Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Dwi Mingguan

Modul 3.1
“PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASARKAN
NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN”

Serlina Vivian Giovani, S.Pd


Dalam menulis jurnal refleksi kali ini saya menggunakan
Model 6( 5M) : Mendeskripsikan, Merespon, Mengaitkan,
Menganalisis, Merancang ulang.

Model refleksi 5M diadaptasi dari model 5R : Reporting,


Responding, Relating, Reasoning, Reconstructing (Bain,
dkk, 2002, dalam Ryan & Ryan, 2013).

Model refleksi 5M terdiri dari langkah-langkah berikut :


Mendeskripsikan (Reporting): menceritakan ulang
peristiwa yang terjadi
Merespon (Responding): menjabarkan tanggapan yang
diberikan dalam menghadapi peristiwa yang
diceritakan, misalnya melalui pemberian opini,
pertanyaan, ataupun tindakan yang diambil saat
peristiwa berlangsung.
Mengaitkan (Relating): menghubungkan kaitan antara
peristiwa dengan pengetahuan, keterampilan,
keyakinan atau informasi lain yang dimiliki.
Menganalisis (Reasoning): menganalisis dengan detail
mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi, lalu
mengambil beberapa perspektif lain, misalnya dari
teori atau kejadian lain yang serupa, untuk
mendukung analisis tersebut.
Merancang ulang (Reconstructing): menuliskan
rencana alternatif jika menghadapi kejadian serupa di
masa mendatang.
1. Mendeskripsikan (Reporting) : menceritakan
ulang peristiwa yang terjadi

Kegiatan Pendidikan Guru Penggerak angkatan 9 ditahun


2024 ini dimulai pada tanggal 1 Februari 2024, saya diminta
untuk mengerjakan pre-test paket modul 3. Selanjutnya
masuk ke alur mulai dari diri dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang berada di LMS dan mengeksplorasi konsep
modul 3.1 Pengambilan keputusan berdasar nilai - nilai
kebajikan sebagai pemimpin. Pada Eksplorasi konsep ini
terdapat forum diskusi dimana CGP saling berdiskusi
dengan memberikan tanggapan, dan respon terkait analisa
beberapa kasus dilema etika yang di sampaikan CGP lainnya
di LMS.

Kemudian tanggal 6 dan 7 Februari 2024 kami memasuki


Ruang kolaborasi yang merupakan ruang tatap maya gmeet
antara CGP, Fasil dan juga Pengajar praktik. Dalam kegiatan
Ruang Kolaborasi ini CGP dapat berbagi, berkolaborasi dan
menerapkan keterampilan pengambilan keputusan
berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah
pengambilan dan pengujian keputusan. Pada kegiatan
Ruang Kolaborasi ini, CGP melakukan 2 sesi kegiatan, yaitu
kerja kelompok dan presentasi hasil kelompok melalui
gmeet.
Selanjutnya saya masuk pada kegiatan alur Demonstrasi
Kontekstual pada tanggal 8 dan 9 Februari merupakan alur yang
sangat menantang di modul ini dimana saya dan CGP lainnya
melakukan suatu analisis atas penerapan proses pengambilan
keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajari
tentang berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan
pengujian keputusan di sekolah asal masing-masing dan di
sekolah/lingkungan lain. Terkait dengan itu saya pun melakukan
wawancara dengan 2 kepala sekolah, yakni Ibu Sri Kurniati, S.Pd
Kepala UPT SDN 01 Setianegara yang merupakan pimpinan
saya, kemudian juga Ibu Masdinar Julaila, S.Pd Kepala UPT SDN
01 Bumi Merapi. Untuk tugas Demontrasi Kontekstual ini
berupa foto dengan tulisan naratif. Setelah kegiatan wawancara
selesai selanjutnya saya menganalisisnya dan hasilnya di
unggah di LMS.

Di Alur Elaborasi Pemahaman pada tanggal 12 Februari 2024


saya melakukan tatap maya gmeet dengan instruktur bapak
Jajang Karya dan rekan CGP dari kelas lain. Sesi ini berjalan
penuh semangat meskipun instruktur sempat mengalami
kendala sinyal karena cuaca yang kurang mendukung sehingga
membuat pembelajaran menjadi kurang maksimal . Diruang
elaborasi kami diberi penguatan Kembali oleh intruktur Bapak
Jajang, dan diberi kesempatan bertanya dan berpendapat
tentang materi modul 3.1
2. Responding (Menjabarkan Tanggapan Yang
Diberikan Dalam Menghadapi Peristiwa Yang
Diceritakan)

Pada alur demonstrasi konstektual, CGP diminta untuk melakukan


wawancara dengan pimpinan/kepala sekolah tentang praktik
pengambilan keputusan selama ini di sekolah asal, dan juga di
tempat/lingkungan lain disekitar. Hasil wawancara akan dianalisis
berdasarkan konsep-konsep yang telah dipelajari di modul ini.

Hasil analisis akan dijadikan sebuah refleksi atas praktik


pengambilan keputusan dilema etika yang telah dijalankan di
sekolah asal dan di sekolah-sekolah lain di lingkungan saya. CGP
diharapkan dapat mengambil keputusan berdasarkan pengetahuan
yang telah dipelajari tentang keempat paradigma dilema etika,
ketiga prinsip dilema etika, dan 9 langkah pengujian keputusan pada
konteks di sekolah asal masing-masing

Setelah melalui kegiatan pembelajaran pada modul 3.1 ini mengenai


4 paradigma dilema etika, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9
langkah pengambilan keputusan. Sebagai pemimpin pembelajaran
saya memperoleh pembelajaran tentang bagaimana
mengidentifikasi dilema etika yang sesuai pada suatu kasus,
menetapkan landasan pemikiran kita dalam mengambil keputusan
berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, 9 langkah pengambilan
keputusan, karena keberhasilan seorang pemimpin pembelajaran
dalam mengemban salah satu tugas tersulit yaitu mengambil suatu
keputusan yang efektif.
3. Mengaitkan (Relating): menghubungkan kaitan
antara peristiwa dengan pengetahuan,
keterampilan, keyakinan atau informasi lain yang
dimiliki.

Dalam mempelajari modul 3.1 Pengambilan keputusan berbasis


nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin ini memberikan pengetahuan
dan pengalaman berharga. Kegiatan pembelajaran pada modul ini
mengajarkan saya bagaimana kita sebagai pemimpin baik sebagai
pemimpin pembelajaran di kelas atau pun sebagai pemimpin
sekolah saat mengambil keputusan berdasar nilai kebajikan yang di
yakini. Sehingga keputusan tersebut benarlah merupakan
keputusan yang tepat.

Tentunya hal ini selaras dengan kegiatan kita sebagai guru, dimana
dalam melaksanakan tugas tersebut kita di hadapkan dengan situasi
dan kondisi harus membuat keputusan atas masalah yang terjadi
sehingga kita pun di tuntut mampu membuat keputusan tepat
berpihak pada murid. Oleh karenanya kemampuan, keterampilan
dan pemahaman bagaimana cara yang tepat dalam mengambil
keputusan itu mulai terasah setelah saya mempelajari modul 3.1 ini.

Karena pendidik adalah teladan bagi murid untuk mewujudkan


profil pelajar Pancasila sehingga keputusan-keputusan yang diambil
di sekolah akan merefleksikan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh
sekolah tersebut, dan akan menjadi rujukan atau teladan bagi
seluruh warga sekolah terutama murid-murid kita disekolah.
4. Menganalisis (Reasoning): menganalisis dengan
detail mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi

Untuk dapat menerapkan atau praktik pengambilan keputusan


berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin, saya harus
menganalisis kasus tersebut dengan langkah berikut :

Mengidentifikasi kasus berdasarkan 4 paradigma dilema etika.


Menentukan 3 prinsip yang kita ambil dalam pengambilan
keputusan, pakah dilema etika tersebut berbasis pada hasil
akhir, berbasis pada peraturan dan berbasis rasa peduli.
Saya menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan, mulai dari
mengenali nilai-nilai yang bertentangan, siapa yang terlibat
dalam situasi ini, mengumpulkan fakta, melakukan pengujian
benar/salah (uji legal, regulasi, intuisi, publikasi, idola,
paradigma benar lawan benar, prinsip resolusi, opsi trilema,
buat keputusan dan refleksikan hasil keputusan.

Setiap keputusan yang kita ambil pasti akan ada konsekuensi, oleh
sebab itu setiap keputusan harus didasarkan pada rasa tanggung
jawab, nilai-nilai kebajikan universal dan berpihak pada murid.
5. Merancang ulang (Reconstructing): menuliskan
rencana alternatif jika menghadapi kejadian serupa
di masa mendatang.

Setelah memepelajari modul ini, banyak ilmu yang saya dapatkan


seperti 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 Langkah pengambilan
keputusan, pengalaman dalam setiap kasus, serta praktik langsung
menganalisis kasus dan pengambilan keputusan. Pada modul ini
dapat merubah cara pandang saya, maka dikemudian hari dapat
melakukan pengambilan keputusan dengan bijaksana dan tepat,
sebuah keputusan yang harus menerapkan nilai – nilai kebajikan,
berpihak pada murid, maka tercipta lingkungan yang nyaman dan
bahagia untuk kita semua, khususnya dilingkungan sekolah.

Saya juga akan senantiasa berusaha untuk meningkatkan


pengelolaan social dan emosional agar berdampak positif dalam
kepemimpinan pembelajaran di sekolah dan menjadi teladan bagi
seluruh warga sekolah terutama bagi murid-murid disekolah.

Anda mungkin juga menyukai