BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa
pembentukan Pemerintah Negara Indonesia adalah untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan upaya tersebut Undang-Undang Dasar
1945 Pasal 31 ayat (3) memerintahkan agar Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan
dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang telah diatur dengan Undang-Undang. Perwujudan dari amanat Undang-
Undang Dasar 1945 yaitu dengan diberlakukannya Undang-Undang nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Seiring dengan perubahan waktu dalam kurikulum, Kurikulum
2013 merupakan Kurikulum baru pada saat ini yang merupakan implementasi dari
Undang-Undang nomor 32 tahun 2013 dengan melihat kebutuhan masyarakat dan
pemerintah. Dengan adanya perubahan kurikulum tersebut, hakikat tujuan
Pendidikan Nasional tetap tidak berubah, yaitu untuk mencerdaskan bangsa dan
menciptakan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
B. Formulasi Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Kurikulum 2013 ?
2. Apa saja tujuan, dasar penyusunan, karakteristik dan komponen yang terdapat
pada kurikulum 2013 pada tingkat Sekolah Menengah Pertama ?
3. Bagaimana implementasi Kurikulum 2013 di lapangan (SMP Negeri 1 Mangaran
Situbondo) yang terdiri dari pendapat tentang Kurikulum 2013, pelaksanaan
(metode / strategi, media, perangkat pembelajaran serta sistem penilaian),
kelebihan, kendala / hambatan yang terjadi serta solusi yang perlu diperhatikan ?
b. Landasan Filosofis
Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan
kehidupan bangsa dengan segala aspek kehidupan bangsa yang mencerminkan
karakter bangsa masa kini. Berbagai perkembangan dalam ilmu, teknologi,
budaya, ekonomi, sosial, politik yang dihadapi masyarakat, bangsa dan umat
manusia, dikemas dalam konten pendidikan.
c. Landasan Teoritis
Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan
standar teori pendidikan berbasis kompetensi. Berdasarkan standar adalah
pendidikan yang menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal hasil
belajar yang berlaku untuk setiap kurikulum. Berdasarkan kompetensi adalah
kemampuan seseorang untuk bersikap, menggunakan pengetahuan dan
keterampilan, untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat dan
lingkungan dimana yang bersangkutan berinteraksi.
d. Landasan Empiris
Dewasa ini kecenderungan menyelesaikan persoalan dengan
kekerasan dan kasus pemaksaan kehendak sering muncul di Indonesia.
Kecenderungan ini juga menimpa generasi muda. Walaupun belum ada kajian
ilmiah bahwa kekerasan tersebut berasal dari kurikulum, namun para ahli
pendidikan dan tokoh masyarakat menyatakan bahwa salah satu akar masalahnya
adalah implementasi kurikulum. Yang terlalu menekankan aspek kognitif dan
keterkungkungan peserta didik di ruang belajarnya dengan kegiatan yang kurang
menantang peserta didik. Oleh karena itu kurikulum 2013 ini hadir untuk
menjawab segala persoalan yang berkaitan dengan masalah tersebut sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan tujuan pendidikan nasional.[4]
B. HASIL OBSERVASI
1. Implementasi Kurikulum 2013
a. Dari segi pemahaman dan Pelaksanaan
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang yang simple dan praktis
karena menjadi sebuah kurikulum penyempurna pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang masih menitik beratkan kepada kompetensi yang di
utamakan. Kurikulum 2013 melihat dari segi kebutuhan masyarakat dari segi
spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan yang saat ini sedikit digeser karena
pengaruh media, lingkungan dan juga tekanan belajar yang semakin menumpuk
dengan adanya materi pembelajaran yang selalu bertambah seiring dengan
kebutuhan.
b. Dari segi Materi
Kurikulum 2013 dari segi materi lebih fleksibel artinya lebih mudah
dipahami oleh siswa dan juga para pendidik karena jam mata pelajaran dikurangi
dan menambah jam pelajaran,hal itulah yang sangat menonjol dalam perubahan
pada KTSP menuju Kurikulum 2013. Seperti pada struktur mata pelajaran sudah
tidak menggunakan Standar Kompetensi yang terlalu banyak melahirkan materi
baru, akan tetapi menggunakan 4 Kompetensi Inti (KI) yang harus dikuasai dan
dipahmi oleh peserta didik. Adapun 4 Kompetensi Inti (KI) tersebut adalah KI 1
(spiritual), KI 2 (sosial), KI 3 (pengetahuan) dan KI 4 (keterampilan).
c. Media Pembelajaran
Hasil observasi tentang media pembelajaran sudah terlaksana hanya
saja untuk media seperti LCD pihak sekolah melihat faktor keamanan yang
kurang menjamin karena jauh dari pemukiman warga. Akan tetapi para pendidik
tidak putus asa untuk mengembangkan Kurikulum 2013. Para pendidik berusaha
mendesain media dengan kreatif seperti halnya media alam terbuka, belajar di
lapangan atau melalui media televisi sekolah, koran, dan pengalaman belajar dari
masing-masing siswa, semua itu karena para pendidik berpedoman kepada konsep
Penyediaan media pembelajaran merupakan persiapan yang harus diperhatikan
karena menuntut siswa lebih aktif berinteraksi dengan sumber belajarnya dengan
melihat tujuan materi pembelajaran. Dan peran guru pada media Kurikulum 2013
ini sebagai coach, mentor, instructor, facilitator dan motivator. Adapun harapan
dengan media pembelajaran ini yaitu agar dapat mengidentifikasi kaitan antar
belajar dan media pembelajaran, memahami manfaat media pembelajaran dalam
materi pelajaran, memilih jenis media yang sesuai dengan topik dan tujuan
pembelajaran.
d. Metode Pembelajaran
Dari segi metode masih tetap tidak bisa lepas dari metode konvensional
yaitu ceramah karena faktor kebiasaan tertanamnya metode ceramah yang paling
dominan dilaksanakan. Akan tetapi para pendidik tetap selalu berusaha untuk
memperbaiki secara bertahap agar siswa mampu menyesuaikan dengan metode
yang jarang digunakan bahkan tidak digunakan sama sekali. Dengan berpedoman
kepada tujuan Kurikulum 2013 yaitu bertujuan untuk mempersiapkan manusia
indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara
yang beriman, produktif, kreatif, inovatif dan afektif serta mampu berkontribusi
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
(permendikbud nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan struktur Kurikulum SMP-
MTS). Dengan tujuan tersebut perlu pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan
menggunakan metode pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan,
kreatif, menantang dan memotivasi peserta didik dengan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk melakukan eksplorasi, mengamati, elaborasi, bertanya,
dan konfirmasi.
e. Penilaian
Sistem penilaian sudah memenuhi standar penilaian Kurikulum 2013
dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Sahih, maksudnya penilaian harus didasarkan pada data yang memang
mencerminkan kemampuan yang ingin di ukur.
2) Objektif, adalah penilaian yang didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas
dan tidak boleh dipengaruhi oleh subjektifitas penilai (guru)
3) Adil, suatu penilaian yang dapat merugikan karena melihat siswa berkebutuhan
khusus dan memiliki latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status
sosial ekonomi, dan gender.
4) Terpadu, guru merupakan salah satu komponen yang tidak terpisahkan dari
kegiatan pembelajaran.
5) Terbuka, dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan
6) Menyeluruh dan berkesinambungan, mencakup seluruh aspek kompetensi agar
lebih dapat memantau perkembangan siswa
7) Sistematis, terencana dan dilakukan secara bertahap
8) Beracuan kriteria, penilaian dilakukan dengan mengacu kepada ukuran
kompetensi yang ditetapkan
9) Akuntabel, penilaian dapat dipertanggung jawabkan baik dari segi teknik,
prosedur maupun hasilnya
10) Edukatif, penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan siswa.[9]
Contoh format penilaian raport tingkat SMP pada kurikulum 2013 adalah:
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kurikulum 2013 merupakan implementasi dan penyempurna dari kurikulum-
kurikulum sebelumnya. Hanya saja terdapat sedikit perubahan pada standar isi dan
penilaian dengan tetap berpedoman kepada tujuan pendidikan Nasional yaitu
mencerdaskan bangsa dan menjadikan manusia yang beriman dan berakhlakul
karimah yang tinggi.
2. Implementasi kurikulum 2013 di SMPN 1 Mangaran Situbondo sudah sesuai dan
memenuhi kriteria pada struktur pelaksanaan Kurikulum 2013, baik dari segi
pelaksanaan, materi, media pembelajaran, metode, serta penilaian. Yang mana
semua itu tidak lepas dari motivasi dan dukungan dari segenap pimpinan, dewan
guru, komite, siswa dan wali murid untuk mengimplementasikan Kurikulum
2013. yang berarti pola kepemimpinan di SMPN 1 Mangaran Situbondo adalah
menggunakan pola kepemimpinan yang demokratis yang mementingkan
tercapainya tujuan kelompok seoptimal mungkin dengan mengikut sertakan
seluruh partisipasi anggota , daya dan segenap kemampuan tanggung jawab
bersama.
B. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan adalah:
1. Usaha peningkatan wawasan terhadap implementasi serta komponen Kurikulum
2013 perlu ditingkatkan agar mendapatkan hasil tujuan proses dan tujuan akhir
yang seimbang seperti diadakannya pelatihan khusus yang berkenaan dengan
implementasi Kurikulum 2013.
2. Para pendidik agar lebih banyak lagi menggali informasi dan pengetahuan untuk
lebih memotivasi siswa dalam belajar terutama dalam hal perencanaan
pembelajaran.
3. Dalam penulisan makalah ini memberikan harapan semoga makalah ini dapat
bermanfaat sebagai bentuk dari sumbangan pikiran yang dapat membantu banyak
kalangan. Namun apabila terdapat beberapa kekurangan ataupun kekeliruan kami
mohon saran yang konstruktif untuk membangun kemajuan pemikiran ilmiah
yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA