THE NEWSPAPER LINE
22 NOVEMBER 2023
Kisah Inspiratif “Jerome Polin”
J erome Polin Sijabat atau akrab disapa
dengan Jerome lahir di Jakarta pada
tanggal 2 Mei 1998. Ia merupakan
putra kedua dari tiga bersaudara dari
pasangan Marojahan Sintong Sijabat dan
Chrissie Rahmeinsa. Ayah Jerome adalah
seorang pendeta yang saat ini melayani
di Gereja Kristen Indonesia Darmo Satelit
Surabaya, sementara ibunya adalah
seorang ibu rumah tangga. Jerome lahir
sewaktu Indonesia mengalami krisis
moneter dan di bulan Mei 1998 kerusuhan
terjadi di Jakarta dan beberapa daerah di
Indonesia. Saat bayi Jerome bahkan tidak
bisa mendapatkan asupan gizi yang banyak.
Orang tuanya tidak mampu membeli susu
dan kebutuhan sehari-hari karena bahan
pokok sangat sulit untuk didapatkan dan
harganya mendadak naik.
Tahun 2004, Jerome dan keluarganya
pindah ke Surabaya, kala itu ia berusia 6
tahun dan akan masuk SD. Namun, orang
tua Jerome sempat kesulitan mencari
sekolah dengan biaya terjangkau. Sampai
pada akhirnya dia mendapatkan bantuan
beasiswa dari IPH School Surabaya yang
dapat di kategorikan sebagai sekolah swasta
nasional dengan biaya mahal. Disekolah ini
teman-teman Jerome mayoritas merupakan
anak-anak menengah keatas di Surabaya.
Disisnilah cita-cita Jerome bermula. Saat
teman-temannya bercerita tentang liburan
mereka ke luar negeri, Jerome hanya bisa
terdiam sebab dirinya hanya menghabiskan
waktu liburannya di dalam negeri. Dari situ
Jerome terinspirasi dan bertekad untuk bisa
pergi keluar negeri bersama keluarganya. Ia
berpikir pendidikan adalah satu-satunya
cara untuk bisa pergi ke luar negeri. Hal ini
menjadi pegangan Jerome selama
menjalankan masa sekolahnya demi proses
mendapat beasiswa bahkan sejak duduk di
bangku SMP. Ia mencari informasi kuliah di
luar negeri dan bercita-cita kuliah di NTU
dan NTS di Singapura.
Cita-cita Jerome untuk kuliah di luar negeri
sempat tidak disetujui oleh orang tuanya
karena kendala biaya. Namun, Jerome terus
optimis bisa kuliah di luar negeri dengan
mendapat beasiswa penuh. Banyak yang
bilang, Jerome adalah anak yang
multitalenta. Padahal untuk menguasai
semuanya Jerome membutuhkan latihan
yang rutin didukung dengan aturan
keluarganya yang hanya memperbolehkan
bermain game mulai hari jum’at-minggu.
Senin-kamis waktunya belajar dan fokus
meningkatkan skill.
Ketika SMP, Jerome lebih banyak
menghabiskan waktunya dengan
berolahraga, seperti futsal, basket, bahkan
juga mengasah skill musiknya seperti
piano, drum, gitar. Kemudian saat SMA,
Jerome juga aktif di paduan suara dan mulai
serius menyusun strateginya agar dirinya
bisa kuliah diluar negeri. Ia mendapat
masukan oleh gurunya untuk mulai terjun
ke dunia olimpiade. Tentunya banyak yang
harus dikorbankan oleh Jerome, ia jadi
lebih banyak menghabiskan waktu untuk
latihan soal Matematika. Diawal ia turun di
 THE NEWSPAPER LINE
22 NOVEMBER 2023
dunia olimpiade, Jerome sering gagal dan
tidak lolos ke final hingga akhirnya dia
kelas 11 dan berhasil meraih juara 3
olimpiade matematika di Universitas
Brawijaya pada tahun 2014 dan disusul
dengan kemenangan olimpiade-olimpiade
lainnya. Bahkan hadiahnya berupa tiket
undangan dan beasiswa penuh dari
beberapa universitas di Indonesia. Tak
berhenti disitu, catatan prestasi yang diraih
diantara lain juara 1 olimpiade matematika
nasional UNM, juara 1 industrial
engineering games ITS, medali emas
international kangaroo mathematics , juara
3 olimpiade teknik kimia nasional
universitas Competition Mandala dan juara
3 olimpiade matematika universitas Wijaya
Kusuma.
Sejak Januari 2016, Jerome mulai
mengikuti ujian-ujian test universitas
impiannya yaitu NTU dan NUS. Pada
Februari 2016 Jerome harus menerima
kenyataan bahwa dirinya tidak diterima di
NUS. Kemudian disusul pada bulan Maret
ia mendapat email penerimaan di NTU,
namun tanpa beasiswa. Jerome masih ingin
mengejar cita-citanya untuk mendapat
beasiswa penuh karena baginya kuliah di
luar negeri tanpa beasiswa akan sangat
berat. Februari 2016 Jerome yang sempat
putus asa melanjutkan S1 di luar negeri
kemudian mendapat info dari kakak Jerome
(Bang Iyan) mengenai pendaftaran
beasiswa Mitsuu pusat dengan lama studi 5
½ tahun di Jepang. Segala macam tahapan
seleksi telah Jerome lalui hingga pada
akhirnya ia mendapat kabar dari pihak
penyelenggara bahwa dirinya berhasil
mendapat 1 dari 2 beasiswa.
Perjuangan Jerome rasanya tidak pernah
berhenti. Pertengahan 2016 Jerome
memulai studinya di Jepang dengan
pelatihan bahasa Jepang selama sebulan.
Kemudian dia harus mengikuti test ECU
yang berisi tes bahasa, kimia, fisika,
matematika dalam bahasa Jepang yang
nantinya akan digunakan untuk mendaftar
universitas terkenal disana. Jerome
akhirnya diterima dikampus top Jepang
Waseda Univercity jurusan matematika
terapan. Meski sempat kesulitan belajar
bahasa Jepang, Jerome pada Februari 2017
nekat ikut lomba pidato bahasa Jepang
dengan latihan terus menerus. Jerome yang
baru belajar bahasa Jepang selama 5 bulan
pun mendapat penghargaan sebagai salah
satu dari 2 peserta terbaik.
Di Jepang, Jerome memulai channel
youtube “Nihongo Mantappu” pada 23
Desember 2017 bersama Kevin, orang
Indonesia yang ia kenal ketika sedang
mengisi acara natal orang Manado di
Jepang dengan bermain piano. Nihongo
Mantappu diambil dari kata Nihongo yang
berarti bahasa Jepang dan Mantappu
diambil dari kata mantap yang disesuaikan
dengan pelafalan dalam bahasa Jepang.
Sebagai youtuber, Jerome tentu pernah
merasa kecewa karena video-videonya
sedikit penonton, belum lagi konten
edukasi yang disuguhkan Jerome kurang
diminati. Namun ia tetap gigih dan bertekad
untuk mengupload video di youtube dua
kali dalam seminggu. Saat sedang
semangatnya merintis channel youtube,
Kevin memutuskan untuk undur diri dari
Nihongo Mantappu karena ingin fokus
pada perkuliahannya. Hal ini sempat
membuat Jerome bingung harus
melanjutkan channelnya atau tidak. Namun
pada akhirnya, Jerome tetap melanjutkan
channelnya dengan konten video yang
semakin beragam. Kini channel Nihongo
Mantappu sudah mencapai 2,8 juta
subscriber dengan pendapatan perbulan 298
 THE NEWSPAPER LINE
22 NOVEMBER 2023

juta hingga 1 milyar yang diikuti dari Itu dia cerita inspiratif Jerome Polin,
www.noxinfluenger.com. Di channel ini mahasiswa sekaligus influencer dengan
selalu dimulai dengan kata pembuka segala perjuangannya dalam menggapai
konnichiwa dan mantappu jiwa sebagai cita-cita meraih beasiswa di luar negeri.
penutupnya. Selain mengembangkan kanal Jerome percaya kegagalan demi kegagalan
youtubenya pada bulan April 2021, Jerome yang pernah dialami akan
bersama Jehian membuka jejaring bisnis mengantarkannya ke titik sekarang. Seperti
teh buah yang diberi nama Menantea.
kata Jerome di buku Mantappu Jiwa,
Jerome juga mencoba terjun di dunia bisnis
“memang ada banyak jalan menuju roma,
food & drink dengan dibantu oleh
namun tak selalu roma yang kita inginkan
kakaknya. Usahanya ini ia buka disaat
pandemi sedang merebak. Namun siapa adalah yang terbaik, mungkin ada roma lain
sangka, dalam satu tahun ia mampu yang sudah disiapkan Tuhan untuk kita.”
membuka 125 gerai yang hampir tersebar di
seluruh Indonesia. Hal ini sudah melewati
ekspetasi yang diharapkan Jerome. Jerome
juga sering tampil di acara televisi sebagai
bintang tamu. Selain itu, dia juga sering di
undang sebagai pembicara dan
membagikan pengalaman hidupnya di
berbagai tempat seperti Universitas
Indonesia, Universitas Jambi, SMAN 15
Surabaya dan IPH School. Saat ini, dia
menjabat sebagai CEO Mantappu Corp,
perusahaan talent management bakat yang
membangun influencer Internasional
bersama dengan kakaknya, Jehian
Panangian Sijabat.

Anggota kelompok :
1. Icha Putri Anggraini, XII TKI 2-01
2. Imelia Ismawardani, XII TKI 2-02
3. Juwita Mayang Kartika, XII TKI 2-08
4. Lusyana Amanda, XII TKI 2-14