Anda di halaman 1dari 5

Jerome Polin, Youtuber Sukses Indonesia Yang Berhasil Kuliah Di Luar Negeri

Jerome Polin, memiliki nama lengkap Jerome Polin Sijabat. Ia lahir di Kota Surabaya pada tanggal 2 Mei
1998. Ia memiliki ayah yang merupakan seorang pendeta yaitu bernama Marohajan Sintong Sijabat dan
ibu yang bernama Chrissie. Jerome Polin merupakan anak kedua dari 3 bersaudara. Ia memiliki satu
kakak yang bernama Jehian Panangian Sijabat dan satu adik yang bernama Jesferrel Porman Sijabat.

Jerome Polin merupakan seorang YouTuber dengan profil Youtube "Nihongo Mantappu" yang memiliki
jutaan subscriber. Jerome mulai dikenal pada saat dirinya membuat channel YouTube tersebut pada
bulan Desember tahun 2017. Dalam kontennya, Jerome selalu berbagi cerita tentang kehidupannya di
Jepang dan sering membuat video edukatif yang memberikan motivasi pada remaja indonesia sehingga
banyak kaum muda Indonesia yang menjadikannya sebagai role model atau sosok yang inspiratif.

Jerome memiliki kegemaran bermain musik sejak kecil. Dia hobi bermain alat musik seperti gitar,
piano, dan drum. Hobi tersebut bermula dari kebiasaannya menjadi pengiring musik pada saat ibadah di
gereja. Jerome juga jago menyanyi dan suaranya cukup bagus.

Sejak kecil Jerome Polin memang bercita-cita bersekolah di luar negeri. Ia kerap mendengar teman-
temannya bercerita tentang liburan mereka di luar negeri saat masih kecil. Namun, ia menyadari bahwa
pekerjaan ayahnya tidak memungkinkan untuk membawa keluarganya jalan-jalan ke luar negeri. Ia juga
sadar bahwa ia lahir dari keluarga yang sederhana, berbeda dari teman temannya. Oleh karena itu,
supaya ia dapat mewujudkan cita-citanya untuk bisa bersekolah di luar negeri, sejak awal menduduki
bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), Jerome Polin telah menyusun dan membuat rencana untuk
dapat mengikuti ajang olimpiade dan menjadi siswa yang berprestasi.

Dengan pencapaian tersebut, ia berharap memperoleh beasiswa dan menempuh pendidikan di luar
negeri. Mendapatkan beasiswa merupakan salah satu cara untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri,
namun mendapatkan beasiswa ke luar negeri ini tidak mudah.

Saat masih duduk di SMA 5 Surabaya, pria muda asal Surabaya ini telah banyak memborong prestasi
akademik maupun non akademik. Prestasi akademik yang berhasil diraih Jerome antara lain menjadi
pemenang dalam acara 14th Japanese Speech Content, Suginami Association. Ia juga pernah menjuarai
Olimpiade Nasional Industrial Engineering ITS 2016, Peringkat 1 Lomba Siswa Berprestasi Tingkat Kota
Surabaya 2015, Juara 3 Olimpiade Matematika tahun 2014, The Winner 14 th Japanese Speech Contest,
dan Juara 1 Olimpiade Matematika Vektor Nasional Universitas Negeri Malang 2015. Sejak kelas 1 SMA,
Jerome sudah mencari informasi mengenai beasiswa luar negeri. Sejak saat itu, Jerome mulai mencari
berbagai informasi tentang beasiswa ke luar negeri melalui internet, koran, bahkan informasi dari
teman-temannya. Ia mengikuti program agar mengetahui universitas mana yang menyediakan beasiswa
full.

Jerome akhirnya mengetahui satu kampus yang memberikan beasiswa full kepada mahasiswanya.
Kampus itu adalah Nanyang Technological University atau Universitas Teknologi Nanyang (NTU),
Singapura. Ketika mendapat informasi tentang NTU Singapura, ternyata ujiannya cukup sulit akan tetapi
ia tak putus asa. Awalnya dia mengikuti ujian seleksi program beasiswa tersebut di Jakarta. Kemudian 2
bulan setelah tes, Jerome dinyatakan lulus seleksi. Sayangnya, hasil tesnya menyatakan jika ia hanya bisa
mendapat 50% beasiswa dan 50% harus ditanggung sendiri. Karena itu, akhirnya Jerome terpaksa
merelakan niat dan kesempatannya untuk berkuliah di Singapura, karena melihat kondisi keuangan
keluarganya.

Meski begitu, dirinya tidak patah semangat dan melanjutkan untuk mencari universitas lagi yang
memberikan beasiswa secara penuh. Kemudian sang kakak, Jehian menyarankan agar mengikuti
program beasiswa dari perusahaan asal Jepang, yakni Mitsui–Bussan, yang bisa memberikan beasiswa
penuh. Jerome kemudian mengikuti ujian seleksi tersebut dan dinyatakan lulus untuk mendapat
beasiswa dari program Mitsui–Bussan Scholarship dan berkuliah di Universitas Waseda, Shinjuku, Tokyo,
Jepang. Dirinya harus berebut dengan 16.000 pesaing karena yang diterima oleh program tersebut
hanya dua orang.

Pencapaian tersebut dapat di raihnya bukan hanya karna dia memiliki otak yang cerdas dan jenius,
melainkan juga karena usaha dan kerja kerasnya yang tak pernah putus juga semangatnya yang terus
membara dan tak pernah menyerah untuk mendapatkan beasiswa full ke luar negeri.

Jerome Polin juga dikenal oleh banyak orang sebagai mahasiswa lulusan Waseda University Jepang
dengan beasiswa penuh dan mengambil jurusan Matematika. Meskipun akhirnya menempuh
pendidikan jurusan matematika, rupanya Jerome kecil sempat tidak menyukai pelajaran matematika.
Hingga pada suatu waktu pemikirannya berubah ketika sang Ibu Chrissie memberikan sebuah
perumpamaan ke Jerome bahwa matematika itu ibarat permainan bajak laut. Ketika kamu bisa
memecahkan kode maka kamu akan mendapatkan harta karun. Dari situlah pandangan Jerome Polin
terhadap matematika menjadi berubah dan semakin lama menjadi menyukai hingga digeluti untuk
jenjang Pendidikan S1.

Selama berkuliah, Jerome memiliki teman yang dikenal dengan nama Waseda Boys. Waseda Boys
merupakan sahabat Jerome saat kuliah di Universitas Waseda Jepang yang ikut serta dalam mewarnai
konten YouTube miliknya.

Waseda boys tersebut di antaranya terdiri dari empat orang anggota, yaitu Tomohiro Yamashita yang
sering di sapa dengan nama Tomo, kemudian Yusuke Sakazaki yang juga sering di sapa dengan nama
Yusuke, dan terakhir yaitu Ryoma Otsuka yang sering di sapa dengan nama Otsuka.

Meski berasal dari satu kampus yang sama, ternyata mereka berasal dari jurusan yang berbeda. Tomo
kuliah di Jurusan Communications and Computer Engineering, bersama dengan Otsuka, sedangkan
Yusuke berkuliah di jurusan Teknik dan Sistem Elektro, Waseda University.

Jerome Polin sering mengunggah kebersamaan mereka di akun Instagram milik pribadinya. Mereka
pun seringkali dilibatkan dalam pembuatan konten seperti mengeksplorasi negara Jepang dengan
travelling atau kulineran untuk channel YouTube Nihongo Mantappu.

Menurut Jerome Polin, ketiga sahabatnya itu dahulu sering bekerja secara part time, namun kini sudah
ikut bersamanya menjadi kreator dan sama-sama membesarkan akun Nihongo Mantappu. Kemudian
hasil dari membuat video Youtube channel "Nihongo Mantappu" akan dibagi secara merata dengan
anggota Waseda Boys. Menurut Jerome Polin juga, anggota Waseda Boys sudah mengetahui
penghasilan rata-rata video yang diunggah dan mereka adalah talent tetap yang juga membantu proses
pembuatan konten sendiri.

Jerome juga turut memperkenalkan dan melestarikan budaya-budaya Indonesia kepada teman-teman
Jepangnya. Salah satu contohnya adalah memperkenalkan pakaian batik yang menjadi ciri khas
Indonesia. Karena menurutnya, jika bukan kita yang memperkenalkan budaya Indonesia pada orang
luar, lalu siapa lagi ?

Di sela-sela kesibukannya, Jerome adalah seorang penulis buku. Terkadang ia menghabiskan waktu
luangnya untuk menulis hingga pada suatu hari, ia berhasil menerbitkan buku yang berjudul "Buku
Latihan Soal Mantappu Jiwa" pada tahun 2019 lalu. Buku tersebut menceritakan tentang bagaimana
perjuangannya saat mengikuti beasiswa dan awal mula ia merintis karirnya.

Dengan berbekal keilmuan dan pengalamannya, ternyata pernah terbersit keinginan darinya untuk
menjadi seorang Menteri pendidikan. Cita-cita ini pernah terungkap saat dirinya melakukan wawancara
dengan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim.

Ketika itu, Menteri Pendidikan tersebut menjawab jika dirinya siap menjadi mentor kalau nanti Jerome
benar-benar ingin menjadi menteri pendidikan Indonesia. Melalui cita-citanya tersebut, dia berharap
dapat memberikan yang terbaik bagi negara tercinta ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia, hingga mampu bersaing baik dengan negara lainnya.

Banyak sekali hal positif serta keteladanan yang dapat diambil dari Jerome Polin dalam menjalankan
kehidupannya untuk bisa sampai ke titik sekarang. Sikap konsisten dalam meraih impian, pantang
menyerah dalam berusaha, selalu bersemangat untuk mencapai tujuannya, selalu memanfaatkan
waktunya dengan sebaik-baiknya, dan selalu berprestasi dalam berbagai hal hingga menjadi sosok yang
inspiratif serta dijadikan role model oleh banyak orang dan kaum muda sekarang.

Menurut Jerome, yang paling penting adalah kamu tidak menyerah walaupun usahamu tidak
membuahkan hasil. Jika terus berusaha dan bersabar, suatu hari nanti kamu akan merasakan manisnya
psrjuanganmu.

Kemudian, Jerome mengatakan bahwa jangan terlalu menyesali apa yang terjadi di masa lalu. Semua
sudah terjadi, tidak ada yang bisa diubah. Terima saja, jadikan itu sebagai pelajaran untuk masa kini dan
masa depan yang lebih baik. Lakukanlah apa yang bisa kita lakukan di masa kini dengan sebaik-baiknya,
karena mungkin kesempatan tidak akan datang untuk ke yang dua kalinya. Jangan sampai menyesal.
Persiapan diri dengan baik untuk menghadapi masa depan. Tidak ada yang tahu tentang hari esok. Yang
pasti ada kesempatan pasti juga ada tantangan. Hadapi masa depan dengan penuh pengharapan.

Kita dapat belajar banyak dari Jerome tentang semangatnya, kerja kerasnya untuk mencapai impian
dan cita-citanya, menggunakan waktu dengan sebaik mungkin supaya tidak sia-sia, karena kesempatan
mungkin tidak akan datang untuk kedua kalinya.
Sumber :

1. Google :

-https://wolipop.detik.com/worklife/d-5137577/kisah-inspiratif-jerome-polin-jatuh-bangun-raih-
beasiswa-ke-jepang

-https://www.qoala.app/id/blog/trivia/profil-dan-biografi-jerome-polin/

-www-inews-id.cdn.ampproject.org

-https://www.intipseleb.com

-https://www.beautynesia.id

2. Instagram :

@jeromepolin

Nama : Nisa Aulia Solekhah (25)

Kelas : 10 MPLB 2

Anda mungkin juga menyukai