Anda di halaman 1dari 36

Ketrampilan

Dasar menulis di
Sekolah Dasar

Marvinda Rizki Dita Dirgantara, M.Pd


Pengertian Menulis
 membuat huruf (angka dsb) dng pena (pensil,
kapur, dsb): anak-anak sedang belajar ~; melukis
baginya merupakan kesenangan yg dimulai
sebelum ia belajar
 melahirkan pikiran atau perasaan (spt mengarang,
membuat surat) dng tulisan: ~ roman (cerita),
mengarang cerita; ~ surat membuat surat; berkirim
surat;
Tujuan Menulis
 Memberikan informasi
Dengan menulis kita dapat memberikan informasi tentang kejadian, fenomena tertentu,seperti : peringatan
bencana, iklan pariwista dll
Tujuan menulis
 Mencerahkan Jiwa
Dengan menulis maka kita sedang berusaha mempengaruhi orang lain untuk dapat meningkat motivasinya,
semangat hidupnya
 Mengabadikan sejarah
Dengan menulis kita berusaha memberikan informasi kejadian sejarah masa lampau yang kemudian dapat
dijadikan bukti sejarah
 Ekspresi diri
Dengan menulis seseorang sedang berasumsi bahwa bagian yang ditulisnya merupakan ungkapan perasaan dan
jatidiri yang disampaikan
Mengedepankan idealisme dan jembatan dalam
mengemukakan opini

Artinya dengan tulisan yang dibuat oleh seseorang, bisa jadi penulis sedang melakukan koreksi dan kritik terhadap
kebijakan dan posisi dirinya sebagai bagian dari perjuangan
Sebagai wahana untuk menghibur pembaca


biasanya kita dapata temukan pada beberapa karya sastra seperti pantun, puisi,roman, novel,
hikayat, dll
Jenis-jenis menulis di sekolah dasar
1. Menulis  Deskripsi

Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menjelaskan kepada pembaca mengenai suatu hal seperti objek; gagasan;
tempat; atau peristiwa melalui perincian dan detail hal tersebut. Suparno (2008:1.11)
Hal yang perlu diperhatikan
 Cari sebuah topik/tema
Untuk langkah awal cara yang baik dalam mendapatkan ide yang
akan diangkat atau ditulis dalam bentuk paragraf deskriptif adalah
melihat apa yang ada disekeliling siswa.

 Merancang sebuah paragraf deskriptif


Setelah memilih sebuah topik dan telah mengoleksi beberapa
detail topik tersebut, berarti siswa sudah siap untuk menyusun
paragraf deskriptif dengan merancang paragraf deskriptif secara
kasar dengan menulis topik utamanya dan semua detail yang telah
diketahui.
  Memperbaiki Pargaraf Deskriptif
Memperbaiki paragraf kasar dengan berkonsentrasi pada
penyusunan gambaran detail yang telah dibuat. Apakah
kalimatnya sudah jelas, logis, dan setiap detail dapat tersusun
dengan baik.

    Cekdan Baca kembali


Setelah selesai memperbaiki, saatnya membaca kembali.
Biarkan orang lainteman ataupun guru membaca dan
memberikan pendapatnya.
Menulis Narasi

Narasi adalah jenis tulisan yang isinya menceritakan


tentang suatu peristiwa. Sesuai dengan pendapat.
De'images (2007: 5) mengungkakan bahwa paragraf
narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu
peristiwa atau kejadian

Seperti : meceritkan liburan siswa ke rumah paman/


nenek di desa.
Argumentasi

Argumentasi adalah ragam wacana yang


dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca mengenai
kebenaran yang disampaikan oleh penulisnya.
Argumentasi bisa disebut sebagai tulisan eksposisi
yang khusus. Penulis berusaha untuk meyakinkan
atau membujuk pembaca. 
Seperti : Menulis Wacana dalam surat kabar
Eksposisi

Eksposisi adalah ragam wacana yang dimaksudkan


untuk menerangkan, menyampaikan, atau menguraikan
sesuatu hal yang dapat memperluas atau menambah
pengetahuan dan pandangan pembacanya (Suparno,
2008: 1.12). Sasarannya adalah menginformasikan
sesuatu tanpa ada maksud mempengaruhi pikiran,
perasaan, dan sikap pembacanya. Fakta dan ilustrasi
yang disampaikan penulis sekedar memperjelas apa
yang akan disampaikannya.
Persuasi

 Menurut Tarigan (1994:3) paragraf persuasi adalah


karangan yang dapat menarik minat dan dapat
meyakinkan bahwa pengalaman membaca
merupakan suatu hal yang sangat penting.
Sedangkan menurut Kaffer (2011:118) persuasi
merupakan usaha untuk membujuk seseorang
untuk mau mengikuti tujuan yang dikehendaki
tanpa paksaan.
Tahapan Menulis
 Pra menulis (prewriting)

Pada tahap ini kegiatannya berupa siswa memilih topik, siswa mengumpulkan dan menyesuaikan ide-ide, siswa
mengidentifikasi pembacanya, siswa mengidentifikasi tujuan menulis siswa memilih bentuk yang sesuai berdasarkan
pembaca dan tujuan menulis, dengan aktifitas pengarang persiapan menulis cerita, menggambar, membaca,
memikirkan tulisan, menyusun gagasan dan mengembangkan rencana.

 Pengedrafan (drafting)

Pada tahap ini siswa menulis draf kasar, siswa siswa menulis pokok-pokok yang menarik pembaca, siswa lebih
menekankan isi dari pada mekanik, dengan aktifitas pengarang merangkaikan gagasan dalam sebuah tulisan tanpa
memperhatikan kerapian atau mekanik.

 Merevisi (revising)

Pada tahap ini siswa membagi tulisanya kepada kelompok, siswa mendiskusikan tulisanya kepada temannya, siswa
membuat perbaikan sesuai komentar teman dan gurunya, siswa membuat perubahan subtantif dan bukan sekedar
perubahan minor antara draf pertama dan kedua. setelah mendapat saran –saran dari orang lain pengarang dapat
membuat beberapa perubahan dan perubahan itu dapat melibatkan orang lain.
Mengedit (editing )

Pada tahap ini siswa mebaca ulang tulisanya, siswa membantu baca
ulang tulisan temannnya, siswa mengidentifikasi kesalahan
mekanisme dan membetulkannya.

Mempublikasikan (publishing)

Pada tahap ini siswa mempublikasikan tulisannya dalam bentuk yang


sesuai, siswa membagi tulisanya yang sudah selesai kepada teman
sekelasnya.
Pendekatan pembelajaran menulis di SD

Pendekatan komunikatif

 pendekatan komunikatif memfokuskan pada keterampilan siswa mengimplementasikan fungsi bahasa (untuk
berkomunikasi) dalam pembelajaran, pendekatan komunikatif tampak pada pembelajaran, misalnya: mendeskripsikan
suatu benda, menulis surat, dan membuat iklan.

Pendekatan integratif

 Pendekatan integratif menekankan keterpaduan empat aspek keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca,
dan menulis) dalam pembelajaran. Pendekatan ini tampak pada butir pembelajaran, misalnya: menceritakan pengalaman
yang menarik, menuliskan suatu peristiwa sederhana, membaca bacaan kemudian membuat ikhtisar, dan meringkas
cerita yang didengar.

Pendekatan keterampilan proses

 Pendekatan keterampilan proses memfokuskan keterampilan siswa dalam mengamati, mengklasifikasi,


menginterpretasi, dan mengkomunikasikan. Pendekatan keterampilan proses ini tampak pada butir pembelajaran,
misalnya: melaporkan hasil kunjungan, menyusun laporan pengamatan, membuat iklan, dan menyusun kalimat acak
menjadi paragraf yang padu.

Pendekatan tematis

 Pendekatan tematis menekankan tema pembelajaran sebagai payung/pemandu dalam pembelajaran.pendekatan tematis,
tampak pada butir pembelajaran, misatnya: menulis pengalaman dalam bentuk puisi, dan menyusun naskah sambutan.
Pembelajaran menulis permulaan

 Kegiatan ini biasa disebut dengan hand writing, yaitu cara


merealisasikan simbol- simbol bunyi dan cara menulisnya
dengan baik dan benar. Tingkatan ini terkait dengan strategi
atau cara mewujudkan simbol-simbol bunyi bahasa menjadi
huruf- huruf yang dapat dikenali secara konkret. Tujuan
menulis permulaan adalah agar siswa dapat menulis kata-
kata dan kalimat sederhana dengan tepat. Pada menulis
permulaan siswa diharapkan untuk dapat memproduksi
tulisan dapat dimulai dengan tulisan eja. Contoh tulisan
e,d,f,k,j dan dapat berupa suku kata seperti su-ka, ma-ta, ha-
rus, lu-ka serta dalam bentuk kalimat sederhana. 
Kelas I ( satu )

 Menulis permulaan di kelas I ini menggunakan


huruf-huruf kecil, tujuannya siswa dapat
memahami cara menulis permulaan dengan ejaan
yang benar dan mengkomunikasikan ide/pesan
secara tertulis, materi pelajaran menulis permulaan
dikelas I SD disajikan secara bertahap dengan
menggunakan pendekatan huruf, suku kata, kata-
kata atau kalimat.
Gambar Menulis Permulaan di Kelas 1
Kelas 2
 Menulis permulaan di kelas II ini menggunakan huruf – huruf
besar pada pada awal kalimat dan penggunaan tanda baca,
tujuannya siswa memahami cara menulis permulaan dengan
ejaan yang benar dan mengkomunikasikan ide/pesan secara
tertulis, untuk memperkenalkan cara menulis huruf besar di
kelas II SD mempergunakan pendekatan spiral maksudnya
huruf demi huruf diperkenalkan secara berangsur-angsur
sampai pada akhirnya semua huruf dikuasai oleh para siswa.
Menulis permulaan kelas 2
Menulis Lanjut
 Pembelajaran menulis ini terdapat dikelas III, IV, V, VI. Tujuan
menulis lanjut adalah agar siswa mampu menuangkan pikiran dan
perasaannya dengan bahasa tulis secara teratur dan teliti. Yang
membedakan menulis permulaan dengan menulis lanjut adalah
adanya kemampuan untuk mengembangkan skema yang ada yang
telah diperoleh sebelumnya untuk lebih mengembangkan hal-hal yang
akan ditulis.
 Teknik dan Model Pembelajaran Menulis Cerita berdasarkan butir-
butir pembelajaran menulis di kelas tinggi (kelas 3-6) SD terdapat
ragam teknik pembelajaran menulis.

 Contoh menulis cerita bentuk narasi atau deskripsi atau eksposisi


Tugas !
 Tuliskan metode menulis permulaan dan menulis
lanjut yang saudara temukan pada buku!
Pengertian Awalan, sisipan, imbuhan
dan akhiran
Prefiks atau awalan adalah sekelompok huruf yang
diletakkan di awal kata atau akar (bentuk paling
sederhana) dari suatu kata sehingga tidak dapat
diuraikan lagi. Prefiks atau awalan memiliki fungsi
mengubah arti kata.
Contoh awalan
 Ke

kata ke – tidak memiliki bentuk perubahan dan berfungsi sebagai penunjuk untuk dipesan.
Sebagai contoh: + dua = kedua, + ketiga = ketiga, dan seterusnya.

Pe

Ini memiliki beberapa bentuk perubahan, termasuk peng-, penye dan per-, add-on ini juga memiliki beberapa fungsi, termasuk:

1)Sebagai alat penunjuk: penggaris, penghapus, penggaruk, penggorengan lemak dalam, penggiling kopi dan lainnya.
Misalnya: Tohir menggiling bahan menggunakan gilingan.

2) Sebagai indikator sifat: pemaaf, pelupa, pemalu, dll. Misalnya: dia benar-benar pelupa.

3) Dalam pembentukan kata-kata perintah: memperlambat, mempertajam, menghias, menghias, dll. Misalnya: perlambat mobil Anda!

4) Sebagai aktor yang ditunjuk: pekerja, pelajar, pembohong, pemberi, administrator, asisten, dan sebagainya. Misalnya: Saya bekerja paruh waktu di sebuah
restoran.

Ter

Ini juga tidak memiliki perubahan khusus, tetapi memiliki beberapa fungsi, termasuk:

1) Sebagai derivator pasif.Misalnya: Stampede + Terinjak =; buku saya jatuh dan diinjak-injak oleh banyak orang.
2) Bagaimana kata sifat dibentuk.Sebagai contoh: Good + ter = best; Rahma adalah sahabatku.
3) Sebagai penunjuk ke arti kesempatan.Misalnya: jatuh + jatuh = jatuh, ponsel saya mogok ketika saya menjalankan.
Contoh awalan
 Di

Tidak memiliki perubahan dalam bentuk dan fungsi untuk membentuk makna pasif dalam
kata-kata dasarnya.
Misalnya: Buang + di- = Buang (sampah dibuang ke tempat sampah).
 Ber

Dapat berubah dalam dua bentuk, yaitu putih dan putih; jika afiks terjadi dengan kata
dasar yang dimulai dengan konsonan, maka itu menjadi satu.
Misalnya: kerja + ber = kerja (belajar + ber = belajar).
 Me

Berfungsi untuk membentuk kata kerja aktif dalam kata-kata dasarnya. Afiks dapat
berubah dalam beberapa bentuk sesuai dengan kata-kata dasar yang mereka ikuti.
Misalnya: Push + men = Push (Elsa mendorong Ani ke tanah).
Imbuhan
Kata imbuhan yang biasanya dibutuhkan untuk mengubah kata
dasar menjadi kata benda, seperti pen-, pe-, per-, ke-, -isme, -wan,
-sasi, -tas, pen-an, pe-an, per-an, dan ke-an. Misalnya, perkantoran
(per-an) dan wartawan (-wan).
Contoh kata benda dalam sebuah kalimat, seperti:
Makanan yang dimasak itu untuk korban gempa.

Pria tampan itu seorang pelukis terkenal di Indonesia.

Andi membawa banyak makanan untuk perbekalan selama


perjalanan.
 Imbuhan yang biasanya digunakan untuk
membentuk kata kerja, seperti me-, mem-, ber-,
per-, ter-, di, -kan, ter-kan, dan di-i. Misalnya,
menari, berkuda atau bernyanyi.
Contoh kata kerja dalam sebuah kalimat, seperti:
a. Ibu membakar sampah di belakang rumah.
b. Budi memukul Anton dengan sangat keras.
c. Pak Raden berlari setiap pagi.
Kata sifat memiliki ciri-ciri yang bisa mempermudah pemahaman, seperti
bisa ditambahkan dengan kata keterangan pembanding, kata keterangan
penguat, bisa diulang dan bisa diingkari dengan kata tidak.
Imbuhan yang biasanya digunakan untuk membentuk kata sifat, meliputi –i,
-wi,-iah, ter-, -er, -al, -ik, dan –is. Misalnya, agamis, manusiawi, duniawi
atau ilmiah.

Contoh kata sifat dalam sebuah kalimat, seperti:

a. Anton adalah orang yang sangat tidak manusiawi dengan pembantunya.


b. Citra merupakan murid terpandai di kelasnya.
c. Aderai adalah petinju terkuat di antara rekan-rekannya.
Padahal kata bilangan cukup spesifik menggunakan satuan jumlah atau
angka. Sedangkan imbuhan yang biasa digunakan untuk membentuk
kata bilangan, seperti se-, ke, ber- dan masih banyak macamnya.
Misalnya, ketiga, sepuluh, berlima, kedua dan lainnya.
Contoh kata bilangan dalam sebuah kalimat, seperti:

Sepuluh peserta dalam penelitian kecil ini dipantau selama enam bulan.

Tahun ini, anak pertama saya akan ulang tahun kedua.

Ketiga anak Ibu Santoso kuliah di luar negeri.


 Imbuhan yang biasanya digunakan untuk membentuk
kata keterangan, meliputi di, se-nya ; -nya ; -an.
Misalnya, sepertinya, habis-habisan, seindah-
indahnya dan lainnya.
Contoh kata keterangan dalam suatu kalimat, seperti:
Faisal menjadi juara pertama lomba lari di sekolah.
Raisa membeli baju baru untuk lebaran kemarin.
Ibu Naufal akan sangat bangga seandainya anaknya
menang lomba matematika.
Suffiks (Akhiran)

 a) kah

Afiks ini digunakan untuk mengimplementasikan kata utama.


Sebagai contoh: apakah itu benar, apakah itu benar, mudah dan tenang.
 b) Pun

Afiks ini masuk akal.


Misalnya: saya pun, mereka pun, kita pun, dan seterusnya.
 c) An

Fungsi affix yang diterbitkan, yaitu:

Sebagai penunjuk, misalnya, seperti bidang, laut, daratan dan lainnya.


Sebagai bagian dari bookmark, misalnya, seperti satuan, kilogram dan lainnya.
Sebagai penunjuk ke alat, seperti timbangan, kendaraan.
Berdasarakan materi tersebut maka kerjakan soal berikut sebagai bentuk pemahaman dasar
saudara!
Tuliskan jenis kata, kata dasarnya dan maknanya dan benarkan penulisannya!

1.Didalam
2. Di keluarkkan
3. Dijadikannya
4. Menceburkan
5. Mensisipkan
6. Dikontrakan
7.Dipertontonkan
8.Diperjualbelikan
9.Dipersandingkan
10. Dipersejajarkan
!
Berdasarakan materi tersebut maka kerjakan soal berikut sebagai
bentuk pemahaman dasar saudara!
Tuliskan jenis kata, kata dasarnya dan maknanya dan benarkan
penulisannya
11.Melarikan
12. Melahirkan
13. Melalui
14. Keatas
15.Kesamping
16.Kedalaman
17.Berjalan
18.Berlawanan
19. Berjajar
20.Melaporkan
21.Menjadikan
22. Mengakhiri
23.Mengawali
24.Mentertawakan
25.Mengintai
26.Keterasingan
27.Ketersediaan saudara
28. Waktu dan tempat kami persilahkan!
29. Karena keberdaaanya aku merasa terasingkan
30. Jangan banyak menggumam di belakang, buktikan saja kebenarannya

Anda mungkin juga menyukai