وقي ل وجوهُب ا وج وُب كفاية )على ك ِّل. )ص الة الُج ُم عة إنم ا تتَعَّيُن ( أي جتب وج وَب عٍني
. ط احلرمني/310(1) اهـ شرح املنهاج... (مكّلف
Shalat Jumat ia fardhu ‘ain, waqila fardhu kifayah terhadap setiap mukallaf.
Dari pernyataan tersebut mereka mengambil kesimpulan adanya pendapat dhaif yang mengatakan bahwa shalat
jumat adalah fardhu kifayah dan ia boleh diamalkan secara pribadi. Dan ini adalah kesimpulan yang tergesa-
gesa tanpa pertimbangan yang akan menimbulkan kesesatan.
Perlu diperhatikan bahwa pernyataan bahwa ia fardhu kifayah adalah tambahan/syarahan dari Imam Mahalli,
dan di matan kitab Minhaj Nawawi itu sendiri setelah disebutkan hukum shalat jumat adalah fardhu ‘ain, tidak
ditambahkan atau diakhiri dengan tanda khilaf seperti على األصح, في األصحatau sebagainya. Hal itu
menunjukkan bahwa Imam Nawawi tidak menganggap adanya khilaf pada masalah hukum shalat jumat.
Dengan kata lain menurut Imam Nawawi ulama sepakat hukum shalat Jumat adalah fardhu ‘Ain.
Abdurrahman Aljaziri dalam kitabnya Alfiqhu ‘Alal Mazahibil Arba’ah menyebutkan ;
وقد انعقد اإلجماع على أن اجلمعة فرض عني
Sepakatlah Ijma’ bahwa shalat Jumat fardhu ‘ain.
2
Imam Abdul Wahab Asy sya’rani dalam kitabnya Mizanul Kubra juga menyebutkan ;
. وغلطوا من قال هي فرض كفاية,اَّتفق األئمُة على أن صالَة اجلمعة فرض واجب على األعيان
Para imam-imam (mujtahid) sepakat bahwa shalat Jumat hukumnya fardhu ‘ain, dan salahlah yang mengatakan
ia fardhu kifayah.
Imam Nawawi dalam kitabnya Majmu’ Syarhul Muhazzab (5/546) menyebutkan masalah tersebut secara lebar;
وقط ع ب ه, وه و املنصوص للشافعي يف كُتبه, ه ذا ه و املذهب,فاجلمعة فرض عني على كل مكلف
األصحاُب يف مجيع الطرق إال ما حكاه القاضي أبو الطيب يف تعليقه وصاحب الشامل وغريمها عن بعض
. فقال هي فرض كفاية. األصحاب أنه غلٌط
: قالوا." وجبت علي ه ص الة العي دين, وسبب غلُط ه أن الشافعي قال "من وجبت علي ه اجلمعة: قالوا
. خوطب بالعيدين متأّك ًد ا, ألن مراَد الشافعي َم ن ُخ وطب باجلمعة وجوبا.وغلط ِم ن فهِم ه
.واتفق القاضي أبو الطيب وسائُر َم ن حكى هذا الوجَه على غَلِط قائله
وال خيتلف أًّن مذهب الشافعي أن, ال حيُّل أن حيكَي هذا عن الشافعي: قال القاضي أبو إسحاق املروزي
إمجاع املسلمني على: " ونقل ابن املنذر يف كتاَبْي ه "كتاب اإلمجاع وكتاب اإلشراف. اجلمعة فرض عٍني
اه...وجوب اجلمعة
Jumat hukumnya fardhu ‘ain terhadap sekalian mukallaf, ini adalah pendapat mazhab, Imam Sayfi’i telah
mennashkannya (menyebutkan) di dalam beberapa kitabnya. Pendapat ini diikuti oleh para sahabat pada
semua thuruq kecuali thuruq(pendapat) yang dinukilkan oleh Abu Thaib dalam kitabnya Ta’liq dan pengarang
kitab Asyamil dan selain keduanya yang mengatakan fardhu kifayah dan pendapat ini pendapat yang salah.
Mereka berkata: penyebab kesalahannya adalah karena salah memahami perkataan Imam Syafi’i “barang
siapa yang wajib jumat atasnya, maka wajiblah shalat ‘aid”.
Mereka berkata: ia salah memahaminya, karena maksud Imam Syafi’i barang siapa yang wajib Jumat maka
dituntut berat (sunat muakkad) shalat ‘aid.
Abu Thaib dan yang menukilkan pendapat ini (pendapat jumat fardhu kifayah) sepakat bahwa pendapat ini
salah.
Abu Ishaq Almaruzi berkata: tidak halal menukilkan pendapat ini dari Imam Syafi’i. (Artinya tidak boleh
menyandarkan kepada Imam Syafi’i). Dan tidak ada perbedaan pendapat dalam mazhab Syafi’i bahwa shalat
Jumat hukumnya fardhu ‘ain.
Ibnu Munzir menukilkan dalam dua kitabnya yaitu kitab Ijma’ dan kitab Isyraf bahwa muslimin sepakat
hukum shalat jumat fardhu ‘ain...
Dari nukilan beberapa kitab diatas maka boleh kita simpulkan bahwa shalat jumat hukumnya wajib ‘ain
secara ijma’. Maka tertolaknya pernyataan para juhala’ yang mengatakan hukumnya fardhu kifayah dan boleh
diamalkan untuk pribadi.
KESIMPULAN:
Sholat Jum’at Hukumnya fardhu a’in/kewajiban yang bersifat individu bagi setiap muslim yang telah terbebani
aturan syari’at kecuali yang dikhususkan oleh dalil. Dalil yang menunjukkan wajibnya adalah Al Qur’an dan As
Sunnah serta ijma kaum muslimin.
3
Firman Allah Ta’ala:
َيا َأُّيَه ا اَّلِذ يَن َآَم ُنوا ِإَذا ُنوِدَي ِللَّص اَل ِة ِم ْن َيْو ِم اُجْلُم َع ِة َفاْس َعْو ا ِإىَل ِذْك ِر الَّل ِه َو َذُر وا اْلَبْي َع َذِلُك ْم َخ ْيٌر َلُك ْم ِإْن
ُك ْنُتْم َتْع َلُم وَن
“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada
mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”. (QS.
Al Jumu’ah [62]: 9)
Hadits Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam yang diriwayatkan dari istri Nabi Shollallahu ‘alaihi wa
Sallam Hafshoh Rodhiyallahu ‘anha:
َرَو اُح اُجْلُم َعِة َو اِج ٌب َعَلى ُك ِّل ْحُمَتِلٍم
“Pergi sholat Jum’at adalah sebuah kewajiban bagi laki-laki yang telah baligh”.
Hadits yang diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar dan Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘anhum:
ِفِل ِم ِهِب ِت ِت ِع
َلَيْنَتِه َّنَي َأْقَو اٌم َعْن َو ْد ِه ُم اُجْلُم َعا َأْو َلَيْخ َم َّن الَّلُه َعَلى ُقُلو ْم َّمُث َلَيُك وُنَّن ْن اْلَغا َني
“Hendaklah orang-orang yang meninggalkan sholat Jum’at berhati-hati atau Allah akan mengunci mati hati
mereka kemudian Allah tetapkan mereka menjadi orang-orang yang lalai”.
Hadits lainnya diriwayatkan oleh Abu Al Ja’d Al Dhomri Rodhiyallahu ‘anhu, ia mengatakan:
َك َثَالَث ٍع ا ًنا ا َط الَّل َلى ْلِبِه
َمُج َتَه ُو َهِب َبَع ُه َع َق َمْن َتَر
“Barang siapa yang tiga sholat Jum’at karena menganggap remeh maka Allah akan mengunci hatinya”.
Dalil lainnya adalah hadits dari ‘Abdullah bin Mas’ud Rodhiyallahu ‘anhu, dia mengatakan:
ِة ٍل ِل
َّمُث َحُيِّرَق َعَلى ِر َج ا َيَتَخ َّلُفوَن َعِن اُجْلُم َع، َلَقْد َمَهْم ُت َأْن آُمَر َرُج ًال ُيَص ِّلى ِبالَّناِس َأْو لَّناِس
“Sungguh aku benar-benar telah berkeinginan untuk memerintahkan seseorang untuk menjadi imam manusia.
Lalu aku akan membakar rumah orang-orang yang tidak menghadiri ibadah Jum’at”.
Demikian juga ijma’ muslimin tentang wajibnya sholat Jum’at. Namun yang diperselisihkan adalah apakah
termasuk fardhu kifayah ataukah fardhu ‘ain. Namun yang lebih dekat dengan kebenaran adalah fardhu ’ain
bagi setiap laki-laki yang mukallaf yang tidak ada udzur syar’i padanya.
SUMBER PENULISAN:
https://almanhaj.or.id/27193-shalat-jumat-dalam-pandangan-fiqh.html
https://syarifuddinismail.blogspot.com/2020/07/shalat-jumat-benarkah-fardhu-kifayah.html
https://alhijroh.com/fiqih-tazkiyatun-nafs/hukum-sholat-jumat/
SAUDARA KU…
PESAN KU UNTUK MU, JIKA KELAK KAU TIDAK MENDAPATI KU DI DALAM SURGA ALLAH, MAKA
CARI AKU DI NERAKA ALLAH, KEMUDIAN TARIK TANGAN KU DAN AJAK AKU MEMASUKI SURGA
ALLAH. SESUNGGUHNYA TANGAN ITU TELAH MENJADI SAKSI DI HADAPAN ALLAH, BAHWA
DAHULU TANGAN ITU PERNAH IKUT ANDIL DALAM MEMBELA AGAMA ALLAH (MELALUI TULISAN
YANG BERMANFAAT).
4
5