Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dea Agus Agasi

NPM : 220110170173

Fakultas : Keperawatan

Kampus : Universitas Padjadjaran

Topik Podcast : Bedanya Sekolah Jepang dan Indonesia

Source : Deddy Corbuzier Youtube Chanel

Narasumber : Jerome Polin

Jerome Polin adalah mahasisiwa asal Indonesia yang mendapat beasiswa


kuliah di Jepang. Youtuber dengan konten edukasi ini memiliki konsen dalam dunia
pendidikan dan ingin merubah sistem pendidikan di Indonesia. Menurut Jerome ada
hal yang berbeda dari peserta didik di Indonnesia dan peserta didik di Jepang, seperti
yang terlihat dari segi moral , hal kecil seperti jangan buang sampah sembarang atau
bagaimana cara memperlakukan orang lain.

Jerome bercita-cita ingin menjadi Menteri Pendidikan Indonesia dan merubah


sistem pendidikan di Indonesia,seperti jam pelajaran yang dikurangi, Karena menurut
Jerome dan Deddy Corbuzeir, jam pelajaran di Indonesia terlalu banyak dan justru
membuat peserta didik tidak dapat mempelajari hal lain. Belajar di sekolah
seharusnya menyenangkan, bukan malah memberi tekanan bagi peserta didiknya.

Selanjutnya, Jerome ingin memperbaiki sistem kompetisi pelajar di Indonesia


seperti Olimpiade. Menurut Deddy dan Jerome banyak pemenang Olimpiade seperti
cabang renang atau fisika yang tidak disorot atau tidak dihargai. Menurut Jerome,
lulus menjadi Sarjana tidak akan menentukan kesuksesan seseorang. Gelar hanya
membantu sesorang mendapat pekerjaan,tetapi bukan menjadi jaminan kesuksesan
seseorang. Bagi Jerome, sukses dapat diraih dengan cara mencari peluang.
Di Jepang peserta didik diarahkan untuk bekerja, sedangkan bagi jerome,
sekolah itu untuk mencari pengalaman, peluang dan skill. Selama sekolah seharusnya
peserta didik berusaha untuk mencari lebih banyak skill dan pengalaman. Maka dari
itu, saat nanti jerome mampu untuk merubah sistem pendidikan di Indonesia, Ia ingin
sekali mempersingkat jam pelajaran di sekolah sehingga siswa dapat mempelajari hal
lain untuk dirinya, karena poada kenyataannya, belajar teori di sekolah akan berbeda
dengan kenyataan di lapangan.

Anak yang tidak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
tetap bisa sukses. Bagi Jerome Outcome dari pendidikan di sekolah adalah skill dan
pengetahuan, sedangkan skill dan pengetahuan tersebut bisa didapatkan dari banyak
car4a,tidak hanya dari sekolah. Contoh orang sukses yang tidak lulus sarjana ialah
Mark Elliot Zuckerberg, beliau meninggalkan Harvard untuk meraih suksesnya
sendiri.

Menjadi sarjana memang tidak menjamin kesuksesan, tetapi dengan menjadi


sarjana akan membantu dalam mencari pekerjaan, pilihannya ada ditangan setiap
individu, hal yang terpenting ialah tetap haus akan pengetahuan dan terus belajar
karena belajar dapat dilakukan dimanapun. Siswa juga harus mengasah skill dan
kemampuannya agar menjadi individu terbaik dan siap bersaing.

Anda mungkin juga menyukai