KPI4114
Kelompok 2
Anggota :
Lian Andarista :
Sri Wahyuni :
Utari wanda : 1605115180
Kelas : SD_5C
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “Pembelajaran Menulis di Kelas Tinggi”.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon pemakluman
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang penulis buat kurang tepat atau
menyinggung perasaan pembaca.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh
dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terima kasih.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Bab II Pembahasan
A. Kesimpulan
B. Saran
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Pembahasan pembelajaran menulis di kelas tinggi
2. Jenis-jenis pembelajaran menulis di kelas tinggi
3. Proses menulis
Bab II
Pembahasan
A. Pembelajaran Menulis di Kelas Tinggi
Menulis lanjutan diberikan kepada siswa mulai kelas 4 sampai kelas 6 sekolah
dasar. Menulis lanjut di arahkan untuk menggungkapkan pikiran, persaaan dan
informasi ke dalam bentuk percakapan, petunjuk, dan cerita. Pembelajaran menulis
lanjutan berisikan kegiatan-kegiatan berbahasa tulis dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya surat, puisi, pidato, naskah drama, pengumuman, cara menulis ringkasan,
mengisi formulis dan sebagainya.
Berdasarkan isinya jenis tulisannya menulis dibedakan menjadi empat yaitu
menulis diskripsi, narasi, argumentasi dan eksposisi. Suparno (2008; 1.13)
menambahkan satu lagi jenis tulisan yaitu persuasi.
1. Deskripsi
Menurut Suparno (2008: 1.11) Deskripsi merupakan ragam wacana
yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari
pengamat, pengalaman, dan perasaan penulisnya. Deskripsi menggambarkan
sesuatu dengan jelas dan terperinci. Tulisan deskripsi bertujuan melukiskan
atau memberikan gambaran terhadap sesuatu dengan jelas sehingga pembaca
seolah-olah dapat melihat, mendengar, membaca, atau merasakan hal yang
dideskripsikan. Tulisan ini bermaksud meyakinkan pembaca tentang
kebenaran tentang kebenaran sesuatu yang telah dijelaskan oleh penulis.
2. Narasi
Menurut suparno (2008: 1.11) berpendapat bahwa narasi adalah ragam wacana
yang menceritakan proses kejadian. Tujuannya adalah memberikan gambaran
sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai fase, langkah, urutan, atau rangkaian
terjadinya sesuatu hal. Dalam tulisan narasi biasanya terdapat tokoh, tempat dan
waktu kejadian. Hal ini maksud untuk memaparkan suatu cerita atau kejadian
dengan sejelas-jelasnya.
3. Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah pragraf yang bertujuan untuk menyatakan
kebenaran dengan didukung argumen atau alasan yang sesuai. Tulisan yang
bertujuan meyakinkan pendapat atau pemikiran pembaca, maka penulis dapat
menyajikan secara logis, kritis dan sistematik bukti-bukti yang dapat memperkuat
kebenaran pendapat yang disampaikan. Pragraf argumentasi dapat disusun dengan
pola sebab-akibat. Artinya, pragraf tersebut diawali dengan kalimat utama yang
merupakan sebab dan diikuti oleh beberapa akibat sebagai kalimat penjelasnya.
Dan begitu juga sebaliknya. Penulis dapat mengajukan argumentasinya
berdasarkan contoh-contoh, analogi, akibat-sebab, sebab-akibat, dan pola-pola
deduktif.
4. Eksposisi
Eksposisi adalah ragam wacana yang dimaksudkan untuk menerangkan,
menyampaikan, atau menguraikan sesuatu yang dapat memperluas atau
menambah pengetahuan dan pandangan pembacanya ( Suparno, 2008: 1.12).
Eksposisi merupakan tulisan yang isinya menyampaikan atau memaparkan sebuah
informasi secara jelas dan dapat disertai data-data yang konkrit sehingga pembaca
dapat informasi yang sesungguhnya.
5. Persuasi
Persuasi merupakan pragraf yang berisikan tentang ajakan tau bujukan kepada
pembaca agar pembaca dapat melakukan atau mengikuti apa yang penulis
ungkapkan di dalam pragraf tersebut. Di dalam paragraf persuasi banyak
ditemukan kata-kata seperti “ayo”, mari, dan lakukanlah.dalam persuasi bukti-
bukti digunakan seperlunya atau kadang-kadang dimanipulasi untuk menimbulkan
kepercayaan pada diri pembaca bahwa apa yang disampaikan penulis itu benar.
Contohnya pada propaganda, iklan, selebaran, dan brosur.
Bab III
Penutup
Kesimpulan
Kegiatan menulis di sekolah dasar sangat lah penting di ajarkan dengan baik . Menulis
lanjutan adalah pengembangan dari menulis permulaan. Dalam menulis lanjutan siswa
diharapkan dapat mengembangkan kemampuan menulisnya dalam bentuk yang lebih
beragam. Pembelajaran menulis dapat di padukan dengan kegiatan membaca, mendengar,
dan berbicara dalm proses pembelajaran.
Saran
Saat pembelajaran guru membawa contoh konkrit dari media pembelajaran menulis
itu., bisa berupa surat pribadi dan gambar-gambar yang di sukai siswa kemudian di
kembangkan melalui tulisan gambar yang dilihat siswa tersebut. Kalau bisa anak yang tidak
bisa menulis jangan di naikkan ke kelas berikutnya.
Daftar Pustaka
http://file.upi.edu/Direktori/DUALMODES/MEMBACA_DAN_MENULIS_DI_SD/BBM_7.
pdf
http://catatansieviy.com/2013/04/keterampilan-menulis-di-sd.html
http://nurulfajriatiii.com/2015/10/jenis-jenis-menulis-di-kelas-tinggi.html
http://www.sekolahdasar.net/2011/11/pembelajaran-menulis-di-sd.html