Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PENDEKATAN DALAM STUDI EKONOMI ISLAM


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Metodologi Studi Islam

Dosen Pengampu : Dede Irawan, S.I.Kom., M.Sos.

Disusun Oleh :

Siti Meymunah (1234060109)


Octavya Shallom (1234060099)
Azzahra Dayana (1234060085)
Natasya Putri (1234060114)
Mochamad Gani (1234060151)
Pipin Riswandi (1234060146)

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI HUMAS


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2023
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Ekonomi

Ekonomi adalah ilmu tentang bagaimana manusia memenuhi kebutuhan hidupnya yang
berbeda dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui kegiatan produksi, konsumsi,
dan distribusi. Dengan kata lain, ekonomi adalah bidang kajian tentang pengurusan sumber
daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup
manusia.
Dengan kata lain, pengertian ekonomi mencakup semua hal yang berkaitan dengan
kehidupan dalam rumah tangga. Dengan waktu, istilah "rumah tangga" telah berkembang untuk
mencakup rumah tangga yang lebih luas, termasuk rumah tangga bangsa, negara, dan dunia.

Dengan demikian, ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
mengelola sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan, serta mencakup berbagai
aspek seperti produksi, distribusi, dan konsumsi.

2.2 Ekonomi Menurut Pandangan Islam

Ekonomi menurut pandangan Islam mencakup pembahasan tentang tata cara perolehan
harta kekayaan dan pemanfaatannya baik untuk kegiatan konsumsi maupun distribusi. Islam
mengajarkan bahwa kegiatan ekonomi merupakan anjuran yang memiliki dimensi ibadah,
namun tidak menghendaki pemeluknya menjadi mesin ekonomi yang melahirkan budaya
materialisme.
Aktivitas ekonomi dalam Islam bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup seseorang
secara sederhana, memenuhi kebutuhan keluarga, memenuhi kebutuhan jangka panjang, dan
mewujudkan kesejahteraan yang hakiki.
Menurut Suminto dan Harahap, "ekonomi Islam pada hakikatnya adalah suatu upaya
untuk memformulasikan suatu ilmu ekonomi yang berorientasi kepada manusia dan
masyarakat yang tidak mengakui individualisme yang berlebihan dalam ekonomi klasik".
Mereka juga menyatakan bahwa ekonomi Islam telah mengalami kemajuan baik dalam praktik
operasional kajian di perguruan tinggi maupun dalam bentuk kegiatan pengajaran.

2
Dalam konteks Indonesia, pembelajaran dan implementasi ekonomi Islam telah
mengalami kemajuan cukup signifikan, dengan pembelajaran tentang ekonomi Islam diajarkan
di beberapa perguruan tinggi negeri maupun swasta. Hal ini membuktikan bahwa peningkatan
sumber daya manusia dan ekonomi pembangunan Islam terus berkembang.
Ekonomi dalam pandangan Islam juga menekankan tiga konsep fundamental, yaitu
tauhid (keesaan Allah), khilafah, dan ‘adalah (keadilan). Islam memandang kesejahteraan umat
manusia sebagai hasil akhir dari interaksi panjang sejumlah faktor ekonomi dan faktor lain,
seperti moral, sosial, demografi, dan politik
Dengan demikian, ekonomi menurut pandangan Islam tidak hanya bersifat materi
semata, tetapi juga memiliki dimensi spiritual dan sosial yang kuat, dengan tujuan utama untuk
mencapai kesejahteraan yang hakiki bagi individu dan masyarakat.

2.3 Ruang lingkup Ekonomi Islam

Ruang lingkup ekonomi Islam mencakup pembahasan dari berbagai tindakan manusia
yang sadar dan berupaya untuk mencapai falah atau kebahagiaan dan kesejahteraan di dunia
dan akhirat. Dalam konteks ini, perilaku ekonomi mencakup solusi terhadap tiga permasalahan
dasar ekonomi yaitu konsumsi, produksi dan distribusi. Ketiga aspek tersebut membentuk satu
kesatuan dan dapat menciptakan manfaat bagi kehidupan. Kegiatan konsumsi, produksi dan
distribusi harus diarahkan pada tujuan yang sama, yaitu memaksimalkan kemaslahatan
manusia. Jika ketiga hal tersebut benar benar difokuskan dan selalu diusahakan untuk mencapai
maslahah dalam segala aspek, maka kehidupan manusia akan bahagia dan sejahtera didunia
dan akhirat.
Beberapa ekonom memberikan penegasan bahwa ruang lingkup dari ekonomi Islam
adalah masyarakat Muslim atau negara Muslim sendiri. Artinya ia mempelajari perilaku
ekonomi dari masyarakat atau Negara Muslim di mana nilai-nilai ajaran Islam dapat
diterapkan. Sifat integral dalam ajaran Islam menjadikan ekonomi Islam tidak bisa dilepaskan
dari aspek keyakinan (aqidah) dan ibadah.
Ekonomi Islam merupakan konsekuensi logis dari implementasi ajaran Islam secara
kaaffah (menyeluruh) dalam aspek ekonomi. Namun, ada pendapat lain yang tidak sejalan
dengan pandangan ini dan lebih menekankan kepada perspektif Islam tentang masalah ekonomi
pada umumnya. Dengan kata lain, titik tekan ilmu ekonomi Islam adalah pada bagaimana Islam
memberikan pandangan dan solusi atas berbagai persoalan ekonomi yang dihadapi umat
manusia secara umum.

3
2.4 Hubungan ekonomi dengan islam

Persoalan ekonomi sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW, yakni persoalan
hubungan ekonomi sehari-hari antara seseorang dengan seorang lainnya dalam kebutuhan
hidup. Dalam hal ini tentunya ekonomi berkaitan dengan hukum Islam atau tata cara Islam.
Perubahan zaman serta kemajuan teknologi dalam menjalankan ekonomi di dunia harus diiringi
dengan peningkatan kualitas moral pribadi manusia.
Dalam pembentukan moral dan karakter manusia, tentu agama tidak dapat dipisahkan
dari individu tersebut.Ilmu pengetahuan harus dibangun dengan dasar agama, karena pada
hakikatnya Allah SWT. Memberikan ilmu pengetahuan, termasuk ekonomi kepada umat
manusia demi melanjutkan kelangsungan hidupnya.
Islam merupakan agama yang kaffah, detail, teratur dan paripurna. Ekonomi tidak dapat
dipisahkan dari Islam. Berekonomi dalam Islam tidak serta-merta hanya hablumminannas
(hubungan dengan manusia) namun disana juga terdapat hablumminallah (hubungan dengan
allah). Ekonomi hanya bagian dari Islam, dimana induk dari semuanya adalah Islam. Maka,
Islam memandang bahwa ekonomi adalah integrasi dari Islam. Sebagaimana Alquran sebagai
rujukan utama umat Islam menyebutkan bahwa: Wahai orang-orang yang beriman, masuklah
kamu ke dalam islam secara keseluruhan
Dalam islam ekonomi dianggap sebagai bagian integral dari kehidupan bermasyarakat.
Ekonomi dipandang sebagai cara untuk mencapai tujuan-tujuan yang lebih besar, seperti
mendorong kemakmuran sosial dan kesejahteraan umum. Konsep-konsep seperti keadilan,
kesetaraan, dan kerja keras memainkan peran penting dalam ekonomi Islam. Salah satu prinsip
utama ekonomi Islam adalah keadilan dalam distribusi harta. Dalam Islam, harta dianggap
sebagai amanah dari Allah SWT yang harus dipergunakan dengan benar dan dikelola secara
adil. Oleh karena itu, ditekankan pentingnya pembagian yang adil dan merata dalam
masyarakat.
Selain itu, ekonomi Islam juga memberikan perhatian besar pada konsep-konsep
seperti riba, spekulasi, dan transaksi yang tidak adil. Riba atau bunga dianggap sebagai salah
satu bentuk penindasan dan menurut Islam dilarang karena menimbulkan ketimpangan
sosial.Singkatnya, ekonomi Islam menekankan pada pentingnya mendorong kemakmuran
sosial dan kesejahteraan umum, sambil mempertimbangkan aspek keadilan dan adil dalam
distribusi harta serta menghindari praktik riba dan transaksi yang tidak adil.

4
2.5 Pendekatan Ekonomi Dalam Studi Islam

Ekonomi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ajaran Islam, karena hakikatnya
ajaran Islam bersifat syumuliyah, yaitu mencakup seluruh bidang kehidupan. Islam
mendefinisikan agama bukan hanya berkaitan dengan spiritual atau ritualitas, namun agama
merupakan serangkaian keyakinan, ketentuan dan peraturan serta tuntutan moral bagi setiap
aspek kehidupan manusia.
Ekonomi secara umum didefenisikan sebagai hal yang mempelajari perilaku manusia
dalam menggunakan sumber daya yang langka untuk memproduksi barang dan jasa yang
dibutuhkan manusia. Dengan demikian ekonomi merupakan suatu bagian dari agama. Ruang
lingkup ekonomi meliputi satu bidang perilaku manusia terkait dengan konsumsi, produksi dan
distribusi. Setiap agama secara definitif memiliki pandangan mengenai cara manusia
berperilaku mengorganisasi kegiatan ekonominya. Meskipun demikian, mereka berbeda dalam
intensitasnya (P3EI 2009, 13-14).
Menurut Hassan (1998) ada dua pendekatan metodologi yang digunakan dalam
membangun ilmu ekonomi. Pertama, all-or-nothing approach yaitu pendekatan yang
berpegang pada prinsip “syariah total atau tidak syariah sama sekali” maksudnya adalah
seluruh teori dan konsep ekonomi konvensional dinegasikan dan diruntuhkan, kemudian
dibangunlah ilmu ekonomi Islam dengan definisi dan konseptualisasinya sendiri. Akan tetapi,
kelemahan pendekatan ini seringkali tidak aplikatif dan sulit di realisasikan. Kedua, step by
step approach yaitu pendekatan gradual maksudnya pendekatan ini terjadi proses filterisasi
ilmu ekonomi konvensional dengan mengeliminasi komponen-komponen yang bertentangan
dengan ajaran Islam. Namun kelemahan pendekatan ini adalah munculnya kritik bahwa
ekonomi Islam hanya “mengekor” ekonomi konvensional semata, sehingga original
keilmuannya sering dipertanyakan (Beik 2016).
Ekonomi Islam merupakan manifestasi ajaran Islam dalam perilaku ekonomi, mulai
penentuan tujuan kegiatan ekonomi, sikap, analisis, dan respons terhadap sosial dalam tataran
empiris, perilaku ekonomi Islam secara parsial dapat dijumpai pada sekelompok masyarakat
muslim maupun non muslim.

5
6

Anda mungkin juga menyukai