Anda di halaman 1dari 5

PERBEDAAN INFEKSI DAN PERADANGAN DAN JENIS

PEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA PENYAKIT INFEKSI

Oleh

PADILLA MUTIARA NINGRUM

191FK01086

TINGKAT 1B

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG

PRODI DIPLOMA III KEPERAWATAN

2020
Pengertian

Infeksi yaitu invasi dan pembiakan mikroorganisme di jaringan tubuh, secara klinis tidak
tampakatau timbul cedera selular lokal akibat kompetisi metabolisme, toksin, replikasi intrasel,
ataurespon antigen-antibodi. (Dorland, 2002)Radang atau inflamasi merupakan respon protektif setempat
yang ditimbulkan oleh cedera ataukerusakan jaringan, yang berfungsi menghancurkan, mengurangi, atau
mengurunng (sekuester) baik agen pencedera maupun jaringan yang cedera itu. (Dorland, 2002)

Infeksi

Infeksi menembus permukaan kulit atau berasal dari dalam tubuh. Gambaran klinisnyatergantung
pada:1. Letaknya di dalam kulit2. Sifat alami organisme3. Sifat respon tubuh terhadap
organismeSebagian besar infeksi melalui jalan eksternal dengan menembus barier kulit yang
dapatmenyebabkan lesi kulit saat organisme menginfeksi tubuh lainnya dan menimbulkan bercak- bercak
kulit. Infeksi dapat disebabkan oleh berbagai macam organisme, seperti fungi, virus, bakteri, protozoa dan
virus metazoa. Banyak organisme yang hidup atau bahkan tumbuh didalam kulit tetapi tidak
menimbulkan kerugian terhadap inang yang disebut komensal, atauapabila organisme ini mengkonsumsi
bahan-bahan yang mati maka mereka disebut saprofit.(Underwood, 1999)Mekanisme kerusakan jaringan
yang diakibatkan organisme infeksius beraneka ragam, karena produk atau sekresi yang berbahaya dari
bakteri-bakteri. Jadi, sel hospes menerima rangsangan bahan kimia yang mungkin bersifat toksik terhadap
metabolisme atau terhadap keutuhanmembran sel. Sebagai tambahan, sering timbul respon peradangan
dari hospes yang dapatmenyebabkan kerusakan kimiawi terhadap sel. Agen intraseluler misalnya virus
seringmenyebabkan ruptura sel yang terinfeksi. Selanjutnya terjadi kerusakan jaringan lokal.(Underwood,
1999)

Infeksi kronik

adalah infeksi yang virusnya secara kontinu dapat dideteksi, sering pada kadarrendah, gejala klinis dapat
ringan atau tidak terlihat. Terjadi akibat sejumlah virus hewan, dan persistensi pada keadaan tertentu
bergantung pada usia orang saat terinfeksi. Pada infeksi kronikoleh virus RNA, populasi virus sering
mengalami banyak perubahan genetik dan antigenik.

Infeksi laten

adalah infeksi yang virusnya kebanyakan menetap dalam bentuk samar atau kriptik.Penyakit klinis dapat
timbul serangan akut intermiten; virus infeksius dapat ditemukan selamatimbulnya serangan tersebut.

Infeksi subklinik (tidak tampak) adalah infeksi yang tidak memperlihatkan tanda jelas adanyainfeksi.
(Brooks, 2007)

Radang

Peradangan ditandai oleh:1. Vasodilatasi pembuluh darah lokal yang mengakibatkan terjadinya
aliran darah setempat yang berlebihan2. Peningkatan permeabilitas kapiler, memungkinkan kebocoran
banyak sekali cairan ke dalamruang intersisiel3. Seringkali terjadi pembekuan cairan di dalam ruang
intersisiel yang disebabkan oleh fibrinogendan protein yang lainnya yang bocor dari kapiler dalam jumlah
besar4. Migrasi sejumlah besar granulosit dan monosit ke dalam jaringan5. Pembengkakan sel
jaringan(Guyton, 2007)Biasanya diklasifikasikan berdasarkan waktu kejadiannya, antara lain:1. Radang
akutYaitu reaksi jaringan yang segera dan hanya dalam waktu yang tidak lama2. Radang kronisYaitu
reaksi jaringan selanjutnya yang diperlama mengikuti respon awalPenyebab utama radang akut adalah:·
Infeksi mikrobial

Peradangan adalah respons perlindungan normal tubuh terhadap cedera. Terjadi saat sel darah putih
melawan untuk melindungi kita dari infeksi, misalnya dari bakteri atau virus. Juga terjadi saat tubuh kita
cedera, misalnya jika Anda terkilir sewaktu berolahraga, yang sering kali menjadi menyakitkan, bengkak,
dan meradang.

Berapa lama peradangan berlangsung?

Peradangan akut merupakan respons imun yang biasanya berlangsung hanya beberapa hari dan secara
normal bermanfaat untuk penyembuhan, meskipun sering disertai dengan sensasi tidak menyenangkan
seperti gatal atau sakit.

Peradangan terjadi saat sistem imun mencoba melindungi organ dari infeksi dan cedera.
Tujuannya adalah melokalisasikan dan menghilangkan jaringan yang rusak sehingga tubuh bisa mulai
menyembuhkan diri.

Ada lima tanda atau gejala yang dapat menunjukkan peradangan akut: kemerahan, panas, bengkak, nyeri
dan sulit untuk menggerakkan area tubuh yang terdampak secara normal. Beberapa peradangan bisa jadi
ringan, memengaruhi hanya bagian kecil dan akan sembuh sendiri, namun juga dapat meluas,
menyakitkan, dan memerlukan penanganan.

Infeksi atau jangkitan adalah kolonalisasi (mengacu pada mikroorganisme yang tidak
bereplikasi[1] pada jaringan yang ditempatinya. Sedangkan "infeksi" mengacu pada keadaan di mana
mikroorganisme bereplikasi dan jaringan menjadi terganggu) yang dilakukan oleh spesies asing terhadap
organisme inang, dan bersifat paling membahayakan inang. Organisme penginfeksi, atau patogen,
menggunakan sarana yang dimiliki inang untuk dapat memperbanyak diri, yang pada akhirnya merugikan
inang. Patogen mengganggu fungsi normal inang dan dapat berakibat pada luka kronik, gangrene,
kehilangan organ tubuh, dan bahkan kematian. Respons inang terhadap infeksi disebut peradangan.
Secara umum, patogen umumnya dikategorikan sebagai organisme mikroskopik, walaupun sebenarnya
definisinya lebih luas, mencakup bakteri, parasit, fungi, virus, prion, dan viroid.

Simbiosis antara parasit dan inang, di mana satu pihak diuntungkan dan satu pihak dirugikan,
digolongkan sebagai parasitisme. Cabang kedokteran yang menitikberatkan infeksi dan patogen adalah
cabang penyakit infeksi.

Secara umum infeksi terbagi menjadi dua golongan besar

Infeksi yang terjadi karena terpapar oleh antigen dari luar tubuh

Infeksi yang terjadi karena difusi cairan tubuh atau jaringan, seperti HIV, karena virus tersebut tidak
dapat hidup di luar tubuh.
Pemeriksaan Laboratorium untuk Infeksi

Pemeriksaan laboratorium untuk infeksi tergantung dari tingkat infeksi yang terjadi. Jika pasien
dicurigai memiliki infeksi ringan, pemeriksaan lab yang dilakukan cukup dengan melakukan pemeriksaan
darah lengkap saja (CBC).

Namun jika pasien dicurigai memiliki infeksi yang cukup parah sehingga terjadi sepsis, maka ada
beberapa pemeriksaan yang harus dilakukan:

Pemeriksaan Kultur harus diambil ditempat dimana infeksi diduga terjadi untuk menentukan
mikroorganisme spesifik yang menyebabkan infeksi tersebut, sehingga antibiotik yang tepat dapat
diresepkan.

Contohnya, Pemeriksaan Kultur Darah (2 set kultur harus dilakukan karena jika keduanya
mengungkapkan mikroorganisme yang sama,maka kemungkinan besar itu adalah akar permasalahannya.
Namun jika hanya 1 set saja yang positif, maka kemungkinan itu adalah sepesimen yang terkontaminasi),
kultur urine, kultur tinja, kultur sputum, kultur luka, kultur cairan serebrospinal (CSF) atau kultur dari
jalur invasif jika memang disana dicurigai sebagai tempat dimana infeksi berasal.

Pemeriksaan darah lengkap (CBC) juga mungkin dilakukan untuk menentukan sumber infeksi. Dengan
CBC, indikator infeksi seperti peningkatan WBC dapat dilihat dengan jelas.

Pemeriksaan diagnostik tambahan juga mungkin diperlukan seperti Ro-Thorax, CT atau MRI.

Kesimpulan : Pemeriksaan laboratorium untuk infeksi meliputi : CBC dan kultur dari tempat yang
dicurigai sebagai asal infeksi(darah, urine, sputum, kuka, CSF atau invasif).
DAFTAR PUSTAKA

https://www.nerslicious.com/pemeriksaan-laboratorium-untuk-infeksi/

https://id.scribd.com/document/191422975/infeksi-inflamasi

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Infeksi

https://www.voltaren.co.id/memahami-nyeri/peradangan.html

Anda mungkin juga menyukai