Anda di halaman 1dari 2

Eksplorasi konsep Modul 3.

1. Pertanyaan Pemantik

Menurut Ibu/Bapak, siapakah yang seharusnya memegang kendali terhadap proses


pembelajaran murid?

Menurut Ibu/Bapak, dalam hal apa saja dan sebagai apa murid dapat mengambil
kendali dalam berbagai program/kegiatan pembelajaran sekolah?

Bagaimana peran dan keterlibatan murid dalam berbagai program/kegiatan


pembelajaran sekolah dapat berkontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat?

Bagaimana kita dapat melibatkan komunitas dalam mendorong tumbuhnya


kepemimpinan murid?

2. Pertanyaannya kemudian adalah sejauh mana kita dapat menempatkan murid dalam proses
pengambilan keputusan terkait dengan program/kegiatan pembelajaran tersebut? Yang
mana murid-murid kita sebenarnya memiliki kemampuan atau kapasitas untuk mengambil
bagian atau peranan dalam proses belajar mereka sendiri. Namun sering guru atau orang
dewasa memperlakukan murid-murid seolah-olah mereka tidak mampu membuat
keputusan, pilihan, atau memberikan pendapat terkait dengan proses belajar mereka.
Kadang-kadang kita bahkan tanpa sadar membiarkan murid-murid kita secara sengaja
menjadi tidak berdaya, dengan secara sepihak memutuskan semua yang harus murid
pelajari dan bagaimana mereka mempelajarinya, tanpa melibatkan peran serta mereka
dalam proses pengambilan keputusan tersebut.
3. Agar kita dapat menjadikan murid sebagai pemimpin bagi proses pembelajarannya sendiri,
maka kita perlu memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan
kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri, sehingga potensi
kepemimpinannya dapat berkembang dengan baik.
Peran kita adalah: Mendampingi murid agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka
tetap sesuai dengan kodrat, konteks dan kebutuhannya serta Mengurangi kontrol kita
terhadap mereka. Maka murid akan memiliki apa yang disebut dengan “agency”. Agency
dapat diartikan sebagai kapasitas seseorang untuk mempengaruhi fungsi dirinya dan arah
jalannya peristiwa melalui tindakan-tindakan yang dibuatnya.
4. Usaha untuk menumbuhkan Kepemimpinan murid adalah Guru tidak bisa lagi hanya
berperan sebagai pemberi atau penyebar informasi jadi guru yang diperlukan sekarang ini
adalah guru yang berusaha memfasilitasi proses berpikir muridnya dengan baik melalui
pertanyaan-pertanyaan konstruktif yang memberi ruang agar murid-murid bisa eksplorasi
dan mendapatkan pengetahuannya sendiri. Guru yang memodelkan kepada murid-muridnya
bagaimana dirinya menunjukkan keingin tahuan dan rasa penasarannya terhadap sesuatu
yang dia pelajari dan kemudian bagaimana ia berusaha mencari jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan tersebut. Maka kita harus menjadikan kelas kita sebagai wadah dimana
pendapat dan saran murid harus didengar dan diperhatian.
Kepemimpinan murid adalah sesuatu yang harus kita tumbuhkan dan kita dorong ada dalam
diri murid, kita dapat mendorong kepemimpinan murid-murid kiita dengan memberi ruang
kepada: suara murid, pilihan murid bagaimana mereka belajar, rasa kepemimpinan akan
menimbulkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab, merekontruksikan pemikiran mereka.
Ketika murid mampu menjadi pemimpin dalam pembelajaran mereka sendiri maka secara
alami mereka akan belajar tentang bagaimana belajar. Berpihak pada murid seyogyanya
adalah filosofi dan ruh dari praktik pendidikan kita.
5. Saat murid menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran mereka sendiri (atau kita
katakan: saat murid memiliki agency), maka mereka sebenarnya memiliki suara (voice),
pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Lewat
suara, pilihan, dan kepemilikan inilah murid kemudian mengembangkan kapasitas dirinya
menjadi seorang pemilik bagi proses belajarnya sendiri.  Tugas kita adalah mendorong
tumbuhnya kepemimpinan murid dengan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung
tumbuhnya kepemimpinan murid.
6. Dengan mendorong tumbuhnya kepemimpinan murid maka guru sudah menumbuhkan
karakter Profil Pelajar Pancasila dalam diri murid-muridnya, dan ini sebenarnya adalah visi
dan harapan Indonesia untuk karakter warganya di masa mendatang, sehingga seharusnya
menjadi landasan bagi visi sekolah. Upaya menumbuhkembangkan kepemimpinan murid
akan  menyediakan kesempatan bagi murid untuk mengembangkan profil positif dirinya.

Anda mungkin juga menyukai