Anda di halaman 1dari 19

Pembelajaran

Membaca
“Teknik
SQ3R”
01 Adina
02 Idha
Arif Irawan Khoirunnisa
18108241056 18108241072

Elizabeth
03Ananda 04
Reka Shinta Maylani
18108241079 18108241096
Nanda
05 A
Kusumadewi
18108244069
01
Hakikat
Teknik SQ3R
Teknik SQ3R dalam pembelajaran membaca
Hakikat Teknik SQ3R dikembangkan pertama kali oleh seorang guru besar
psikologi dari Ohio State University, yaitu Prof.
Francis P. Robinson tahun 1941 yang dipandang
dapat meningkatkan kinerja memori otak dalam
memahami substansi teks dan bahan bacaan dalam
suatu bidang pengetahuan. teknik ini merupakan
salah satu teknik yang telah diperkenalkan mulai dari
sekolah sampai ke perguruan tinggi. Dalam teknik ini
siswa tidak sekedar menghafal dan mengulang tanpa
pemahaman makna dalam bacaan, tetapi juga dapat
melibatkan siswa pada proses berfikir dan mencari
pemahaman makna dari informasi yang sedang
dipelajari.
Hakikat Teknik SQ3R
teknik SQ3R memberi kemungkinan kepada para
siswa untuk belajar secara sistematis, efektif, dan
efisien dalam menghadapi berbagai materi ajar. teknik
ini dirancang untuk membantu siswa memahami
materi dan membimbing siswa dalam membaca.
Tahap SQ3R terdiri dari meneliti bacaan atau materi
ajar (Survey), bertanya (Question), membaca atau
mempelajari (Read), menceritakan atau menuliskan
kembali (Recite), dan meninjau ulang (Review)
(Pujawan, 2005:347).
02
Kelebihan
Teknik SQ3R
KELEBIHAN TEKNIK SQ3R

Mendorong siswa untuk lebih memahami buku


teks sehingga mereka lebih terarah pada intisari
yang terdapat dalam buku teks.

Melibatkan siswa untuk aktif sehingga konsep Siswa mampu memecahkan masalah, mengambil
pada pokok bahasan dapat dipahami dan keputusan, berfikir kritis, dan berfikir kreatif
keterampilan membaca siswa meningkat sehingga hasil belajar dapat ditingkatkan.
KELEBIHAN TEKNIK SQ3R

Siswa mampu memahami dan menyimpan


dengan baik dalam waktu jangka panjang setiap
informasi yang diperoleh.

Dapat meningkatkan motivasi siswa untuk Siswa diarahkan untuk berfikir terhadap bacaan
memahami suatu bacaan. sehingga siswa menjadi aktif dan terlatih untuk
bisa membuat pertanyaan, berusaha untuk
memikirkan jawaban-jawaban dari pertanyaan
yang mendalami isi bacaan
03
Kekurangan
Teknik SQ3R
KEKURANGAN TEKNIK SQ3R

Teknik ini tidak dapat diterapkan pada semua pokok


bahasan karena mengingat materi bacaan tidak
selamanya mudah dipahami dengan cara membaca
saja melainkan juga perlu adanya praktikum.

Guru akan mengalami kesulitan dalam Teknik ini sulit dilakukan apabila siswa sudah tidak
mempersiapkan buku bacaan untuk masing- memiliki minat membaca teks bacaan yang dudah
masing siswa jika tidak semua siswa memiliki buku sisediakan
bacaan.
04
Langkah Langkah
Pembelajaran Membaca
Teknik SQ3R
SURVEY
Survey adalah aktivitas siswa untuk mengamati atau mengidentifikasi
seluruh teks dari segi judul, subjudul, kata-kata yang bercetak miring, kata-
kata yang di bold atau kata-kata yang dianggap penting.

Pada aktivitas ini, guru membantu dan mendorong siswa untuk


memeriksa dan meneliti secara singkat seluruh struktur pokok kajian teks
yang akan dibaca. Selain itu, siswa perlu meneliti judul buku, nama
pengarang, nama penerbit, tahun terbit, daftar isi, kata pengantar, rangkuman
dan daftar pustaka. Tujuannya adalah agar siswa mengetahui panjangnya
pokok kajian, judul bagian, dan judul sub, dan memperoleh gambaran umum
dari suatu bacaan dengan cara melihat bagian permulaan dan akhir (Syah,
1997:131).
Dalam melakukan survey, siswa menyiapkan pensil, kertas dan alat
pewarna (stabilo) untuk menandai bagian-bagian tertentu. Bagian-bagian
penting dan akan dijadikan bahan pertanyaan perlu ditandai untuk
memudahkan proses penyusunan daftar pertanyaan pada langkah
selanjutnya.
QUESTION
Question adalah aktivitas siswa untuk menyusun pertanyaan-
pertanyaan yang berhubungan dengan bacaan atau teks, hal itu akan
membantu dan menuntun siswa memahami bacaan.

Pada langkah ini guru memberikan petunjuk atau contoh kepada


siswa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan yang jelas, singkat, dan
relevan. Pertanyaan yang dibuat bisa menggunakan rumus 5W1H-nya
wartawan. Rumus 5W1H itu berarti, Who, What, When, Why, Where
dan How (Thabrany, 1995: 86). Fungsi tahap ini adalah untuk
memfokuskan siswa pada bacaan yang akan dibaca.
READING
Langkah ketiga adalah read, yaitu membaca. Guru menyuruh
siswa membaca secara aktif dalam rangka mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun. Pertanyaan itu
merupakan penentuan yang dapat membantu pembaca menemukan
informasi yang diinginkannya dengan cepat. Dalam hal ini membaca
secara aktif juga berarti membaca difokuskan pada paragraf-paragraf
yang diperkirakan mengandung ide pokok dan jawaban-jawaban yang
diperkirakan relevan dengan pertanyaan tadi (Syah, 1994: 131).

Disini, siswa diharapkan dapat menemukan, menggarisbawahi,


memberi warna dan mencatat kata-kata penting atau ide pokok
bacaan.
RETICE
Recite adalah aktivitas menjawab setiap jawaban yang telah
ditemukan. Pada langkah ini, siswa menyebutkan jawaban-jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun. Siswa harus dapat
menceritakan ulang dan menuliskan kembali isi bacaan atau teks
dengan kata-kata mereka sendiri. Untuk membantu daya ingat, siswa
dapat membuat catatan-catatan kecil. Pada langkah ini siswa dilatih
untuk tidak membuka catatan jawaban.

Disini, pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh siswa maka


siswa tetap melanjutkan untuk pertanyaan selanjutnya. Langkah ini
untuk mengetahui sejauhmana tingkat pemahaman siswa terhadap
materi bacaan atau teks tersebut (Trianto, 2007:149).
REVIEW
Review menurut Gie (1994: 82) merupakan aktivitas siswa untuk mengulang
kembali seluruh pertanyaan dan jawaban catatannya untuk memperoleh sebuah
gambaran yang lengkap mengenai segenap ide yang telah dipelajari secara singkat
sehingga tidak perlu membaca ulang bacaan itu secara keseluruhan, tetapi hanya
memeriksa bagian-bagian yang dianggap penting yang memberikan gambaran
keseluruhan dari bacaan, juga untuk menemukan hal-hal penting yang mungkin
terlewat pada saat kita membaca sebelumnya. Untuk mencegah ide-ide terlupakan
lagi, pengulangan terhadap bahan pelajaran perlu dilakukan sewaktu-waktu. Fungsi
review ini adalah meningkatkan lagi pemahaman kita ke level yang lebih tinggi.

Di langkah ini, siswa membaca kembali bagian materi untuk mengkonfirmasi


jawaban-jawaban yang di jawab sebelumnya. Aktivitas ini digunakan untuk
memastikan siswa sejauhmana mereka menangkap informasi dan memahami ide
pokok dari bacaan yang diberikan. Pada aktivitas ini, guru bisa memberikan kuis
untuk menguji dan mengetahui pemahaman siswa pada materi bacaan atau teks
yang telah diberikan.
05
Kesimpulan
Teknik SQ3R adalah teknik yang dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa dengan
lebih cepat dan mudah dalam memahami bacaan atau teks. Teknik ini dapat diterapkan baik
untuk siswa sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Dalam penerapannya, Teknik ini terdiri dari
lima langkah, yaitu langkah survey (menyelidiki buku, judul, pengarang, dan isi bacaan), question
(memberi pertanyaan atas bacaan yang akan di bahas/baca), read (membaca bacaan dengan
seksama dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat di langkah question), recite
(mengulang kembali/mengulas isi bacaan dan mencoba memeriksa jawaban atas pertanyaan) dan
review (mengingat kembali hal-hal penting dengan memberi tanda baik garis bawah atau warna
pada kata-kata yang dianggap penting mengenai bacaan atau teks).

Penggunaan Teknik ini dapat membuat siswa mempu siswa mampu memahami dan
menyimpan dengan baik dalam waktu jangka panjang setiap informasi yang diperole.
Menurut Soedarso (2004) usaha yang efektif untuk memahami dan mengingat lebih lama
dapat dilakukan dengan (1) mengorganisasikan bahan yang akan dibaca dalam kaitan
yang mudah dipahami, (2) mengaitkan fakta yang satu dengan yang lain atau dengan
menghubungkan pengalaman atau konteks yang anda hadapi. Penggunaan Teknik SQ3R
ini akan lebih efektif dan efisien, meningkatkan hasil belajar siswa serta dapat
memberikan hasil yang maksimal dalam keterampilan membaca siswa.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai