Anda di halaman 1dari 2

Pedagogik Transformatif

Analisis Vidio

“ Analisis Vidio “

Menggugat Sistem Pendidikan Dalam vidio tersebut mengatakan semua orang adalah jenius, tetapi
pembelajaran siswa masa kini sangat standar. Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda,
meliki cara berfikir yang berbeda, dan memiliki kreatifitas atau bakat yang berbeda. Tetapi
pembelajaran saat ini siswa dianggap sama sekalipun mereka yang memiliki bakat tidak dapat
mengembembangkannya, siswa dipaksa mengikuti alur pembelajaran yang telah dibuat sekalipun itu
membosankan. Jaman sekarang memang berbeda dengan masa dulu, banyak yang lebih canggih tapi
tidak dengan pembelajaran yang monoton hanya itu saja tidak dapat berkembang atau kaku. Dunia
pendidikan ini memang mengenaskan guru dianggap rendah padahal pengorbanan guru adalah
segalanya, tidak akan menjadi dokter ketika seorang dokter tidak belajar, siapa yang mengajarinya?
Tentu saja guru.

Saya setuju dengan pembelajaran di Finlandia dan Singapore, untuk apa belajar dengan jam yang lama
tetapi sistemnya tidak dapat mengembangkan siswa? Untuk apa belajar lama tapi hasilnya tidak dapat
diserap dalam otak atau ingatan siswa? Saya setuju pembelajaran ini akan berjalan lancar dan mudah
dan disenangi siswa ketika setiap siswa dapat belajar sesuai dengan karakternya, sesuai dengan
potensinya. Ketika seorang siswa yang kurang pintar dituntut belajar mengikuti sistem pembelajaran
siswa yang dibilang pintar ,apakah itu tidak membuatnya stress? Membuatnya tertekan sehingga mereka
dipaksa tetapi otaknya belom sampai. Belajar itu harus dengan perasaan yang nyaman agar
pembelajaran ini sampai kepada otak dan perasaannya. Siswa berkolaborasi dan saling bertukar pikiran
atau saling bekerjasama dalam pembelajaran, sehingga mereka akan saling berbagi ilmu yang mereka
pahami, sehingga kualitas belajar mereka lebih berkembang dan lebih bersemangat. Tidak dengan
saling bersaingan atau berkompetisi, sesekali boleh diberi tantangan agar kita mengetahui sampai mana
pemahaman anak ini? Sampai mana kemampuannya? Agar tidak selalu monoton. Guru adalah
segalanya dibalik kesuksesan siswa. Saya setuju gaji guru memang perlu ditingkatkan dan
diseimbangkan dengan dokter atau perusahaan. Seperti yang saya bilang tidak akan menjadi dokter
ketika seorang dokter tidak belajar! Dan pasti yang mengajarinya adalah seorang guru. Sampai sini
sudah jelas guru adalah pahlawan, jasanya tidak dapat dibayar dengan apapun. Semakin tinggi gaji guru
semakin berkualitas pendidikan ini. Miris rasanya ketika seoarang guru diberi apresiasi atau gajih yang
rendah, seperti tidak dianggap perjuangan dan pengorbanannya.

“ Pendidikan Di Indonesia “
Sebelumnya Pendidikan di indonesia termasuk memprihatinkan karena masih banyak di wilayah
terpencil yang tidak mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak bahkan belum pernah mendapatkan
pendidikan, berbagai kebutuhan siswa seperti buku, pengajar, seragam, alat tulis juga sangat minim,
sementara di bagian pusat berbagai hal tersebut disia-siakan.
Pendidikan di Indonesia, tidak jauh berbeda dengan vidio yang kita telah tonton. Pendidikan di
Indonesia juga mengalami hal yang sama, siswa dituntut untuk mengikuti alur yang telah dibuat dan
disamaratakan padahal kemampuan siswa berbeda. Guru memang harus membuat rencana
pembelajaran untuk kedepan, tetapi guru harus tau batas batas kemampuan dan karakter siswa masing-
masing. Saya sangat setuju dengan model pembelajaran di Finlandia dan Singapore sebaiknya Indonesia
mengikuti sistem belajar seperti itu agar siswa dapat berkembang dan sistem pembelajaran Indonesia
ini semakin maju dan berkualitas. Tetapi kita juga harus memikirkan seorang siswa yang bingung
dengan bakat apa yang mereka miliki, kita harus dapat mengasah dan membuatnya percaya diri bahwa
mereka ini bisa, dan membuatnya seolah belajar itu menyenangkan tidak membosankan.
Tidak lupa selain kita harus menghasilkan anak yang berkualitas kita juga harus menghasilkan anak
yang berakhlak baik, seseorang akan dinilai berkelas ketika akhlaknya baik sopan dan santun dan
memiliki sikap saling mengahrgai. Untuk apa orang itu pintar bahkan jenius, tetapi akhlaknya sangat
down. Agar pendidikan kita tidak down dan tidak monoton kita harus bereformasi menjadi lebih baik,
kita kembangkan bakat-bakat siswa, kemampuan siswa, dan kita bebskan siswa berkarya dan bebaskan
siswa untuk mengungkapkan apa yang siswa rasakan, kita bebaskan siswa untuk berkembang. Sangat
berharap semakin kedepan pendidikan Indonesia menjadi lebih maju, dan guru guru semakin
berkualitas dan menjadi lebih baik, dan siswa Indonesia dapat menajdi penurus bangsa yang lebih baik.
Bagaimana bisa mencetak worldsports champions, jika fisiknya, tulang belulangnya, ototnya dan
jiwanya hanya dilatih duduk, duduk dan duduk dibelakang meja selama 4-5 jam sehari sambil
mendengarkan ceramah gurunya yang membosankan. Maka dari itu, lulusan kita bermental kantoran
dan birokrat serta bersedia membayar mahal atau sogok hanya untuk mendapatkan sebuah kursi kerja
kantoran dengan harapan mendapat gaji bulanan dan uang pensiun. kenapa?Karena hanya disuruh
duduk, duduk, dan duduk sambil mencatat dan menulis. Hasilnya adalah pengangguran ketika mereka
tidak memperoleh meja kerja kantoran.
Dan menurut saya, cara yang paling bagus untuk meningkatkan kualitas SDM dari negara kita adalah
dengan memperbaiki sistem PENDIDIKAN yang selama ini kita jalani dan terapkan di negara ini.
Pendidikan sangat berperan penting dalam hal pembentukan karakter dan kualitas masyarakat sebuah
negara. Jika kita memang tidak ingin ketinggalan dari negara lainnya, dan ingin bersaing di kancah
internasional, maka Indonesia perlu mengevaluasi sistem pendidikan yang selama ini telah diterapkan.
Kita mencari alternatif baru atau memperbaiki sistem yang sudah ada, intinya sistem pendidikan di
Indonesia harus segera dibenahi. Dan menurut saya, tidak masalah ketika kita mengadopsi ataupun
belajar dari pengalaman negara-negara lain dalam hal sistem pendidikan yang diterapkan di negaranya.
Oleh karena itu Pendidikan di Indonesia harus mengarahkan setiap siswa untuk focus ke bidangnya
masing-masing, sehingga dengan begitu, nantinya kita akan lahirkan para pelajar yang ahli di bidangnya
masing-masing. Untuk apa kita memaksa seseorang untuk belajar sesuatu yang tidak dia inginkan, hal
tersebut sama saja kita membunuh kreativitas siswa tersebut, serta secara perlahan kita akan
membuatnya menjadi gila. Selain itu, untuk apa kita mempelajari banyak hal kalau ternyata ilmu yang
kita dapatkan mengenai pelajaran tersebut hanya kulitnya saja, tanpa kita mempelajari secara mendalam
ilmu yang kita pilih. Akan tetapi, ketika kita sudah bagi dari awal, maka kita akan focus ke bidang kita
masing-masing untuk bukan hanya sekedar mempelajari kulitnya, akan tetapi kita akan bisa memahami
sampai isi terdalamnya. Sistem seperti inilah yang banyak diterapkan di negara-negara maju seperti
Amerika dan China. Mereka memang mempersiapkan masyarakatnya untuk dididik di satu bidang,
yang nantinya diharapkan orang tersebut akan menjadi orang yang ahli di bidangnya yang dapat
memberikan kontribusi untuk bangsa dan negaranya. Tidak ada kemustahilan di dunia ini, dalam hal
ini.

Anda mungkin juga menyukai