Disusun Oleh
Hidayatunnishwah C.202203056
Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan berkat,
anugrah dan karunia yang melimpah, sehingga kami bisa menyelasaikan makalah ini.
Adapun tujuan disusunnya makalah ini guna melengkapi tugas dalam Pendidikan IPS
dengan judul penulisan makalah yaitu “Integrasi Pendidikan Multikultural dan
Pendidikan Global Pada Pembelajaran IPS”.
Terimakasih kami ucapkan kepada Ibu Willa Putri,M.Pd. selaku dosen pengampu mata
kuliah Pendidikan IPS. Harapan kami semoga makalah yang tersusun ini dapat
bermanfaat bagi semua yang membacanya.
Kami mengakui bahwa makalah ini masih banyak kekurangan didalamnya.Oleh sebab
itu, dengan penuh kerendahan hati kami berharap kepada pembaca untuk member kritik
dan saran untuk memperbaiki makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Artinya: “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh
denga berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya
mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran,” (QS Shad: 29).
1
Dr. Rahmat Hidayat, MA,Ilmu Pendidikan, (Medan ; Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan
Indonesia (LPPPI) 2019) , h.27
pendidikan merupakan salah satu entri point untuk mengurainya. Pendidikan
merupakan elemen penting dari kehidupan seseorang karena merupakan aspek
strategis bagi suatu Negara yang terkait langsung dengan penyediaan sumber
daya alam (SDM) berkualitas sebagai penggerak utama pembangunan dalam
perwujudan nation and character building. Pendidikan di selenggarakan secara
demokratis dan keadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak
asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural dan kemajuan bangsa.
2
Winataputra,Materi dan pembelajaran IPS SD ,(Jakarta: Pusat Penerbitan UT. Jakarta,2008),hal.46
bekerja bersama bersama dengan orang atau kelompok orang yang berbeda etnis
atau rasnya secara langsung. Pendidikan IPS adalah program pendidikan yang
membina peserta didik agar menjadi warga negara yang baik dalam suasana
kedamaian. Indikatornya, setelah peserta didik mempelajari IPS, akan memiliki
sejumlah kompetensi yaitu berkomunikasi, beradaptasi, bersinergi dengan baik
dan selalu berpikir positif terhadap orang lain (Saidiharjo, 2004). 3Penerapan IPS
di sekolah dasar dimaksudkan bahwa bahan kajian ilmu sosial seperti geografi,
sejarah, ekonomi, sosiologi diintegrasikan ke dalam berbagai topik ke beberapa
mata pelajaran.
B. Rumus Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan multikultural?
2. Apa yang dimaksud dengan pendidikan global?
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
3
Saidiharjo,Konsep dasar ilmu pengetahuan social,(Yogyakarta:Program Pascasarjana UNY,2004),hal.74
ini sangat bermanfaat, sekurang kurang nya bagi sekolah sebagai
lembaga pendidikan dapat membentuk pemahaman bersama atas konsep
kebudayaan, perbedaan budaya, keseimbangan dan demokrasi dalam arti
luas 4. Sementara itu Hilda Hernandes mengemukakan denisi klasik
yaitu: Pertama, menekankan esensi pendidikan multikultural sebagai
perspektif yang mengakui realitas politik, social dan ekonomi yang
dialami oleh masing masing individu dalam pertemuan manusia yang
kompleks dan beragam (plural) secara kultur. Kedua, pendidikan
multikultural merupakan sebuah empowering yaitu pendidikan yang
selayaknya dan seharusnya bisa untuk anak didik.5
Banks (skeel, 1995) menyatakan bahwa tujuan pendidikan yang
berbasis multikultural dapat diindentifikasi seperti berikut:memfungsikan
peranan sekolah dalam memandang keberadaan siswa yang beraneka
ragam, membantu siswa dalam membangun perlakuan yang positif
terhadap perbedaan kultural, ras, etnik, kelompok keagamaan,
memberikan ketahanan siswa dengan cara mengajar mereka dalam
mengambil keputusan dan keterampilan sosialnya, membantu peserta
didik dalam membangun ketergantungan lintas budaya dan member
gambaran positif kepada mereka mengenai perbedaan kelompok.
James banks menjelaskan bahwa pendidikan multikultural
memiliki beberapa dimensi yang saling berkaitan satu dengan yang lain,
yaitu: Pertama, Content integration yaitu mengintegrasikan berbagai
budaya dan kelompok untuk mengilustrasikan konsep mendasar,
generalisasi dan teori dalam mata pelajaran/disiplin ilmu. Kedua, The
Knouledge Construction proses, yaitu membawa siswa untuk memahami
implikasi budaya kedalam sebuah mata pelajaran (disiplin). Ketiga, An
Quity Paedagogy, yaitu menyesuaikan metode pengajaran dengan cara
belajar siswa dalam rangka memfasilitasi prestasi akademik siswa
beragam baik dari segi ras, budaya (culture) ataupun social (social).
Keempat, Prejudice Reduction, yaitu mengidentifikasi karakteristik ras
4
Ischak SU, Pendidikan IPS di SD, (Jakarta: UT Depdikbud,1997),hal.78
5
Liliweri,Alo,Prasangka dan Konflik:Komunikasi Budaya Masyarakat Multikultural, (Yogyakarta :
LKiS,2005),hal.68
siswa dan menentukan metode pengajaran mereka. Kemudian, melatih
kelompok untuk berpartisipasi dalam kegiatan olahraga, berinteraksi
dengan seluruh staff dan siswa yang berbeda etnis dan ras dalam upaya
menciptakan budaya akademik yang toleran dan inklusif.6
Berdasarkan keempat strategi pembelajaran di atas, pola
pembelajaran berbasis berbasis multikultural multikultural dilakukan
dilakukan untuk meningkatkan meningkatkan kesadaran kesadaran diri
siswa terhadap nilai-nilai keberbedaan dan keberagaman yang melekat
pada kehidupan siswa lokal sebagai faktor yang sangat potensial dalam
membangun cara pandang kebangsaan untuk menguatkan kembali
intagritas bangsa.
6
Banks,J.A.1993.“MulticulturalEducation:HistoricalDevelopment,Dimension,andPractice”.
ReviewofResearchinEducation.
7
Salam Rosidah dkk., Sumber Belajar Penunjang PLPG 2016 Mata Pelajaran/Paket Keahlian Guru Kelas
SD, (Jakarta: Dirjen GTK Kemendikbud,2016)
Pembelajaran IPS Terpadu dirancang secara sistematis tujuannya
untuk meningkatkan pemahaman dan penanaman sikap siswa. Di dalam
proses pembelajaran pembelajaran banyak meli banyak melibatkan
peran batkan peran aktif antara guru dengan guru dengan siswa, sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru melalui materi,
metode, media dan evaluasi pembelajaran. Ellis (1997: 6) menjelaskan
hakikat pembelajaran pembelajaran IPS sebagai IPS sebagai berikut
“social berikut “social studies studies is the area of the curriculum
curriculum dedicated to the study of human beings, it lends it self quite
naturally to the care and nurturing of the individual child”. Maksudnya
bahwa lingkup wilayah IPS dalam kurikulum diabadikan pada
pembelajaran umat manusia secara alami menjaga dan mengembangkan
karakter dan pribadi anak. Jadi, Pembelajaran IPS merupakan
pembelajaran yang menyangkut segala aspek hubungan dalam kehidupan
manusia.8
Esensi tujuan pembelajaran IPS adalah perubahan perilaku dan
tingkah laku positif siswa sesuai dengan budaya, nilai, kebiasaan dan
tradisi yang berlaku berlaku di dalam masyarakatnya. masyarakatnya.
Dalam penelitian penelitian ini lebih mengarah pada tercapaianya pola
sikap pada diri siswa untuk saling menghormati, menghargai, toleransi
terhadap budaya lain. Sehingga output dari pembelajaran pembelajaran
IPS Terpadu melalui melalui pendidikan pendidikan multikultural
multikultural dapat mencapai mencapai proses belajar mengajar yang
aktif dan lebih bermakna.
Dengan pembelajaran yang berbasis multikultural dapat
membawa perubahan dari budaya yang berfokus pada guru menuju
budaya pembelajaran yang berfokus pada siswa. Pendidikan ilmu
pengetahuan sosial (IPS) di SD harus memperhatikan kebutuhan anak
yang berusia antara 6-12 tahun. Anak dalam kelompok usia 7-11 tahun
.Yang mereka pedulikan adalah sebagai (kongrit) dan bukan masa depan
8
Rahmad,Kedudukan Ilmu Pengetahuan Sosial pada SD,Jurnal Madrasah Ibtidaiyah(OKTOBER,2016)
,Vol.2,No.1,hal.67-68
yang belum bisa mereka pahami (abstrak) padahal bahan materi ips
penuh dengan pesan – pesan yang bersifat abstrak, konsep – konsep
seperti waktu, perubahan, kesinambungan (contuinuity), arah mata angin,
lingkungan, ritual, akulturasi, kekuasaan, demokrasi, nilai, peranan,
permintaan atau kelangkaan. Ada upaya mengubah paradigma
pembelajaran ips yang cenderung berorientasi kognitif menuju ips yang
berorientasi pada afektif dan psikomotor. Pendekatan pembelajaran yang
bersifat kognitif telah terbukti menghasilkan intelektual yang tidak peduli
dengan nilai, sikap kultur dan masyarakatnya.
9
Sapriya, Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajarannya.( Bandung: PT Remaja,2017),hal.120-124
2. Pendidikan Global Pada Pembelajaran IPS SD
10
Toni Nasution,M.Pd,Konsep Dasar IPS, (Yogyakarta : Samudra Biru,2018),hal.191-198
d) (interkultural), yaitu pembelajaran yang menekankan pada
membandingkan kebudayaan yang berbeda dengan isu-isu yang
sedang dihadapi;
e) Personal (kepribadian), yaitu pembelajaran yang menekankan
pada bagaimana bagaimana peserta peserta didik, individu individu
secara pribadi pribadi dapat dipengaruhi dipengaruhi oleh
kebudayaan lainnya.
Lima hal tersebut di atas tidaklah mungkin untuk dikembangkan
seluruhnya pada tingkat (kelas).Guru yang profesional profesional diberi
kesempatan kesempatan untuk mengembangkan mengembangkan
pembelajaran pembelajaran dengan pendidikan global dengan konsisten,
pada kebutuhan peserta didik disesuaikan dengan tingkat perkembangan
berpikir pesert kir peserta didik.
Dari lima aspek tersebut diatas penulis hanya memberikan contoh
beberapa model pembelajaran saja untuk memasukkan pendidikan global
dalam pembelajaran ips di sekolah dasar, contoh; ingin mengajarkan topic
“keluarga” dikelas dua kita bisa menyiapkan suatu contoh dari anak sendiri,
namun juga disertai contoh tentang keluarga – keluarga dari daerah lain yang
ada diseluruh nusantara yang memiliki latar belakang yang berbeda, baik
dalam pola hidup maupun budayanya. Dengan demikian peserta didik
mengerti makna keberbedaan dalam kehidupan, sehingga mereka dapat
saling menghargai antar sesama.
Pembelajaran yang dilaksanakan selama ini dalam mengajarkan topik
keluarga hanya terbatas pada silsilah dan pembagian tugas antaranggota
keluarga tersebut, tanpa mengkaji secara mendalam dan tanpa mengaitkan
dengan aspek-aspek kehidupan lainnya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dengan tersusun makalah ini kami selaku penulis berharap makalah ini kami
selaku penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan dapat
memberikan manfaat dan dapat menambah wawasan setiap orang yang
membacanya.
DAFTAR PUSTAKA
Winataputra., (2008). Materi dan Pembelajaran IPS SD. Pusat Penerbitan UT. Jakarta
Banks,J.A.(1993).“MulticulturalEducation:HistoricalDevelopment,Dimension,andPract
ice”.ReviewofResearchinEducation.
Dr. Rahmat Hidayat, MA, (2019) Ilmu Pendidikan, Medan ; Lembaga Peduli
Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI)
Liliweri,Alo.(2005).Prasangka&Konflik:KomunikasiLintasBudayaMasyarakatMultikult
ural.Yogyakarta.LKiS.
Salam Rosidah dkk., (2016). Sumber Belajar Penunjang PLPG 2016 Mata
Pelajaran/Paket Keahlian Guru Kelas SD. Dirjen GTK Kemendikbud. Jakarta.