Anda di halaman 1dari 50

Modul 3.

1
Penyamaan Persepsi
Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai
Kebajikan Sebagai Pemimpin

Pengembang Modul: Andri Nurcahyani dan Diah Samsiati Rajasa


Education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk
mencipta manusia menjadi beretika.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~
Monika Irayati
- Inisiator Sekolah dan Guru di Erudio Indonesia
- Inisiator Jaringan Pendidikan Alternatif dan Jaringan
Pendidikan Anak Merdeka
- Fasilitator Pendidikan
- Certified Coach: Life, Youth, Pendidikan
08176339369
monika.irayati@erudioindonesia.sch.id
irra227
REC
Tenangkan
hati dan pikiran
arahkan semua
perhatian untuk
fokus belajar
hadirkan
rasa ingin tahu, 5

syukur, dan
welas asih.
Pertanyaan
Topik Dilema Etika dan Bujukan Moral

1. Bagaimana cara mengatasi dilema etika ketika keputusan yang ditetapkan,mengakibatkan akibat yang
cenderung negatif pada siswa?
2. Mengapa kita harus memahami dilema Etika dan Bujukan Moral dalam dunia pendidikan? Apakah tidak cukup
kita menerapakan peraturan yang berlaku disekolah sehingga tidak ada dilema bagi pendidik dalam
menjalankan tugasnya biarpun dampak menegakkan peraturan/keadilan hasilnya tidak bisa menyenangkan
semua pihak tetapi kita di ajarkan untuk berkata jujur dan tidak melawan hati nurani ?
3. Antara dilema etika(bergantung pada kondisi dan situasi ) dan bujukan moral (menegakkan keadilan ) ,mana
yang paling membantu untuk menghadapi permasalahan - permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan
4. Menyikapi kasus yang berkaitan dengan bujukan moral, ketika kasus tersebut seharusnya sudah masuk ke jalur
hukum akan tetapi karena yang melakukan kasus tersebut merupakan anak atau saudara orang yang
berpengaruh pada suatu instansi maka diminta diselesaikan secara kekeluargaan!
5. Bagaimana cara kita selalu tetap profesional dalam mengambil keputusan?
6.
Pertanyaan
Topik 4 Paradigma Pengambilan Keputusan

1. Apakah mungkin dalam 1 kasus mencakup 2 atau lebih paradigma oengambilan keputusan?
2. Keadilan versi rasa kasihan. Dalam paradigma ini, mana yang harus kita utamakan dalam mengambil keputusan
apakah keadilan atau rasa kasihan
3. Diantara ke 3 prinsip mana yang paling dominan?
4. Bagaimana cara melihat bahwa kasus tersebut masuk ke dalam paradigma Short Term Vs Long Term?
5. Bagaimana jika peraturan yang dibuat menurut kita tidak sesuai dengan kode etik seorang guru akan tetapi kita
di tuntut untuk melakukannya, apakah kita selamanya sudah melakukan kesalahan? sementara peraturan dibuat
untuk ditaati?
6. keadilan lawan kesetiaan yang kasusnya berkaitan dengan menaikkan nilai KKM siswa di masa pandemi karena
sudah aturan pemerintah pusat?
7. paradigma apa yang sering timbul dalam permasalahan disekolah?
8. Dalam pengambilan keputusan, berpikir berbasis rasa peduli, apakah ini merupakan cara berpikir untuk
pengambilan keputusan pada kasus bujukan moral?
9.
Pertanyaan
3 Prinsip Pengambilan Keputusan

1. Diantara ke 3 prinsip mana yang paling dominan?


2. Apakah boleh kita menggunakan 3 prinsip dalam satu kasus sekaligus?
3. apa plus minus dalam masing-masing prinsip pengambilan keputusan?
4. Bagaimana cara kita menentukan apakah prinsip yang kita gunakan sudah tepat dengan masalah yang
dihadpi?
5.
Pertanyaan
9 Langkah Pengujian Pengambilan Keputusan

1. Dalam pengambilan keputusan apakah harus ada ke 9 langkah pengambilan keputusan?


2. Langkah ke-7 mengenai Investigasi Opsi Trilema. Pertanyaan adalah ketika kita bisa mendapatkan ide untuk
menyelesaikan masalah itu secara tiba - tiba dan kita putuskan bahwa itu adalah solusi untuk menyelesaikan
masalah. Pertanyaan,Bagaimana cara menghadapi dampak yang terjadi ketika hasil keputusan tidak sesuai dengan
ekspektasi yang diharapkan, tidak bisa menyenangkan semua pihak dan menimbulkan pertentangan di masyarakat?
3. apakah boleh dalam 9 langkah pengujian pegambilan keputusan tidak keseluruhan kita lakukan?
4. langkah ke 4, yaitu pengujian benar atau salah. Apakah yang dimaksud dengan uji legal adalah pelanggaran
hukum pemerintah. Atau pelanggaran hukum sekolah/ kontrak belajar siswa juga merupakan pelanggaran
hukum?
5. Langkah 4 = salah. Apakah kita harus mengabaikan langkah ke-5 yang merupakan pengujian Paradigma dilema
etika?
Beban dan amanah kepemimpinan adalah
mengimbangi semua prioritas yang
terpenting. Tugas saya dalam pendidikan
adalah melakukan yang terbaik. Apa yang
diinginkan kadang-kadang belum tentu itu
yang terbaik. Dan untuk membuat
perubahan, apalagi perubahan
transformasional, pasti ada kritik. Sebelum
mengambil keputusan, tanyakan, apakah
yang kita lakukan berdampak pada
peningkatan pembelajaran murid?
(Nadiem Makarim, 2020)
9 Keterampilan Kepemimpinan Pendukung
Pemimpin Pembelajaran

Pengetahuan Diri

Arahan yang Manajemen Waktu


Jelas dan dan Kehidupan
Tegas

Transisi Agen
Kepemimpinan Perubahan
dan Pemimpin
Perencanaan Pembelajaran
Suksesi
Budaya
Iklim
Komunitas Tujuan dan Usaha
Bersama

Pengaruh Komunikasi Pengambilan Keputusan


Persuasif Mike Rutherford, 2017
Beretika
Pemahaman Inti

● Sekolah adalah ‘institusi moral’, yang dirancang untuk


mengajarkan norma-norma sosial.
● Keputusan-keputusan yang diambil di sekolah akan
merefleksikan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh sekolah
tersebut, dan akan menjadi rujukan atau teladan bagi
seluruh warga sekolah.
● Pendidik adalah teladan bagi murid untuk mewujudkan
profil pelajar Pancasila.
Pemahaman Inti
● Modul ini berfokus pada pengembangan keterampilan
(skill) guru dalam pengambilan keputusan sebagai
pemimpin pembelajaran.
● Tidak ada benar atau salah pada jawaban atas
berbagai kasus yang ada, selama pengambilan
keputusan didasarkan pada nilai-nilai kebajikan
universal, kepentingan murid, dan rasa tanggung jawab.
Kompetensi Institusi
Keteladan
Memimpin Moral

Nilai Kebajikan Universal,


Berani dan
Kepentingan Siswa,
Percaya
Tanggung jawab

Kejelasan Visi, Misi, Budaya


Pemahaman Inti
● Dibutuhkan keberanian dan kepercayaan diri untuk
menghadapi konsekuensi dan implikasi dari keputusan
yang kita ambil karena tidak ada keputusan yang
mengakomodasi seluruh kepentingan para pemangku
kepentingan.
● Diperlukan kejelasan visi dan misi, budaya, dan nilai-nilai
yang dianggap penting di sekolah, agar bisa menjadi
acuan dalam pengambilan keputusan.
Capaian Khusus Modul
● CGP dapat melakukan praktik pengambilan keputusan yang
berdasarkan prinsip pemimpin pembelajaran.
● CGP dapat mengidentifikasi jenis-jenis paradigma dilema etika
yang dihadapi oleh dirinya sendiri maupun orang lain; CGP mampu
bersikap reflektif, kritis, kreatif, dan terbuka dalam menganalisis
dilema tersebut.
● CGP dapat memilih dan memahami 3 (tiga) prinsip yang dapat
dilakukan untuk membuat keputusan dalam dilema pengambilan
keputusan.
● CGP dapat menerapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian
keputusan yang diambil dalam dilema etika; CGP bersikap reflektif,
kritis, dan kreatif dalam proses tersebut.
Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor 6565/B/GT/2020 Tentang Model Kompetensi Dalam
Pengembangan Profesi Guru
Konsep-konsep Utama Modul 3.1

Sekolah sebagai Institusi Moral Nilai-nilai Kebajikan Universal

1 2 3 4

Dilema Etika
atau Bujukan
Moral?
Dilema Etika atau Bujukan Moral?

Bujukan Moral Dilema Etika

Right versus Right


Rayhan adalah seorang murid kelas 12 yang sangat berbakat dalam bidang seni. Dia juga
sopan dan baik hati. Dia selalu membuat orang terkesan dengan karya-karya seni yang
dibuatnya. Namun dia kurang memahami dan menguasai pelajaran Matematika.
Nilai-nilainya untuk pelajaran Matematika selalu di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Sebelum mengikuti Ujian Akhir SMA dan pengumuman kelulusan SMA, Rayhan sudah diterima
di universitas pilihannya di jurusan Seni dengan program beasiswa. Pada hari ujian akhir
sekolah pelajaran Matematika, Pak Didi adalah guru pengawas ujiannya. Pak Didi memergoki
Rayhan menyontek pada saat ujian akhir sekolah Matematika. Rayhan pun sudah
mengakuinya ketika ditanya oleh Pak Didi. Setelah ujian selesai, Pak Didi menghadap kepala
sekolah, Ibu Dian. Ibu Dian paham, bila sekolah menindaklanjuti kasus ini sesuai peraturan,
Rayhan bisa kehilangan kesempatannya untuk mendapatkan beasiswa di universitas
impiannya atau bila ia berbelas kasihan pada Rayhan dan menyimpan kejadian ini
rapat-rapat, berarti Ibu Dian tidak mengikuti peraturan sekolah, mungkin Pak Didi akan
mempertanyakan prinsip keadilan yang selama ini mereka junjung di sekolah.
Pak Doni adalah seorang kepala sekolah yang baru diangkat di SMA Bakti
Nusantara. Tahun ajaran ini, sekolah tersebut menerima dana Tanggung jawab
Sosial Perusahaan/Corporate Social Responsibility (CSR) dari sebuah perusahaan
minyak yang peduli pada dunia pendidikan. Dana tersebut diberikan pada sekolah
untuk membiayai pelatihan guru dalam bidang literasi digital. Setelah acara
pelatihan guru selesai, Ibu Rini, bendahara kegiatan mengatakan pada Pak Doni
bahwa guru-guru bertanya apakah akan ada acara makan-makan. Bu Rini juga
mengatakan masih ada sisa dana CSR tersebut, dan biasanya setiap selesai
kegiatan pelatihan, sisa dana digunakan untuk makan-makan para guru di
restoran dekat sekolah. Ibu Rini pun sebagai bendahara panitia, sudah terbiasa
membuat kwitansi palsu untuk membiayai acara tersebut, atas sepengetahuan
kepala sekolah sebelumnya. Bila Anda menjadi Pak Doni, keputusan apa yang
akan Anda ambil?
Bujukan Moral
Ketika seseorang harus memilih dan
membuat keputusan antara benar
dan salah.

Dilema Etika:
Ketika seseorang harus memilih antara
2 opsi dimana kedua-duanya secara
moral benar, tetapi saling
bertentangan.

Ini adalah saat dimana kita harus


membuat keputusan antara benar
dan benar.
4 Paradigma Dilema Etika

1. Individu lawan Masyarakat


2. Kebenaran lawan Kesetiaan
3. Keadilan lawan Belas Kasihan
4. Jangka Pendek lawan Jangka
Panjang
1. Individu lawan Masyarakat
- Pertentangan antara individu yang berdiri sendiri melawan sebuah kelompok yang lebih besar di mana
individu ini juga menjadi bagiannya.
- Konflik antara kepentingan pribadi melawan kepentingan orang lain, atau kelompok kecil melawan
kelompok besar.
- ‘Individu’ di dalam paradigma ini tidak selalu berarti ‘satu orang’. Individu di sini juga dapat berarti
sebuah kelompok kecil dalam hubungannya dengan kelompok yang lebih besar.
- Seperti juga ‘kelompok’ dalam paradigma ini dapat berarti kelompok yang lebih besar lagi. Itu dapat
berarti kelompok masyarakat kota yang sesungguhnya, tapi juga bisa berarti kelompok sekolah, sebuah
kelompok keluarga, atau keluarga Anda.
- Dilema ini adalah bagaimana membuat pilihan antara apa yang benar untuk satu orang atau kelompok
kecil , dan apa yang benar untuk yang lain, kelompok yang lebih besar.
- Guru kadang harus membuat pilihan seperti ini di dalam kelas. Bila satu kelompok membutuhkan waktu
yang lebih banyak pada sebuah tugas, tapi kelompok yang lain sudah siap untuk ke pelajaran
berikutnya, apakah pilihan benar yang harus dibuat?
- Guru juga seringkali menghadapi dilema individu lawan kelompok.
1. Individu lawan Masyarakat
Ibu Dini adalah kepala sekolah SMA Insan Gemilang. Ia seorang kepala sekolah yang cerdas, berbakat,
dan juga inovatif. Anggota komunitas sekolah memiliki hubungan yang positif dengannya, dan mereka
menaruh kepercayaan yang tinggi padanya.

Ibu Dini juga seorang wirausahawan yang sukses dalam bidang kuliner. Baru-baru ini, bisnisnya
mendapat penghargaan dari pemerintah sebagai UKM berprestasi dan Ibu Dini mendapat hadiah
berupa pelatihan bisnis selama 3 bulan di bawah bimbingan mentor-mentor pebisnis yang sukses.
Baru-baru ini juga ia mendapat laporan bahwa sedang banyak terjadi permasalahan di SMA Insan
Gemilang, sekolah yang ia pimpin. Guru-guru mulai menurun motivasi kerjanya, siswa-siswa banyak
yang melanggar peraturan, dan orangtua murid mengeluh karena menurunnya kualitas pendidikan di
SMA Insan Gemilang.

Bila ia mengikuti program pelatihan bisnis itu, artinya ia harus meninggalkan sekolah selama 3 bulan di
tengah kondisi sekolah yang sedang membutuhkan kehadirannya. Di sisi lain ia sangat ingin mengikuti
program tersebut karena ia yakin akan mendapat banyak ilmu untuk mengembangkan bisnis
kulinernya. Ada dilema antara kepentingannya sebagai individu dan kepentingan orang banyak yaitu
warga sekolah di sini. Manakah yang sebaiknya ia pilih?
Pertanyaan
1. Siapa yang menghadapi dilema etika?
2. Apakah dua kebenaran yang ada?
Adalah benar jika tokoh tersebut ________________________________________
Karena _________________________________________________________________
Tapi benar juga jika dia _________________________________________________
Karena _________________________________________________________________
3. Paradigma mana yang terjadi pada dilema etika tersebut?
Dilema ________________lawan ______________________________
4. Apa keputusan yang akan anda ambil? _________________________________
2. Rasa Keadilan lawan Rasa Kasihan
Murid-murid kelas 8 di SMP Pelita akan melakukan studi lapangan ke Taman Safari Cisarua Bogor. Untuk
mengikuti studi lapangan ini, setiap murid harus membayar biaya ekstra. Ada 3 murid yang belum
membayar oleh karena itu mereka tidak akan mengikuti studi lapangan ini, salah satunya adalah Danang,
seorang murid yang sangat cerdas, suka belajar Biologi, dan bercita-cita menjadi seorang dokter hewan.

Ketika murid-murid sedang sibuk mempersiapkan diri untuk naik ke dalam bus pariwisata yang akan
membawa mereka ke Taman Safari, Ibu Dita, guru Biologi sekaligus ketua panitia studi lapangan ini, melihat
Danang datang ke sekolah bersama orangtuanya. Danang membawa ransel dan terlihat siap untuk
bergabung dalam kegiatan ini. Orangtua Danang mengatakan pada Ibu Dita bahwa anaknya sangat ingin
mengikuti kegiatan ini, dan memohon agar Danang diperbolehkan mengikutinya dan mereka berjanji akan
membayar dengan cara mencicil. Ibu Dita bingung sekali dengan situasi tersebut. Akhirnya Ibu Dita pun
mengajak orang tua Danang untuk bertemu dengan kepala sekolah, Pak Pandu.

Bila Anda berada dalam posisi Pak Pandu, apa yang akan Anda lakukan? Menurut peraturan, Danang tidak
bisa mengikuti program studi lapangan karena belum membayar biayanya, namun Pak Pandu sadar betul,
kalau ia menerapkan peraturan itu, Danang akan sedih dan kecewa, karena ia sudah mempersiapkan diri
dan sangat ingin mengikuti kegiatan, namun bila Pak Pandu memperbolehkan, bagaimana dengan murid
lain yang juga belum membayar dan memutuskan untuk tidak ikut?
2. Rasa Keadilan lawan Rasa Kasihan
- Ada pilihan antara mengikuti aturan tertulis atau tidak mengikuti aturan
sepenuhnya.
- Memilih antara keadilan dan perlakuan yang sama bagi semua orang karena
berdasarkan rasa hormat terhadap keadilan (atau sama rata).
- Membuat pengecualian, mempertimbangkan kembali peraturan karena
kemurahan hati, kebaikan, dan kasih sayang.
- Kedua-duanya merupakan pilihan yang benar.
- Misalnya ada peraturan di rumah bahwa Anda harus ada di rumah pada saat
makan malam. Suatu hari Anda pulang ke rumah terlambat karena seorang
teman membutuhkan bantuan Anda. Ini dapat menunjukkan dilema keadilan
lawan rasa kasihan, terhadap orang tua Anda. Apakah ada konsekuensi dari
melanggar peraturan tentang pulang ke rumah tepat waktu untuk makan
malam, atau haruskah orang tua Anda membuat pengecualian?
Pertanyaan
1. Siapa yang menghadapi dilema etika?
2. Apakah dua kebenaran yang ada?
Adalah benar jika tokoh tersebut ________________________________________
Karena _________________________________________________________________
Tapi benar juga jika dia _________________________________________________
Karena _________________________________________________________________
3. Paradigma mana yang terjadi pada dilema etika tersebut?
Dilema ________________lawan ______________________________
4. Apa keputusan yang akan anda ambil? _________________________________
3. Kebenaran lawan Kesetiaan
Anda adalah seorang kepala sekolah di sebuah sekolah menengah pertama (SMP) swasta. Pak Doddy adalah seorang guru
Matematika di sekolah yang Anda pimpin. Ia adalah guru yang kompeten dan memiliki semangat belajar yang tinggi, namun
memiliki beberapa masalah dalam pengendalian emosi, pengelolaan waktu, dan integritas. Kejadian terakhir, Pak Doddy
terbukti memanipulasi laporan keuangan kepanitiaan kegiatan studi wisata kelas 7 ke Yogya, dimana ia menjadi
bendaharanya. Anda telah membimbingnya untuk memperbaikinya, namun tidak terdapat perbaikan apa-apa. Akhirnya di
akhir tahun ajaran, Anda memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak kerja Pak Doddy.

Pak Doddy segera mencari pekerjaan baru. Ia juga meminta Anda untuk memberikan rekomendasi bila ada sekolah yang
memintanya. Anda pun mengiyakannya. Pada suatu hari, Anda mendapat email dari bagian Sumber Daya Manusia/SDM,
SMA Cahaya Hati yang meminta Anda mengisi lembar rekomendasi mengenai kinerja Pak Doddy sehubungan dengan
lamaran Pak Doddy ke sekolah tersebut sebagai Koordinator Guru Matematika. Di formulir itu ada beberapa pertanyaan
tentang pengendalian emosi, pengelolaan waktu, dan integritas.

Kalau Anda mengisi formulir dengan sebenar-benarnya, Pak Doddy mungkin tidak akan mendapatkan pekerjaan tersebut.
Anda juga tahu, sebagai kepala keluarga dengan istri yang tidak bekerja dan 3 anak yang masih kecil-kecil, Pak Doddy sangat
membutuhkan pekerjaan ini. Apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan mengisi formulir tersebut dengan apa
adanya, atau akan Anda buat sedikit lebih baik dari fakta yang terjadi? Apa pertimbangan Anda ketika melakukan hal
tersebut?
3. Kebenaran lawan Kesetiaan
- Kadang kita perlu untuk membuat pilihan antara berlaku jujur dan
berlaku setia (atau bertanggung jawab) kepada orang lain.
- Apakah kita akan jujur menyampaikan informasi berdasarkan fakta
atau kita menjunjung nilai kesetiaan pada profesi, kelompok tertentu,
atau komitmen yang telah dibuat sebelumnya.
- Pada jaman perang, tentara yang tertangkap kadang harus memilih
antara mengatakan yang sebenarnya kepada pihak musuh atau tetap
setia kepada teman tentara yang lain.
- Kita terkadang harus memilih antara mengatakan yang sebenarnya
atau melindungi teman (saudara) yang dalam masalah.
Pertanyaan
1. Siapa yang menghadapi dilema etika?
2. Apakah dua kebenaran yang ada?
Adalah benar jika tokoh tersebut ________________________________________
Karena _________________________________________________________________
Tapi benar juga jika dia _________________________________________________
Karena _________________________________________________________________
3. Paradigma mana yang terjadi pada dilema etika tersebut?
Dilema ________________lawan ______________________________
4. Apa keputusan yang akan anda ambil? _________________________________
4. Jangka Pendek lawan Jangka Panjang
SMA Permata adalah sekolah swasta dengan banyak prestasi yang membanggakan. Tahun ini, seperti biasa
yayasan akan mengadakan rapat kerja dimana para kepala sekolah harus melaporkan kegiatan tahun ajaran
yang telah berjalan dan mempresentasikan rencana kegiatan dan anggaran sekolah untuk tahun ajaran depan.
Bapak Zulkarnain, sebagai kepala sekolah mengajukan dua program untuk para guru yaitu program pelatihan
guru tentang penggunaan teknologi dalam pembelajaran, dan program outbound team building guru. Namun
ketua yayasan meminta Bapak Zulkarnain untuk memilih salah satu program saja, tidak bisa dua-duanya .

Pak Zulkarnain menjadi bimbang, di satu sisi program pelatihan ini sangat dibutuhkan guru-guru. Dalam jangka
panjang guru-guru harus terampil menggunakan teknologi dalam pembelajaran dan sebagian besar guru-guru
belum terampil menggunakan teknologi dalam pembelajaran.

Namun Pak Zulkarnain juga memahami, setelah hampir 2 tahun masa pandemi dan pembelajaran dilakukan
secara daring, para guru membutuhkan program outbound ini untuk memperkuat ikatan emosi dan sosial antar
mereka agar dapat kembali bekerja sama dalam sebuah tim dengan baik, serta bersemangat kembali ke
sekolah menyambut murid-murid belajar dalam pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT).

Bila Anda berada dalam posisi Bapak Zulkarnain, apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan memilih
program pelatihan guru dalam bidang teknologi atau melaksanakan program outbound team building? Apa
alasannya?
4. Jangka Pendek lawan Jangka Panjang
- Paradigma ini paling sering terjadi dan mudah diamati.
- Kadang kita harus memilih antara yang terbaik untuk saat ini dan untuk
masa yang akan datang.
- Paradigma ini bisa terjadi di level personal dan permasalahan sehari-hari,
atau pada level yang lebih luas, misalnya pada isu-isu dunia secara global,
misalnya lingkungan hidup, misalnya penggunaan plastik yang berdaya
guna, namun limbah yang merusak lingkungan, dll.
- Orang tua kadang harus membuat pilihan ini. Contohnya: Mereka harus
memilih antara seberapa banyak uang untuk digunakan sekarang dan
seberapa banyak untuk ditabung nanti.
Pertanyaan
1. Siapa yang menghadapi dilema etika?
2. Apakah dua kebenaran yang ada?
Adalah benar jika tokoh tersebut ________________________________________
Karena _________________________________________________________________
Tapi benar juga jika dia _________________________________________________
Karena _________________________________________________________________
3. Paradigma mana yang terjadi pada dilema etika tersebut?
Dilema ________________lawan ______________________________
4. Apa keputusan yang akan anda ambil? _________________________________
3 Prinsip
Pengambilan Keputusan
3 Prinsip Pengambilan Keputusan
Berpikir Berbasis Hasil Akhir
Berpikir Berbasis Peraturan
Berpikir Berbasis Rasa Peduli
Eksplorasi Konsep-3 Prinsip Pengambilan Keputusan
9 Langkah Pengambilan dan
Pengujian Keputusan
9 langkah pengambilan dan pengujian
keputusan
1. Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam
studi kasus tersebut?
2. Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut?
3. Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi
tersebut?
4. Mari kita lakukan pengujian benar atau salah
terhadap situasi tersebut.
- Uji legal- Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut?
- Uji regulasi- Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus
tersebut?
- Uji intuisi- Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah
dalam situasi ini?
- Uji publikasi- Apa yang Anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di
halaman depan koran? Apakah Anda merasa nyaman? Bila Anda tidak
merasa nyaman, kemungkinan kasus tersebut bukan kasus dilema etika, namun
bujukan moral.
- Uji Panutan/Idola- Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh
panutan/idola Anda dalam situasi ini?

Jika situasi gagal melalui salah satu uji tersebut, maka tidak perlu melanjutkan pada
langkah berikutnya, kemungkinan besar situasi tsb adalah bujukan moral, bukan
dilema etika.
5. Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma
mana yang terjadi?
6. Prinsip mana yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah ini?
7. Adakah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir
sebelumnya (Investigasi Opsi Trilemma)?
8. Apa keputusan yang Anda ambil?
9. Coba lihat lagi keputusan Anda dan refleksikan.
Mari kita latihan dan diskusikan kasus ini menggunakan 9 langkah
pengambilan keputusan.

https://docs.google.com/document/d/1ak9T47uiPL5evJbnR0PgFPyJkiy1
Q5nDeULFbcX_SKg/edit
Pemahaman Inti-Koneksi Antarmateri
● Keterampilan coaching akan membantu dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan untuk memprediksi hasil, dan melihat
berbagai opsi sehingga dapat mengambil keputusan dengan
baik.
● Diperlukan kompetensi kesadaran diri (self awareness),
pengelolaan diri (self management), kesadaran sosial (social
awareness) dan keterampilan berhubungan sosial (relationship
skills) untuk mengambil keputusan
● Diharapkan proses pengambilan keputusan dapat dilakukan
secara sadar penuh (mindful), sadar dengan berbagai pilihan
dan konsekuensi yang ada.
Pertanyaan
Topik Dilema Etika dan Bujukan Moral

1. Bagaimana cara mengatasi dilema etika ketika keputusan yang ditetapkan,mengakibatkan akibat yang
cenderung negatif pada siswa?
2. Mengapa kita harus memahami dilema Etika dan Bujukan Moral dalam dunia pendidikan? Apakah tidak cukup
kita menerapakan peraturan yang berlaku disekolah sehingga tidak ada dilema bagi pendidik dalam
menjalankan tugasnya biarpun dampak menegakkan peraturan/keadilan hasilnya tidak bisa menyenangkan
semua pihak tetapi kita di ajarkan untuk berkata jujur dan tidak melawan hati nurani ?
3. Antara dilema etika(bergantung pada kondisi dan situasi ) dan bujukan moral (menegakkan keadilan ) ,mana
yang paling membantu untuk menghadapi permasalahan - permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan
4. Menyikapi kasus yang berkaitan dengan bujukan moral, ketika kasus tersebut seharusnya sudah masuk ke jalur
hukum akan tetapi karena yang melakukan kasus tersebut merupakan anak atau saudara orang yang
berpengaruh pada suatu instansi maka diminta diselesaikan secara kekeluargaan!
5. Bagaimana cara kita selalu tetap profesional dalam mengambil keputusan?
Pertanyaan
Topik 4 Paradigma Pengambilan Keputusan

1. Apakah mungkin dalam 1 kasus mencakup 2 atau lebih paradigma oengambilan keputusan?
2. Keadilan versi rasa kasihan. Dalam paradigma ini, mana yang harus kita utamakan dalam mengambil keputusan
apakah keadilan atau rasa kasihan
3. Diantara ke 3 prinsip mana yang paling dominan?
4. Bagaimana cara melihat bahwa kasus tersebut masuk ke dalam paradigma Short Term Vs Long Term?
5. Bagaimana jika peraturan yang dibuat menurut kita tidak sesuai dengan kode etik seorang guru akan tetapi kita
di tuntut untuk melakukannya, apakah kita selamanya sudah melakukan kesalahan? sementara peraturan dibuat
untuk ditaati?
6. keadilan lawan kesetiaan yang kasusnya berkaitan dengan menaikkan nilai KKM siswa di masa pandemi karena
sudah aturan pemerintah pusat?
7. paradigma apa yang sering timbul dalam permasalahan disekolah?
8. Dalam pengambilan keputusan, berpikir berbasis rasa peduli, apakah ini merupakan cara berpikir untuk
pengambilan keputusan pada kasus bujukan moral?
9.
Pertanyaan
3 Prinsip Pengambilan Keputusan

1. Diantara ke 3 prinsip mana yang paling dominan?


2. Apakah boleh kita menggunakan 3 prinsip dalam satu kasus sekaligus?
3. apa plus minus dalam masing-masing prinsip pengambilan keputusan?
4. Bagaimana cara kita menentukan apakah prinsip yang kita gunakan sudah tepat dengan masalah yang
dihadpi?
5.
Pertanyaan
9 Langkah Pengujian Pengambilan Keputusan

1. Dalam pengambilan keputusan apakah harus ada ke 9 langkah pengambilan keputusan?


2. Langkah ke-7 mengenai Investigasi Opsi Trilema. Pertanyaan adalah ketika kita bisa mendapatkan ide untuk
menyelesaikan masalah itu secara tiba - tiba dan kita putuskan bahwa itu adalah solusi untuk menyelesaikan
masalah. Pertanyaan,Bagaimana cara menghadapi dampak yang terjadi ketika hasil keputusan tidak sesuai dengan
ekspektasi yang diharapkan, tidak bisa menyenangkan semua pihak dan menimbulkan pertentangan di masyarakat?
3. apakah boleh dalam 9 langkah pengujian pegambilan keputusan tidak keseluruhan kita lakukan?
4. langkah ke 4, yaitu pengujian benar atau salah. Apakah yang dimaksud dengan uji legal adalah pelanggaran
hukum pemerintah. Atau pelanggaran hukum sekolah/ kontrak belajar siswa juga merupakan pelanggaran
hukum?
5. Langkah 4 = salah. Apakah kita harus mengabaikan langkah ke-5 yang merupakan pengujian Paradigma dilema
etika?
Refleksi
● Bagaimana Modul 3.1 ini telah membantu dan memperkaya keterampilan
Anda dalam pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin
pembelajaran?

● Adakah yang berubah, atau adakah hal-hal baru, atau


pertanyaan-pertanyaan lanjutan yang masih Anda pikirkan setelah
mempelajari modul ini?

● Untuk selanjutnya langkah-langkah apa yang akan Anda terapkan dalam


pengambilan suatu keputusan yang mengandung unsur dilema etika?

Anda mungkin juga menyukai