Anda di halaman 1dari 2

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN

MODUL 3.1
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI
KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN
Oleh: NURUL AZKIYAH

Saya mulai mempelajari modul 3.1 dengan materi “Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-
Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin”. Pengalaman yang saya dapat dari mempelajari materi ini
adalah saya memahami 2 hal yang sangat penting dalam proses mengambil keputusan yaitu ketika
pemimpin pembelajaran di hadapkan pada bujukan moral atau dilema etika. Pengetahuan mengenai
2 hal penting yang harus diketahui oleh pemimpin pembelajaran inilah, pengetahuan baru yang
sangat menarik bagi saya untuk mengeksplore materi secara mendalam. Pada demonstrasi
kontekstual, saya praktik untuk mewawancarai 2 (dua) kepala sekolah dengan gender yang berbeda,
latar sekolah yang berbeda, dan persoalan yang berbeda. Pada pelaksanaannya saya memperoleh
pengalaman berharga ketika, 2 (dua) kepala sekolah tersebut mengambil keputusan yang tidak
bertentangan dengan regulasi yang ada dan juga harus bisa melaksanakan fungsinya sebagai
makhluk sosial yang memiliki empati dan rasa humanisme. Materi pengambilan keputusan oleh
seorang pemimpin adalah sebuah pengetahuan yang harus dimiliki oleh pemimpin pembelajaran,
karena pada kenyataannya materi ini sangat berguna untuk para pemimpin. Hambatan saya ketika
mempelajari materi ini adalah membedakan antara bujukan moral dan dilema etika. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut saya kemudian membaca materi berulang-ulang, dan selalu
membaca studi kasus. Pada akhirnya setelah modul selesai dipelajari sampai akhir, saya sudah
memahami beda antara dilema etika dan bujukan moral.
Ketika mempelajari materi pada modul 3.1 perasaan saya sangat senang, hal ini di karenakan
materi pengambilan keputusan oleh pemimpin adalah materi yang menarik dan harus dikuasai oleh
seorang pemimpin pembelajaran. Materi ini secara tidak langsung akan mempengaruhui pola
pengambilan kebijakan oleh seorang pemimpin. Pendapat saya seorang pemimpin yang dapat
mengambil kebijakan yang tepat dalam ekosistem sekolah akan memberikan dampak yang positif
dalam keberlangsungan iklim kerja dan iklim belajar sekolah. Berdasarkan pemikiran tersebutlah,
maka materi pada modul 3.1 ini sangat penting untuk dipahami dan diimplementasikan oleh
pemimpin pembelajara.
Pengetahuan baru yang saya peroleh pada modul 3.1 adalah seorang pemimpin yang
dihadapkan pada pengambilan keputusan harus memperhatikan 3 prinsip pengambilan keputusan
yakni harus berpihak pada murid, bertanggungjawab, dan nilai-nilai kebajikan. Dalam mengambil
keputusan harus berdasarkan pada prinsip :
1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
2.Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
3.Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
Setelahnya untuk menguji sebuah keputusan itu adalah sebuah dilema etika atau bujukan
moral bisa diuji dengan 4 paradigma pengambilan putusan yakni: Individu lawan masyarakat
(individual vs community) Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy) Kebenaran lawan
kesetiaan (truth vs loyalty). Dan diuji dengan 9 langkah pengambilan putusan 1) Mengenali bahwa
ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini; 2) Menentukan siapa yang terlibat dalam
situasi ini; 3)Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini; 3) Pengujian benar atau salah;
4)Pengujian Paradigma Benar lawan Benar; 5) Melakukan Prinsip Resolusi; 6) investigasi Opsi
Trilema; 7) Buat Keputusan; 8) Lihat lagi Keputusan dan 9) Refleksikan.
Setelah mengetahu prinsip, 4 paradigma, dan 9 langkah pengambilan putusan, kedepannya
jika saya adalah seorang pemimpin akan menerapkan teori tersebut dalam setiap pengambilan
keputusan yang saya ambil. Selain itu dalam praktiknya saya akan menganalisis terlebih dahulu
sebuah situasi yang saya hadapi bujukan moral atau dilema etika. Harapan saya, setelah mampu
mengimplementasikannya, sekolah memiliki budaya positif dan iklim kerja yang sehat.

Anda mungkin juga menyukai