Anda di halaman 1dari 10

Kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat


rahmat dan karunia-Nya, makalah yang berjudul Shalat Jumat telah
selesai disusun. Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk mengatahui
bagaimana tata cara dan haal hal yang harus diperhatikan dalam shalat
jumat.
Dalam penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah penulis
alami. Oleh karena itu, terselesaikannya karya ilmiah ini tentu saja bukan
karena kemampuan penulis semata. Namun karena adanya dukungan dan
bantuan dari pihak-pihak yang terkait.
Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat
penulis sebutkan, yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari pengetahuan dan
pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar
karya ilmiah ini lebih baik dan bermanfaat. Akhir kata penulis ucapkan
semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi tujuan makalah ini.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan umat Islam, dalam satu minggu terdapat satu hari dimana orang
Islam laki-laki diwajibkan untuk menjalankan shalat berjamaah di mesjid yaitu pada hari
Jumat. Oleh sebab itu, penyusun mencoba memaparkan masalah tentang shalat Jumat dan
tata caranya.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dipakai oleh penyusun adalah:
1. Shalat Jumat :
a. pengertian shalat Jumat,
b. hukum shalat Jumat dan dasar hukumnya,
c. syarat-syarat mendirikan shalat Jumat,
d. sunnat Jumat,
e. khutbah Jumat.

BAB II
PERMBAHASAN
A. Shalat Jumat
1. Pengertian Shalat Jumat
Shalat Jumat adalah shalat fardhu dua rakaat yang dikerjakan pada waktu Zhuhur
sesudah dua khutbah. Orang yang telah mengerjakan shalat jumat, tidak diwajibkan
mengerjakah shalat Zhuhur lagi.
2. Hukum Shalat Jumat dan Dasar Hukumnya
Shalat Jumat hukumnya fardhu ain bagi setiap muslim yang mukallaf, laki-laki,
merdeka, sehat, dan bukan musafir serta dikerjakan secara berjamaah. Sebagaimana firman
Allah SWT:
Artinya : Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu
lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Al-Jumuah: 9)

()

Arinya : Pergi (ke tempat shalat) jumat itu wajib atas tiap-tiap orang yang telah dewasa.
Ada empat golongan yang tidak dikenakan kewajiban melakukan shalat Jumat yaitu :
hamba sahaya, perempuan, anak-anak dan orang sakit. Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah
SAW dalam haditsnya :
)

Artinya : Shalat Jumat itu wajib atas setiap muslim, kecuali 4 golongan yaitu hamba sahaya,
perempuan, anak-anak dan orang sakit. (H.R Abu Daud)
Selain itu hal-hal yang merupakan uzur jamaah, juga dipandang sebagai uzur dalam
melaksanakan shalat Jumat.
Orang tua bangka dan orang lumpuh, tetap wajib melakukan shalat Jumat jika
mereka mendapatkan pengangkutan, walaupun dengan menyewa ataupun meminjam. Begitu

juga dengan orang buta juga tetap wajib melakukan shalat Jumat bila ia dapat berjalan
sendiri tanpa kesulitan atau ada orang yang menuntunnya, sekalipun dengan upah.
Dan bagi orang yang mampu mengerjakannya kemudian ia tinggalkan maka akan
dicap sebagai orang yang munafik, Nabi bersabda :
( )

Artinya : Barang siapa meninggalkan shalat Jumat tiga kali karena menganggapnya enteng,
niscaya Allah akan menutup mata hatinya. (H.R. Abu Daud dan Tirmidzy)
3. Syarat-Syarat Mendirikan Shalat Jumat
Untuk sahnya melakukan shalat Jumat harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. diadakan dilingkungan bangunan tempat tinggal tetap (wathan);
b. dilakukan dengan berjamaah tidak boleh kurang dari 40 orang;
c. dilakukan pada waktu Zhuhur, dalilnya adalah :
( )

Artinya : Rasulullah SAW melaksanakan shalat Jumat ketika matahari tergelincir. (H.R.
Bukhari).





Artinya : Kami shalat dengan Rasulullah SAW ketika matahari tergelincir, kemudian kami
pulang dengan mengikuti bayang-bayang tembok. (H.R. Muslim).
d. dua khutbah sebelum shalat;
Keharusan khutbah pada shalat Jumat itu dapat diketahui dari hadits Jabir Ibn
Samurah ra:



Artinya : Bahwasanya Rasulullah SAW selalu berkhutbah dua kali pada hari Jumat, duduk di
antara keduanya, dan ketika berkhutbah dengan berdiri.
4. Sunnat Jumat
Sunnat-sunnat Jumat antara lain:
a. mandi;

Orang yang akan melakukan shalat Jumat disunnahkan mandi sesuai dengan anjuran
Nabi SAW dalam haditsnya :


Artinya : Apabila seseorang kamu akan mendatangi shalat Jumat maka hendaklah ia mandi.
(H.R. Syaikhani).


Arinya : Barang siapa berwudhu pada hari Jum;at maka itu sudah baik, namun siapa yang
mandi maka itu lebih baik.
b. membersihkan tubuh dari segala bau yang tidak enak:
c. memotong kuku dan kumis;
d. memakai pakaian yang terbaik (terutama yang putih);
e. memakai wangi-wangian;
f.

berdiam diri sambil mendengarkan khutbah.


Para ulama berbeda pendapat tentang hukum berkata-kata pada waktu imam

menyampaikan khutbah, Imam Malik dan Abu Hanifah mengatakan hukumnya haram
berdasarkan :
b. ayat Al-Quran :
Artinya : Dan apabila dibacakan Al-Quran maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah
dengan tenang. (Al-Araf: 204)
2. Hadits :





Artinya : Bila engkau mengatakan diamlah kepada temanmu di hari Jumat, ketika imam
sedang berkhutbah, maka sesungguhnya engkau telah berbuat sia-sia. (H.R. Bukhari).
Sedangkan Imam SyafiI dalam Qawl Jadid-nya berpendapat bahwa berdiam diri itu
adalah sunnah dan tidak haram berkata-kata pada saat khutbah berlangsung.
5. Khutbah Jumat
Shalat Jumat ialah perkataan yang mengandung mauizhah dan tuntunan ibadah yang
diucapkan oleh khatib dengan syarat yang telah ditentukan syara dan menjadi rukun untuk
memberikan pengertian para hadirin, menurut rukun dari shalat Jumat.

Khutbah Jumat terbagi menjadi dua yang antara keduanya diadakan waktu istirahat
yang pendek dan khutbah ini dilakukan sebelum shalat.
Adapun syarat-syarat dua khutbah Jumat ada tiga belas.
a. Yang berkhutbah harus laki-laki.
b. Yang berkhutbah bukan orang yang tuli, yang tidak dapat mendengar sama sekali.
c. Khutbah harus dilakukan dalam bangunan yang digunakan shalat Jumat.
d. Suci dari hadas besar dan hadas kecil.
e. Badan, pakaian dan tempat khatib harus suci dari najis.
f.

Menutup aurat.

g. Berdiri di waktu melakukan khutbah itu bagi yang berkuasa.


h. Duduk antara dua khutbah dengan istirahat yang pendek.
i.

Berturut-turut antara kedua khutbah itu dengan shalat.

j.

Berturut-turut antara kedua khutbah itu dengan shalat.

k. Suaranya keras sehingga dapat didengar oleh paling sedikit 40 orang pengunjung mesjid.
l.

Khutbah dilakukan di waktu Zhuhur.

m. Rukun-rukun khutbah itu harus dengan bahasa Arab.


Adapun rukun-rukun khutbah Jumat ada 6.
a. Memuji Allah pada tiap-tiap permulaan dua khutbah, sekurang-kurangnya membaca
hamdalah.
b. Mengucapkan shalawat atas Rasulullah SAW dalam kedua khutbah itu, sekurangkurangnya,


, artinya Dan shalawat atas Rasulullah SAW.

c. Membaca syahadatain (dua kalimat syahadat).


d. Berwasiat dengan taqwallah, yakni menganjurkan agar taqwa kepada Allah pada tiap-tiap
khutbah, sekurang-kurangnya

artinya takutlah kamu kepada Allah.

e. Membaca ayat Al-Quran barang seayat di salah satu kedua khutbah itu dan lebih utama di
dalam khutbah yang pertama.
f. Memohonkan ampunan bagi kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat.
Adapun sunat-sunat khutbah Jumat antara lain.
a. Khatib berdiri di atas mimbar atau tempat yang tinggi.
b. Memberi salam kepada hadirin dan menghadap kepada yang hadir.

c. Khatib berpegang sebuah tongkat atau panah dan atau yang serupa dengan itu.
d. Duduk istirahat sejenak sesudah mengucapkan salam.
e. Hendaklah fasih dan keras suaranya, agar yang mendengarkannya paham akan kata-kata
yang diucapkan.
f.

Hendaklah khutbah itu lebih pendek dari shalat.

g. Khutbah hendaknya disudahi dengan permohonan ampunan kepada Allah, dan yang lebih
pada khutbah kedua.
h. Supaya jangan ada seorangpun yang berkata-kata ketika khutbah sedang dibaca.
i.

Supaya khatib masuk ke mesjid ketika khutbah akan dimulai dan gugurlah dari padanya

sunat tahyat mesjid.


j.

Membaca surat Al-Ikhlas di waktu duduk antara dua khutbah.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam shalat Jumat yang diwajibkan atas orang muslim laki-laki, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan, syarat-syarat shalat Jumat, terutama syarat-syarat Jumat. Syaratsyarat shalat Jumat yaitu : diadakan dilingkungan bangunan tempat tinggal tetap (wathan),
dilakukan dengan berjamaah tidak boleh kurang dari 40 orang, dilakukan pada waktu
Zhuhur, dan dua khutbah sebelum shalat. Sedang sunat shalat Jumat adalah : mandi,
membersihkan tubuh dari segala bau yang tidak enak, memotong kuku dan kumis, memakai
pakaian yang terbaik (terutama yang putih), memakai wangi-wangian, dan berdiam diri
sambil mendengarkan khutbah.

DAFTAR PUSTAKA
RifaI, Muhammad. Fiqih Islam Lengkap, Semarang, PT. Karya Toha Putra, 1978.
Nasution, Lahmuddin, Fiqh 1, Jakarta, , 1995.
Rusyid, Ibnu, Bidjatul Mudjatahid Jilid III, Jakarta, Bulan Bintang, 1969.
Arsyad, Muhammad, Sabilal Muhtadin, Darul Fikr.

TUGAS AGAMA ISLAM


MAKALAH SHALAT JUMAT
DISUSUN

O
L
E
H
Kelompok 1 :

1. Sri Jumiati
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Putri Wulan Dari


Erpan Janiurdan
Rio Pratam Riski h
Vila Sari Devi
Uci Indah Sari
Sriani
M. Hasnol Widayat
Khoiri Saputra
Zatillah
Siti Sulan Dari
Singgi Harianto

Anda mungkin juga menyukai