Anda di halaman 1dari 10

MENGAJARKAN KETERAMPILAN MENULIS

UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR


(Teaching Writing for Primary Students)

Di dalam proses menulis, siswa diharuskan menggunakan wawasan kosakata dan tata bahasa
mereka agar dapat mengungkapkan hal yang ingin disampaikan dengan jelas. Hasil tulisan siswa
menunjukan seberapa baik siswa menguasai bahasa pada tingkat kemampuan mereka. Karena
siswa harus menulis, siswa harus berfikir dan memproses bahasa yang mereka gunakan, apalagi
pada tahap awal, siswa Indonesia perlu memikirkan tulisan mereka dalam bahasa Indonesia
terlebih dahulu, baru kemudian memikirkan versi bahasa Inggris-nya. Namun, pada intinya, hasil
tulisan siswa merupakan bukti hasil pemikiran dan bahasa yang telah mereka pelajari sejauh ini.

A. Prinsip Pengajaran Writing


Agar siswa tertarik dengan kegiatan menulis, jenis kegiatan writing harus disesuaikan
dengan usia, kemampuan bahasa, dan minat. Siswa sekolah dasar akan merasa senang
apabila mereka diminta menulis dengan topic diri mereka sendiri, keluarga, aktivitas sehari-
hari, sahabat, dan hobi.
Untuk siswa kelas rendah, pembelajaran menulis dalam bahasa Inggris dimulai dari
aktivitas yang sederhana seperti memberi nama suatu objek, mengkopi (menulis ulang)
kata/frase/kalimat, menulis jawaban singkat dari pertanyaan, dan melengkapi kalimat.
Aktivitas-aktivitas tersebut akan membantu siswa dalam mempelajari ejaan, kosakata,
struktur kalimat, tanda baca, dan aturan penulisan huruf capital. Oleh karena itu, tujuan
utama pengajaran menulis untuk siswa kelas rendah adalah untuk mempelajari bentuk bahasa
Inggris tulis (yang penting siswa mengetahui cara penulisan terlebih dahulu, sehingga siswa
belum diajari mengarang).
Untuk siswa kelas tinggi, siswa mulai diajarkan menulis teks-teks singkat yang terdiri
dari beberapa kalimat. Ketika menulis paragraph singkat, siswa mulai belajar
menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya menggunakan kata ganti orang/benda
(pronoun) dan kata hubung (conjunctions), sehingga di dalam aktivitas writing ini siswa
harus dikenalkan dengan dalam beberapa tahap menulis. Pertama, siswa diberi gambar-
gambar sebagai petunjuk. Dengan menulis kalimat sederhana yang mendeskripsikan gambar-
gambar tersebut, siswa bisa belajar menulis sebuah paragraph atau cerita singkat.
Tata Bahasa Dasar dalam Writing
Pengajaran tata bahasa di era saat ini bersifat lebih menyenangkan. Guru bisa
menggunakan berbagai macam aktivitas seperti permainan, lagu, atau aktivitas berbasis
tugas-tugas. Apabila aktivitas tersebut menyenangkan dan diulang-ulang, maka siswa akan
memperoleh/memahami bahasa melalui pola-pola yang mereka gunakan dan dengar selama
kegiatan-kegiatan tersebut. Ketika siswa sudah memahami konsep, mereka bisa mulai
menggunakan tata bahasa di dalam tulisan mereka.
Siswa sekolah dasar biasa menemui kesulitan dalam memahami penjelasan logis dari tata
bahasa Inggris, sehingga penjelasa yang bersifat abstrak bisa membingungkan siswa. Siswa
sekolah dasar bisa mempelajari tata bahasa sederhana jika tata bahasa tersebut diajarkan
sesuai tingkat kemampuan mereka. Guru hendakya memberi aktivitas yang berpusat pada
tata bahasa ketika kegiatan writing dilakukan, misal: guru meminta siswa menulis kalimat
dalam simple present, menggunakan kata sifat (adjectives) yang baru saja dipelajari untuk
mendeskripsikan sesuatu/seseorang. Dengan kegiatan ini, guru bisa melihat langsung apakah
siswa sudah mampu menggunakan simple present dan adjective dengan tepat atau belum
tepat. (Jadi, intinya: pembelajaran writing dan tata bahasa hendaknya dibuat saling berkaitan,
sehingga siswa memperoleh kesempatan dalam mempraktikan wawasan tata bahasa mereka
secara tertulis dan harapannya hasil tulisan siswa beserta makna tulisannya akan mudah
dipahami dan benar secara tata bahasa..karena tata bahasa berperan penting dalam hal m
menyampaikan makna).

B. Manfaat Pengajaran Writing


Writing bisa digunakan untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan wawasan
kosakata serta wawasan tata bahasa siswa. Siswa yang terbiasa menulis menunjukan
peningkatan dalam penggunaan kosakata dan tata bahasa selama guru memberikan feedback
dari hasil writing/tulisan siswa. Oleh karena itu, ketika mengkoreksi hasil writing, guru
hendaknya memberikan catatan-catatan pada lembar tulisan siswa. Beri tahu/tunjukan ke
siswa mana kosakata dan tata bahasa yang belum tepat dan guru juga bisa
mengarahkan/mengoreksi penyampaian gagasan dari tulisan siswa. Lebih lanjut, hasil
kumpulan feedback siswa terkait penggunaan kosakata, tata bahasa, dan penyampaian ide
gagasan bisa dibahas langsung di kelas, sehingga siswa akan lebih memahami hasil koreksi
kesalahan mereka.
Kemudian, apabila pembelajaran writing diintegrasikan/digabungkan dengan
pembelajaran reading, siswa akan memperoleh sejumlah manfaat sebagai berikut.
 Kesadaran dan pemahaman dari tujuan penulisan teks bacaan akan meningkat. Dengan
memberikan kegiatan membaca dan menulis di dalam satu pertemuan pembelajaran,
siswa akan lebih mudah memahami teks dari segi isi/content dan segi pengorganisasian
isi teks, sehingga siswa nantinya akan mampu membedakan fungsi teks yang diajarkan.
Misal: siswa akan mengetahui dan memahami bahwa teks deskriptif berisi deskripsi-
deskripsi dimana pada bagian awal teks berupa identifikasi (pengenalan subject yang
akan dideskripsikan) dan bagian berikutnya berisi deskripsi inti; sedangkan untuk teks
naratif berisi pengenalan tokoh dan setting, inti cerita yang memuat komplikasi/masalah
yang dihadapi tokoh, dan akhir cerita yang memuat penyelesaian dari komplikasi.
 Melalui writing, siswa akan mampu melihat perbedaan bahasa tertulis dan bahasa lisan.
 Dengan menulis, siswa memperoleh kesempatan untuk menguatkan wawasan kosakata,
tata bahasa, dan struktur kalimat.
 Dengan menulis, siswa akan lebih memahami ide pokok dari informasi yang mereka
dengar dan baca.

C. Proses Writing
Keterampilan menulis siswa meningkat ketika siswa menguasai tahapan/langkah dari proses
menulis dimana ketika tahapan dari proses menulis tersebut diajarkan, siswa hendaknya
diberi kesempatan untuk berlatih dan memperoleh feedback. Berikut tahapan dalam menulis
menurut McCloskey (1999).
1. Merencanakan apa yang ingin ditulis
Pada tahap ini, guru membimbing siswa dalam menentukan topic, tujuan, dan sasaran
pembaca. Siswa memerlukan instruksi yang jelas terkait isi tulisan yang guru harapkan.
Misal: untuk memperingati Hari Ibu, guru bisa menyampaikan ke siswa bahwa mereka
harus menulis surat singkat/sederhana yang berisi apresiasi/penghargaan kepada ibu
mereka. Dengan menggunakan topic Hari Ibu, guru bisa melakukan elisitasi terkait
ide/gagasan dan menyampaikan kosakata terkait penulisan surat tersebut. Dengan cara
ini, siswa diharapkan bisa menuliskan gagasan mereka dalam bentuk surat sederhana
dengan lebih mudah.
2. Menulis draft pertama
Siswa diminta menulis draft (hasil coba tulisan). Dalam tahap ini, guru hendaknya
menghampiri dan melihat hasil tulisan siswa satu per satu karena siswa bisa saja
membutuhkan bantuan terkait kosakata dan tata bahasa. Ketika kita sebagai guru
memonitor siswa, kita bisa saja menemui siswa yang bertanya arti kosakata tertentu
dalam bahasa Inggris-nya atau siswa yang bertanya apakah kalimat yang ditulis sudah
benar. Usahakan kita sigap dalam mendampingi siswa.
3. Melihat kembali draft pertama
Setelah draft pertama jadi (misal: siswa sudah selesai membuat surat Hari Ibu), kita
sebagai guru perlu mendorong siswa untuk membaca draft pertama lagi agar siswa
melihat apakah penyampaian isi tulisan sudah logis/nyambung atau belum. Siswa harus
meneliti lagi apakah ada ejaan, pemilihan kosakata, atau kesalahan tata bahasa di dalam
tulisan mereka, sehingga dalam hal ini, siwa membutuhkan bantuan dari guru.
4. Menulis draft kedua
Pada tahap ini, siswa menulis draft kedua guna meningkatkan kualitas isi dan melakukan
revisi dari kesalahan draft pertama. Guru bisa memberi catatan-catatan berupa feedback
pada lembar tulisan siswa, sehingga nantinya tidak ditemukan kesalahan di dalam draft
terakhir siswa.
5. Menulis draft terakhir
Setelah selesai melakukan refleksi terhadap kesalahan-kesalahan yang mereka buat pada
draft-draft sebelumnya, minta siswa menuliskan draft akhir yang tidak berisi kesalahan.
Misal: siswa bisa menuliskan draft akhir dari surat Hari Ibu pada selembar kertas
kemudian diberi gambar-gambar dan diwarnai. Lalu, kertas yang berisi hasil tulisan
tersebut dimasukan ke dalam amplop untuk diberikan kepada ibu masing-masing.

D. Aktivitas Writing
Terdapat beberapa jenis aktivitas writing yang berbeda yang didasarkan pada tingkat
kemampuan siswa sebagi berikut.
1. Menulis Ulang Kata/Kalimat (Copying Words/Sentences)
Siswa membaca kosakata atau kalimat yang disampaikan guru pada papan tulis atau
buku, kemudian siswa menulis kosakata atau kalimat tersebut di buku tulis masing-
masing. Aktivitas ini membantu siswa untuk menguatkan pengenalan kosakata dan pola
kalimat beserta maknanya. Kemudian, teknik lain yang bisa digunakan adalah dengan
cara menulis sebuah kalimat pada papan tulis. Beri siswa waktu untuk membaca kalimat
tersebut , kemudian hapus kalimat tersebut dan mintalah siswa menulis kalimat yang
mereka ingat di buku tulis mereka masing-masing. Lakukan sampai kalimat-kalimat
dalam teks habis dan di akhir aktivitas, mintalah siswa untuk membaca keras kalimat-
kalimat dalam teks tersebut dan apabila terdapat kesalahan, biarkan siswa melakukan
koreksi membetulkan kalimat-kalimat yang mereka tulis.

2. Mengisi Kalimat (Gap-fill Sentences)


Dalam aktivitas ini, siswa diminta mengisikan kosakata ke dalam kalimat rumpang.
Kosakata dalam kalimat yang dihilangkan sudah disediakan dan siswa harus memilih
kosakata yang tepat. Atau, siswa juga bisa diminta melengkapi kalimat rumang tanpa
bantuan pilihan-pilihan jawaban. Aktivitas ini biasa didampingi dengan gambar-gambar
yang mengilustrasikan makna kalimat dan cocok digunakan sebagai penguatan
pemahaman struktur kalimat dan wawasan kosakata.
Contoh: dinner
It’s 6.30 in the morning. It’s time for ______________. breakfast
It’s 12 o’clock. It’s time for ____________. lunch
It’s 7 o’clock in t he evening. It’s time for __________.

3. Cloze
Dalam aktivitas ini, siswa diminta mengisikan kosakata ke dalam paragraph/teks
rumpang. Aktivitas ini memberikan penguatan terhadap pemahaman konsep, isi teks
singkat, dan wawasan kosakata siswa.
Contoh:
My brother’s favorite animal is the crocodile. It has small _________. It has a big
______ with sharp _______. It has short _______ and a long________. It eats other
______.
4. Melengkapi Kalimat (Sentence Completion)
Dalam aktivitas ini, siswa diminta mendeskripsikan apa yang mereka lihat di dalam
sebuah gambar dengan melengkapi kalimat-kalimat. Aktivitas ini bisa digunakan untuk
mengetahui keterampilan pemahaman bacaan siswa.

5. Kalimat Acak (Jumbled Sentences)


Dalam aktivitas ini, siswa diminta menyusun kalimat-kalimat acak menjadi sebuah
paragraph, teks singkat, atau cerita yang padu. Untuk memudahkan siswa, guru bisa
memberikan bantuan gambar-gambar yang mengilustrasikan paragraph/ teks/ cerita
tersebut.

E. Menulis Kreatif
Tugas/latihan menulis kreatif memberikan kesempatan bagi siswa untuk menggunakan
imajinasi dan mengungkapkan ide, gagasan, dan perasaan mereka. Untuk tugas menulis
kreatif, siswa diperbolehkan menggunakan bahasa yang sudah mereka ketahui. Kemudian,
untuk memunculkan rasa antusias siswa, guru bisa mengenalkan contoh dari tulisan kreatif
seperti puisi dan cerita-cerita. Lalu, ajarkan cara menulisnya. Perlu kita ingat bahwa tugas
writing ini harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa.
Contoh latihan menulis kreatif yang bisa kita ajarkan sebagai awalan adalah dengan
membuat haiku (puisi Jepang) dimana puisi ini terdiri dari sebuah bait dengan 3 baris dan
memiliki total 17 suku kata (baris pertama berisi 5 suku kata; baris kedua berisi 7 suku kata;
baris ketiga berisi 5 suku kata), sehingga menulis haiku bersifat sederhana, tidak
memberatkan siswa, dan cocok untuk siswa sekolah dasar.
Contoh haiku:
A bird in my tree! (5 suku kata)
Sing me your sweet coo-coo-r u (7 suku kata)
Can I sing with you? (5 suku kata)

Selain haiku, siswa bisa bekerja di dalam kelompok untuk menuliskan dialog dan
nantinya dialog tersebut diperagakan di depan kelas. Aktivitas ini memberikan siswa
penguatan terhadap keterampilan menulis, mengembangkan wawasan siswa, meningkatkan
kemampuan berbahasa mereka, dan menyediakan lingkungan/situasi belajar yang
menyenangkan bagi siswa dimana mereka bisa merasa lebih percaya diri dalam menulis.

F. Aktivitas Menulis Kreatif


Beberapa aktivitas menulis pada poin D bisa dikembangkan ke dalam aktivitas menulis
kreatif. Berikut beberapa tambahan contoh aktivitas menulis kreatif.
1. Story Strips
Dalam aktivitas ini, guru menyediakan potongan-potongan gambar / comic strip tanpa
dialog. Siswa bekerja di dalam kelompok-kelompok untuk menuliskan cerita berdasarkan
gambar-gambar tersebut.
2. Dialogue and Role Play
Aktivitas ini bisa dilakukan sebagai aktivitas terusan dimana siswa diminta membuat
dialog dan siswa membacanya atau mempraktikan dialog tersebut di depan kelas. Topik
dialog bisa ditentukan sesuai dengan materi yang diajarkan.
3. Pictures
Dalam aktivitas ini, guru siswa diminta mendeskripsikan gambar yang sudah disediakan
oleh guru menggunakan kata-kata atau kalimat. Perlu diingat bahwa dalam kegiatan ini
guru harus memilih gambar yang sebagian besar kosakata terkaitnya sudah diketahui
siswa sehingga siswa tidak begitu merasa kesulitan. Kegiatan ini bisa dilakukan secara
individu/berpasangan/berkelompok.
4. Stories
Terdapat beberapa cara dalam menggunakan cerita di dalam pengajaran writing. Berikut
dua ide sederhana yang diharapkan bermanfaat untuk guru.
 Sediakan siswa sebuah cerita sederhana dan mintalah siswa menulis ulang cerita
tersebut dalam versi yang berbeda. Contoh: siswa membaca cerita Cinderella dan
menulis ulang ceritanya dengan sudut pandang yang berbeda dari cerita
Cinderella, misalnya dengan mengganti nama tokoh dan setting atau mengganti
alur cerita atau pun akhir cerita.
 Mintalah siswa untuk menulis cerita karangan mereka sendiri, namun beri mereka
unsur-unsur tertentu yang harus disampaikan di dalam cerita mereka. Contoh:
Guru meminta siswa mengarang cerita bebas, namun harus memuat unsur tokoh
berupa a beautiful girl, a prince, a dragon,dll serta memuat unsur alur berupa
petualangan (a treasure). Lakukan aktivitas ini di dalam kelompok dan setiap
kelompok hendaknya diberi unsur-unsur yang berbeda sehingga di dalam satu
kelas akan memiliki cerita yang berbeda-beda/bervariasi. Setelah siswa selesai
mengarang cerita kelompok mereka masing-masing, guru bisa menggabungkan
seluruh hasil cerita siswa, dibuat kompilasi dan jika perlu dijilid jadi satu. Jadilah
sebuah produk kumpulan cerita dari kelas tersebut. Alternatif lainnya, mintalah
siswa menulis cerita mereka masing-masing (masih dalam kelompok) pada
lembar kertas berukuran besar dan diberi gambar-gambar yang mengilustrasikan
isi cerita (gambar dibuat oleh siswa). Ketika projek kelompok ini selesai, guru
memajang hasil karya siswa sehingga seluruh siswa di kelas bisa membaca
berbagai macam cerita karya teman-temannya.
5. Practical Writing
Dalam aktivitas ini, siswa diminta menulis undangan ulang tahun/pesta perayaan lainnya,
surat sederhana, pengumuman terkait suatu kegiatan, ucapan terima kasih, dll.
Contoh Pembelajaran Writing
Topic : Writing a Story
Materials : Potongan-potongan gambar dari cerita “The Hungry Cat”
Tujuan Pembelajaran : Di akhir pembelajaran, siswa diharapkan mampu
- memprediksi kejadian di dalam cerita
- memahami kejadian-kejadian di dalam cerita
- menulis sebuah cerita singkat/pendek

Prosedur Bahan Ajar Interaksi Waktu Tujuan


Presentasi Flashcards, T/S & 10 Mereview
- Guru menanyai siswa, apakah siswa S/T menit materi
memiliki binatang peliharaan. Gambar/Foto pembelajaran
- Guru menanyai siswa, binatang binatang *T: teacher sebelumnya,
peliharaan apa yang mereka yang siswa *S: student Warming up,
miliki/rawat. miliki Elisitasi
- Guru menanyai siswa, apa makanan (optional)
dari binatang peliharaan mereka.
- Guru melakukan elisitasi dari jawaban
siswa mengenai apa yang kucing
makan/apa makanan favorit kucing.
- Guru menyampaikan kegiatan belajar
yang akan dilakukan, yaitu menulis
sebuah cerita tentang kucing yang
lapar.

Praktik
- Guru menunjukan potongan gambar Potongan T/S 10-15 Memunculkan
pertama dari cerita “The Hungry Cat”. gambar dari menit pengetahuan
- Guru menanyai siswa dengan cerita “The dasar siswa
pertanyaan: Hungry Cat” terkait isi
 What can you see in the Apabila me- crita, mmberi
picture? mungkinkan, penekanan
 What is the cat feeling? gunakan ejaan dan
(The cat is feeling hungry.) LCD struktur
 What is the fish feeling? Projector
(The fish is afraid of the cat.)
- Guru menunjukan potongan gambar Alternatif menjawab
kedua dan menanyai siswa dengan lain: pertanyaan
pertanyaan: Beri siswa terkait
 What is the cat doing? handout konteks
 Do you think the cat will be yang berisi
able to catch the fish? gambar-
- Guru menunjukan potongan gambar gambar memprediksi
ketiga dan menanyai siswa apa yang terkait cerita. kejadian
sedang terjadi dari gambar tersebut. dalam cerita
Produksi
- Guru meminta siswa untuk menulis Kertas dan T/S 15-20 Aktivitas
sebuah cerita berdasarkan potongan- pensil menit mandiri
potongan gambar “The Hungry Cat” S
- Guru mendampingi siswa dalam Menulis
proses menulis. Guru menghampiri sebuah cerita
siswa dan melihat progress kegiatan menggunakan
menulis mereka. ejaan, struktur
- Siswa menempelkan potongan- kalimat, tanda
potongan gambar pada kertas/buku baca, dan
tulis dan menuliskan hasil final draft huruf capital
cerita “The Hungry Cat” yang mereka dengan tepat
tulis di bawah / samping tiap-tiap
gambar.
Contoh lain:

Topik : Description
Tujuan Pembelajaran : Siswa mampu mendeskripsikan diri sendiri secara tertulis

Prosedur:
1. Guru menuliskan sebuah template deskripsi rumpang pada papan tulis guna membantu
siswa ketika mendeskripsikan diri mereka sendiri. Format bahasa dibuat seperti surat.
_______________. My name is ________________. How are you? I’m doing
(Hello)
______________. I have __________________ hair, and ________________
(well/poorly) (black, brown, red, blond) (blue, green, brown, black)
eyes. I am __________________. I live in a ________________ house. I think
(tall/short) (big/small)
school is _________________.
(boring/fun)

2. Guru meminta siswa menuliskan deskripsi pribadi mereka pada bagian yang rumpang.

Variasi:
- Guru bisa meminta siswa untuk saling bertukar surat.
- Karena siswa sudah belajar kosakata baru dan pola-pola kalimat, biarkan siswa
mengembangkan surat tersebut. Siswa bisa menuliskan apa yang mereka sukai/ tidak
sukai, keluarga mereka, makanan favorit, direksi/arah menuju rumah mereka, dll.

Anda mungkin juga menyukai