Dasar menulis di
Sekolah Dasar
Artinya dengan tulisan yang dibuat oleh seseorang, bisa jadi penulis sedang melakukan koreksi dan kritik terhadap
kebijakan dan posisi dirinya sebagai bagian dari perjuangan
Sebagai wahana untuk menghibur pembaca
biasanya kita dapata temukan pada beberapa karya sastra seperti pantun, puisi,roman, novel,
hikayat, dll
Jenis-jenis menulis di sekolah dasar
1. Menulis Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menjelaskan kepada pembaca mengenai suatu hal seperti objek; gagasan;
tempat; atau peristiwa melalui perincian dan detail hal tersebut. Suparno (2008:1.11)
Hal yang perlu diperhatikan
Cari sebuah topik/tema
Untuk langkah awal cara yang baik dalam mendapatkan ide yang
akan diangkat atau ditulis dalam bentuk paragraf deskriptif adalah
melihat apa yang ada disekeliling siswa.
Pada tahap ini kegiatannya berupa siswa memilih topik, siswa mengumpulkan dan menyesuaikan ide-ide, siswa
mengidentifikasi pembacanya, siswa mengidentifikasi tujuan menulis siswa memilih bentuk yang sesuai berdasarkan
pembaca dan tujuan menulis, dengan aktifitas pengarang persiapan menulis cerita, menggambar, membaca,
memikirkan tulisan, menyusun gagasan dan mengembangkan rencana.
Pengedrafan (drafting)
Pada tahap ini siswa menulis draf kasar, siswa siswa menulis pokok-pokok yang menarik pembaca, siswa lebih
menekankan isi dari pada mekanik, dengan aktifitas pengarang merangkaikan gagasan dalam sebuah tulisan tanpa
memperhatikan kerapian atau mekanik.
Merevisi (revising)
Pada tahap ini siswa membagi tulisanya kepada kelompok, siswa mendiskusikan tulisanya kepada temannya, siswa
membuat perbaikan sesuai komentar teman dan gurunya, siswa membuat perubahan subtantif dan bukan sekedar
perubahan minor antara draf pertama dan kedua. setelah mendapat saran –saran dari orang lain pengarang dapat
membuat beberapa perubahan dan perubahan itu dapat melibatkan orang lain.
Mengedit (editing )
Pada tahap ini siswa mebaca ulang tulisanya, siswa membantu baca
ulang tulisan temannnya, siswa mengidentifikasi kesalahan
mekanisme dan membetulkannya.
Mempublikasikan (publishing)
Pendekatan komunikatif
pendekatan komunikatif memfokuskan pada keterampilan siswa mengimplementasikan fungsi bahasa (untuk
berkomunikasi) dalam pembelajaran, pendekatan komunikatif tampak pada pembelajaran, misalnya: mendeskripsikan
suatu benda, menulis surat, dan membuat iklan.
Pendekatan integratif
Pendekatan integratif menekankan keterpaduan empat aspek keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca,
dan menulis) dalam pembelajaran. Pendekatan ini tampak pada butir pembelajaran, misalnya: menceritakan pengalaman
yang menarik, menuliskan suatu peristiwa sederhana, membaca bacaan kemudian membuat ikhtisar, dan meringkas
cerita yang didengar.
Pendekatan tematis
Pendekatan tematis menekankan tema pembelajaran sebagai payung/pemandu dalam pembelajaran.pendekatan tematis,
tampak pada butir pembelajaran, misatnya: menulis pengalaman dalam bentuk puisi, dan menyusun naskah sambutan.
Pembelajaran menulis permulaan
Pe
Ini memiliki beberapa bentuk perubahan, termasuk peng-, penye dan per-, add-on ini juga memiliki beberapa fungsi, termasuk:
1)Sebagai alat penunjuk: penggaris, penghapus, penggaruk, penggorengan lemak dalam, penggiling kopi dan lainnya.
Misalnya: Tohir menggiling bahan menggunakan gilingan.
2) Sebagai indikator sifat: pemaaf, pelupa, pemalu, dll. Misalnya: dia benar-benar pelupa.
3) Dalam pembentukan kata-kata perintah: memperlambat, mempertajam, menghias, menghias, dll. Misalnya: perlambat mobil Anda!
4) Sebagai aktor yang ditunjuk: pekerja, pelajar, pembohong, pemberi, administrator, asisten, dan sebagainya. Misalnya: Saya bekerja paruh waktu di sebuah
restoran.
Ter
Ini juga tidak memiliki perubahan khusus, tetapi memiliki beberapa fungsi, termasuk:
1) Sebagai derivator pasif.Misalnya: Stampede + Terinjak =; buku saya jatuh dan diinjak-injak oleh banyak orang.
2) Bagaimana kata sifat dibentuk.Sebagai contoh: Good + ter = best; Rahma adalah sahabatku.
3) Sebagai penunjuk ke arti kesempatan.Misalnya: jatuh + jatuh = jatuh, ponsel saya mogok ketika saya menjalankan.
Contoh awalan
Di
Tidak memiliki perubahan dalam bentuk dan fungsi untuk membentuk makna pasif dalam
kata-kata dasarnya.
Misalnya: Buang + di- = Buang (sampah dibuang ke tempat sampah).
Ber
Dapat berubah dalam dua bentuk, yaitu putih dan putih; jika afiks terjadi dengan kata
dasar yang dimulai dengan konsonan, maka itu menjadi satu.
Misalnya: kerja + ber = kerja (belajar + ber = belajar).
Me
Berfungsi untuk membentuk kata kerja aktif dalam kata-kata dasarnya. Afiks dapat
berubah dalam beberapa bentuk sesuai dengan kata-kata dasar yang mereka ikuti.
Misalnya: Push + men = Push (Elsa mendorong Ani ke tanah).
Imbuhan
Kata imbuhan yang biasanya dibutuhkan untuk mengubah kata
dasar menjadi kata benda, seperti pen-, pe-, per-, ke-, -isme, -wan,
-sasi, -tas, pen-an, pe-an, per-an, dan ke-an. Misalnya, perkantoran
(per-an) dan wartawan (-wan).
Contoh kata benda dalam sebuah kalimat, seperti:
Makanan yang dimasak itu untuk korban gempa.
a) kah
1.Didalam
2. Di keluarkkan
3. Dijadikannya
4. Menceburkan
5. Mensisipkan
6. Dikontrakan
7.Dipertontonkan
8.Diperjualbelikan
9.Dipersandingkan
10. Dipersejajarkan
!
Berdasarakan materi tersebut maka kerjakan soal berikut sebagai
bentuk pemahaman dasar saudara!
Tuliskan jenis kata, kata dasarnya dan maknanya dan benarkan
penulisannya
11.Melarikan
12. Melahirkan
13. Melalui
14. Keatas
15.Kesamping
16.Kedalaman
17.Berjalan
18.Berlawanan
19. Berjajar
20.Melaporkan
21.Menjadikan
22. Mengakhiri
23.Mengawali
24.Mentertawakan
25.Mengintai
26.Keterasingan
27.Ketersediaan saudara
28. Waktu dan tempat kami persilahkan!
29. Karena keberdaaanya aku merasa terasingkan
30. Jangan banyak menggumam di belakang, buktikan saja kebenarannya