Anda di halaman 1dari 19

UTS

PENILAIAN MENULIS DI KELAS AWAL

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas uts


Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SD
Dosen Pengampu : Dr. Enny Zubaidah, M.Pd.

Disusun oleh :
Handara Tri Elitasari
(17712251042)

PENDIDIKAN DASAR
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018
Penilaian Menulis di Kelas Awal

A. Pendahuluan
Pembelajaran bahasa perlu diajarkan pada siswa sekolah dasar.
Pembelajaran bahasa yang diajarkan menekankan pada empat aspek yaitu
keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat
keterampilan tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
satu sama lain dan saling bergantung. Melalui pembelajaran bahasa siswa
akan lebih mudah dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis.
Penguasan keterampilan berbahasa yang sedikit akan mempersulit siswa
dalam mengembangkan potensi dirinya. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa
penting diajarkan pada siswa sekolah dasar.
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus
dimiliki setiap siswa. Melalui menulis siswa dapat mengekspresikan perasaan
dan pengalamannya serta dapat dijadikan sebagai alat komunikasi. Menulis
sebagai keterampilan berbahasa yang tingkatannya paling sulit. Hal ini
disebabkan, kemampuan menulis tidak diperoleh secara alamiah, tetapi
melalui proses belajar mengajar. Siswa harus berlatih secara sistematis dan
terus menerus dalam mencapai keterampilan menulis yang baik. Hal ini
tentunya guru berperan sangat penting dalam mencapai keberhasilan siswa
dalam menulis.
Pembelajaran menulis di sekolah dasar terbagi menjadi dua tahap yaitu
menulis permulaan di kelas rendah dan menulis lanjut di kelas tinggi. Menulis
permulaan sebagai landasan pengajaran yang pertama kali diajarkan guru
kepada siswa. Menulis permulaan merupakan kegiatan pembelajaran menulis
awal yang diberikan pada kelas rendah yang mencakup kelas 1, 2, dan 3
sekolah dasar. Pembelajaran menulis permulaan menekankan pada
kemampuan melukis dan menggambar lambang-lambang tulis yang menjadi
rangkaian yang bermakna. Selain itu, siswa juga belajar untuk memperoleh
kemampuan dan teknik dalam kegiatan menulis yang baik.
Pembelajaran menulis permulaan bertujuan agar siswa dapat menulis
dengan benar. Pembelajaran menulis permulaan sangat penting bagi siswa dan
perlu mendapatkan perhatian yang serius dari guru. Hal ini dikarenakan,
pembelajaran menulis permulaan dijadikan sebagai dasar kemampuan menulis
tingkat lanjut. Jadi, berhasil tidaknya kemampuan siswa dalam menulis
ditentukan saat ia di kelas rendah. Sehingga siswa harus benar-benar berlatih
dalam tahap menulis awal agar dapat mencapai kemampuan menulis yang
maksimal.
Tinggi rendah kemampuan menulis awal siswa dapat kita ketahui dengan
melakukan penilaian. Penilaian dijadikan sebagai alat ukur untuk mengetahui
keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Melalui penilaian, siswa
dapat memperbaiki kualitas kemampuan dan guru dapat menentukan
kebijakan yang harus dilakukan di kemudian hari. Penilaian yang dibuat harus
disesuaikan dengan tujuan dan indikator yang telah ditetapkan. Sebelum
melakukan penilaian, guru harus membuat rubrik penilaian terlebih dahulu
agar penilaian yang dilakukan dapat berjalan efektif.

B. Kajian Teori
1. Hakikat Menulis
a. Pengertian Menulis
Menulis sebagai keterampilan berbahasa yang tingkatannya
paling tinggi. Zuhdi & Rofiudin (1999:111) mengatakan bahwa
menulis sebagai keterampilan dalam menuangkan pikiran, gagasan,
pendapat tentang sesuatu, tanggapan terhadap sesuatu, pernyataan
keinginan atau pengungkapan perasaan dengan menggunakan bahasa
secara tertulis. Menulis tidak hanya menyampaikan gagasan, namun
juga mencakup argumen dan perasaan yang dituangkan dalam bentuk
tulisan.
Pengertian tersebut hampir sama dengan Dalman (2015:3) yang
menjelasakan bahwa menulis merupakan sebuah kemampuan kreatif
menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis dalam tujuan. Penulis
mengerahkan kemampuannya untuk dapat menuangkan pikiran ke
dalam bentuk bahasa tulis. Selain itu, siswa juga tidak hanya di
dorong untuk menyampaikan ide gagasan saja, namun juga tanggapan
dan perasaan yang dituangkan dalam tulisan tersebut.
Coulmas (2003:1) menulis adalah proses perekaman bahasa
menggunakan media berupa tanda-tanda yang terlihat. Kegiatan
menulis yaitu menempatkan tanda-tanda yang disusun secara
sistematis yang menghasilkan teks. Menulis sebagai kegiatan menuang
ide dan gagasan dengan kemampuan yang kompleks melalui aktivitas
yang aktif produktif dalam bentuk simbol huruf dan angka secara
sistematis sehingga dapat dipahami oleh orang lain.
Menulis juga diartikan sebagai komunikasi tidak langsung yang
berupa pemindahan pikiran atau perasaan dengan memanfaatkan
grafologi, struktur bahasa, dan kosa kata dengan menggunakan simbol-
simbol sehingga dapat dibaca seperti apa yang diwakili oleh simbol
tersebut (Syarif dkk., 2009:11). Hal ini dapat dimaknai bahwa menulis
dijadikan sebagai sarana untuk mengekspreksikan perasaan melalui
tulisan. Tulisan yang dibuat menggunakan struktur bahasa dan kosa
kata yang tepat dan mudah dimengerti. Sehingga apa yang dituliskan
oleh penulis mudah dipahami oleh pembaca.
Dari beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis
adalah keterampilan seseorang dalam menuangkan ide atau gagasan,
tanggapan dan perasaan dengan menggunakan struktur bahasa dan
kosa kata yang dituliskan dalam bentuk simbol-simbol huruf dan
angka. Tulisan yang dibuat dapat berupa teks.
b. Tujuan Menulis
Pada dasarnya tulisan sebagai sarana untuk menyampaikan
pendapat atau gagasan agar dapat dipahami dan diterima oleh orang
lain. Sebagaimana Atar semi (2007:14) yang mengemukakan bahwa
tujuan menulis antara lain sebagai berikut.
1) Untuk menceritakan sesuatu
2) Untuk memberikan petunjuk
3) Untuk menjelaskan sesuatu
4) Untuk meyakinkan
5) Untuk merangkum
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Tarigan (2008:24)
yang mengatakan bahwa tujuan menulis adalah sebagai berikut.
1) Memberitahukan atau mengajar
2) Meyakinkan atau mendesak
3) Menanamkan pemahaman sesuatu terhadap pembaca
4) Menyenangkan atau menghibur pembaca
5) Memotivasi pembaca
6) Merangsang proses berpikir pembaca
Tujuan menulis juga disampaikan Syarif, dkk. (2009:11) yang
menjelaskan bahwa tujuan penulisan adalah sebagai berikut.
1) Menginformasikan segala sesuatu baik fakta, data maupun
peristiwa termasuk pendapat dan pandangan terhadap fakta, data
dan peristiwa agar pembaca memperoleh pengetahuan dan
pemahaman baru.
2) Membujuk yaitu melalui tulisan seorang penulis mengharapkan
pembaca menentukan sikap, menyetujui atau mendukung yang
dikemukakan penulis. Penulis harus mampu membujuk pembaca
dengan gaya persuasif.
3) Mendidik yaitu melalui membaca hasil tulisan wawasan
pengetahuan seseorang akan bertambah dan mengubah perilaku
seseorang.
4) Menghibur yaitu tulisan-tulisan atau bacaan ringan dapat menjadi
pelipur lara dan melepaskan ketegangan pikiran.
2. Hakikat Menulis Awal
a. Pengertian Menulis Permulaan
Pembelajaran menulis awal diberikan pada siswa kelas rendah.
Pembelajaran awal ini ditujukan pada siswa agar ia dapat mengenal
dan menuliskan simbol-simbol. Sebagaimana Mulyati (2007:6)
pembelajaran menulis awal lebih diorientasikan pada kemampuan
yang bersifat mekanik. Anak-anak dilatih untuk dapat menuliskan
lambang-lambang tulis yang dirangkaikan dalam sebuah struktur,
lambang-lambang itu menjadi bermakna. Dengan kemampuan dasar
ini, secara perlahan siswa dituntun dalam menuangkan gagasan,
pikiran, perasaan ke dalam bentuk bahasa tulis melalui lambang-
lambang tulis yang telah dikuasainya.
Pengertian selanjutnya, menulis permulaan merupakan cara
merealisasikan simbol-simbol bunyi menjadi huruf-huruf yang dikenali
secara konkrit sesuai dengan tata cara menulis yang baik (Yunus dan
Suparno, 2002:13). Pembelajaran menulis awal ini benar-benar
mengenalkan bentuk huruf dan cara penulisannya. Pembelajaran ini
juga harus diajarkan secara gamblang, sehingga nantinya siswa dapat
memahami dan mengikuti kegiatan menulis permulaan dengan mudah
dan lancar.
Solchan (2008:4) menjelaskan bahwa menulis permulaan ialah
keterampilan mengenalkan bentuk huruf-huruf pada awal
pembelajaran sekolah dasar. Huruf-huruf tersebut diperkenalkan
dengan membuat garis putus-putus, garis lurus, garis lengkung, dan
garis bulat yang merupakan dasar untuk menulis sebuah huruf.
Keterampilan menulis ini bukan merupakan keterampilam secara
otomatis yang dimiliki sejak lahir. Keterampilan menulis awal yang
dimiliki siswa tentunya diperoleh dari kegiatan latihan menulis.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Iswara (2016) yang
mengatakan bahwa pembelajaran menulis awal merupakan
pembelajaran yang lebih menekankan pada pengenalan huruf-huruf.
Siswa dalam pembelajaran ini dilatih untuk mampu menuliskan
lambang-lambang huruf dari yang sederhana sampai kompleks.
Menulis permulaan penting diajarkan pada siswa. Hal ini disebakan
menulis awal menentukan siswa dalam menguasai mata pelajaran lain.
Sehingga sangat diperlukan perhatian guru dalam membelajarkan
menulis permulaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari pendapat beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
menulis permulaan adalah kemampuan awal siswa dalam
melambangkan simbol-simbol huruf dalam bentuk tulisan. Huruf-huruf
tersebut diperkenalkan dengan membuat garis putus-putus, garis lurus,
garis lengkung, dan garis bulat yang merupakan dasar untuk menulis
sebuah huruf.
b. Tahap Menulis Permulaan
Pembelajaran menulis permulaan yang diberikan pada siswa
dilakukan secara bertahap. Pembelajaran menulis permulaan ditujukan
pada siswa kelas 1, 2, dan 3. Mulyati (2007:32) menjelaskan bahwa
langkah kegiatan menulis permulaan meliputi pengenalan huruf dan
latihan. Pada tahap pengenalan huruf ini lebih menekankan pada
bentuk tulisan serta pelafalan yang benar. Siswa dilatih mengenal dan
membedakan bentuk dan lambang-lambang tulisan. Pengenalan huruf
ini biasanya diberikan pada awal memasuki sekolah yaitu kelas 1
sekolah dasar. Sebagai contoh pembelajaran pengenalan huruf a, i, dan
n untuk siswa kelas 1 sekolah dasar dapat dilakukan sebagai berikut.
1) Guru menunjukkan gambar seorang siswa perempuan dan laki-laki.
Kedua gambar tersebut diberi nama “nani” dan “nana”.
2) Guru memperkenalkan nama kedua anak itu sambil menunjukkan
tulisan “nani” dan “nana”.
3) Melalui proses tanya jawab secara berulang-ulang anak diminta
menunjukkan “nani” dan “nana” sambil menunjukkan bentuk
tulisannya.
4) Guru memindahkan dan menuliskan kedua bentuk tulisan tersebut
di papan tulis dan anak diminta memperhatikaannya. Guru
menuliskan huruf secara perlahan-lahan dan anak diminta
memperhatikan gerakan-gerakan tangan tersebut.
5) Setiap tulisan kemudian dianalisis dan disintesiskan kembali.
Kegiatan tersebut dapat dilakukan secara berulang-ulang dalam
pembelajaran membaca permulaan. Proses pemberian latihan dapat
dilakukan dari yang mudah ke yang sukar. Ada beberapa bentuk
latihan menulis permulaan yang dapat dilakukan guru yaitu sebagai
berikut.
1) Latihan memegang pensil dan duduk dengan sikap dan posisi yang
benar.
2) Latihan gerakan tangan.
3) Latihan mengeblat yakni menirukan atau menebalkan suatu tulisan
dengan menindas tulisan yang telah ada.
4) Latihan menghubung-hubungkan tanda titik-titik yang membentuk
tulisan.
5) Latihan menatap bentuk tulisan.
6) Latihan menyalin, baik dari buku pelajaran maupun dari tulisan
guru pada papan tulis.
7) Latihan menulis halus/indah.
8) Latihan dikte/imla.
9) Latihan melengkapi tulisan (melengkapi huruf, suku kata atau kata)
yang secara sengaja dihilangkan.
10) Menulis nama-nama benda yang terdapat pada gambar.
11) Mengarang sederhana dengan bantuan gambar.
Bentuk latihan yang dijelaskan di atas merupakan pembelajaran
menulis permulaan yang mencakup materi dari kelas 1 sampai kelas 3.
Sehingga latihan yang diberikan runtut sesuai dengan kompetensi yang
akan dicapai. Pada siswa kelas 1 sekolah dasar pembelajaran menulis
permulaan lebih ditekankan pada hal-hal yang bersifat mekanis yaitu
mencakup sikap duduk yang baik dalam menulis, cara memegang
pensil/alat tulis, cara memegang buku, melemaskan tangan dengan
cara menulis di udara, dan melemaskan jari-jari melalui kegiatan
menggambar, menjiplak, dan melatih dasar-dasar menulis. Sedangkan
pembelajaran menulis permulaan di kelas dua dan tiga yaitu
melanjutkan kegiatan menulis yang sudah dilakukan di kelas 1.
Kegiatan menulis di kelas dua meliputi kegiatan melengkapi cerita dan
dikte dan mendiskripsikan benda dan menyalin tulisan puisi. Siswa
juga dilatih dalam menulis halus dan indah. Selanjutnya pada kelas 3
siswa dilatih untuk membuat karangan sederhana.
Tahap menulis permulaan juga disampaikan oleh Iswara (2016)
bahwa urutan pembelajaran menulis awal yaitu sebagai berikut.
1) Pengenalan huruf dengan lagu ABC
2) Memegang pensil
3) Menggoreskan pensil
4) Urutan pengenalan huruf
5) Asosiasi huruf
6) Kreasi kata atau kalimat awal

C. Pembahasan
Penilaian Menulis di Kelas Awal
Penilaian merupakan proses pengumpulan, pengolahan, dan pemaknaan
data informasi untuk menentukan kualitas sesuatu yang terkandung dalam data
tersebut. Penilaian menulis permulaan harus disesuaikan dengan tujuan dan
hakikat pembelajaran bahasa Indonesia (Mulyati, 2007:44). Penilaian yang
dimaksud mencakup penilaian terhadap proses dan penilaian terhadap hasil.
Penilaian yang diarahkan terhadap proses dan hasil belajar siswa dimaksudkan
untuk melihat kemajuan siswa dan hasil belajar yang dicapai masing-masing
siswa. Depdiknas (2009:111) mengatakan bahwa penilaian sebagai proses
sistematis meliputi pengumpulan informasi, analisis, dan interpretasi
informasi untuk membuat keputusan. Penilaian ini bertujuan untuk
mengetahui pertumbuhan dan kemajuan siswa pada tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya. Penilaian ini memiliki peran penting dalam proses
belajar mengajar. Hal ini disebakan penilaian memberikan informasi
mengenai berhasil tidaknya suatu kegiatan pembelajaran.
Penilaian yang diberikan harus mencakup tiga ranah yaitu ranah kognitif,
ranah afektif, dan ranah psikomotor. Penilaian harus bersifat utuh dan
menyeluruh. Penilaian yang dilakukan dapat berupa tes dan non tes. Hal ini
bertujuan agar dapat memberikan gambaran kemampuan dan kemajuan belajar
siswa secara utuh dan menyeluruh. Jadi, penilaian menulis awal dikelas
rendah mencakup penilaian proses dan hasil belajar. Lebih jelasnya, Mulyati
(2007:45) menjelaskan penilaian proses dan hasil belajar sebagai berikut.
1. Penilaian Proses
Penilaian proses dapat dilakukan selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru mengamati
aktivitas, respon, minat, sikap dan usaha yang dilakukan siswa dalam
mengikuti pembelajaran menulis. Melalui kegiatan tersebut, maka guru
dapat mengetahui tingkat perkembangan dan kemajuan siswa dalam
pembelajaran menulis. Guru juga dapat menemukan kesulitan dan
hambatan yang dialami siswa. Sehingga guru sebagai pembimbing dalam
belajar dapat menentukan kebijakan dan sikap yang harus dilakukan dalam
membelajarkan siswa tersebut pada pembelajaran menulis di kelas.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa penilaian proses
harus mencakup keseluruhan aspek. Dalam kegiatan pembelajaran tidak
bisa hanya mengandalkan satu alat penilaian saja. Alat tes yang akan
digunakan disesuaikan dengan tujuan dan indikator yang akan dicapai.
Sehingga apabila guru ingin mengetahui kompetensi seorang siswa maka
ia dapat melakukannya dengan teknik tes dan apabila ingin mengetahui
keterampilan dan sikap siswa maka ia dapat menggunakan lembar
penilaian non tes.
Penilaian tes yang diberikan yaitu mencakup: (1) tes tertulis yaitu
alat penilaian yang dalam pengerjaannya dilakukan dalam bentuk tertulis;
(2) tes lisan yaitu alat penilaian yang dilakukan dalam bentuk lisan; dan
(3) tes perbuatan yaitu alat penilaian yang penugasannya dapat
disampaikan secara tertulis atau lisan dan pengerjaannya dilakukan oleh
siswa dalam bentuk perbuatan. Sedangkan penilaian non tes dapat
dilakukan melalui kegiatan pengamatan kegiatan siswa di dalam kelas saat
proses pembelajaran di kelas.
2. Penilaian Hasil
Penilaian hasil dilakukan bertujuan untuk menentukan pencapaian
atau hasil belajar siswa. Alat yang dapat digunakan pada penilaian ini
yaitu tes dan non tes. Penilaian hasil ini lebih menekankan pada
kemampuan melek huruf. Penilaian hasil menulis permulaan dapat
dilakukan melalui kegiatan mengisi wacana rumpang. Jadi siswa diberikan
tulisan kemudian ia disuruh mengisi titik yang masih rumpang. Selain itu
juga dapat dilakukan dengan menjawab dan mengajukan pertanyaan dari
teks tertulis sederhana yang dapat dijawab secara tertulis. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam
memahami tulisan dan kemampuan menulis rangkaian huruf maupun kata.
Penyusunan penilaian menulis permulaan di kelas awal didasarkan
pada materi yang sudah diajarkan. Pada siswa kelas satu, materi yang
diajarkan yang diberikan lebih memfokuskan pada: (1) kemampuan
menulis huruf, menuliskan kata-kata, dan kalimat sederhana; (2)
kemampuan menuliskan kegiatan sehari-hari dengan kalimat sederhana;
dan (3) siswa mampu menceritakan dan menulis tentang benda-benda
yang dikenal disekitarnya dengan kalimat sederhana (Depdiknas,
2009:121). Pada poin pertama, guru dapat melakukan evaluasi dengan cara
mendikte dan siswa diminta menuliskan kata-kata dan kalimat yang
didiktekan guru. Pada poin kedua, siswa diberi tugas untuk menuliskan
nama binatang, bunga, kendaraan atau benda-benda yang ditampilkan oleh
guru. Pada poin ketiga, siswa diminta untuk membuat kalimat sederhana
dari benda yang ditunjukkan oleh guru tadi. Dalam melaksanakan dikte,
guru perlu memilih kata-kata dan kalimat yang sederhana sesuai dengan
tema yang sudah dipelajari. Sedangkan pada penilaian penulisan kata dan
kalimat guru dapat menyiapkan gambar sesuai dengan tema dan tujuan.
Pada penilaian kelas dua mencakup materi menulis permulaan
dengan melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat, menulis
kalimat yang didiktekan guru, mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di
sekitar dan menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung.
Selanjutnya pada penilaian kelas tiga mencakup materi menulis permulaan
dengan menyusun paragraf, melengkapi puisi anak, menulis karangan
sederhana, dan menulis puisi. Beberapa contoh bentuk penilaian menulis
awal dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1. Penilaian Menulis Tegak Bersambung
No Indikator Skor
1 Kerapian 25
2 Kesesuaian ukuran tulisan 30
3 Penggunaan huruf kapital 15
4 Penggunaan tanda baca 15
5 Kelengkapan huruf 15
(Depdiknas, 2009:127)
Tabel 2. Penilaian Menulis Karangan Sederhana
No Indikator Skor
1 Kesesuaian judul dengan tema 15
2 Ejaan 15
3 Kosakata 15
4 Struktur kalimat 15
5 Isi cerita 15
(Depdiknas, 2009:127)
Tabel 3. Penilaian Menulis Puisi
No Indikator Skor
1 Pemilihan kata yang cukup bervariasi 20
2 Isi sesuai dengan tema 20
3 Ada pencitraan 15
4 Tipografi yang menarik 10
5 Tampak pertalian makna 15
6 Ada pesan yang disampaikan 20
(Depdiknas, 2009:125)
D. Contoh Penilaian Menulis di Kelas Awal
1. Penilaian Menulis di Kelas 1
Tes tertulis dikte nama bunga dan binatang :
a. Sapi
b. Kucing
c. Cicak
d. Ayam
e. Mawar
f. Melati
Rubrik penilaian yang digunakan sebagai berikut.
Aspek yang
No Rubrik Skor
diamati
1 Kejelasan Huruf ditulis dengan sangat jelas 15
penulisan huruf
Huruf ditulis dengan jelas 10
Huruf ditulis dengan kurang jelas 5
2 Ketepatan Sesuai EBI 15
penggunaan ejaan
Kurang sesuai EBI 10
Sangat kurang sesuai EBI 5
3 Kelengkapan Kata yang ditulis lengkap dan benar 15
penulisan kata
Kata yang ditulis lengkap 10
Kata yang ditulis kurang lengkap dan kurang benar 5
4 Kerapian Siswa menulis sangat rapi 15
Siswa menulis rapi 10
Siswa menulis kurang rapi 5
Jumlah skor total 60
Rumus nilai akhir = Skor perolehan x 100
60
Contoh hasil pekerjaan siswa:

Hasil penilaian keseluruhan dapat dibuat seperti berikut.


Aspek yang diamati Nilai
No. Nama Skor total
1 2 3 4 akhir
1 Anisa 15 10 15 10 50 83
2 Toni 15 10 5 10 40 67
3 Tutik 10 15 10 10 45 75
4 Tina 10 10 10 15 45 75
5 Aisah 15 10 10 15 50 83
6 Andara 15 10 15 15 55 92
7
8
9
10
11
12
13

Jumlah skor 80 65 65 75 285 475


Rata-rata 79,12
Nilai terendah 67
Nilai tertinggi 92
Keterangan:
Aspek 1: Kejelasan penulisan huruf; Aspek 2: Ketepatan penggunaan ejaan;
Aspek 3: Kelengkapan penulisan kata; Aspek 4: Kerapian
2. Penilaian Menulis di Kelas II
Amatilah gambar di bawah ini!

a. Sebutkan bagian-bagian tubuh hewan tersebut beserta jumlah dan


bentuknya, jenis makananya dan tempat hidupnya!
Jawab:.......................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
b. Berdasarkan hasil pengamatanmu, tulislah ciri-ciri hewan pada gambar
di atas!
Jawab:.......................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
Rubrik penilaian yang digunakan sebagai berikut.
No Aspek yang diamati Rubrik Skor
1 Kejelasan penulisan Huruf ditulis dengan sangat jelas 15
huruf Huruf ditulis dengan jelas 10
Huruf ditulis dengan kurang jelas 5
2 Ketepatan penggunaan Sesuai EBI 15
ejaan Kurang sesuai EBI 10
Sangat kurang sesuai EBI 5
3 Ketepatan Kalimat yang digunakan sesuai 15
menggunakan kalimat Kalimat yang digunakan kurang sesuai 10
Kalimat yang digunakan sangat kurang sesuai 5
4 Keterpaduan antar Antar kalimat terpadu 15
kalimat Antar kalimat kurang padu 10
Antar kalimat sangat kurang padu 5
5 Kesesuaian dengan Tulisan sesuai dengan objek 15
objek yang diamati Tulisan kurang sesuai dengan objek 10
Tulisan tidak sesuai dengan objek 5
Jumlah skor total 75
Rumus nilai akhir = Skor perolehan x 100
75
Contoh hasil pekerjaan siswa:

Hasil penilaian keseluruhan dapat dibuat seperti berikut.


Aspek yang diamati Nilai
No. Nama Skor total
1 2 3 4 5 akhir
1 Andini 10 10 10 10 10 50 67
2 Anita 15 10 5 10 10 55 73
3 Elita 10 15 10 10 15 60 80
4 Sarita 10 10 10 15 10 55 73
5 Erlangga 15 10 10 15 10 60 80
6 Monalisa 15 10 15 15 10 65 87
7
8
9
10
11
12
13

Jumlah skor 75 65 60 75 65 345 460


Rata-rata 77
Nilai terendah 67
Nilai tertinggi 87
Keterangan:
Aspek 1: Kejelasan penulisan huruf; Aspek 2: Ketepatan penggunaan ejaan;
Aspek 3: Ketepatan menggunakan kalimat; Aspek 4: Keterapaduan antar
kalimat; Aspek 5: Kesesuaian dengan objek yang diamati
3. Penilaian Menulis di Kelas III
Buatlah karangan yang menceritakan pengalaman liburanmu! Berilah
judul yang sesuai dengan tema liburan!
Rubrik penilaiannya sebagai berikut.
No Aspek yang diamati Rubrik Skor

1 Kesesuaian judul dengan Judul yang ditulis sesuai dengan tema 15


tema
Judul yang ditulis kurang sesuai dengan
10
tema
Judul yang ditulis sangat tidak sesuai
5
dengan tema
2 Ejaan Sesuai EBI 15
Kurang sesuai EBI 10
Sangat kurang sesuai EBI 5
3 Kosakata Pemilihan kata yang digunakan tepat dan
15
tidak ada pengulangan kata yang sama
Pemilihan kata yang digunakan kurang
tepat dan sedikit pengulangan kata yang 10
sama
Pemilihan kata yang digunakan tidak
tepat dan banyak pengulangan kata yang
5
sama

4 Struktur kalimat Susunan kalimat yang digunakan sesuai


15
dengan tata bahasa
Susunan kalimat yang digunakan kurang
10
sesuai dengan tata bahasa
Susunan kalimat yang digunakan tidak
sesuai dengan tata bahasa 5

5 Isi cerita Isi cerita yang dituliskan jelas dan logis 15


Isi cerita yang dituliskan kurang jelas dan
10
kurang logis
Isi cerita yang dituliskan sangat tidak
5
jelas dan sangat tidak logis
Jumlah skor total 75
Rumus nilai akhir = Skor perolehan x 100
75
Contoh hasil pekerjaan siswa:

Hasil penilaian keseluruhan dapat dibuat seperti berikut.


Aspek yang diamati Nilai
No. Nama Skor total
1 2 3 4 5 akhir
1 Ezelia 10 10 10 10 10 50 67
2 Muhamad 15 10 5 10 10 55 73
3 Faisal 10 15 10 10 15 60 80
4 Ardani 10 10 10 15 10 55 73
5 Nurmala 15 10 10 15 10 60 80
6 Andini 15 10 15 15 10 65 87
7
8
9
10
11
12
13

Jumlah skor 75 65 60 75 65 345 460


Rata-rata 77
Nilai terendah 67
Nilai tertinggi 87
Keterangan:
Aspek 1: Kesesuaian judul dengan tema; Aspek 2: Ejaan; Aspek 3: Kosa kata;
Aspek 4: Struktur kalimat; Aspek 5: Isi Cerita

E. Kesimpulan
Pembelajaran menulis permulaan ditujukan pada kelas awal yaitu kelas
satu, dua dan tiga. Pada kelas satu, pembelajaran menulis permulaan lebih
menekankan pada kemampuan melek huruf dan tahap pra menulis seperti
sikap baik yang harus dilakukan saat menulis. Pada kelas tiga penilaian
mencakup menulis permulaan dengan melengkapi cerita sederhana dengan
kata yang tepat, menulis kalimat yang didiktekan guru, mendeskripsikan
tumbuhan atau binatang di sekitar dan menyalin puisi anak dengan huruf tegak
bersambung. Penilaian kelas tiga mencakup materi menulis permulaan dengan
menyusun paragraf, melengkapi puisi anak, menulis karangan sederhana, dan
menulis puisi. Penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan penilaian
proses dan hasil. Penyusunan rubrik penilaian disesuaikan dengan tujuan dan
indikator yang sudah ditentukan serta memperhatikan kisi-kisi penilaian yang
sudah dibuat sebelumnya.

F. Daftar Pustaka
Atar , Semi. (2007). Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa
Coulmas, F. (2003). Writing Systems. United Kingdom: Cambridge University
Press
Dalman. (2015). Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajawali Press
Depdiknas. (2009). Panduan untuk Guru Membaca dan Menulis Permulaan.
Jakarta: Depdiknas Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak dan
Sekolah Dasar.
Iswara, D., P. (2016). Pembelajaran Menulis di Kelas Awal. UPI, 1-30.
Mulyati, Yeti. (2007). Keterampilan Berbahasa Indonesia SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Solchan. (2008). Pendidikan Bahasa I.ndonesia di SD. Jakarta:Universitas
Terbuka.
Syarif, E., Zulkarnaini, & Sumarmo. (2009). Pembelajaran Menulis. Jakarta:
Depdiknas.
Tarigan, G., H. (2008). Menulis sebagai suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Yunus dan Suparno. (2002). Keterampilan Dasar Menulis: Jakarta:
Universitas Terbuka.
Zuhdi, D., & Rofi’udin, A. (1999). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
di Kelas Rendah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai