Anda di halaman 1dari 10

Pembelajaran Menulis di Kelas Tinggi

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kuliah

Diampu oleh dosen : Otang Kurniaman, M.Pd

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas Tinggi

KPI4114

Kelompok 2

Anggota :
Lian Andarista :
Sri Wahyuni :
Utari wanda : 1605115180

Kelas : SD_5C

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2018
Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “Pembelajaran Menulis di Kelas Tinggi”.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon pemakluman
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang penulis buat kurang tepat atau
menyinggung perasaan pembaca.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh
dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terima kasih.

Pekanbaru, September 2018

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah

Bab II Pembahasan

Bab III Penutup

A. Kesimpulan
B. Saran
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang

Menulis adalah bentuk dari komunikasi tidak langsung. Menulis


mengutarakan pikiran atau perasaan dalam bentuk tulisan sehingga bisa dibaca.
Pengajaran menulis di sekolah dasar diajarkan supaya memberi bekal kemampuan
menulis dengan baik, untuk siswa pada saat belajar menulis di jenjang berikutnya.
Kemampuan menulis tidak bisa di peroleh dari pengetahuan lalu diperaktekkan
sendiri , tetapi menulis di lakukan dengan proses belajar mengajar dan peraktek yang
benar. Pembelajaran menulis di SD dibagi menjadi dua tahapan, yaitu menulis
permulaan dan menulis lanjutan.
Pembelajaran menulis di kelas tinggi diajarkan dengan kegiatan menulis
lanjutan. Yang membedakan menulis permulaan dengan menulis lanjut adalah
adanya kemampuan untuk mengembangkan kemampuan menulisnya dalam bentuk
yang lebih beragam. Tulisan yang dikembangkan biasanya adalah menulis pantun,
puisi, pengumuman dan surat.

B. Rumusan Masalah
1. Pembahasan pembelajaran menulis di kelas tinggi
2. Jenis-jenis pembelajaran menulis di kelas tinggi
3. Proses menulis
Bab II
Pembahasan
A. Pembelajaran Menulis di Kelas Tinggi
Menulis lanjutan diberikan kepada siswa mulai kelas 4 sampai kelas 6 sekolah
dasar. Menulis lanjut di arahkan untuk menggungkapkan pikiran, persaaan dan
informasi ke dalam bentuk percakapan, petunjuk, dan cerita. Pembelajaran menulis
lanjutan berisikan kegiatan-kegiatan berbahasa tulis dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya surat, puisi, pidato, naskah drama, pengumuman, cara menulis ringkasan,
mengisi formulis dan sebagainya.
Berdasarkan isinya jenis tulisannya menulis dibedakan menjadi empat yaitu
menulis diskripsi, narasi, argumentasi dan eksposisi. Suparno (2008; 1.13)
menambahkan satu lagi jenis tulisan yaitu persuasi.
1. Deskripsi
Menurut Suparno (2008: 1.11) Deskripsi merupakan ragam wacana
yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari
pengamat, pengalaman, dan perasaan penulisnya. Deskripsi menggambarkan
sesuatu dengan jelas dan terperinci. Tulisan deskripsi bertujuan melukiskan
atau memberikan gambaran terhadap sesuatu dengan jelas sehingga pembaca
seolah-olah dapat melihat, mendengar, membaca, atau merasakan hal yang
dideskripsikan. Tulisan ini bermaksud meyakinkan pembaca tentang
kebenaran tentang kebenaran sesuatu yang telah dijelaskan oleh penulis.
2. Narasi
Menurut suparno (2008: 1.11) berpendapat bahwa narasi adalah ragam wacana
yang menceritakan proses kejadian. Tujuannya adalah memberikan gambaran
sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai fase, langkah, urutan, atau rangkaian
terjadinya sesuatu hal. Dalam tulisan narasi biasanya terdapat tokoh, tempat dan
waktu kejadian. Hal ini maksud untuk memaparkan suatu cerita atau kejadian
dengan sejelas-jelasnya.
3. Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah pragraf yang bertujuan untuk menyatakan
kebenaran dengan didukung argumen atau alasan yang sesuai. Tulisan yang
bertujuan meyakinkan pendapat atau pemikiran pembaca, maka penulis dapat
menyajikan secara logis, kritis dan sistematik bukti-bukti yang dapat memperkuat
kebenaran pendapat yang disampaikan. Pragraf argumentasi dapat disusun dengan
pola sebab-akibat. Artinya, pragraf tersebut diawali dengan kalimat utama yang
merupakan sebab dan diikuti oleh beberapa akibat sebagai kalimat penjelasnya.
Dan begitu juga sebaliknya. Penulis dapat mengajukan argumentasinya
berdasarkan contoh-contoh, analogi, akibat-sebab, sebab-akibat, dan pola-pola
deduktif.
4. Eksposisi
Eksposisi adalah ragam wacana yang dimaksudkan untuk menerangkan,
menyampaikan, atau menguraikan sesuatu yang dapat memperluas atau
menambah pengetahuan dan pandangan pembacanya ( Suparno, 2008: 1.12).
Eksposisi merupakan tulisan yang isinya menyampaikan atau memaparkan sebuah
informasi secara jelas dan dapat disertai data-data yang konkrit sehingga pembaca
dapat informasi yang sesungguhnya.
5. Persuasi
Persuasi merupakan pragraf yang berisikan tentang ajakan tau bujukan kepada
pembaca agar pembaca dapat melakukan atau mengikuti apa yang penulis
ungkapkan di dalam pragraf tersebut. Di dalam paragraf persuasi banyak
ditemukan kata-kata seperti “ayo”, mari, dan lakukanlah.dalam persuasi bukti-
bukti digunakan seperlunya atau kadang-kadang dimanipulasi untuk menimbulkan
kepercayaan pada diri pembaca bahwa apa yang disampaikan penulis itu benar.
Contohnya pada propaganda, iklan, selebaran, dan brosur.

Berdasarkan jenis-jenis kegiatan pembalajaran menulis terdiri dari : menyusun


karangan, menyusun kembali karangan yang diacak, menyelesaikan cerita tertulis,
meringkas (sinopsis) bacaan, reka cerita gambar, mendeskripsikan sesuatu,
mengembangkan judul, menulis surat dan sebagainya

Teknik pembelajaran menulis dikelompokkan menjadi dua :


1. Menulis cerita
a. Baca dan tulis, simak dan tulis
b. Menyusun kalimat
c. Menyusun paragraf
d. Membuat cerita
e. Menceritakan kembali
2. Menulis untuk keperluan sehari-hari
Menulis untuk keperluan sehari-hari meliputi: menulis surat, menulis
pengumuman, mengisi formulir, menulis surat undangan, membuat iklan, dan
menyusun daftar riwat hidup.

Pendekatan pembelajaran menulis :


a. Pendekatan Komunikatif
Pendekatan komunikatif memfokuskan pada keterampilan siswa
berkumunikasi dalam pembelajaran. Pendekatan ini tampak pada pembelajaran:
mendeskripsikan suatu benda, menulis surat dan mebuat iklan.
b. Pendekatan Keterampilan Proses
Pendekatan proses memfokuskan pada keterampilan mengamati,
mengklasifikasi, menginterpretasi, dan mengkomunikasikan. Tampak pada
pembelajaran : membuat iklan dan menyusun kalimat acak menjadi pragraf yang
padu.
c. Pendekatan Tematik
Menulis pengalaman dalam bentuk puisi,
d. Pendekatan Integratif
Menekankan pada menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam
pembelajaran. Misalnya pada menuliskan dan menceritakan suatu peristiwa yang
menarik bagi anak, membuat ringkasan cerita yang di dengar. Membaca bacaan
kemudian membuat ikhtisarnya.

Model pembelajar menulis :


a. Menceritakan Gambar
Dalam menceritakan gambar guru memperlihatkan gambar, selanjutnya siswa
diminta mengamati gambar tersebut dengan teliti. Kemudian mereka diminta
untuk menuliskan ke dalam cerita lengkap.
b. Melanjutkan Cerita
Diawali dengan guru membacakan atau mendengarkan cerita pilihan guru,
kemudian siswa diminta melanjutkan cerita guru tersebut.
c. Menceritakan Mimpi
Dilakukan dengan menugasi siswa untuk menulis mimpinya dengan
menambah atau mengurangi isi dan mimpi mereka sehingga menjadi cerita yang
menarik untuk diceritakan.
d. Menceritakan Pengalaman
Dilakukan dengan menugasi siswa untuk menulis pengalaman, baik
pengalaman saat liburan, bermain, darmawisata dan sebagainya.
e. Menceritakan Cita-cita
Dilakukan dengan cara menugasi siswa untuk menulis cerita tentang cita-
citanya setelah dewasa nanti.

Bab III
Penutup
Kesimpulan
Kegiatan menulis di sekolah dasar sangat lah penting di ajarkan dengan baik . Menulis
lanjutan adalah pengembangan dari menulis permulaan. Dalam menulis lanjutan siswa
diharapkan dapat mengembangkan kemampuan menulisnya dalam bentuk yang lebih
beragam. Pembelajaran menulis dapat di padukan dengan kegiatan membaca, mendengar,
dan berbicara dalm proses pembelajaran.

Saran
Saat pembelajaran guru membawa contoh konkrit dari media pembelajaran menulis
itu., bisa berupa surat pribadi dan gambar-gambar yang di sukai siswa kemudian di
kembangkan melalui tulisan gambar yang dilihat siswa tersebut. Kalau bisa anak yang tidak
bisa menulis jangan di naikkan ke kelas berikutnya.

Daftar Pustaka
http://file.upi.edu/Direktori/DUALMODES/MEMBACA_DAN_MENULIS_DI_SD/BBM_7.
pdf

http://catatansieviy.com/2013/04/keterampilan-menulis-di-sd.html

http://nurulfajriatiii.com/2015/10/jenis-jenis-menulis-di-kelas-tinggi.html

http://www.sekolahdasar.net/2011/11/pembelajaran-menulis-di-sd.html

Anda mungkin juga menyukai