Anda di halaman 1dari 4

Khutbah Jumat: 6 Adab Menghadiri Shalat Jumat

Jama’ah shalat Jum’at yang semoga selalu diberkahi oleh Allah …


 
Di hari Jum’at yang berbahagia ini, marilah kita bersyukur pada Allah atas berbagai macam nikmat
yang telah Allah anugerahkan kepada kita sekalian. Allah masih memberikan kita nikmat sehat, umur
panjang, lebih dari itu Allah masih memberikan kita nikmat iman dan Islam. Mudah-mudahan kita bisa
terus bersyukur, bentuk syukur tersebut adalah dengan meningkatkan ketakwaan kita pada
Allah Ta’ala.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan dan suri tauladan kita, Nabi besar kita
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga kepada para sahabat dan istri-istri beliau yang tercinta
serta pada setiap pengikut beliau yang mengikuti beliau dengan baik hingga akhir zaman.
 
Kita ketahui bahwa shalat Jum’at dan shalat yang wajib bagi setiap muslim. Siapa saja yang beriman
diseru untuk menghadiri shalat Jum’at dan meninggalkan segala aktivitas duniawi seperti jual beli.
 
Allah Ta’ala berfirman,
‫صاَل ِة ِم ْن يَ ْو ِم ْال ُج ُم َع ِة فَا ْس َع ْوا ِإلَى ِذ ْك ِر هَّللا ِ َو َذرُوا ْالبَ ْي َع‬ َ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذ‬
َ ‫ين َآ َمنُوا ِإ َذا نُو ِد‬
َّ ‫ي لِل‬
“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu
kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli.” (QS. Al-Jumu’ah: 9)
 
Namun dalam menghadiri shalat Jum’at tersebut mesti diperhatikan adab-adab penting berikut ini
sehingga ibadah Jum’at yang dilakukan tidak sia-sia dan berpahala besar.
 
Jama’ah shalat Jum’at yang semoga selalu dirahmati oleh Allah …
 
Adab pertama: Diharapkan datang lebih awal ke masjid untuk menghadiri
shalat Jum’at.
 
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َ ‫ َو َم ْن َرا َح فِي السَّا َع ِة الثَّانِيَ ِة فَ َكَأنَّ َما قَر‬، ً‫َّب بَ َدنَة‬


‫َّب‬ َ ‫َم ْن راح في الساعة األولى فَ َكَأنَّ َما قَر‬
‫ َو َم ْن َرا َح فِي السَّا َع ِة‬، ‫َّب َك ْب ًشا َأ ْق َر َن‬ َ ‫ َو َم ْن َرا َح فِي السَّا َع ِة الثَّالِثَ ِة فَ َكَأنَّ َما قَر‬، ً‫بَقَ َرة‬
ً‫ضة‬ َ ‫ َو َم ْن َرا َح فِي السَّا َع ِة ْال َخا ِم َس ِة فَ َكَأنَّ َما قَر‬، ً‫َّب َد َجا َجة‬
َ ‫َّب بَ ْي‬ َ ‫الرَّابِ َع ِة فَ َكَأنَّ َما قَر‬
“Siapa yang berangkat Jum’at di awal waktu, maka ia seperti berqurban dengan unta. Siapa yang
berangkat Jum’at di waktu kedua, maka ia seperti berqurban dengan sapi. Siapa yang berangkat
Jum’at di waktu ketiga, maka ia seperti berqurban dengan kambing gibas yang bertanduk. Siapa yang
berangkat Jum’at di waktu keempat, maka ia seperti berqurban dengan ayam. Siapa yang berangkat
Jum’at di waktu kelima, maka ia seperti berqurban dengan telur.” (HR. Bukhari, no. 881; Muslim, no.
850)
 

Adab kedua: Berangkat dari rumah dalam keadaan berwudhu.


 
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
‫ت ُغفِ َر لَهُ َما بَ ْينَهُ َوبَي َْن‬ َ ‫ضَأ فََأحْ َس َن ْال ُوضُو َء ثُ َّم َأتَى ْال ُج ُم َعةَ فَا ْستَ َم َع َوَأ ْن‬
َ ‫ص‬ َّ ‫َم ْن تَ َو‬
‫صى فَقَ ْد لَ َغا‬ َ ‫ْال ُج ُم َع ِة َو ِزيَا َدةُ ثَالَثَ ِة َأي ٍَّام َو َم ْن َمسَّ ْال َح‬
“Barangsiapa yang berwudhu, lalu memperbagus wudhunya kemudian ia mendatangi (shalat) Jum’at,
kemudian (di saat khutbah) ia betul-betul mendengarkan dan diam, maka dosanya antara Jum’at saat
ini dan Jum’at sebelumnya ditambah tiga hari akan diampuni. Dan barangsiapa yang bermain-main
dengan tongkat, maka ia benar-benar melakukan hal yang batil (lagi tercela) ” (HR. Muslim, no. 857)
 
Jama’ah shalat Jum’at yang semoga selalu dirahmati oleh Allah …
 
Adab ketiga: Mandi jum’at dan bersih-bersih diri dari rumah.
 
Dalam hadits disebutkan,

َ ‫ت َو َم ْن ا ْغتَ َس َل فَ ْال ُغ ْس ُل َأ ْف‬


‫ض ُل‬ ْ ‫ضَأ يَ ْو َم ْال ُج ُم َع ِة فَبِهَا َونِ ْع َم‬
َّ ‫َم ْن تَ َو‬
“Barangsiapa berwudhu di hari Jum’at, maka itu baik. Namun barangsiapa mandi ketika itu, maka itu
lebih afdhol.” (HR. An-Nasai, no. 1380; Tirmidzi, no. 497; Ibnu Majah, no. 1091).
 
Adab keempat: Dilarang berbicara dan ngobrol saat mendengar khutbah
Jum’at.
 
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
َ ‫ َواِإل َما ُم يَ ْخطُبُ فَقَ ْد لَ َغ ْو‬. ‫ت‬
‫ت‬ ِ ‫ك يَ ْو َم ْال ُج ُم َع ِة َأ ْن‬
ْ ‫ص‬ َ ِ‫احب‬
ِ ‫ص‬ َ ‫ِإ َذا قُ ْل‬
َ ِ‫ت ل‬
“Jika engkau berkata pada sahabatmu pada hari Jum’at, ‘Diamlah, khotib sedang berkhutbah!’
Sungguh engkau telah berkata sia-sia.”(HR. Bukhari no. 934 dan Muslim no. 851).
 
Namun pembicaraan satu arah masih dibolehkan seperti misalnya khatib mengingatkan jama’ah yang
ribut, atau khatib mengingatkan jama’ah yang belum shalat tahiyatul masjid. Bisa pula karena jama’ah
meminta sesuatu pada khatib saat khutbah.
 
Dalam hadits Anas bin Malik  radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
‫ُول هَّللا ِ – صلى هللا عليه وسلم –يَ ْو َم ْال ُج ُم َع ِة‬ ِ ‫َأتَى َر ُج ٌل َأ ْع َرابِ ٌّى ِم ْن َأ ْه ِل ْالبَ ْد ِو ِإلَى َرس‬
ِ ‫ت ْال َم‬
َ َ‫اشيَةُ هَل‬
‫ك‬ ِ ‫ هَلَ َك‬، ِ ‫فَقَا َل يَا َرسُو َل هَّللا‬
“Ada seorang Arab badui mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan saat itu beliau
sedang berkhutbah Jum’at. Ia berkata, “Wahai Rasulullah, hewan ternak pada binasa …” (HR. Bukhari,
no. 1029).
 
Jama’ah shalat Jum’at yang semoga selalu dirahmati oleh Allah …
 

Adab kelima: Melaksanakan shalat tahiyatul masjid sebelum duduk.


 
Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“Sulaik Al Ghothofani datang pada hari Jum’at dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang
berkhutbah. Ia masuk dan langsung duduk. Beliau pun berkata pada Sulaik,
‫ك قُ ْم فَارْ َك ْع َر ْك َعتَي ِْن َوتَ َج َّو ْز فِي ِه َما – ثُ َّم قَا َل – ِإ َذا َجا َء َأ َح ُد ُك ْم يَ ْو َم ْال ُج ُم َع ِة َواِإل َما ُم‬
ُ ‫يَا ُسلَ ْي‬
‫يَ ْخطُبُ فَ ْليَرْ َك ْع َر ْك َعتَي ِْن َو ْليَتَ َج َّو ْز فِي ِه َما‬
“Wahai Sulaik, berdirilah dan kerjakan shalat dua raka’at (tahiyyatul masjid), persingkat shalatmu (agar
bisa mendengar khutbah, pen).” Lantas beliau bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian
menghadiri shalat Jum’at dan imam berkhutbah, tetaplah kerjakan shalat sunnah dua raka’at dan
persingkatlah.” (HR. Bukhari, no. 930; Muslim, no. 875)
 
Jama’ah shalat Jum’at yang semoga senantiasa dirahmati oleh Allah.
Demikian khutbah pertama ini.
 
‫َأقُ ْو ُل قَ ْولِي هَ َذا َ َوا ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِي َولَ ُك ْم َولِ َساِئ ِر ال ُم ْسلِ ِمي َْن ِإنَّهُ هُ َو ال َس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُم‬
 
Khutbah Kedua
 
‫اف اَأل ْنبِيَا ِء َوالمرْ َسلِي َْن نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد‬ِ ‫صالَةُ َوال َّسالَ ُم َعلَى َأ ْش َر‬ َّ ‫ال َح ْم ُد هللِ َربِّ ال َعال ِمي َْن َوال‬
‫صحْ بِ ِه َأجْ َم ِعي َْن‬
َ ‫َو َعلَى آلِ ِه َو‬
 
Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah, jama’ah shalat Jumat yang semoga
senantiasa mendapatkan berkah dari Allah,
 
Ada empat ketika menghadiri shalat Jum’at yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu hendaklah
bersegera mungkin untuk menghadiri shalat Jum’at, berangkat dari rumah dalam keadaan berwudhu,
berangkat dari rumah dalam keadaan mandi dan bersih-bersih diri, dilarang berbicara atau ngobrol
saat mendengar khutbah, tetap mengerjakan shalat tahiyatul masjid dan tidak langsung duduk saat
masuk.
 
Adab yang berikutnya …
 
Adab keenam: Dilarang memeluk lutut saat mendengar khutbah Jum’at
 
Dari Sahl bin Mu’adz dari bapaknya (Mu’adz bin Anas Al-Juhaniy), ia berkata,
ُ‫ نَهَى َع ِن ْال ُح ْب َو ِة يَ ْو َم ْال ُج ُم َع ِة َواِإل َما ُم يَ ْخطُب‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ ‫َأ َّن َرسُو َل هَّللا‬
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari duduk dengan memeluk lutut pada saat imam
sedang berkhutbah.” (HR. Tirmidzi, no. 514; Abu Daud, no. 1110. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan
bahwa sanad hadits ini hasan).
 
Imam Nawawi rahimahullah dalam Riyadhus Shalihin membawakan hadits di atas dengan menyatakan
dalam judul bab,
‫االحْ تِبَا ِء يَ ْو َم ال ُج ُم َع ِة َواِإل َما ُم يَ ْخطُبُ َأِلنَّهُ يَجْ لِبُ النَّ ْوم فَيَفُ ْوت اِ ْستِ َماع ال ُخ ْ‬
‫طبَة‬ ‫َك َراهَةُ ِ‬
‫اف اِ ْنتِقَاض ال ُوض ُْوء‬ ‫َويَ َخ ُ‬
‫‪“Dimakruhkan memeluk lutut pada hari Jumat saat khatib berkhutbah karena dapat menyebabkan‬‬
‫‪tertidur sehingga terluput dari mendengarkan khutbah dan khawatir pula seperti itu dapat‬‬
‫”‪membatalkan wudhu.‬‬
‫‪ ‬‬
‫… ‪Di akhir khutbah ini‬‬
‫‪Jangan lupa untuk memperbanyak shalawat di hari Jumat ini. Siapa yang bershalawat sekali, maka‬‬
‫‪Allah akan membalas shalawatnya sepuluh kali. Arti shalawat dari Allah adalah ampunan dari Allah.‬‬
‫‪ ‬‬
‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموا تَ ْسلِيما ً‬
‫ين آ َمنُوا َ‬ ‫ون َعلَى النَّبِ ِّي يَا َأيُّهَا الَّ ِذ َ‬
‫صلُّ َ‬ ‫ِإ َّن هَّللا َ َو َماَل ِئ َكتَهُ يُ َ‬
‫آل ِإ ْب َرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إنَّ َ‬
‫ك‬ ‫ْت َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى ِ‬ ‫صلَّي َ‬ ‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬ ‫صلِّ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ِ‬ ‫اَللَّهُ َّم َ‬
‫ت َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى ِ‬
‫آل‬ ‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما بَا َر ْك َ‬ ‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ِ‬ ‫َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد ‪َ .‬وبَ ِ‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‪.‬‬‫ِإ ْب َرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إنَّ َ‬
‫‪ ‬‬
‫‪Marilah kita memanjatkan doa pada Allah, moga setiap doa kita diperkenankan di hari Jum’at yang‬‬
‫‪penuh berkah ini.‬‬

‫ت اَألحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواَأل ْم َوا ِ‬


‫ت‬ ‫ت َوالمْؤ ِمنِي َْن َوالمْؤ ِمنَا ِ‬ ‫اللهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِمي َْن َوالم ْسلِ َما ِ‬
‫ات بَ ْينِنَا‪َ ،‬وا ْه ِدنَا ُسبُ َل ال َّساَل ِم‪َ ،‬ونَجِّ نَا ِم َن ُّ‬
‫الظلُ َما ِ‬
‫ت ِإلَى‬ ‫ف بَي َْن قُلُوبِنَا‪َ ،‬وَأصْ لِحْ َذ َ‬ ‫اللَّهُ َّم َألِّ ْ‬
‫ارنَا‪،‬‬
‫ص ِ‬ ‫ار ْك لَنَا فِي َأ ْس َما ِعنَا‪َ ،‬وَأ ْب َ‬ ‫ش َما ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَ َن‪َ ،‬وبَ ِ‬ ‫اح َ‬ ‫ور‪َ ،‬و َجنِّ ْبنَا ْالفَ َو ِ‬ ‫النُّ ِ‬
‫َّحي ُم‪َ ،‬واجْ َع ْلنَا َشا ِك ِر َ‬
‫ين‬ ‫ت التَّ َّوابُ الر ِ‬ ‫ك َأ ْن َ‬
‫اجنَا‪َ ،‬و ُذرِّ يَّاتِنَا‪َ ،‬وتُبْ َعلَ ْينَا ِإنَّ َ‬ ‫َوقُلُوبِنَا‪َ ،‬وَأ ْز َو ِ‬
‫ين لَهَا‪َ ،‬وَأتِ ِم ْمهَا َعلَ ْينَا‬ ‫ك‪ ،‬قَابِلِ َ‬ ‫ين بِهَا َعلَ ْي َ‬ ‫ك ُم ْثنِ َ‬‫لِنِ َع ِم َ‬
‫اجنَا َو ُذرِّ يَّاتِنَا قُ َّرةَ َأ ْعي ٍُن َواجْ َع ْلنَا لِ ْل ُمتَّقِ َ‬
‫ين ِإ َما ًما‬ ‫َربَّنَا هَبْ لَنَا ِم ْن َأ ْز َو ِ‬
‫ك ِع ْل ًما نَافِعًا َو ِر ْزقًا طَيِّبًا َو َع َمالً ُمتَقَبَّالً‬ ‫اللَّهُ َّم ِإنِّا نَ ْسَألُ َ‬
‫اب النَّ ِ‬
‫ار‬ ‫َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي اآْل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬
‫ان ِإلَى يَ ْو ِم ال ّديْن‪.‬‬ ‫صحْ بِ ِه و َ َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َس ٍ‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو َ‬ ‫َو َ‬
‫آخ ُر َد ْع َوانَا َأ ِن ْال َح ْم ُد هلل َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن‪.‬‬ ‫َو ِ‬

‫‪Sumber https://rumaysho.com/14335-khutbah-jumat-5-adab-menghadiri-shalat-jumat.html‬‬

Anda mungkin juga menyukai