Anda di halaman 1dari 1

Refleksi kritis dan harapan

Pendidikan adalah tempat persemaian suatu benih penanaman kebudayaan dalam


masyarakat. Dalam pemikiran Ki Hajar Dewantara terlintas bagaimana menciptakan manusia
Indonesia yang beradab, manusia yang mampu menggali potensi, kreatif, inovatif  dan
berkarakter, maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. 

Untuk membentuk manusia indonesia yang  mandiri maka diharapkan senantiasa memiliki
inisiatif diri tanpa harus menunggu intruksi, selalu berfikir kreatif, selalu berinovasi dan berkarya
serta memiliki budi  pekerti luhur,  sehingga melahirkan generasi yang paripurna cerdas, sholeh
dan berkarakter.  Ki Hajar Dewantara berprinsip bahwa Pendidikan harus holistic
mengembangkan seluruh potensi siswa baik Cipta (kognitif) dan Karsa (afektif) sehingga
menciptakan Karya (psikomotor). Tidak seperti yang terjadi saat ini Pendidikan yang hanya
mengutamakan kecerdasan intelektual sehingga banyak melahirkan manusia pintar tapi tidak
berakhlak. 

Apa yang disampaikan oleh Bapak Pendidik kita, Ki Hadjar Dewantara, menekankan apa
yang disebutnya kemerdekaan dalam belajar. Saya sebagai guru menolak betul segala
bentuk  praktik pendidikan yang mengandalkan kekerasan dan saya selalu berjuang menyebarkan
konsep pendidikan yang Aman dan Nyaman.

Bakat menjadi barometer bagi seorang guru. Sebagai guru harus memperhatikan apa yang


dapat dikembangkan dari anak didiknya. Kita juga harus jeli melihat kebutuhan anak didik, mana
yang harus didorong, dan apa yang harus dikuatkan. Guna memenuhi kebutuhan pengembangan
bakat anak didik kita. Guru bisa mengukur kemampuan anak didiknya dengan cara yang lebih
deskriptif, seperti apa karakter anak didik kita yang sesungguhnya. Tetapi tidak kemudian
memberikan beban berat kepada guru, sehingga saat menilai siswa itu seperti membuat skripsi,
kasihan dia. Dibuatlah yang lebih sederhana. 

Setelah mempelajari modul ini. Harapan saya bisa menerapkannya disekolah baik di dalam kelas
maupun di lingkungan sekolah utamanya tidak memberikan hukuman-hukuman kepada siswa,
lebih sabar dalam membimbing, mengenali lebih dalam karakter dan latar belakang siswa
(keluarga/ lingkungan) dengan menjalin komunikasi dengan orang tuanya,

Memberikan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa melalui pemilihan media


pembelajaran yang bervariasi baik berupa gambar, video maupun audio, atau pembelajaran yang
berbasis permainan (game based learning). Senantiasa Menciptakan  lingkungan belajar yang
aman dan Nyaman dalam kelas serta senantiasa menjadi agen pembelajar yang bergerak.

Anda mungkin juga menyukai