Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan

Modul 3.1
Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan SebagaiPemimpin

Oleh : Fitri Hamzah, S.Pd


CGP Angkatan 6 Kabupaten Sampang

1. Fact (Peristiwa) :

Pengalaman saya mengikuti pembelajaran pada minggu ini sangat luar biasa. Saya
melaui tahapan belajar MERDEKA sama halnya dengan modul-modul sebelumnya.
MERDEKA merupakan singkatan dari Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang
kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi,
Aksi nyata.

 Tahap Mulai dari diri, saya melakukan kegiatan yang bertujuan untuk
mengaktifkan pengetahuan awal (prior knowledge) dan mengamati
keterampilan seorang pemimpin dalam pengambilan keputusan dengan berada
di antara berbagai pemangku kepentingan, di antaranya murid, orang tua
murid, guru, yayasan, dan pihak komunitas sekolah.

 Tahap Eksplorasi konsep merupakan tahap dimana saya bereksplorasi secara


mandiri untuk memahami konsep pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai
kebajikan sebagai seorang pemimpin dalam sekolah sebagai institusi moral,
menjelaskan pentingnya pengambilan keputusan seorang pemimpin yang
berdasarkan 3 unsur yaitu berpihak pada murid, bertanggung jawab, serta
berdasarkannilai-nilai kebajikan universal, dan menganalisis nilai-nilai
kebajikan yang terkandung dalam sebuah pengambilan keputusan dilema etika.

 Tahap Ruang kolaborasi, saya melakukan kolaborasi di ruang virtual untuk


saling berbagi, berkolaborasi dan menerapkan keterampilan pengambilan
keputusan berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan dan
pengujian keputusan dengan peserta CGP lain.

 Tahap Demonstrasi kontekstual, saya melakukan suatu analisis atas penerapan


proses pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah
dipelajarinya tentang berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan pengujian
keputusan di sekolah asal masing-masing dan di sekolah/lingkungan lain
dengan mewawancarai 2 kepala sekolah berbeda tentang praktik
pengambilankeputusan yang biasa dilakukan oleh kepala sekolah tersebut.
 Tahap Elaborasi, saya melakukan elaborasi pemahaman tentang paradigma,
prinsip, dan pengujian keputusan bersama instruktur Bapak Lukman pada hari
Senin tanggal 13 Februari 2023 pukul13.00-15.00 WIB secara virtual dan
pengujian keputusan bersama instruktur Bapak Lukman pada hari Senin
tanggal 13 Februari 2023 pukul13.00-15.00 WIB secara virtual.

 Tahap Koneksi antar materi, saya membuat kesimpulan (sintesis) dari


keseluruhan materi yangdidapat, dengan membuat tulisan di blog kemudian
mengundang rekan- rekan seprofesi saya untuk memberikan tanggapan atas
tulisan tersebut.

 Tahap Aksi Nyata, saya berencana untuk mempraktikkan proses pengambilan


keputusan,paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah.

Dalam menyelesaikan ketujuh tahapan pengalaman belajar tersebut saya tidak


menenmukan hambatan yang begitu berarti hanya saja saya mendapatkan
tantangan ketika ditugaskan untuk mewawancarai dua kepala sekolah yang
berbeda. Saat itu saya diminta untuk mewawancarai kepala sekolah sehingga
mendapatkan jawaban mengenai pengambilan keputusan yang relevan dengan
materi yang sedang dipelajari. Untuk mencapai tujuan tersebut saya harus
membuat pertanyaan pemantik yang bermakna dan fokus pada tujuan yang ingin
dicapai. Saya merasa apa yang sudah saya lakukan telah sesuai dengan rencana
dan sejauh ini berjalan dengan baik.

2. Feelings (Perasaan):
Perasaan saya sangat senang selama pembelajaran berlangsung karena materi
yang saya pelajari merupakan ilmu pengetahuan baru yang harus saya kuasai
sebagai seorang pemimpin pembelajaran. Guru penggerak harus berperan sebagai
pemimpin pembelajaran, menggerakan komunitas praktisi, coach bagi guru lain,
mendorong kolaborasi antar guru dan memajukan kepemimpinan murid. Dalam
menjalankan tugas tersebut saya harus terampil dalam mengambil keputusan
berbasis nilai-nilai kebajikan. Seperti yang telah saya pelajari sebelumnya seorang
guru penggerak haruslah memiliki nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan
berpihak pada murid. Dalam pengambilan keputusan seorang pemimpin harus
berdasarkan 3 unsur yaitu berpihak pada murid, bertanggung jawab, serta
berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal. Setiap konsep materi dari awal sampai
modul ini dipelajari saya menemukan banyak sekali keterkaitan sehingga
terkonstruksi membentuk sebuah pemahaman baru.
3. Findings (Pembelajaran):
Pelajaran yang saya dapatkan dari modul 3.1 tentang pengambilan keputusan
berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin adalah dalam keterampilan
pengambilan keputusan seringkali berbagai kepentingan saling bersinggungan,
dan ada pihak-pihak yang akan merasa dirugikan atau tidak puas atas keputusan
yang telah diambil. Kegiatan pengambilan keputusan adalah suatu keterampilan,
semakin sering kita melakukannya maka semakin terlatih, fokus, dan tepat
sasaran. Sesulit apapun keputusan yang harus diambil untuk permasalahan yang
sama-sama benar, sebagai seorang pemimpin , kita perlu mendasarkan keputusan
kita pada 3 unsur yaitu berpihak pada murid, berdasarkan nilai-nilai kebajikan
universal, dan bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi dari keputusan
yang diambil.

Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan
mendasar yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan,
kebebasan, persatuan, toleransi,tanggung jawab dan penghargaan akan hidup .

4. Future (Penerapan):

Saya akan menerapkan keterampilan pengambilan keputusan berdasarkan 4


paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan seseuai
dengan konsep yang telah dipelajari agar semakin terlatih dan terampil dalam
melakukan pengambilan keputusan. Tidak hanya itu saya akan membagikan
informasi terkait pemahaman materi baru yang saya pelajari dalam modul 3.1 ini
kepada rekan guru yang lain melalui berbagai media baik itu secara langsung
ataupun melaui berbagai media informasi digital yang mudah di akses oleh rekan
guru

Anda mungkin juga menyukai