Anda di halaman 1dari 10

Model Pembelajaran

Menulis
 Ni Made Riawati_A40120273

DI SUSUN OLEH  Nur’Ain_A40120283


 Aisra Pabemba_A40120275

KELOMPOK  Rinawanti_A40120286
 Putri Inayah H.S_A40120271
4  Winaldi Anwar_A40120278
 Nuratia Rahmi_A40120098
Hakikat Menulis

Menulis merupakan suatu bentuk komunikasi berbahasa Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-
(verbal) yang menggunakan simbol-simbol tulis sebagai lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang
mediumnya. Sebagai sebuah ragam komunikasi, setidaknya dipahami seseorang sehingga orang lain dapat membaca
terdapat empat unsur yang terlibat dalam menulis. Keempat lambang-lambang grafik tersebut yang di dalamnya
unsur itu adalah (1) penulis sebagai penyampai pesan, (2) mengandung pesan yang dibawa penulis. Pesan yang
pesan atau sesuatu yang disampaikan penulis, (3) saluran dibawa oleh penulis melalui gambar huruf-huruf disebut
atau medium berupa lambang-lambang bahasa tulis seperti karangan. Karangan sebagai ekspresi pikiran, gagasan,
rangkaian huruf atau kalimat dan tanda baca, serta (4) pendapat, pengalaman disusun secara sistematis dan
penerima pesan, yaitu pembaca, sebagai penerima pesan logis (Sutari, 1997:26).
yang disampaikan oleh penulis
Fungsi Menulis

Ada beberapa fungsi menulis yaitu sebagai berikut :

Click to Edit
1. Fungsi personal, yaitu mengekspresikan pikiran,
sikap, atau perasaan pelakunya, yang diungkapkan
melalui misalnya surat atau buku harian.

title
2. Fungsi instrumental (direktif), yaitu mempengaruhi
sikap dan pendapat orang lain.
3. Fungsi interaksional, yaitu menjalin hubungan sosial.
4. Fungsi informatif, yaitu menyampaikan informasi,
Click to change subtitle
termasuk ilmu pengetahuan.
5. Fungsi heuristik, yaitu belajar atau memperoleh
informasi.
6. Fungsi estetis, yaitu untuk mengungkapkan atau
memenuhi rasa keindahan.

4
Manfaat Menulis
Graves (1978), salah seorang tokoh yang banyak
melakukan penelitian tentang pembelajaran
menulis, menyampaikan manfaat menulis sebagai
berikut :

1. Menulis Mengembangkan Kecerdasan


2. Menulis mengembangkan daya inisiatif dan
kreativitas
3. Menulis menumbuhkan kepercayaan diri dan
keberanian
4. Menulis mendorong kebiasaan serta memupuk
kemampuan dalam menemukan,
mengumpulkan dan mengorganisasikan
informasi

5
Tahap 1. Coretan-coretan acak
Pada tahap awal, seorang anak
memulai belajar menulis
2. Coretan terarah

Coretan terarah dimunculkan


dalam bentuk garis lurus ke

Perkembangan
dengan membuat coretan, atas atau mendatar yang
Coretan awal, coretan acak. diulang-ulang; garis-garis, titik-
Warna-warna coretan dapat di titik, bentuk lonjong, atau
kelompokkan bersama dan lingkaran (huruf tiruan) mungkin

Menulis Siswa
menyatu atau terpisah dalam terlihat tidak berhubungan dan
kelompok-kelompok setiap menyebar secara acak di
halaman. Coretan dapat satu seluruh permukaan kertas.
warna atau beberapa warna.

3. Menulis garis tiruan 4. Latihan huruf acak/nama


Diwujudkan melalui bentuk, Huruf-huruf muncul berulang-
tanda, dan garis-garis yang ulang diwujudkan dari namanya;
terarah. Dapat terlihat beberapa dapat diakui danyang
mengarah darisisi kiri ke kanan lainnya sebagai simbol; dapat
halaman dengan huruf-huruf mengambang di atas kertas,
yang sebenarnya atau titik-titik digambarkan di dalam garis
sepanjang garis; dapat ditulis dalam gambar sederhana
mengarah dari atas ke bawah yang sudah dikenalnya misalnya
halaman kertas. rumah, saling berhimpit diatas
yang lainnya secara berulang-
ulang.
5. Menulis Nama 6. Mencontoh kata
dilingkungan
NamaNamepanggilan dan tulisan
yang muncul berulang-ulang Menulis kata-kata dari
dalam berbagai warna alat- lingkungan secara acak dan
alat tulis (spidol,krayon, diulang-ulang dalam berbagai
pensil); nama dapat ditulis di ukuran,orientasi dan warna;
Titlekertas
atas or Position
dengan gambar di termasuk nama anggota
bawah;rangkaian angka- keluarga lainnya.
angka dan abjad dapat di
masukkan.

7. Menemukan ejaan 8. Ejaan umum


Usaha-usaha mandiri untuk
Usaha pertama untuk memisahkan huruf dan
memeriksa dan mengeja mencatatnya dengan benar
kata-kata dengan menjadi kata lengkap. Namun
menggabungkan huruf Selain mengetahui kesiapan
yang bermacam-macam anak untuk belajar menulis,
untuk mewujudkan sebuah perlu memperhatikan juga
kata. tahapan perkembangan
kemampuan menulis pada
anak.
Pembelajaran Menulis Di
SD
Pembelajaran menulis merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan peserta
didik sehingga terampil menulis. Kemampuan menulis dapat dikembangkan
berdasarkan pengalaman (experience). Pengalaman yang diperoleh melalui
mendengarkan, berbicara, dan membaca dapat divisualisasikan dengan bahasa
tulis.

Menurut Sabarti Akhadiah, dkk (1996: 82), pembelajaran menulis di Sekolah Dasar
adalah sebagai berikut.
 Pembelajaran menulis permulaan.
Pembelajaran ini meliputi persiapan menulis dengan melatih siswa memegang
pensil dan menggoreskannya di kertas, menulis huruf dan merangkainya menjadi
suku kata, suku kata menjadi kata, dan kata menjadi kalimat sederhana.
 Pembelajaran menulis lanjut.
Dalam pembelajaran ini, dapat dikelompokkan menjadi empat pokok bahasan
yaitu :1)  pengembangan paragraf, 2)  menulis surat dan laporan,
3)  pengembangan bermacam-macam karangan, dan 4)  menulis puisi dan naskah
drama.
Strategi Menulis
Strategi Menulis adalah suatu cara atau teknik yang di gunakan guru dalam pembelajaran
menulis sehingga dapat tercapainya tujuan yang diinginkan. Beberapa strategi yang dapat
digunakan dalam pembelajaran menulis di SD adalah sebagai berikut :

1. Bermain dengan 2. kuis 3. Memberi atau 4. Menulis meniru


bahasa dan tulisan menganti akhir cerita model

Contohnya : Siswa dibagi ke Contohnya: Contohnya: Mengganti Contohnya:


dalam kelompok dengan Guru membagikan akhir cerita terutama Sebuah paragraf (model)
jumlah 10-15 orang. Setiap fotocopy paragraf. dongeng merupakan dipilih guru lalu
ketua kelompok memiliki Selanjutnya, guru latihan menulis yang setelahnya dibaca
kalimat yang sama, menjelaskan bahwa efisien dan bersama-sama di kelas.
misalnya, “Hari Minggu paragraf yang ada di menyenangkan. Yang Kemudian dibaca pula
kemarin saya pergi ke tangan para siswa itu menarik dari kegiatan analisis model itu.
pantai”. Kemudian kertas adalah paragraf yang di ini adalah dengan Setelah itu, guru
diserahkan kepada siswa tengah cerita. Mereka akhir baru cerita atau meminta siswa untuk
kedua yang akan diminta untuk dongeng itu menjadi membuat paragraf yang
menambahkan satu kalimat menambahkan sebuah lebih menarik. menggunakan
lagi dan berulang sampai paragraf, boleh sistematika penulisan
seluruh siswa menambahkan sebelum atau sesudah yang sama dengan
satu kalimat. paragraf. model.
 
Thank
you!

Anda mungkin juga menyukai