Anda di halaman 1dari 5

NASKAH SOAL

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)


TAHUN AKADEMIK 2021-2022 GANJIL
Mata Kuliah : Pendidikan Seni Rupa
Dosen : Anggi Sugiharti, M.Pd.
Prodi/Kelas : PGSD
Hari/Tanggal : disesuaikan
Waktu : disesuaikan
Sifat : Open Book

Petunjuk : a. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.


b. Tulis identitas (nama, dll) dengan lengkap.
c. Bacalah seluruh soal dengan teliti.
d. Semua jawaban dikerjakan masing-masing tanpa bekerja sama dengan orang lain.
e. Perhatikan batas pengumpulan jawaban, jangan sampai terlambat..

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !


1. Mengapa seni dikaitkan dengan keindahan?
2. Bagaimana cara kita tahu bahwa seni rupa/karya yang telah kita buat sudah memenuhi prinsip-
prinsip dari seni rupa itu sendiri?
3. Dari mana kita mengetahui dan menyimpulkan anak memiliki potensi khususnya seni rupa?
4. Bagaimana cara kita sebagai guru/pendidik untuk mengatasi terjadinya gangguan psikis pada masa
goresan? Dan jikapun sudah terjadi, bagaimana cara kita untuk memperkecil dampaknya?
5. Jelaskan bagaimana contoh penerapan konsep perbendaharaan bahasa rupa pada bagian cara wimba
(wimba)?"
6. Bagaimana cara mewujudkan dan mengaplilasikan pameran di sekolah dasar, agar karya karya para
siswa bisa ter eksplorasi secara maksimal, dan apakah mungkin pameran di gelar di sekolah dasar?
7. Teknik dasar seni rupa dua dimensi, teknik mana yang paling mudah untuk diterapkan dan diajarkan
kepada anak SD? tolong jelaskan dan berikan contohnya.
8. Teknik dasar seni rupa tiga dimensi, teknik mana yang paling mudah untuk diterapkan dan diajarkan
kepada anak SD? tolong jelaskan dan berikan contohnya.
9. Pentingkah apresiasi seni ataupun kritik seni dilakukan oleh seorang guru terhadap karya seni yang
dibuat oleh muridnya? Berikan alasannya.
10. Bagaimana cara kalian memberi kritik kepada siswa supaya siswa tersebut tidak tersinggung atas
kritik yang kalian sampaikan?
Nama : Ratna Nur Azizah
NIM : 210641057
Kelas : PGSD/3A

JAWABAN

1. Karena Seni adalah sesuatu yang dibuat dari pengolahan ide, cipta, rasa dari kondisi
yang mempengaruhinya pada saat itu. Seni sendiri lebih cendrung dan mufakat
dikatakan atau dikaitkan dengan sesuatu yang punya nilai estetika atau keindahan
baik secara bentuk, rupa, fungsi dan material yang digunakan.

2. Karna karya seni rupa/karya dapat dikatakan memenuhi prinsip-prinsip jika memiliki
nilai estetika karena unsur yang dikandungnya, berupa garis, bidang, bentuk, warna
dan yang lainnya.

3. -Dengan mengkaji teori-teori yang berkaitan dengan perekembangan seni rupa anak,
-Mengamati proses ketika anak berkarya seni rupa,
-Mengkaji dan menganalisis hasil karya seni rupa anak-anak,
-dan Mengikutsertakan anak untuk mengikuti perlombaan menggambar

4. -Sering terlihat sangat sedih atau menarik diri dari lingkungan keluarga dan
pertemanan.
-Mengalami ketakukan yang luar biasa tanpa alasan.
-Terlibat dalam perkelahian, menggunakan senjata, atau menyakiti orang lain.
-Menurunnya Prestasi akademik secara drastis.
-Mengalami gangguan makan contohnya memuntahkan makanan, atau menggunakan
obat pencahar untuk menurunkan berat badan.
-Tidak memiliki minat untuk melakukan kegiatan sehari-hari
-Kesulitan berkonsentrasi.
-Penyalahgunaan zat (rokok, narkoba, dan alkohol) berulang kali.
-Perubahan suasana hati (mood) yang ekstrem.
-Perubahan drastic pada perilaku atau kepribadian
-Berniat menyakiti diri sendiri atau mempunyai keinginan untuk bunuh diri.

Cara memperkecil dampaknya :


-Validasi emosi anak
-Dengarkan anak
-Penerimaan cinta tanpa syarat
-Komunikasi
-Berikan perhatian
-Berikan anak skill untuk mengelola diri
-Berikan pengalaman dan kesadaran cinta diri

5. Wimba adalah istilah dalam bahasa rupa sama dengan obyek gambar. Seperti telah
disinggung di atas bahwa wimba itu adalah jenis obyek yang dicandera atau yang digambar
atau yang dideskripsikan dalan bidang gambar. Biasanya wimba itu bermacam-macam
tergantung penciptanya ingin mencandera jenis wimaba apa. Ada yang tunggal ada yang
jamak. Wimba dalam bahasa rupa yang penulis maksud adalah mengacu pada konsep yang
mengatakan bahwa wimba itu obyek yang dicandera, selain obyek abstrak atau non
figurative ( Primadi, 1991: 39).

 Cara Wimba ( CW) Cara wimba, Primadi dalam lampiran disertasinya,


mengelompokan menjadi 5 macam, yaitu sebagai berikut:
1) Cara Wimba 1 ( CW 1): Ukuran Pengambilan Ukuran pengambilan ini terdiri
dari: extra close up, very close up, big close up, close up, medium long shot, mid
shot, long shot, very long shot, extra long shot, ada yang diperbesar, ada yang
diperkecil, dari kepala sampai kaki.
2) Cara Wimba 2 ( CW 2): Sudut Pengambilan Sudut pengambilan ini di
antaranya: sudut bawah, sudut wajar, sudut atas, tampak burung, aneka tampak,
dan sinar x.
3) Cara Wimba 3 ( CW 3): Skala Cara skala ini yaitu: skala lebih kecil dari
aslinya, sama dengan aslinya, lebih kecil dari aslinya, ukuran skala raksasa.
4) Cara Wimba 4 ( CW 4): Cara Penggambaran Cara penggambaran ini
meliputi : cara naturalis, cara perspektif, stilasi, skematis, ekspresif, distorsi,
dekoratif, blabar, garis, siluet, volume, warna, bidang, momen op name,
kejadian, cara jamak, dan aneka tampak.
5) Cara Wimba 5 ( CW 5): Cara Dilihat Cara dilihat ini meliputi: sudut lihat atas,
sudut lihat wajar, sudut lihat bawah, daerah lihat optimal, jarak lihat minimal,
daerah lihat minimal, arah lihat wajar, jarak lihat optimal, arah lihat bawah, arah
lihat kanan-kiri, arah lihat kiri-kanan, arah lihat bawah atas, arah lihat tengah
pinggir, arah lihat pinggir tengah, arah lihat berhadapan, arah lihat berkejaran,
daerah lihat ratarata, arah lihat berkeliling

6. Kegiatan pameran kelas atau sekolah sangat penting bagi siswa karena mampu mem berikan
manfaat besar bagi mereka. Manfaat pameran kelas atau sekolah antara lain:

1. Siswa mampu menunjukkan apresiasi melalui kreativitas di bidang seni Pameran


dapat digunakan sebagai media apresiasi karena di dalamnya menampilkan berbagai
jenis karya seni rupa. Hal tersebut dapat memberikan pengetahuan siswa tentang
berbagai corak, gaya, dan teknik karya seni rupa yang dipajang dalam kegiatan pameran.
2. Melatih siswa untuk bermasyarakat  penyelenggaraan pameran bukanlah kerja
perorangan, melainkan kerja kelompok yang melibatkan banyak orang. Jadi, dengan
mengadakan pameran seni rupa di sekolah dapat mendidik para siswa untuk bekerjasama
dan bermasyarakat.
3. Meningkatkan kemampuan siswa dalam berkarya Pameran di sekolah memiliki fungsi
sebagai sarana yang strategis dalam memupuk, membina, dan mengembangkan kemampuan atau
bakat siswa dalam melakukan apresiasi terhadap karya seni yang dipamerkan. Melalui kegiatan
pameran, siswa dilatih untuk memberikan tanggapan dan penilaian baik secara lisan, tertulis,
maupun melalui perbuatan atau sikap.
4. Bermanfaat membangkitkan motivasi siswa sekolah dalam berkarya seni Melalui
pameran, karya-karya para siswa akan dilihat oleh masyarakat sehingga para siswa
termotivasi untuk menghasilkan karya yang terbaik. Hal tersebut akan memunculkan
persaingan yang sehat, terarah, dan dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk
meningkatkan kemampuan berkarya.
Pameran kelas/sekolah juga memberi manfaat bagi siswa secara pribadi. Seperti belajar
berorganisasi dan bekerjasama sekaligus sebagai sarana hiburan dari kejenuhan
mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.

7. Untuk seni rupa dua dimensi anak SD biasanya diajarkan menggambar. Kenapa
menggambar? Karena menggambar merupakan seni rupa 2 dimensi yang mudah dibuat
bahkan oleh anak SD sekalipun. Walaupun tidak semuanya mampu menggambar dengan
bagus, namun semuanya mampu berkarya dengan hasil yang beraneka ragam. Hampir
semua siswa SD sangat menyukai menggambar. Karena, tanpa seorang guru pun, anak-anak
akan mengerjakannya. Lihat saja kenyataannya, jika guru-guru mengadakan rapat, maka
para siswanya diberikan tugas menggambar. 

8. 1) teknik aplikasi
Teknik seni rupa aplikasi adalah teknik karya hias yang dimanfaatkan dalam seni menjahit,
yakni dengan cara menempelkan beberapa macam potongan kain yang telah digunting, seperti
bentuk bunga, bintang, bulan, atau bentuk-bentuk lainnya dalam sebuah kain.
Tujuannya sebagai hiasan untuk memperindah pakaian.

2) teknik mozaik
Teknik mozaik adalah teknik menggambar dengan memakai bentuk geometris tertentu.
Tujuan menggunakan geometris ialah sebagai pengganti bahan utama pewarna.
Dengan adanya mozaik, media seni tidak terlihat polos dan lebih memiliki corak tertentu.

9. Dengan adanya apresiasi, siswa akan melek bahwa tujuan mereka di sekolah bukan hanya


belajar, tapi mampu memberikan hal yang jauh lebih tinggi lain baik itu bagi dirinya sendiri
maupun bagi sekolah salah satunya adalah meraih prestasi.
Alasannya Secara umum, tujuan melakukan apresiasi ialah untuk mengedukasi masyarakat agar
mengetahui apa, bagaimana, dan alasan dari suatu karya seni diciptakan. Dengan begitu,
masyarakat bisa menikmati dan menilai suatu karya

10. Jika terjadi masalah dan kekurangan siswa, guru berhak melemparkan kritik agar siswa
tetap berada dalam jalur yang benar. Namun, tidak sedikit peserta didik yang
tersinggung ketika ia dikritik oleh gurunya.

Bisa saja ia merasa harga dirinya dijatuhkan karena kritik yang disampaikan
mempermalukannya, hingga siswa sendiri memiliki rasa benci pribadi kepada gurunya.
Bukannya membangun siswa, malah menimbulkan ketidaknyamanan bagi mereka. Tak
sedikit malah banyak siswa melawan guru ketika dikritik dan melakukan hal-hal yang
menentang kritik tersebut.

Cara agar menyampaikan kritik tidak melukai siswa :

1. Pastikan Dilakukan Tidak Di Depan Umum


2. Apresiasi Kelebihannya Terlebih Dahulu
3. Sampaikan Kritik Dengan Bahasa yang Tidak Menyinggung.
4. Tunjukkan Kepedulian Anda
5. Tawarkan Solusi
6. Pakai Empati Anda dan Menjadi Pendengar yang Baik.

Anda mungkin juga menyukai