Anda di halaman 1dari 8

Bilangan bulat disebut himpunan bilangan bulat adalah merupakan gabungan antara

bilangan asli, dengan bilangan-bilangan negatifnya serta bilangan nol. Dan ini, bila ditulis
dalam suatu bentuk himpunan bilangan bulat akan didapat B = (..., -4, -3, -2, -,1, 0, 1, 2, 3,
4, ...).
Menurut Muchtar A. Karim, Abdul Rahman As’ari, Gatot Muhsetyo, Akbar
Sutawidjaja (1997: 179-180) bilangan bulat diciptakan dengan cara berikut: untuk setiap
bilangan cacah, misalnya 3, kita beri 2 simbol baru yaitu: +3 dan -3.
Gabungan dari himpunan semua bilangan cacah dan himpunan semua bilangan bulat
negatif disebut himpunan semua bilangan bulat.
1. Definisi (1): himpunan {–1, –2, –3, –4, –5, ...} disebut himpunan bilangan bulat
negative
2. Definisi (2): gabungan himpunn semua bilangan cacah dan himpunan semua bulat
negatif, yaitu {...–5, –4, –3, –2, –1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, ...} disebut himpunan bilangan bulat.
3. Definisi (3): bilangan cacah bukan 0, yaitu bilangan asli, disebut bilangan bulat
positif.
Dengan kata lain, himpunan semua bilangan bulat terdiri atas:
1. Bilangan bulat positif atau bilangan asli, yaitu: 1, 2, 3, 4, 5, ...
2. Bilangan bulat nol, yaitu: 0
3. Bilangan bulat negatif, yaitu: –1, –2, –3, –4, –5, ...
A. Cara mengajaran Bilangan Bulat
Menurut Muchtar A. Karim, Abdul Rahman As’ari, Gatot Muhsetyo, Akbar
Sutawidjaja (1997: 191-193) sebelum mengajarkan konsep bilangan bulat, sebaiknya kita
kenalkan dulu konsep bilangan bulat negatif. Konsep bilangan bulat negatif dapat
ditanamkan, antara lain, dengan menggunakan istilah lawan dari.
Untuk dapat menanamkan konsep bilangan bulat negatif ini sebaiknya pertama-
tama guru berceramah dan memberikan contoh..
- Lawan suatu bilangan bulat positif biasanya dengan. menggunakan tanda "-" di depan
lambang bilangan bulat positif tersebut. Sebagai contoh lawan dari 1 adalah -1, lawan
dari adalah -2, lawan dari 10 adalah -10, dan lawan dari 15 adalah -15.
- guru dapat melanjutkan dengan kegiatan tanya-jawab
- menulis beberapa lambang bilangan bulat positif di papan tulis dan meminta siswa
secara bergantian menuliskan lambang lawan bilangan-bilangan tersebut di papan
tulis
1
- guru dapat memberikan tugas sebagai latihan
- Kegiatan ini ditutup oleh guru dengan menyimpulkan bahwa himpunan bilangan bulat
negatif adalah (-1, -2, -3, -4, ....).

Cara lain yang dapat digunakan oleh guru dalam menanamkan konsep bilangan bulat
negatif adalah dengan menggunakan garis bilangan.
- pertama- tama guru menggambar suatu garis mendatar di papan tulis.
- guru memilih dan menetapkan sebarang titik pada garis tersebut yang mewakili
bilangan 0.
- Titik di sebelah kanan 0 adalah bilangan bulat positif, maka bilangan bulat di sebelah
kiri 0 ini disebut bilangan bulat negatif
- Akhirnya guru dapat membimbing para siswa untuk menyimpulkan bahwa bilangan
bulat positif, nol, dan bilangan negatif, disebut bilangan bulat.

B. Definisi Pembagian Bilangan Bulat


Pembagian bilangan bulat diperluas penggunaannya sampai pada pemfaktoran
prima, faktor persekutuan terbesar (FPB), kelipatan persekutuan terkecil (KPK), dan
keterbagian oleh bilangan tertentu (misalnya keterbagian oleh 2,3, atau 9).
Keterbagian (divisibility) merupakan dasar pengembangan teori bilangan, sehingga
konsep-konsep keterbagian akan banyak digunakan didalam sebagian besar uraian atau
penjelasan matematis tentang pembuktian teorema.
C. Operasi Pembagian Bilangan Bulat
Menurut Soewito, Mimiep S. Madja, Rini Nurhakiki, Cholis Sa’dijah (1993: 111-
112) definisi: Untuk p dan q bilangan bulat dan q ≠ 0, p : q adalah bilangan bulat r (jika r
ada), demikian sehingga q.r = p (p : q = r jika dan hanya jika q. r = p).
 Contoh 1 18 : 2 = 9, karena 2 , 9 = 18
 Contoh 2 (-18) : 2 = (-9), karena 2. (-9) = (-18)
 Contoh 3 18 : (-2) = (-9), karena (-2) . (-9) = 18
 Contoh 4 (-18) : (-2) = 9, karena (-2) . 9 = (-18)
Perhatikan 7 : 2. Adakah bilangan bulat r demikian sehingga 2.r = 7? Tidak ada,
bukan. Jadi, himpunan bilangan bulat tidak tertutup terhadap operasi pembagian.
Bilangan 0 Misalnya 0 :5 = ? 0 : (-7) = ?, 0 : (-100) = ?. Jawabnya 0. Sebab 5. 0 = 0;
(-7) .0 = 0; dan (-100) .0 = 0. Dalam hal ini. memainkan peranan yang khusus dalam

2
pembagian umum dapat dikemukakan bahwa 0 dibagi sebarang bilangan secara bulat
bukan 0, menghasilkan 0.
Untuk p = 0, 0 : 0 dapat mempunyai hasil sebarang nilai; dengan kata lain tidak
mempunyai jawab tunggal. Selanjutnya untuk p ≠ 0, p :0 tidak mungkin ada hasil.
Mengapa? Jadi, dalam pembagian oleh 0 didapatkan jawab yang tidak tungga1, atau tidak
mungkin ada hasil. Oleh karena itu pembagian oleh 0 tidak didefinisikan.

D. Sifat-Sifat Pembagian Bilangan Bulat


Jika  a, b, dan c bilangan bulat dengan b  0, maka  a ÷ b = c jika dan hanya jika a = b
x c.Hasil bagi bilangan bulat (a ÷ b)  merupakan suatu bilangan bulat jika dan hanya jika a
kelipatan dari b, sehingga untuk setiap bilangan bulat a dan b hasil bagi (a ÷ b) tidak selalu
merupakan bilangan bulat. Karena itu, pembagian bilangan bulat tidak bersifat
tertutup. Sifat-sifat pembagian bilangan bulat adalah sebagai berikut :
1. Hasil bagi dua bilangan bulat positif adalah bilangan positif
(+) ÷ (+) = (+)
Contoh : 8 ÷ 2 = 4
2. Hasil bagi dua bilangan bulat negatif adalah bilangan positif
(-) ÷ (-) = (+)
Contoh : -10 : -5 = 2
3. Hasil bagi dua bilangan bulat yang berbeda adalah bilangan negatif
(+) ÷ (-) = (-)
(-) ÷ (+) = (-)
Contoh : 6 ÷-2 = -3
-12 ÷ 3 = -4
4. Hasil bagi bilangan bulat dengan 0 (nol) adalah tidak terdefinisi
a ÷ 0 à tidak terdefinisi (~)
0 ÷ a à 0 (nol)
Contoh : = ~ (Tidak terdefinisi)
5. Tidak berlaku sifat komutatif dan asosiatif
a ÷ b ≠ b : a
(a ÷ b) ÷ c ≠ a ÷ (b ÷ c)
Contoh : 4 ÷ 2 ≠ 2 ÷ 4 à 2 ≠
(8 ÷ 2) ÷ 4 ≠ 8 ÷ (2 ÷ 4) à 1 ≠ 16
E. Teorema Pembagian Bilangan Bulat
3
Mengingat bahwa (-a) x (b) = (a) x (-b) = -(ab) dan berdasarkan defnisi pembagian, kita
dapat mengemukakan sifat berikut:
-(ab) ÷ a = (-b) -(ab) ÷ (-a) = b
-(ab) ÷ b = (-a) -(ab) ÷ (-b) = a
Demikian pula karena (-a) x (-b) = a x b maka:
ab ÷ (-a) = (-b)
ab ÷ (-b) = (-a)
Buktikan bahwa (-a )(b + (-c)) = ac – ab.
Bukti: (-a)(b + (-c))
= (-a)(b) + (-a) (-c) sifat distributif perkalian penjumlahan
= (-(ab)) + ac perkalian bilangan bulat (-a) x b = -ab dan (-a) x (-c) = ac
= ac + (-(ab)) sifat komutatif perkalian
= ac – ab penjumlahan 2 bilangan bulat (misal: a + (-b) = a – b)
Jadi terbukti bahwa (-a)(b + (-c)) = ac – ab.
F. Cara Menamkan Konsep Pembagian Bilangan Bulat
Menurut Akbar Sutawidjaja, Gatot Muhsetyo, Mukhtar A. Karim, Soewito (1993:
262-264) marilah sekarang kita simak cara mengajar pembagian bilangan bulat. Misalnya
kita hendak mengajarkan 6 : 2 = □
Kita dapat menggunakan analogi dari pembagian bilangan cacah yaitu:
Dari kalimat “Karena 2 x 3 = 6, 6 : 2 = 3” diperoleh analogi
“Karena ←2 x ←3 = 6, 6 : ←2 = ←3”
Panah kekiri mengandung arti bilangan negatif sedangkan panah ke kanan
mengandung arti bilangan postitif.
Gambar 8.7 bawah ini dapat kita di gunakan untuk menanamkan konsep pembagian
bilangan bulat negatif oleh bilangan bulat positif.

4
Caranya dengan mengajak siswa berdiskusi atau dialog untuk mengisi perkalian
pada Gambar 8.7 tersebut. Untuk mengajarkan pembagian bilangan bulat oleh bilangan
bulat lainnya. Kita dapat membuat tabel serupa dengan gambar 8.7, akan tetapi berisi
pembagian bilangan bulat positif oleh bilangan bulat negatif, dan pembagian bilangan
bulat oleh bilangan bulat negatif. Cara pelaksanaannya juga serupa. Soal-soal serupa
dengan soal pada Gambar 8.8 dapat digunakan untuk melatih siswa dalam perkalian dan
pembagian bilangan bulat.

Ada kasus istimewa yang perlu kita ketahui dan ajarkan kepada siswa yaitu:
0 : 0 tidak punya arti
x : 0 tidak punya arti
Menurut Muchtar A. Karim, Abdul Rahman As’ari, Gatot Muhsetyo, Akbar
Sutawidjaja (1997: 194) penanaman konsep pembagian pada bilangan bulat dapat
dilaksanakan dengan menggunakan konsep perkalian bilangan bulat dan definisi
pembagian bilangan bulat. Sebagai contoh:
8: (-2) = -4 karena (-2) x (-4) = 8
(-15): (-5) =3 karena (-5) x 3 = -15, dan
(-6) : 3 = -2 karena 3 x (-2) = -6.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bilangan bulat disebut himpunan bilangan bulat adalah merupakan gabungan antara
bilangan asli, dengan bilangan-bilangan negatifnya serta bilangan nol. Bilangan bulat
dapat dikelompokkan ke dalam himpunan bilangan bulat positif yang merupakan
himpunan bilangan asli, bilangan nol, serta bilangan bulat negatif.

5
Untuk dapat menanamkan konsep bilangan bulat negatif ini sebaiknya pertama-
tama guru berceramah dan memberikan contoh. Setelah ceramah dan pemberian contoh
secukupnya serta pengamatan guru nenunjukkan para siswa telah memahami materi, maka
guru dapat melanjutkan dengan kegiatan tanya-jawab. Selanjutnya guru dapat menulis
beberapa lambang bilangan bulat positif di papan tulis dan meminta siswa secara
bergantian menuliskan lambang lawan bilangan-bilangan tersebut di papan tulis. Terakhir,
jika siswa telah memahami konsep tersebut, maka guru dapat memberikan tugas sebagai
latihan untuk dikumpulkan kepada guru.
Keterbagian (divisibility) merupakan dasar pengembangan teori bilangan, sehingga
konsep-konsep keterbagian akan banyak digunakan didalam sebagian besar uraian atau
penjelasan matematis tentang pembuktian teorema. Keterbagian atau divisibility adalah
sudut pandang matematika yang mempelajari suatu bilangan yang habis oleh bilangan
lain.
Untuk p dan q bilangan bulat dan q ≠ 0, p : q adalah bilangan bulat r (jika r ada),
demikian sehingga q.r = p (p : q = r jika dan hanya jika q. r = p). Bilangan 0 dalam hal ini.
memainkan peranan yang khusus dalam pembagian umum dapat dikemukakan bahwa 0
dibagi sebarang bilangan secara bulat bukan 0, menghasilkan 0. Untuk p = 0, 0 : 0 dapat
mempunyai hasil sebarang nilai; dengan kata lain tidak mempunyai jawab tunggal.
Selanjutnya untuk p ≠ 0, p :0 tidak mungkin ada hasil. Jadi, dalam pembagian oleh 0
didapatkan jawab yang tidak tungga1, atau tidak mungkin ada hasil. Oleh karena itu
pembagian oleh 0 tidak didefinisikan.
Sifat-sifat pembagian bilangan bulat adalah sebagai berikut :
1. Hasil bagi dua bilangan bulat positif adalah bilangan positif
2. Hasil bagi dua bilangan bulat negatif adalah bilangan positif
3. Hasil bagi dua bilangan bulat yang berbeda adalah bilangan negatif
4. Hasil bagi bilangan bulat dengan 0 (nol) adalah tidak terdefinisi
5. Tidak berlaku sifat komutatif dan asosiatif
Teorema Pembagian Bilangan Bulat
Berdasarkan defnisi pembagian, kita dapat mengemukakan sifat berikut :
-(ab) ÷ a = (-b)                 
-(ab) ÷  b = (-a)
-(ab) ÷  (-a) = b
-(ab) ÷  (-b) = a
Demikian pula karena (-a) x (-b) = a x b maka:
6
ab ÷ (-a) = (-b)
ab ÷ (-b) = (-a)
Cara mengajar pembagian bilangan bulat dapat menggunakan analogi dari
pembagian bilangan cacah, yang di gunakan untuk menanamkan konsep pembagian
bilangan bulat negatif oleh bilangan bulat positif. Caranya dengan mengajak siswa
berdiskusi atau dialog untuk mengisi perkalian pada. Untuk mengajarkan pembagian
bilangan bulat oleh bilangan bulat lainnya Anda dapat membuat tabel yang berisi
pembagian bilangan bulat positif oleh bilangan bulat negatif, dan pembagian bilangan
bulat oleh bilangan bulat negatif. Selain itu penanaman konsep pembagian pada bilangan
bulat dapat dilaksanakan dengan menggunakan konsep perkalian bilangan bulat dan
definisi pembagian bilangan bulat.

B. Saran
Sebagai calon pendidik, hendaknya kita dapat mengetahui tentang teori bilangan
teutama mengenai sifat dan operasi bilangan bulat serta urutan bilangan bulat dalam garis
bilangan. Sehingga dengan begitu sebagai calon pendidik tahu secara umum mengenai
teori bilangan.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Referensi Buku:


Drs. Darhim, dkk. 1991. Materi Pokok Pendidikan Matematika 2, Buku II Modul 8-12.
Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dan Departemen Pembinaan Tenaga
Kependidikan, dan Pendidikan Tinggi.
7
Karim, Muchtar A., Abdul Rahman As’ari, Gatot Muhsetyo, dan Akbar Sutawidjaja. 1997.
Pendidikan Matematika I. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan
Direktorat Jendaral Pendidikan Tinggi.
Soewito, Mimiep S. Madja, Rini Nurhakiki, Cholis Sa’dijah. 1993. Pendidikan Matematika 1.
Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dan Direktorat Jendaral Pendidikan
Tinggi.
Sutawidjaja, Akbar, Gatot Muhsetyo, Mukhtar A. Karim, Soewito. 1993. . Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, dan Direktorat Jendaral Pendidikan Tinggi.

Sumber Referensi Web:


http://abdulraiz-raish.blogspot.com/2015/01/bilangan-bulat-teori-bilangan-bulat-dan-sifat-
teorema-operasinya.html?m=1. Diakses pada Selasa 3 Maret 2020, pukul 12.30.
http://matematikasahabatku02.blogspot.com/2017/04/relasi-keterbagian-teori-bilangan.html?
m=1. Diakses pada Selasa 3 Maret 2020, pukul 11.30.

Anda mungkin juga menyukai