Khatib harus mengucapkan solawat atas Nabi Muhammad saw.

c) Khatib harus mengucapkan dua kalimah syahadat. Rasulullah saw. bersabda

Artinya : Setiap khotbah yang tidak dibaca syahadat di dalamnya bagaikan tangan
yang terpotong. (H.R. Abu Dawud dari Abu Hurairah: 4201).

d) Khatib berwasiat untuk jamaah tentang ketakwaan dan hal yang dipandang perlu
sesuai kondisi jamaah.

e) Khatib membaca ayat Al-Qur'an pada salah satu khotbah.

f) Khatib berdoa yang ditujukan kepada muslimin dan muslimat yang berisi
permohonan ampun atas segala dosa.

c. Adab ketika Khotbah Sedang Berlangsung

Selama khotbah berlangsung, jamaah hendaknya bersikap sebagai berikut:

l) Jamaah tenang mendengarkan khotbah dan duduk menghadap ke arah kiblat.

‫ست َ ْقبَلَهُ اَصْحاَبُهُ بِ ُو ُج ْو ِه ِه ْم‬ َ ‫ اِ َذاقَا َم‬. ( ‫رواه ابن ما جة‬


ْ ِ‫علَي ا ْل ِم ْنبَ ِرا‬
Artinya :

Ketika Rasulullah saw. berdiri di atas mimbar, para sahabat menghadapkan


wajahnya ke arah beliau. (H.R. Ibnu Majjah dari Adiyy ibn Sabit dari Ayahnya: 1126).

2) Jamaah tidak berbicara selama khotbah berlangsung. Jamaah yang berbicara


saat khotbah berlangsung dapat merusak ibadahnya sendiri dan juga memperoleh
dosa karena mengganggu jamaah lain yang hendak mendengarkan khotbah.

Rasulullah saw. bersabda:

Artinya :

Apabila engkau berkata kepada kawanmu pada hari Jum,at dengan kata-kata
"diamlah", sedangkan saat itu khatib sedang berkhotbah maka sungguh engkau
“laga” (sia-sia) shalat Jum'at. (H.R. al-Bukhari dari Abu Hurairah: 882).

3) Jamaah berdoa atau membaca istigfar saat khatib duduk di antara dua khotbah.
Waktu di antara dua khotbah adalah waktu ijabah (waktu yang banyak
dikabulkannya doa saat itu). Sebelum duduk, biasanya khatib mengucapkan

Artinya :

Mohonlah ampun kepada Allah, sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.

Atau

Artinya :

Katakanlah! "Wahai Rabb-ku! Ampuni dan kasihilah (aku)! Engkau sebaik-baik yang
menyayangi.”

d. Beberapa Hal yang Membatalkan Shalat Jum'at dan Pahala Shalat Jum'at

Yang membatalkan shalat Jum'at adalah semua yang membatalkan shalat fardu.
Yang membatalkan pahala shalat Jum'at (saat khotbah berlangsung) adalah sebagai
berikut:
1) bercakap-cakap antara sesama jamaah;

2) mengingatkan atau menegur jamaah lain yang sedang bercakap-cakap.

Rasulullah saw. bersabda, yang artinya:

Barang siapa berbicara pada hari Jum'at, sedangkan imam berkhotbah maka dia
bagaikan himar yang membawa kitab, sedangkan orang yang mengucapkan kata-
kata " diamlah" maka tidak dianggap Jum'at. (H.R. Ahmad, Ibnu Syaibah, Bazar, dan
Tabrani).

Khotbah Jum'at adalah rangkaian dari shalat Jum'at. Oleh karena itu, tidak sah
apabila shalat Jum'at tidak diawali dengan khotbah Jum'at. Itulah sebabnya,
Rasulullah saw. menyatakan bahwa orang yang berbicara atau memperingatkan
orang yang bercakap-cakap saat khotbah berlangsung dinyatakan tidak ada shalat
Jum'at baginya. Dengan kata lain, shalat Jum'at yang dilakukan tidak diperhitungkan
sehingga tidak mendapatkan pahala dari sisi Allah swt.

6. Praktik Khotbah dan Shalat Jum'at

Setelah memahami ketentuan-ketentuan shalat Jum'at dan khotbahnya, praktikkan


bersama teman-temanmu khotbah dan shalat Jum'at dengan langkah-langkah
sebagai berikut :

1. Persiapan

Untuk melakukan praktik khotbah dan shalat Jum'at, perlu melakukan persiapan
sebagai berikut:

a. musyawarahkan terlebih dahulu bersama teman-temanmu sial yang hendak


menjadi imam dan khatib;

b. calon khatib dan imam hendaknya menyusun khotbah secara singkat, yang
penting memenuhi rukun dan syaratnya;

c. karena hanya latihan, khatib cukup memakai pakaian seragam sekolah (jika
latihannya di sekolah);

d. khatib harus siap mental agar tegar di atas mimbar;

e. pilihlah petugas adzan.

2. Pelaksanaan

Untuk praktik khotbah dan shalat Jum'at, perlu melaksanakan hal-hal berikut:

a. Setelah selesai persiapan, muazin segera mengumandangkan adzan sebagai


pertanda dimulainya pelaksanaan khotbah.

b. Khatib melakukan khotbah sesuai syariat dan rukun.


c. Khatib mengakhiri khotbah kedua dengan bacaan doa untuk kaum muslimin dan
muslimat.

d. Khatib memimpin shalat Jum'at dua rakaat setelah berakhirnya khotbah Jum'at.

-----------------

sumber:

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII
Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi Jawa Tengah
2009.

Anda mungkin juga menyukai