0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas adab-adab yang perlu diperhatikan pada hari Jumat menurut ajaran Islam. Beberapa adab tersebut adalah mandi, memakai pakaian bersih dan wangi, bersegera ke masjid, membaca surat Al-Kahfi, shalat dua rakaat saat masuk dan keluar masjid, mendengarkan khutbah tanpa berbicara, memperbanyak shalawat, dan bertawajjuh dengan zikir serta doa karena ada waktu
Dokumen ini membahas adab-adab yang perlu diperhatikan pada hari Jumat menurut ajaran Islam. Beberapa adab tersebut adalah mandi, memakai pakaian bersih dan wangi, bersegera ke masjid, membaca surat Al-Kahfi, shalat dua rakaat saat masuk dan keluar masjid, mendengarkan khutbah tanpa berbicara, memperbanyak shalawat, dan bertawajjuh dengan zikir serta doa karena ada waktu
Dokumen ini membahas adab-adab yang perlu diperhatikan pada hari Jumat menurut ajaran Islam. Beberapa adab tersebut adalah mandi, memakai pakaian bersih dan wangi, bersegera ke masjid, membaca surat Al-Kahfi, shalat dua rakaat saat masuk dan keluar masjid, mendengarkan khutbah tanpa berbicara, memperbanyak shalawat, dan bertawajjuh dengan zikir serta doa karena ada waktu
sejak terbenamnya matahari hingga kemudian terbenam lagi di hari kemudian. Jadi, hari Jum’at bermula sejak terbenamnya matahari di hari Kamis, hingga terbenam kembali di sore Jum’at. Ada beberapa adab yang seyogiyanya diperhatikan oleh setiap muslim pada hari Jum’at:
1. Mandi sunnah hari jum’at dan
membersihkan diri. Imam Nawawi menulis dalam Majmu’nya: “Mandi Jum’at dianjurkan bagi siapa saja yang menghadiri Jum’at baik laki-laki maupun perempuan.” (Al Majmu’, 2: 201) Disunnahkan juga memotong kuku, mencukur kumis atau membersihkan bulu ketiak dan kemaluan pada hari jum’at. Diriwayatkan bahwa Rasulullah Sallallahu ‘alaihi Wasallam memotong kuku dan mencukur kumis pada hari jum’at sebelum beliau pergi sholat jum’at.(HR. Al-Baihaqi dan At-Thabrani).
2. Memakai pakaian yang bagus dan wangi-wangian. Rasulullah Sallallahu ‘alaihi
Wasallam bersabda :”Siapa yang mandi pada hari jum’at dan memakai pakaian terbaik yang dimiliki, memakai harum-haruman jika ada, kemudian pergi jum’at dan di sana tidak melangkahi bahu manusia lalu ia mengerjakan sholat sunnah, kemudia ketika imam datang ia diam sampai selesai sholat jum’at maka perbuatannya itu akan menghapuskan dosanya antara jum’at itu dan jum’at sebelumnya.” (HR. Ibnu Hibban dan Al-Hakim). 3. Bersegera menuju masjid. Pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang mandi pada hari Jum’at seperti ia mandi janabah kemudian berangkat ke masjid di awal waktu, maka ia seolah berkurban seekor unta; Siapa yang berangkat di waktu kedua, ia seperti berkurban seekor sapi; Siapa yang berangkat di waktu ketiga, ia seolah berkurban seekor kambing bertanduk; Siapa berangkat di waktu keempat, ia seperti berkurban seekor ayam; Siapa berangkat di waktu kelima, ia seperti berkurban sebutir telur. Jika imam (khatib) telah keluar (naik ke mimbar), maka para malaikat hadir untuk mendengarkan dzikir (khutbah Jum’at).” (HR. Bukhari no. 881 dan Muslim no. 850). 4. Membaca Surat al-Kahfi. Imam al-Hakim meriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri r.a. bahwa Nabi saw. bersabda: “Siapa yang membaca surat al-Kahfi pada hari Jum’at, Ia akan diterangi cahaya di antara dua Jum’at.” 5. Shalat dua raka’at ketika memasuki masjid, begitu juga setelah selesai shalat jum’at. Sebuah hadits dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘Anhu menceritakan bahwa Sulaik al-Ghathafani datang ke masjid pada hari Jum’at saat Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berkhutbah. Sulaik langsung duduk, maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Jika salah seorang kalian mendatangi shalat Jum’at, dan (mendapati) imam sedang berkhutbah, maka hendaknya ia shalat dua rakaat lalu baru duduk.” (HR. Muslim) Ada juga hadits yang menyebutkan bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam shalat sesudah Jum’at sebanyak dua rakaat, (Muttafaq’ alaih). Dan terdapat dalam riwayat lain bahwa beliau Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memerintahkan kepada orang yang melaksanakan shalat sesudah Jum’at sebanyak empat rakaat, (HR. Muslim)
6. Mendengarkan khutbah tanpa berbicara apa pun atau melakukan hal-hal
keduniaan. Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Jika engkau berkata pada temanmu pada hari Jum’at, “Diamlah!”, sewaktu imam berkhutbah, berarti kamu telah berbuat sia-sia.” (Muttafaq ‘Alaih, lafadz milik al Bukhari). 7. Memperbanyak shalawat. Aus bin Aus Radhiyallahu ‘Anhu meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Sesungguhnya di antara hari kalian yang paling afdhal adalah hari Jum’at. Pada hari itu Adam diciptakan dan diwafatkan, dan pada hari itu juga ditiup sangkakala dan akan terjadi kematian seluruh makhluk. Oleh karena itu perbanyaklah shalawat di hari Jum’at, karena shalawat akan disampaikan kepadaku.” Para shahabat berkata: “Ya Rasulallah, bagaimana shalawat kami atasmu akan disampaikan padamu sedangkan kelak engkau telah lebur dengan tanah?” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab: “Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi memakan jasad para Nabi.” (HR. Abu Dawud, Nasai, Ibnu Majah, Ahmad, dan al Hakim dengan sanad yang shahih) 8. Bertawajjuh, memperbanyak zikir dan do’a. Karena pada hari jum’at ada waktu istijabah. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radliyallah ‘Anhu, dia bercerita: “Abu Qasim (Rasululah) Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Sesungguhnya pada hari Jum’at itu terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim berdiri berdoa memohon kebaikan kepada Allah bertepatan pada saat itu, melainkan Dia akan mengabulkannya.” Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya, yang kami pahami, untuk menunjukkan masanya yang tidak lama (sangat singkat).” (Muttafaq ‘Alaih) Selamat berhari Jum’at. Jumu’ah Mubarak!!