Anda di halaman 1dari 5

Tugas patofiologi

Nama: Khairul Anwar

Npm : F0H021110

Kelas: 1C
Inflamasi Akut

Inflamasi akut memiliki 2 komponen utama antara lain


a. Perubahan pembuluh darah Perubahan pembuluh darah mengakibatkan meningkatnya peredaran
darah dan perubahan struktur yang menyebabkan protein plasma meninggalkan sirkulas10
b. Aktifitas Sel Perpindahan leukosit dari dalam pembuluh darah mikro dan berakumulasi pada focus
kerusakan (penarikan sel dan aktifasi). Sel utama yang berperan adalah neutrofil. 3 Ketika di tubuh
manusia terdapat agen perusak atau sel yang mati, agosit yang berada di sisi luar jaringan akan
mengeliminasinya. Pada saat yang sama fagosit dan sel-sel tubuh akan bereaksi terhadap substansi asing
atau abnormal dengan melepaskan molekul protein dan lemak yang berfungsi sebagai mediator kimia
dari inflamasi. Mediator-mediator juga dihasilkan oleh protein plasma yang bereaksi dengan mikroba
atau jaringan yang rusak.

Stimulus-stimulus yang berperan menimbulkan inflamasi akut adalah:


a. Infeksi (bakteri, virus, jamur, parasit) Secara medis hal ini paling utama yang dapat
menyebabkan inflamasi
b. Trauma baik fisik maupun kimia
c. Nekrosis jaringan termasuk iskemik
d. Benda asing (serpihan, kotoran, dan jahitan)
e. Reaksi imun karena proses ini respon inflamasi tidak dapat dieliminasi dan dapat berubah
menjadi inflamasi kronik, serta sangat penting karena dapat menimbulkan morbiditas dan
mortalitas
Inflamasi Kronik
Inflamasi kronik adalah inflamasi yang durasinya panjang (minggusampai bulan sampai tahun)
pada inflamasi aktif, jaringan yang cedera, danproses penyembuhan dengan stimulasi.
Inflamasi kronik ini dikarakteristikan sebagai berikut
a. Infiltrasi oleh sel mononuklear, termasuk diantaranya makrofag,limfosit, dan sel plasma
b. Destruksi jaringan, sebagian besar diinduksi oleh produk dari sel-sel yang terinflamasi18
c. Perbaikan, keterlibatan proliferasi pembuluh baru (angiogenesis)dan fibrosis. 3,36Inflamasi
akut dapat berkembang menjadi inflamasi kronik. Transisiini terjadi ketika respon akut tidak
dapat diselesaikan, bisa oleh karenapersisten dari agen perusak atau oleh karena keterlibatan
proses normal daripenyembuhan.Sel-sel dan mediator-mediatorinflamasikronikPenampilanutama
pada inflamasi kronik adalah persistensi, dan hasildari interaksi kompleks antara sel-sel yang
dimasukkan ke dalam daerahinflamasi dan diaktifasikan pada daerah tersebut

Inflamasi atau peradangan adalah bagian dari mekanisme pertahanan tubuh dan berperan dalam
proses penyembuhan. Ketika tubuh diserang oleh patogen penyebab penyakit, tubuh akan
meluncurkan respon biologis untuk membasmi patogen tersebut. Di sisi lain, peradangan juga
bisa memicu berbagai penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan obesitas.
Baca juga: 4 Gangguan Kesehatan yang Memicu Bau Mulut Gejala Ada dua jenis pradangan
yang umum terjadi dengan gejala berbeda, yakni peradangan akut dan kronis. Berikut
perbedaanya: - Peradangan akut Gejala yang kerap terjadi saat tubuh mengalami peradangan akut
antara lain sebagai berikut: nyeri ruam merah organ tubuh kehilangan fungsi pembengkakan
demam. Gejala tersebut bisa berlangsung dalam hitungan hari atau selama dua hingga enam
minggu. - Peradangan kronis Peradangan kronis bisa terjadi dalam hitungan bulan atau tahun.
Peradangan kronis bisa menyebabkan berbagai penyakit berikut: diabetes penyakit
kardiovaskular (CVD) arthritis dan penyakit sendi lainnya alergi penyakit paru obstruktif kronik
(PPOK) psoriasis artritis reumatoid. Gejala yang terjadi pada peradangan kronis terantung dari
penyakitnya. Namun, gejala yang umum dirasakan penderita antara lain munculnya rasa sakit
dan kelelahan. Penyebab Peradangan terjadi ketika faktor fisik memicu reaksi kekebalan tubuh.
Terjadinya peradangan tidak selalu menandakan adanya infeksi. Namun, infeksi selalu
menyebabkan peradangan. Penyebab peradangan juga berbeda tergantung dari jenisnya. Namun,
peradangan akut bisanya terjadi karena adanya patogen berbahaya atay cedera jaringan.
Sedangkan peradangan kronis bisa terjadi karena adanya patogen yang tidak dapat diuraikan oleh
tubuh, benda asing yang tertinggal di dalam sistem, atau respons imun yang terlalu aktif. Baca
juga: Penyebab Infeksi Saluran Kemih pada Wanita Pencegahan Kabar baiknya, peraagan bisa
kita cegah dengan mengonsumsi makanan tertentu seperti berikut: minyak zaitun makanan
berserat tinggi tomat kacang-kacangan sayuran hijau ikan buah. Selain itu, peradangan juga bisa
dicegah dengan menghindari makanan berikut: gorengan makanan olahan tinggi makanan dan
minuman tinggi gula daging merah lemak jenuh dan trans.

Gejala Radang Tenggorokan


Gejala utama radang tenggorokan adalah tenggorokan yang terkena iritasi, nyeri, bengkak, dan
gatal. Nyeri biasanya bertambah parah saat Anda mencoba menelan. Tergantung dari penyebab
utama radang tenggorokan, Anda juga dapat mengalami gejala-gejala berikut ini:
 Demam
 Sakit kepala
 Bersin-bersin dan hidung tersumbat
 Tenggorokan kering
 Amandel yang bengkak dan memerah
 Bintik putih pada amandel atau tenggorokan
 Pembengkakan kelenjar pada leher
 Suara parau atau serak
 Nyeri pada perut dan muntah-muntah, biasanya pada anak-anak

Penyebab Radang Tenggorokan


Radang tenggorokan dapat disebabkan oleh berbagai hal namun penyebab yang paling umum
ditemukan adalah virus atau bakteri. Penyakit terkait radang tenggorokan yang disebabkan oleh
virus antara lain:
 Pilek
 Mononukleosis, infeksi yang disebabkan oleh virus Epstein-Barr yang biasanya
ditularkan melalui air liur (juga dikenal sebagai penyakit ciuman)
 Laringitis (atau croup), yaitu infeksi kotak suara
 Infeksi lain seperti flu, campak, cacar air, herpangina atau gondok
Infeksi bakteri yang menyebabkan radang tenggorokan dapat disebabkan oleh penyakit berikut:
 Radang tenggorokan: peradang yang disebabkan oleh bakteri streptokokus
 Tonsilitis: radang pada amandel
 Adenoiditis: peradangan pada adenoid (amandel nasofaringeal)
 Abses peritonsiliar: infeksi pada jaringan yang mengelilingi amandel
 Peradangan pada epiglotis (dekat jalur masuk kotak suara)
 Peradangan pada uvula (bagian belakang atap mulut)
 Infeksi bakteri lainnya seperti batuk batuk rejan atau difteri
 apa itu peradangan?
 Peradangan adalah respons perlindungan normal tubuh terhadap cedera. Terjadi saat sel
darah putih melawan untuk melindungi kita dari infeksi, misalnya dari bakteri atau virus.
Juga terjadi saat tubuh kita cedera, misalnya jika Anda terkilir sewaktu berolahraga, yang
sering kali menjadi menyakitkan, bengkak, dan meradang.
 Berapa lama peradangan berlangsung?
 Peradangan akut merupakan respons imun yang biasanya berlangsung hanya beberapa
hari dan secara normal bermanfaat untuk penyembuhan, meskipun sering disertai dengan
sensasi tidak menyenangkan seperti gatal atau sakit.
 Peradangan terjadi saat sistem imun mencoba melindungi organ dari infeksi dan cedera.
Tujuannya adalah melokalisasikan dan menghilangkan jaringan yang rusak sehingga
tubuh bisa mulai menyembuhkan diri.

RADANG DAN PEMULIHAN JARINGAN


PENGERTIAN PERADANGAN
Peradangan merupakan respons protektif setempat yang ditimbulkan oleh cedera atau kerusakan
jaringan, yang berfungsi menghancurkan, mengurangi, atau mengurung (sekuestrasi) baik agen
pencedera maupun jaringan yang cedera itu (Dorland, 2002).Peradangan adalah respon lokal
(reaksi) dari jaringan hidup yang bervaskularisasi akibat rangsangan endogen dan eksogen.
Istilah ini berasal dari "inflammare" Latin yang berarti membakar. Peradangan pada dasarnya
ditakdirkan untuk melokalisasi dan menghilangkan penyebab agen dan membatasi cedera
jaringan. Dengan demikian, peradangan merupakan respon (pelindung) fisiologis terhadap
cedera, sebuah observasi yang dibuat oleh Sir John Hunter pada 1794 menyimpulkan:
"inflammation is itself not to be considered as a disease but as a salutary operation consequent
either to some violence or to some diseases". Namun radang berpotensi merugikan,
menyebabkan reaksi hipersensitifitas yang mengancam jiwa, kerusakan organ progresif, dan
jaringan parut. Apabila jaringan cedera misalnya karena terbakar, teriris atau karena infeksi
kuman, maka pada jaringan ini akan terjadi rangkaian reaksi yang memusnahkan agen yang
membahayakan jaringan atau yang mencegah agen menyebar lebih luas. Reaksi-reaksi ini
kemudian juga menyebabkan jaringan yang cedera diperbaiki atau diganti dengan jaringan baru.
Rangkaian reaksi ini disebut radang (Rukmono, 1973). Agen yang dapat menyebabkan cedera
pada jaringan, yang kemudian diikuti oleh radang adalah kuman (mikroorganisme), benda (pisau,
peluru, dsb.), suhu (panas atau dingin), berbagai jenis sinar (sinar X atau sinar ultraviolet),
listrik, zat-zat kimia, dan lain-lain. Cedera radang yang ditimbulkan oleh berbagai agen ini
menunjukkan proses yang mempunyai pokok-pokok yang sama, yaitu terjadi cedera jaringan
berupa degenerasi (kemunduran) atau nekrosis (kematian) jaringan, pelebaran kapiler yang
disertai oleh cedera dinding kapiler, terkumpulnya cairan dan sel (cairan plasma, sel darah, dan
sel jaringan) pada tempat radang yang disertai oleh proliferasi sel jaringan makrofag dan
fibroblas, terjadinya proses fagositosis, dan terjadinya perubahan- perubahan imunologik
(Rukmono, 1973).

Anda mungkin juga menyukai