Faktor keturunan
Pengalaman masa kanak-kanak,
Pemodelan oleh orang dewasa
atau orang yang lebih tua,
Pengaruh lingkungan sebaya,
Lingkungan keluarga
Media masa
Pendekatan Pendidikan Multikultural
Kedua, Ketiga,
Pertama, tidak menghindari Pendidikan Keempat,
menyamakan pandangan yang multikultural kemungkinan
pandangan menyamakan meningkatkan bahwa
pendidikan kebudayaan kompetensi pendidikan
(education) kelompok etnik, dalam (formal,
dengan artinya tidak
persekolahan perlu lagi beberapa maupun non
mengasosiasikan kebudayaan. formal)
(schooling), atau Kebudayaan
pendidikan kebudayaan meningkatkan
semata-mata mana yang kesadaran
multikultural akan diadopsi,
dengan dengan tentang
kelompok etnik itu ditentukan
program oleh situasi dan kompetensi
program sebagaimana dalam
yang terjadi kondisi secara
sekolah formal. proporsional. kebudayaan.
selama
Konsep dan Dasar Pendidikan Multikultural
Konsep pendidikan multikultural menjadi komitmen
global sejalan dengan rekomendasi UNESCO,
Oktober 1994 di Jenewa. Rekomendasi UNESCO
tersebut memuat empat seruan:
1. Pendidikan seyogyanya mengembangkan
kesadaran untuk jenis kelamin, ras, etnik dan
kultur;
2. Pendidikan seyogyanya mendorong
konvergensi gagasan yang memperkokoh
perdamaian, persaudaraan, dan solidaritas
dalam masyarakat;
3. Pendidikan seyogyanya membangun kesadaran
untuk menyelesaikan konflik secara damai; dan
4. Pendidikan seyogyanya meningkatkan
pengembangan kualitas toleransi dan kemauan
untuk berbagi secara mendalam.
Metode dan Pendekatan Pendidikan
Multikultural
Pendidikan multikultural secara umum digunakan metode dan
pendekatan (method and approaches) yang beragam. Adapun
metode yang dapat digunakan dalam pendidikan multikultural
adalah sebagai berikut:
1.Metode 2. Metode 3. Metode 4. Metode
Kontribusi Pengayaan transformative Pembuatan