Anda di halaman 1dari 3

JURNAL REFLEKSI DWI MINGUAN

MODUL 3.1

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin.

Pipih Lugoyah

SMP Islam Al-Fatah Ma’sum CPG Angkatan 9 Kabupaten Garut

Dalam menulis jurnal refleksi ini saya menggunakan model 1 yaitu model 4F (Fact, Feeling,
Findings, dan Future, yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan
menjadi 4P yakni : Peristiwa; Perasaan; Pembelajaran; dan Penerapan.

1. Fact (Peristiwa)

Pada tahapan pembelajatran modul ini Saya mengikuti tahapan d MERDEKA seperti pada.
Kata MERDEKA sendiri adalah singkatan dari langkah-langkah belajar yang harus dilalui,
yaitu Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual,
Elaborasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman,
Koneksi antar materi, dan Aksi nyata.

Pada tahap “Mulai dari diri”, saya melakukan kegiatan untuk membangkitkan pengetahuan
awal saya dan mengamati keterampilan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan
yang harus mempertimbangkan berbagai pihak yang terlibat, seperti murid, orang tua/wali
murid, guru, pengawas, dan pihak komunitas sekolah.

Tahap eksplorasi konsep adalah saat saya melakukan eksplorasi mandiri untuk memahami
konsep pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin di
sekolah, yang bertujuan untuk menjadikan institusi sekolah sebagai institusi moral. Saya
juga menjelaskan pentingnya pemimpin dalam mengambil keputusan yang didasarkan
pada tiga unsur, yaitu berpihak pada murid, bertanggung jawab, serta didasarkan pada
nilai-nilai kebajikan universal. Selain itu, saya juga menganalisis nilai-nilai kebajikan yang
terkandung dalam sebuah pengambilan keputusan yang menghadapi dilema etika.

Pada tahap ruang kolaborasi, saya berpartisipasi dalam kolaborasi di ruang virtual dengan
rekan-rekan CGP lainnya, dengan tujuan untuk saling berbagi, berkolaborasi, dan
menerapkan keterampilan pengambilan keputusan berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan
9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.
Setelah melakukan tahap demonstrasi kontekstual, saya melakukan analisis tentang
bagaimana proses pengambilan keputusan diterapkan berdasarkan pengetahuan yang saya
pelajari tentang paradigma, prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah asal
saya dan di sekolah/lingkungan lain. Saya melakukan wawancara dengan kepala sekolah
untuk mengetahui praktik pengambilan keputusan yang biasa dilakukan oleh mereka.
Kepala sekolah yang saya wawancara adalah Ibu Ade Siti Rohmah, S.Pd

2. Perasaan (Feeling)

Saya merasa bersyukur selama proses belajar karena saya mempelajari ilmu pengetahuan
baru yang sangat penting bagi seorang pemimpin pembelajaran. Sebagai seorang guru
penggerak, saya harus memimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, melatih
guru lain, mempromosikan kolaborasi antara guru, dan memajukan kepemimpinan siswa.
Untuk melakukan tugas tersebut dengan baik, saya harus memiliki kemampuan untuk
mengambil keputusan yang didasarkan pada nilai-nilai kebajikan. Seperti yang saya pelajari,
seorang guru penggerak harus memiliki nilai-nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan
mendukung murid. Ketika mengambil keputusan, seorang pemimpin harus
mempertimbangkan tiga unsur penting, yaitu mendukung murid, bertanggung jawab, dan
didasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal. Selama mempelajari konsep materi dari
awal hingga modul ini, saya menemukan banyak keterkaitan yang membantu saya
memahami konsep tersebut dengan lebih baik dan membentuk pemahaman baru bagi
saya.

3. Pembelajaran (Findings)

Saya belajar dari modul 3.1 bahwa sebagai seorang pemimpin, pengambilan keputusan
berdasarkan nilai-nilai kebajikan adalah suatu keterampilan yang sangat penting. Dalam
pengambilan keputusan, terkadang terdapat banyak kepentingan yang saling
bersinggungan dan dapat menyebabkan beberapa pihak merasa dirugikan atau tidak puas
dengan keputusan yang diambil. Namun, semakin sering kita melakukan pengambilan
keputusan, semakin terlatih dan fokus dalam mengambil keputusan yang tepat. Meskipun
sulit untuk memilih antara beberapa pilihan yang benar, sebagai pemimpin, kita harus
mempertimbangkan tiga unsur penting dalam pengambilan keputusan, yaitu mendukung
murid, didasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal, dan bertanggung jawab atas semua
konsekuensi dari keputusan yang diambil.

Ketika kita berada dalam situasi dilema etika, terdapat nilai-nilai kebajikan mendasar yang
saling bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan,
persatuan, toleransi, tanggung jawab, dan penghargaan akan hidup. Dalam paradigma
situasi dilema etika, terdapat kategori seperti individu vs kelompok, keadilan vs kasih
sayang, kebenaran vs kesetiaan, serta jangka pendek vs jangka panjang. Terdapat tiga
prinsip pengambilan keputusan yang dapat digunakan dalam menghadapi dilema etika,
yaitu berpikir berdasarkan hasil akhir, berpikir berdasarkan peraturan, dan berpikir
berdasarkan rasa peduli.

Dalam menghadapi situasi dilema etika atau bujukan moral yang membingungkan, terdapat
9 langkah yang dapat digunakan sebagai panduan untuk mengambil keputusan dan
menguji keputusan yang akan diambil. Pertama, mengenali nilai-nilai yang saling
bertentangan dalam situasi tersebut. Kedua, menentukan siapa yang terlibat dalam situasi
tersebut. Ketiga, mengumpulkan fakta-fakta relevan yang berkaitan dengan situasi tersebut.
Keempat, melakukan pengujian benar atau salah dengan menguji legalitas, regulasi/standar
profesional, intuisi, publikasi, dan panutan/idola. Kelima, melakukan pengujian paradigma
benar lawan benar. Keenam, melakukan prinsip resolusi. Ketujuh, melakukan investigasi
opsi trilemma. Kedelapan, membuat keputusan. Dan terakhir, kesembilan, melihat kembali
keputusan dan merenungkannya kembali. Perlu diperhatikan bahwa sembilan langkah
pengambilan keputusan ini adalah panduan, bukan sebuah metode yang kaku dan harus
diadaptasi dengan situasi yang sedang dihadapi.

4. Penerapan (Future)

Saya akan mengaplikasikan konsep pengambilan keputusan yang telah dipelajari, termasuk
empat paradigma, tiga prinsip, dan sembilan langkah, untuk meningkatkan keterampilan
saya dalam membuat keputusan. Selain itu, saya akan berbagi pengetahuan tentang materi
baru yang telah dipelajari melalui berbagai media, baik secara langsung maupun melalui
platform digital agar dapat diakses dengan mudah oleh rekan-rekan guru lainnya.

Anda mungkin juga menyukai