Anda di halaman 1dari 14

makalah kurikulum 2013

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa
pembentukan Pemerintah Negara Indonesia adalah untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan upaya tersebut Undang-Undang Dasar
1945 Pasal 31 ayat (3) memerintahkan agar Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan
dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang telah diatur dengan Undang-Undang. Perwujudan dari amanat Undang-
Undang Dasar 1945 yaitu dengan diberlakukannya Undang-Undang nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Seiring dengan perubahan waktu dalam kurikulum, Kurikulum
2013 merupakan Kurikulum baru pada saat ini yang merupakan implementasi dari
Undang-Undang nomor 32 tahun 2013 dengan melihat kebutuhan masyarakat dan
pemerintah. Dengan adanya perubahan kurikulum tersebut, hakikat tujuan
Pendidikan Nasional tetap tidak berubah, yaitu untuk mencerdaskan bangsa dan
menciptakan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
B. Formulasi Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Kurikulum 2013 ?
2. Apa saja tujuan, dasar penyusunan, karakteristik dan komponen yang terdapat
pada kurikulum 2013 pada tingkat Sekolah Menengah Pertama ?
3. Bagaimana implementasi Kurikulum 2013 di lapangan (SMP Negeri 1 Mangaran
Situbondo) yang terdiri dari pendapat tentang Kurikulum 2013, pelaksanaan
(metode / strategi, media, perangkat pembelajaran serta sistem penilaian),
kelebihan, kendala / hambatan yang terjadi serta solusi yang perlu diperhatikan ?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan


1. Agar lebih mengetahui dan memahami tentang Kurikulum 2013.
2. Dapat mengetahui dan memahami tujuan, dasar penyusunan, karakteristik dan
komponen pada Kurikulum 2013 tingkat Sekolah Menengah Pertama.
3. Mengetahui sebagai bahan pembelajaran dan pengalaman, memahami dan
mengimplementasikan hasil yang dicapai dari observasi kurikulum 2013 pada
SMP Negeri 1 Mangaran Situbondo.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KAJIAN TEORI
1. Definisi Kurikulum
Secara etimologi kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani
yaitu curir yang artinya pelari, dan currere yang artinya tempat berpacu atau
tempat berlomba yang berarti jarak tempuh lari, yaitu jarak yang harus ditempuh
dalam kegiatan berlari mulai dari start hingga finish.[1]
Istilah kurikulum tersebut digunakan dalam dunia pendidikan dengan
alasan kurikulum berhubungan erat dengan usaha mengembangkan peserta didik
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sehingga kurikulum memiliki beberapa
aspek penting seperti perencanaan pengalaman belajar, program sebuah lembaga
pendidikan yang diwujudkan dalam sebuah dokumen serta hasil dari implementasi
dokumen yang telah disusun.[2]

2. Definisi Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 merupakan implementasi dari UU no. 32 tahun 2013.
Kurikulum 2013 ini merupakan kelanjutan dan penyempurna dari kurikulum
berbasis kompetensi (KBK) dan KTSP. Akan tetapi lebih mengacu pada
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana
amanat UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang terdapat
pada pasal 35,[3] dimana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan
standar nasional yang telah disepakati. Paparan ini merupakan bagian dari uji
publik kurikulum 2013 yang diharapkan dapat menjaring pendapat dan masukan
dari masyarakat secara positif.
3. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatifdan inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

4. Dasar penyusunan Kurikulum 2013


a. Landasan yuridis
Secara yuridis Secara yuridis, kurikulum merupakan suatu
kebijakan publik yang didasarkan kepada dasar filosofis bangsa dan keputusan
yuridis dalam bidang pendidikan. Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang
sistem Pendidikan Nasional, peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005,
peraturan mentri pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang standar
kompetensi lulusan dan peraturan Mentri pendidikan Nasional nomor 22 tahun
2006 tentang standar isi

b. Landasan Filosofis
Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan
kehidupan bangsa dengan segala aspek kehidupan bangsa yang mencerminkan
karakter bangsa masa kini. Berbagai perkembangan dalam ilmu, teknologi,
budaya, ekonomi, sosial, politik yang dihadapi masyarakat, bangsa dan umat
manusia, dikemas dalam konten pendidikan.

c. Landasan Teoritis
Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan
standar teori pendidikan berbasis kompetensi. Berdasarkan standar adalah
pendidikan yang menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal hasil
belajar yang berlaku untuk setiap kurikulum. Berdasarkan kompetensi adalah
kemampuan seseorang untuk bersikap, menggunakan pengetahuan dan
keterampilan, untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat dan
lingkungan dimana yang bersangkutan berinteraksi.

d. Landasan Empiris
Dewasa ini kecenderungan menyelesaikan persoalan dengan
kekerasan dan kasus pemaksaan kehendak sering muncul di Indonesia.
Kecenderungan ini juga menimpa generasi muda. Walaupun belum ada kajian
ilmiah bahwa kekerasan tersebut berasal dari kurikulum, namun para ahli
pendidikan dan tokoh masyarakat menyatakan bahwa salah satu akar masalahnya
adalah implementasi kurikulum. Yang terlalu menekankan aspek kognitif dan
keterkungkungan peserta didik di ruang belajarnya dengan kegiatan yang kurang
menantang peserta didik. Oleh karena itu kurikulum 2013 ini hadir untuk
menjawab segala persoalan yang berkaitan dengan masalah tersebut sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan tujuan pendidikan nasional.[4]

5. Karakteristik Kurikulum 2013


1. Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk
Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam kompetensi
dasar.
2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi yang harus dipelajari.
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik
untuk suatu mata pelajaran
4. Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif,psikomotorik dan
pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran yang ditandai oleh
banyaknya KD suatu mata pelajaran
5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep,
generalisasi, topik atau sesuatu yang beasal dari pendekatan disciplinary-based
curriculum atau content-based curriculum
6. Kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan prinsip akumulatif, saling
memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran.
7. Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada tingkat
yang memuaskan dengan memperhatikan karakteristik konten kompetensi. Yang
mana pengetahuan merupakan konten yang bersifat tuntas (mastery). Sedangkan
kognitif dan psikomotorik merupakan kemampuan penguasaan konten yang dapat
dilatihkan. Sedangkan sikap merupakan kemampuan penguasaan konten yang
lebih sulit dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak
langsung.
8. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi yang bersifat formatif
dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan
penguasaan kompetensi.[5]

6. Komponen Kurikulum 2013 pada Sekolah Menengah Pertama


a. Tujuan Pendidikan
b. Struktur program dan muatan kurikulum
c. Kalender pendidikan
d. Silabus
e. Rencana pelaksanaan pembelajaran

B. HASIL OBSERVASI
1. Implementasi Kurikulum 2013
a. Dari segi pemahaman dan Pelaksanaan
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang yang simple dan praktis
karena menjadi sebuah kurikulum penyempurna pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang masih menitik beratkan kepada kompetensi yang di
utamakan. Kurikulum 2013 melihat dari segi kebutuhan masyarakat dari segi
spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan yang saat ini sedikit digeser karena
pengaruh media, lingkungan dan juga tekanan belajar yang semakin menumpuk
dengan adanya materi pembelajaran yang selalu bertambah seiring dengan
kebutuhan.
b. Dari segi Materi
Kurikulum 2013 dari segi materi lebih fleksibel artinya lebih mudah
dipahami oleh siswa dan juga para pendidik karena jam mata pelajaran dikurangi
dan menambah jam pelajaran,hal itulah yang sangat menonjol dalam perubahan
pada KTSP menuju Kurikulum 2013. Seperti pada struktur mata pelajaran sudah
tidak menggunakan Standar Kompetensi yang terlalu banyak melahirkan materi
baru, akan tetapi menggunakan 4 Kompetensi Inti (KI) yang harus dikuasai dan
dipahmi oleh peserta didik. Adapun 4 Kompetensi Inti (KI) tersebut adalah KI 1
(spiritual), KI 2 (sosial), KI 3 (pengetahuan) dan KI 4 (keterampilan).

c. Dari segi Media Pembelajaran


Sedangkan dari segi media pembelajaran, perencanaan materi pengajaran
dan proses belajar mengajar membutuhkan penerapan media yang extra sehingga
menuntut seorang guru dan siswa untuk selalu belajar dan memanfaatkan media
pembelajaran yang sudah ada dan yang sudah dipersiapkan.

d. Dari segi Metode Pembelajaran


dari segi metode pembelajaran kurikulum 2013 lebih aktif dalam
penggunaan dan pemanfaatan berbagai metode seperti halnya metode simulasi,
sosiodrama, bermain, diskusi, dan metode yang lain yang sangat mampu menjadi
sarana untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yang diharapkan.

e. Dari segi Penilaian


Sistem penilaian pada Kurikulum 2013 dikatakan lebih baik karena
mencakup 3 ranah domain belajar yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Karena ketiga domain tersebut sama-sama menjadi sangat penting dari pada hanya
mengutamakan aspek kognitif (pengetahuan). [6]

2. Hambatan implementasi Kurikulum 2013


a. Dari segi pelaksanaan
Hambatan dari segi pelaksanaan ini banyaknya pendidik dan siswa kurang
memahami tentang perubahan kurikulum dari KTSP menuju Kurikulum 2013.
Terutama pendidik belum tahu banyak dalam memahami apa saja yang perlu
ditekankan di Kurikulum 2013. Sehingga diperlukan pelatihan untuk para guru
dalam pemahaman untuk melaksanakan proses Kurikulum 2013 yang sesuai
dengan yang diharapkan.

b. Dari segi Materi


Siswa kurang siap dalam hal mencari materi karena masih terbiasa dengan
materi sebelumnya yang selalu panjang lebar dalam pembahasan. Sehingga pada
kurikulum 2013 ini harus memerlukan lebih banyak referensi buku ataupun media
lain untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar yang efektif.

c. Dari segi Media Pembelajaran


Hambatan yang tejadi pada media yaitu minimnya keamanan melihat tata
letak sekolah yang jauh dari lingkungan masyarakat, sehingga pihak sekolah
masih enggan untuk menjadikan media pembelajaran pada tiap kelas seperti
halnya LCD. Justru itu pihak sekolah lebih banyak menggunakan media model
konvensional untuk menyiasati keamanan tersebut untuk sementara waktu.

d. Dari segi Metode Pembelajaran


Dalam hal metode pembelajaran siswa masih kurang terbiasa dengan
metode pada Kurikulum 2013, siswa masih perlu menggunakan metode ceramah
karena disebabkan oleh beberapa faktor bakat, minat, kebiasaan, latar belakang,
kemampuan dan gaya belajar siswa itu sendiri.

e. Dari segi Penilaian


Dalam hal segi penilaian memang semua 3 ranah domain (kognitif, afektif,
psikomotorik), akan tetapi tingkat kesulitan para guru adalah kurangnya
memahami cara penilaian pada kurikulum 2013, karena masih sangat memerlukan
diklat dan pelatihan dalam hal khusus penilaian.[7]
C. PEMBAHASAN
1. Implementasi Kurikulum 2013 (Hasil Kajian Teori, Observasi, dan
Hambatan)
a. Pelaksanaan
Melihat hasil kajian teori dan berdasarkan wawancara dari segi
implementasi dan hambatan, kurikulum 2013 sudah terlaksana dengan baik dan
sesuai dengan teori kurikulum 2013, yang mana kurikulum 2013 merupakan
penyempurna dari kurikulum-kurikulum sebelumnya. Keberhasilan pelaksanaan
Kurikulum 2013 disebabkan oleh beberapa faktor yang telah dilaksanakan oleh
pendidik yang telah memperhatikan beberapa faktor yaitu beberapa komponen
yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 pada sekolah tingkat
menengah yaitu: bahasa pengantar, kegiatan ekstrakurikuler, intrakurikuler,
bimbingan dan konseling, tenaga kependidikan, sumber dan sarana belajar,
pengembangan silabus, pengelolaan kurikulum, kegiatan belajar mengajar,
penilaian yang mencakup tiga ranah (kognitif, afektif dan psikomotorik). Faktor
kedua berpedoman kepada beberapa karakteristik Kurikulum 2013 yaitu:
1) Standar kompetensi lulusan (SKL) diturunkan dari kebutuhan
2) Standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti
yang bebas mata pelajaran
3) Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan pengetahuan
(kognitif), pembentuk sikap (afektif), dan pembentuk keterampilan
(psikomotorik).
4) Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai.
5) Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)[8]
Faktor ketiga yaitu dukungan penuh dari pimpinan dan segenap jajaran
dewan guru serta dorongan dari wali murid dan masyarakat. Akan tetapi masih
perlu untuk lebih memahami pelaksanaan dan karakteristik dengan cara
pelatihan-pelatihan yang berkenaan dengan implementasi kurikulum 2013.
b. Materi
Hasil kajian teori dan observasi menunjukkan dalam segi materi masih
sangat membutuhkan sejumlah sumber belajar yang memadai. Hal tersebut
dipengaruhi oleh kurangnya motivasi siswa dalam mencari informasi seperti yang
terdapat pada karakteristik bahwa siswa pada kurikulum 2013 dituntut untuk lebih
aktif bertanya, mencari dan mengamati materi yang diajarkan. Guru hanya sebagai
fasilitator atau rekan belajar bagi siswa sehingga guru hanya memerlukan 30%
memberikan materi dan 70% merupakan tugas siswa untuk lebih aktif mencari
informasi tentang materi pelajaran yang disajikan. Yang menandakan bahwa pada
kurikulum 2013 ini memerlukan berbagai macam sumber referensi untuk
menunjang sistem pelaksanaan terutama dalam materi pembelajaran.

c. Media Pembelajaran
Hasil observasi tentang media pembelajaran sudah terlaksana hanya
saja untuk media seperti LCD pihak sekolah melihat faktor keamanan yang
kurang menjamin karena jauh dari pemukiman warga. Akan tetapi para pendidik
tidak putus asa untuk mengembangkan Kurikulum 2013. Para pendidik berusaha
mendesain media dengan kreatif seperti halnya media alam terbuka, belajar di
lapangan atau melalui media televisi sekolah, koran, dan pengalaman belajar dari
masing-masing siswa, semua itu karena para pendidik berpedoman kepada konsep
Penyediaan media pembelajaran merupakan persiapan yang harus diperhatikan
karena menuntut siswa lebih aktif berinteraksi dengan sumber belajarnya dengan
melihat tujuan materi pembelajaran. Dan peran guru pada media Kurikulum 2013
ini sebagai coach, mentor, instructor, facilitator dan motivator. Adapun harapan
dengan media pembelajaran ini yaitu agar dapat mengidentifikasi kaitan antar
belajar dan media pembelajaran, memahami manfaat media pembelajaran dalam
materi pelajaran, memilih jenis media yang sesuai dengan topik dan tujuan
pembelajaran.
d. Metode Pembelajaran
Dari segi metode masih tetap tidak bisa lepas dari metode konvensional
yaitu ceramah karena faktor kebiasaan tertanamnya metode ceramah yang paling
dominan dilaksanakan. Akan tetapi para pendidik tetap selalu berusaha untuk
memperbaiki secara bertahap agar siswa mampu menyesuaikan dengan metode
yang jarang digunakan bahkan tidak digunakan sama sekali. Dengan berpedoman
kepada tujuan Kurikulum 2013 yaitu bertujuan untuk mempersiapkan manusia
indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara
yang beriman, produktif, kreatif, inovatif dan afektif serta mampu berkontribusi
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
(permendikbud nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan struktur Kurikulum SMP-
MTS). Dengan tujuan tersebut perlu pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan
menggunakan metode pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan,
kreatif, menantang dan memotivasi peserta didik dengan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk melakukan eksplorasi, mengamati, elaborasi, bertanya,
dan konfirmasi.

e. Penilaian
Sistem penilaian sudah memenuhi standar penilaian Kurikulum 2013
dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Sahih, maksudnya penilaian harus didasarkan pada data yang memang
mencerminkan kemampuan yang ingin di ukur.
2) Objektif, adalah penilaian yang didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas
dan tidak boleh dipengaruhi oleh subjektifitas penilai (guru)
3) Adil, suatu penilaian yang dapat merugikan karena melihat siswa berkebutuhan
khusus dan memiliki latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status
sosial ekonomi, dan gender.
4) Terpadu, guru merupakan salah satu komponen yang tidak terpisahkan dari
kegiatan pembelajaran.
5) Terbuka, dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan
6) Menyeluruh dan berkesinambungan, mencakup seluruh aspek kompetensi agar
lebih dapat memantau perkembangan siswa
7) Sistematis, terencana dan dilakukan secara bertahap
8) Beracuan kriteria, penilaian dilakukan dengan mengacu kepada ukuran
kompetensi yang ditetapkan
9) Akuntabel, penilaian dapat dipertanggung jawabkan baik dari segi teknik,
prosedur maupun hasilnya
10) Edukatif, penilaian dilakukan untuk kepentingan dan kemajuan siswa.[9]

Contoh format penilaian raport tingkat SMP pada kurikulum 2013 adalah:

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kurikulum 2013 merupakan implementasi dan penyempurna dari kurikulum-
kurikulum sebelumnya. Hanya saja terdapat sedikit perubahan pada standar isi dan
penilaian dengan tetap berpedoman kepada tujuan pendidikan Nasional yaitu
mencerdaskan bangsa dan menjadikan manusia yang beriman dan berakhlakul
karimah yang tinggi.
2. Implementasi kurikulum 2013 di SMPN 1 Mangaran Situbondo sudah sesuai dan
memenuhi kriteria pada struktur pelaksanaan Kurikulum 2013, baik dari segi
pelaksanaan, materi, media pembelajaran, metode, serta penilaian. Yang mana
semua itu tidak lepas dari motivasi dan dukungan dari segenap pimpinan, dewan
guru, komite, siswa dan wali murid untuk mengimplementasikan Kurikulum
2013. yang berarti pola kepemimpinan di SMPN 1 Mangaran Situbondo adalah
menggunakan pola kepemimpinan yang demokratis yang mementingkan
tercapainya tujuan kelompok seoptimal mungkin dengan mengikut sertakan
seluruh partisipasi anggota , daya dan segenap kemampuan tanggung jawab
bersama.

B. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan adalah:
1. Usaha peningkatan wawasan terhadap implementasi serta komponen Kurikulum
2013 perlu ditingkatkan agar mendapatkan hasil tujuan proses dan tujuan akhir
yang seimbang seperti diadakannya pelatihan khusus yang berkenaan dengan
implementasi Kurikulum 2013.
2. Para pendidik agar lebih banyak lagi menggali informasi dan pengetahuan untuk
lebih memotivasi siswa dalam belajar terutama dalam hal perencanaan
pembelajaran.
3. Dalam penulisan makalah ini memberikan harapan semoga makalah ini dapat
bermanfaat sebagai bentuk dari sumbangan pikiran yang dapat membantu banyak
kalangan. Namun apabila terdapat beberapa kekurangan ataupun kekeliruan kami
mohon saran yang konstruktif untuk membangun kemajuan pemikiran ilmiah
yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Syatibi Raharjo, Rahmat, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, 2013,


Yogyakarta: Azzagrafika
Sanjaya Wina, Kurikulum dan Pembelajaran, 2011, Jakarta, Prenada Media
Group
UU Republik Indonesia tentang SISDIKNAS no. 20 tahun 2003, 2006,Bandung:
Fermana
http://tania.fkip.uns.ac.id/wp-content/uploads/dokumen-kurikulum-2013.pdf
http://nadyaafrilia.blogspot.com/2013/10/makalah-kurikulum-2013.html
Yandrikpg.wordpress.com/2013/04/09/perbandingan-kbk-2004-dan-ktsp-2006-
dengan-kurikulum-2013/
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/12/Penilaian-hasil-belajar-
Kurikulum-2013.html

[1] Rahmat Raharjo Syatibi, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, 2013,


Yogyakarta: Azzagrafika, hal. 17
[2] Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, 2011, Jakarta, Prenada Media
Group, hal. 3-4
[3] UU Republik Indonesia tentang SISDIKNAS no. 20 tahun 2003, (Bandung:
Fermana,2006), hlm. 83
[4] http://tania.fkip.uns.ac.id/wp-content/uploads/dokumen-kurikulum-2013.pdf
[5] http://nadyaafrilia.blogspot.com/2013/10/makalah-kurikulum-2013.html
[6] Hasil wawancara dengan bagian kurikulum di SMPN 1 Mangaran (Bpk.
Suwitno)
[7] Hasil wawancara dengan Drs. Askur selaku Guru kelas yang
mengimplementasikan Kurikulum 2013
[8] Yandrikpg.wordpress.com/2013/04/09/perbandingan-kbk-2004-dan-ktsp-2006-
dengan-kurikulum-2013/
[9] http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/12/Penilaian-hasil-belajar-
Kurikulum-2013.html

Anda mungkin juga menyukai