Anda di halaman 1dari 4

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN

MODUL 3.1
FITRIANINGSIH, S.PD CGP ANGKATAN 9

Jurnal refleksi dwi mingguan ini saya buat untuk mendokumentasikan perasaan, pengalaman,
ide atau gagasan, dan praktik baik selama mempelajari modul 3.1 tentang pengambilan
keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin. Refleksi jurnal di mingguan ini
menggunakan model 5R (Reporting, Responding, Relating, Reasoning dan Reconstructing).

model 5r
Reporting Pada model 3.1 ini saya mempelajari tentang pengambilan keputusan
(Mendeskripsikan) berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin
pembelajaran. Kegiatan yang saya lakukan setelah pretest modul 3
yaitu dimulai dengan mengerjakan mulai dari diri, eksplorasi konsep
secara mandiri dengan menganalisis berbagai kasus yang ada di LMS
seperti dilema etika (kasus benar lawan benar), serta kasus bujukan
moral (benar lawan salah). Kemudian pada ruang kolaborasi bersama
kelompok dan fasilitator Bapak Eko Januar Wibowo, kami membedah
satu kasus tentang dilema etika. Kemudian pada demonstrasi
kontekstual, kami melakukan kegiatan wawancara kepada kepala
sekolah tempat kami bertugas dan kepala sekolah yang lain, dan hasil
wawancara ini adalah untuk mendapatkan sebuah wacana tentang
praktik pengambilan keputusan yang selama ini dijalankan, terutama
untuk kasus-kasus yang di mana nilai-nilai kebajikan saling
bersinggungan atau untuk kasus-kasus dilema etika yang sama-sama
benar. Pada elaborasi pemahaman modul 3.1 pengambilan keputusan
berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin bersama instruktur
untuk mempelajari tentang analisis kasus yang termasuk dilema etika
dan bujukan moral, dan keterampilan dalam pengambilan keputusan
dengan menggunakan 4 paradigma, tiga prinsip dan 9 langkah
pengambilan atau pengujian keputusan melalui proses tanya jawab
dan diskusi dengan mode daring gmeet. Pada koneksi antar materi
kami membuat kesimpulan dan juga koneksi antar semua materi yang
telah diberikan dan juga mengaitkan tentang filosofi Ki Hajar
Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan
pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin.

Responding (Merespon) Materi dalam modul 3.1 ini bagi saya adalah sesuatu yang baru. Saya
sangat senang dapat mempelajarinya, karena ini adalah pengetahuan
yang sangat penting dan sangat saya butuhkan berkaitan dengan
profesi saya sebagai guru atau pemimpin pembelajaran di kelas.
Sebagai pemimpin pembelajaran tidak jarang saya berhadapan
dengan situasi yang membingungkan, harus memilih dua hal yang
sering membuat saya dilema, mau memilih satu atau yang lainnya dan
juga sebagai bujukan moral, situasi yang terjadi ketika seseorang
harus membuat keputusan antara benar atau salah. Belum lagi setelah
memutuskan saya akan diliputi rasa kurang percaya diri atau rasa
was-was "jangan-jangan nanti akan begini... Atau akan begitu...".
Setelah mempelajari modul 3.1 ini, saya mendapat pengetahuan baru
yang bisa saya jadikan Dasar atau landasan dalam pengambilan
keputusan. Dengan memahami 4 paradigma, 3 prinsip pengambilan
keputusan dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.
Dengan mengikuti paradigma, prinsip dan langkah-langkah
pengambilan keputusan saya menjadi lebih percaya diri dan menjadi
yakin bahwa keputusan yang akan saya ambil adalah keputusan yang
tepat dan bermanfaat serta tidak merugikan pihak lain, karena sesuai
dengan konsep dan dasar pengambilan keputusan yang jelas.
Relating (Mengaitkan) Ilmu dan pengalaman dalam mengambil suatu keputusan yang saya
dapatkan dari modul 3.1 ini sangat penting karena dapat memperkuat
dan meningkatkan kemampuan saya dalam memutuskan sesuatu.
Saya mempelajari dan mempraktikkan dengan menganalisis kasus-
kasus yang dipaparkan dalam modul secara individu maupun
berkolaborasi dengan teman sesama CGP maupun
mempraktikkannya di kelas atau di sekolah. Selama ini dalam
mengambil suatu keputusan saya lebih banyak mengandalkan intuisi
atau berkonsultasi dengan sesama teman yang lebih berpengalaman,
tanpa memperhatikan paradigma, prinsip dan tahap melewati langkah
pengambilan dan pengujian keputusan, maka saat ini saya telah
mengetahui konsep dan pola pengambilan keputusan yang benar dan
efektif. Namun saya masih perlu dan akan terus berlatih, agar
keterampilan pengambilan keputusan yang saya miliki semakin
meningkat. Sehingga keputusan yang saya ambil berpihak pada
murid, bermanfaat untuk orang banyak serta keputusan saya dapat
dipertanggungjawabkan.

Reasoning Sebagai pendidik Saya harus bisa melihat bagaimana persoalan


(Menganalisis) tersebut apakah merupakan dilema etika atau merupakan bujukan
moral. Pengambilan keputusan adalah suatu proses, karena itu untuk
melaksanakannya dibutuhkan informasi atau data dan fakta yang
akurat sebagai acuan atau dasar. Semakin banyak informasi yang
didapat, maka akan semakin membantu mempermudah dalam
pelaksanaan pengambilan keputusan. Di samping informasi, data atau
fakta dibutuhkan pula waktu untuk menganalisis dan menguji
keputusan yang akan diambil. Agar memiliki pemahaman yang
mendalam tentang cara dan langkah untuk dapat mengambil
keputusan terbaik, sebagai pemimpin pembelajaran diperlukan
keterampilan khusus. Untuk itu saya akan terus berlatih menganalisis
suatu kasus, sehingga mampu membedakan apakah kasus tersebut
termasuk dilema etika ataukah bujukan moral. Dengan begitu akan
memudahkan saya melakukan tahap berikutnya dalam pengambilan
keputusan, dengan menggunakan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9
langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Sehingga
menghasilkan keputusan yang berpihak pada murid dan bermanfaat
untuk orang banyak serta dapat dipertanggungjawabkan.

Reconstructing Setelah mempelajari modul 3.1 ini, cara pandang saya tentang
(Merancang Ulang) pengambilan suatu keputusan mengalami perubahan. Dalam
penerapannya di kelas dan di sekolah, saya akan melibatkan beberapa
pihak seperti kepala sekolah, rekan sejawat serta komunitas praktisi
untuk memberi umpan balik terhadap pengambilan keputusan yang
saya lakukan. Kepala sekolah, rekan sejawat serta komunitas praktisi
saya libatkan karena mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman
menyelesaikan berbagai persoalan. Keputusan saya harus melalui
berbagai pertimbangan serta memperhatikan nilai-nilai kebajikan,
keberpihakan, terciptanya lingkungan yang kondusif, nyaman, dan
aman, menerapkan paradigma, prinsip, dan langkah-langkah
pengambilan keputusan sehingga keputusan yang dihasilkan dapat
dipertanggungjawabkan dan memenuhi kebutuhan belajar murid.
Setelah saya mendapat pemahaman tentang keterampilan
pengambilan keputusan, rencana kedepan saya adalah terus belajar
atau berlatih meningkatkan keterampilan dalam mengambil suatu
keputusan, saling berbagi dan berkolaborasi dengan teman sejawat
mengenai pengambilan keputusan, berkolaborasi dengan komunitas
praktisi untuk memberi umpan balik terhadap pengambilan
keputusan yang saya lakukan dan saling berbagi pengalaman dengan
kepala sekolah dalam pengambilan keputusan. Saya berharap di masa
mendatang dalam mengambil sebuah keputusan, akan lebih
bijaksana, lebih terampil, sehingga keputusan yang diambil adalah
keputusan yang tepat dan efektif, dapat dipertanggungjawabkan serta
berpihak pada murid. Sehingga jika suatu hari nanti saya menjadi
pemimpin dan menghadapi kasus yang serupa, maka langkah yang
saya ambil harus berdasarkan sembilan langkah pengambilan dan
pengujian keputusan, karena setiap keputusan itu akan
dipertanggungjawabkan.

Conclusion
Hidup mengajari kita dengan suatu pilihan, agar kita belajar menentukan sebuah keputusan
yang dapat dipertanggungjawabkan.

Anda mungkin juga menyukai