Anda di halaman 1dari 5

Nama : Annisa Qurrata Ayna

Nim : 12110520318

Jurusan: Pendidikan Matematika

A. Pengertian sholat jum’at

Sholat Jum'at adalah sholat yang wajib dilakukan seoarang ikhwan (Laki-Laki) dengn
mendengarkan khutbah dan sholat sebanyak 2 rakaat . Diriwayatkan dari Umar r.a. bahwa ia pernah
melihat penduduk mesirdan daerah-daerah sekitar mata air yang terletak diantara Makkah dan
Madinahmengerjakan shalat ditempat mereka masing-masing dan mereka tidak ditegurnya.

(Riwayat Abdur Razaq dengan Sanad yang Shahih). Hal-Hal yang Menjadi Keharusan dalam Khutbah
Jum‟at Beberapa hal yang menjadi keharusan sebagai syarat sah khutbah jum‟at, antara lain sebaai
berikut:

a. Khutbah harus dilakukan sebelum shalat.


b. b.Khatib harus suci dari hadas, najis, dan menutup aurat.
c. Khutbah disampaikan diwaktu jum‟at dihadapan jama‟ah yangmenjadikan terlaksananya shalt
jum‟at, dan harus dengan suara lantang demi tercapainya faedah khutbah.
d. Antara khutbah dan shalat jum‟at tidak terpisah dengan jarak yang kira-kira dapat digunakan
untuk makan karena hal itu dianggap sebagai pemisah yang memotong shalat.
(Maksudnya antarakhutbah dengan shalat jum‟at jarak waktunya tidak terpotong terlalu lama seh
ingga setelah khutbah harus langsung dilaksanakan shalat jum‟at).
e. Khutbah harus disampaikan dengan bahasa Arab kecuali jika memangtidak mampu. Ini adalah
pendapat mayoritas ulama yang berlawanandengan pendapat kalangan ulama madzab Hanafi
yang memperbolehkankhutbah dengan bahasa Arab. Namun mereka (ulama madzahb
Hanafi)tidak mempunyai dalil atas apa yang mereka katakana maupun dasar yangdapat diikuti.

Dilakukan dengan berdiri bagi yang mampu. Ini adalah pendapatmayoritas ahli Fiqh, merujuk hadis narasi
Ibnu Umar bahwasanya Nabi SAW., berkhutbah pada hari jum‟at kemudian duduk kemudian berdiri, lalu
berkhutbah sebagaimana yang kalian lakukan hari ini.(Mutttafaq„alaih). Juga merujuk pada hadis narasi
Jabir bin Samura, ia berkata: Nabi SAW., menyampaikan dua khutbah dimana beliau duduk
diantarakeduanya, membaca al-Qur‟an, dan mengingatkan manusia. (HR.Muslim).
B. Rukun-Rukun Khutbah jum‟at Beberapa hal yang menjadi keharusan sebagai syarat sah khutbah

jum‟at, antara lain sebaai berikut:

a. Khutbah harus dilakukan sebelum shalat.


b. Khatib harus suci dari hadas, najis, dan menutup aurat.
c. Khutbah disampaikan diwaktu jum‟at dihadapan jama‟ah yangmenjadikan terlaksananya shalt
jum‟at, dan harus dengan suara lantang demi tercapainya faedah khutbah.
d. Antara khutbah dan shalat jum‟at tidak terpisah dengan jarak yang kira-kira dapat digunakan untuk
makankarenahalitudianggapsebagai pemisah yang memotong shalat. (Maksudnya antara khutbah den
gan shalat jum‟at jarak waktunya tidak terpotong terlalu lama sehinggasetelah khutbah harus
langsung dilaksanakan shalat jum‟at).

e. Khutbah harus disampaikan dengan bahasa Arab kecuali jika memangtidak mampu. Ini adalah
pendapat mayoritas ulama yang berlawanandengan pendapat kalangan ulama madzab Hanafi
yangmemperbolehkan khutbah dengan bahasa Arab. Namun mereka (ulamamadzahb Hanafi) tidak
mempunyai dalil atas apa yang mereka katakanamaupun dasar yang dapat diikuti.Dilakukan dengan
berdiri bagi yang mampu. Ini adalah pendapatmayoritas ahli Fiqh, merujuk hadis narasi Ibnu Umar
bahwasanya NabiSAW., berkhutbah pada hari jum‟at kemudian duduk kemudian berdiri,lalu
berkhutbah sebagaimana yang kalian lakukan hari ini.(Mutttafaq„alaih). Juga merujuk pada hadis
narasi Jabir bin Samura, ia berkata:

Nabi SAW., menyampaikan dua khutbah dimana beliau duduk diantarakeduanya, membaca al-Qu

r‟an, dan mengingatkan manusia.(HR.Muslim).

C. Sunah jum‟at
D.
1. Mandi

“Barangsiapa dari laki-laki dan perempuan yang menghendaki Jumat, maka mandilah. Barangsiapa
yang tidak berniat menghadiri Jumat, maka tidak ada anjuran mandi baginya”. (HR. Ibnu Khuzaimah

dan Ibnu Hibban)


2. Membersihkan Badan
Selain membersihkan diri dengan mandi, sunnah di hari Jumat juga menganjurkan untuk membersihkan
anggota badan lain. Di hari Jumat ini kita dianjurkan untuk menggunting kumis, memotong kuku,
mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, bersiwak dan menghilangkan bau badan.

3. Menyegerakan Diri ke Masjid


Bagi para pria, ada pahala tersendiri jika menyegerakan diri untuk menunaikan sholat Jumat di masjid.
Bahkan diperumpamakan mendapatkan ganjaran yang berbeda di setiap waktu kedisiplinannya itu.

‫ض‬ ‫ض‬

‫ض‬ ‫ض‬ ‫ض‬ ‫ضض‬ ‫ض‬

‫ض‬

“Barangsiapa yang mandi seperti mandi junub pada hari Jumat, kemudian pada waktu pertama ia
berangkat Jumat, maka seakan ia berkurban unta badanah. Dan barangsiapa berangkat Jumat pada
waktu kedua, seakan berkurban sapi. Dan barangsiapa berangkat Jumat pada waktu ketiga, seakan
berkurban kambing yang bertanduk.
Dan barangsiapa berangkat Jumat pada waktu keempat, seakan berkurban ayam. Dan barangsiapa
berangkat Jumat pada waktu kelima, seakan berkurban telur. Saat imam keluar berkhutbah, malaikat
hadir seraya mendengarkan khutbahnya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
4. Tenang Mendengarkan Khutbah

Islam seraya mengajarkan kita untuk mentaati dan menghormati seorang guru. Allah SWT berfirman
dalam kitab-Nya, yang menegaskan untuk jamaah bisa tenang kala khutbah.

‫ص‬

“Dan apabila dibacakan khutbah, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar

kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-A‟raf: 204).


Sebagai penghormatan terhadap seorang guru atau penceramah, Nabi SAW lantas tegas memperingatkan
untuk diam mendengarkan saat khutbah Jumat. Rasulullah SAW, bersabda:
‫ص هللا‬ ‫ل ل ص ل هللا‬ ‫ه‬ ‫س ض هللا‬ ‫طب‬ ‫ص‬
‫ط‬ ‫ز‬ ‫ ه‬. ‫ت ش‬ ‫ل‬ ‫ي‬ ‫ح صف‬ ‫ح‬ ‫ه‬

Diceritakan oleh Ibnu Abbas RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa berbicara pada
hari Jumat, sedangkan imam sedang berkhutbah, maka dia bagaikan Keledai yang sedang membawa
kitab (orang yang bodoh). Sedangkan orang yang menyuruh diam kepada orang yang berbicara, ia tidak
mendapatkan keutamaan Jumat seutuhnya”. (HR. Ahmad, Al Bazzar, dan At Tabrani).

5. Membaca Alquran dan Dzikir

Keutamaan dari membaca surat Al-Kahfi bisa dimaksimalkan pada hari Jumat. Ini menjadi salah satu
sunnah yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

‫هف‬ ‫ص‬ ‫ل‬ ‫صلى هللا عليه وسلم‬ ‫ي ض هللا‬ ‫ص‬


‫ ه ض‬. ‫ه ضء‬

Diceritakan dari Abu Sa‟id al Khudri RA, sesungguhnya Rasulullah SAW, bersabda:

“Barang siapa membaca surat Al Kahfi di hari Jumat, maka hatinya akan di berikan sinar dari cahaya
diantara dua Jumat”. (HR. AnNasa‟i, dan Al Baihaqi).
Sebagai pelengkap, Anda bisa menunaikan dzikir untuk mengingat kebesaran Allah SWT. Sembari
bermuhasabah diri. Setiap kalimat dzikir bisa diulang sebanyak 33 atau sampai 100 kali.

• Membaca Istighfar (Astagfirullahal'azim)


• Membaca Tasbih (Subhanallah)
• Membaca Tahmid (Alhamdulillah)  Membaca Takbir (Allahu Akbar)

6. Membaca Surat Pendek

Nabi SAW mengajarkan kepada umatnya agar membiasakan membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan
AnNas sebanyak tujuh kali setelah sholat Jumat, serta memperbanyak sholawat.
Hal itu dinukilkan dari Al-Suyuthi dalam kitabnya, „Amal Yaum wa Lailah:
“Nabi SAW membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas usai sholat Jumat sebanyak tujuh kali dan
beliau juga memperbanyak sholawat pada hari Jumat dan malamnya. Ia juga mengerjakan shalat sunnah
setelah sholat Jumat di rumahnya, tidak di masjid. Setelah itu apa yang dilakukan Nabi SAW? Beliau
mengunjungi saudaranya, menjenguk orang sakit, menghadiri penyelenggaraan jenazah, atau
menghadiri akad nikah.”

7. Memperbanyak Shalawat

Selain mengingat Allah SWT dalam dzikir, alangkah baiknya kita lengkapi dengan shalawat kepada
junjungan nabi besar kita. Diceritakan dari Aus bin Aus RA, ia berkata, Rasulullah SAW, bersabda:

“Sesungguhnya paling utamanya hari kalian adalah hari Jumat, maka perbanyaklah membaca shalawat
kepadaku di hari itu, karena sesungguhnya shalawat kalian di perlihatkan kepadaku.
Para sahabat bertanya, bagaimana mungkin shalawat kami dapat tersampaikan kepadamu, sedangkan
engkau sudah wafat?. Rasul menjawab: sesungguhnya Allah SWT, mengharamkan bumi untuk memakan
jasad para Nabi”. (HR. Abu Daud).

8. Bersedekah

Disampaikan oleh Imam Syafii, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Dan di hari Jumat pahala bersedekah
dilipatgandakan."
Ditambah lagi dalam riwayat yang lain, menyebutkan hal senada terkait berbagi di hari Jumat. Ini
membuktikan bahwa cara beribadah kepada Allah SWT, bisa melalui membahagiakan orang lain.

"Sodaqoh itu akan dilipatgandakan di hari Jumat dan makna sodaqoh adalah semua tidak terkecuali,"
(HR.Ibnu Abi Shaybah).

Anda mungkin juga menyukai