Anda di halaman 1dari 11

“STUDI EKONOMI ISLAM”

Penyusun:
ZAENUL IRPAN (190101239)

Reviewer:
M. AKBAR ADZ DZAKI (190101249)
MUHAMMAD MAJDI ILHAM (190101250)

Dosen Pengampu
Drs. Mukhlis, M. Ag
NIP : 1971031119503102

Dipresentasikan pada:
Hari/tanggal: jum’at, 18/Desember/2020
Pukul: 10:50 WITA
Semester III Kelas G
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM
2020
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................1
A.Definisi Studi Ekonomi Islam.......................................................................2
B. Ruang Lingkup Studi Ekonomi Islam......................................................3
C. Pelaku Studi Ekonomi Islam.....................................................................4
1. Pelaku insiderStudi Ekonomi Islam.................................................5
a. Muhammad Nejatullah Siddiqi.................................................6
1) Biografi singkat 6
2) Daftarkaryanya 7
3) Pendekatan dan metodenya dalam studi Ekonomi Islam7
2. Pelaku outsider Studi Ekonomi Islam.............................................7
b. Adam Smith...............................................................................8
1) Biografi singkat..................................................................8
2) Daftarkaryanya...................................................................9
3) Pendekatandan metodenya dalam studi Ekonomi Islam....9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................10

1
STUDI EKONOMI ISLAM

A.Definisi Studi Ekonomi Islam


Pada bagian ini dikemukakan tentang definisi studi ekonomi islam
baik secara etimologis maupun terminologis.
Secara etimologi kata ekonomi berasal dari bahasa
oikononemia(Greek atau Yunani), terdiri dari dua kata : oicos yang berarti
rumah dan nomos yang berarti aturan. Jadi ekonomi ialah aturan-aturan untuk
menyelenggarakan kebutuhan hidup manusia dalam rumah tangga, baik
rumah tangga rakyat (volkshuishouding), maupun rumah tangga negara
(staathuishouding), yang dalam bahasa inggris disebutnya sebagai
economics.1

Sedangkan pengertian studi ekonomi Islam menurut istilah


(terminologi) ialah merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi
manusia dan segala aktivitas perekonomian beserta aturan-aturannya yang
didasarkan kepada pokok-pokok ajaran Islam tentang ekonomi
Adapun studi ekonomi islam itu sendiri menururut beberapa ahli
ialah:
a. menurut Muhammad Abdul Manan adalah cabang ilmu pengetahuan
sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi masyarakat yang
diangkat dari nilai-nilai islam. Beliau mengatakan bahwa ekonomi
islam merupakan bagian dari suatu tata kehidupan lengkap yang
didasarkan pada empat bagian nyata dari pengetahuan, yaitu Alquran,
sunnah, ijma dan qiyas.
b. Yusuf Qardhawi memberikan pengertian ekonomi Islam adalah
ekonomi yang berdasarkan ketuhanan. Sistem ini bertitik tolak dari
Allah, bertujuan akhir kepada Allah, dan menggunakan sarana yang
tidak lepas dari syari‟at Allah.

1
Abdullah Zaky Al-Kaaf, Ekonomi dalam Perspektif Islam, (Bandung, PT. Pustaka Setia
Pertama Maret 2002), 18.

2
c. Menurut M.M. Matewally, Pengertian Ekonomi Islam ialah ilmu yang
mempelajari perilaku muslim dalam suatu masyarakat islam yang
mengikuti Alquran, Sunnah, Qiyas dan Ijma. Beliau memberikan alasan
bahwa dalam ajaran islam tersebut, perilaku seseorang dan masyarakat
dikendalikan ke arah bagaimana memenuhi kebutuhan dan
menggunakan sumber daya yang ada.
B. Ruang Lingkup Studi Ekonomi Islam
Studi ekonomi islam itu sendiri dibangun atas dasar agama islam, oleh
karena itu ia merupakan bagian yang tak terpisahkan (integeral) dari agama
islam. Sebagai derivasi dari agama islam, Studi ekonomi islam mengikuti
agama islam dalam berbagai aspeknya. Islam adalah sisitem kehidupan (way
of live) dimana islam telah menyediakan berbagai perangkat aturan yang
lengkap bagi kehidupan manusia, termasuk dalam bidang ekonomi. Beberapa
aturan bersifat pasti dan berlaku permanen, sebagian yang lain bersifat
konstektual sesuai dengan situasu dan kondisi2. Oleh kerena itu studi
ekonomi islam merupakan praktik kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh
individu dan komunitas Muslim yang ada, namun juga merupakan
perwujudan perilaku ekonomi yang didasarkan pada ajaran Islam. Ia
mencakup cara memandang permasalahan ekonomi, menganalisis, dan
mengajukan alternatif solusi atas berbagai permasalahan ekonomi. Sifat
integral dalam ajaran Islam menjadikan ekonomi Islam tidak bisa dilepaskan
dari aspek keyakinan (aqidah) dan ibadah.
Oleh karenanya, Studi Ekonomi Islam merupakan konsekuensi logis dari
implementasi ajaran Islam secara kaaffah (menyeluruh) dalam aspek
ekonomi. Beberapa ekonom bahkan memberikan penegasan bahwa ruang
lingkup dari studi ekonomi Islam adalah masyarakat muslim atau negara
muslim sendiri. Namun, pendapat lain tidak sejalan dengan pandangan ini
dan lebih menekankan kepada perspektif Islam tentang masalah ekonomi
pada umumnya. Dengan kata lain, titik tekan ilmu ekonomi Islam adalah pada
2
M. NadratuzzamanHosen, A.M. Hasan Ali, dan Bahrul Muhtasib, Materi Dakwah Ekonomi
Syariah, (Jakarta: PKES, 2008), hal 21-22.

3
bagaimana Islam memberikan pandangan dan solusi atas berbagai persoalan
ekonomi yang dihadapi umat manusia secara umum.3
Adapun masalah-masalah pokok (yang menjadi ruang lingkup) ekonomi
menurut para pakar mencakup antara lain:4

a. Jenis barang dan jasa yang diproduksi serta sistemnya


b. Sistem distribusi (untuk siapa barang/jasa itu)
c. Efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi.
d. Inflasi, resesi, dan depresi
Masalah-masalah pokok tersebut memerlukan jawaban, bukan sekedar
penyelesaian praktis yang bersifat pragmatis, melainkan suatu solusi jangka
panjang yang didasarkan kepada paradigma yang kuat dan dapat
dipertanggungjawabkan apabila diaplikasikan secara praktis. Hal-hal tersebut
menjadi kajian dalam khazanah ilmu ekonomi Islam. Maka, ekonomi Islam
harus mempelajari perilaku individu yang dituntun oleh ajaran Islam, mulai
dari penentuan tujuan hidup, cara memandang dan menganalisis masalah
ekonomi, serta prinsip-prinsip dan nilai yang harus dipegang untuk mencapai
tujuan tersebut.
Dengan demikian, ekonomi Islam tidak dibatasi kepada kajian fiqih
muamalah semata, meskipun ia tidak mungkin terlepas dari kajian tersebut.
Kajian fiqih muamalah yang meliputi pembahasan akad, bai’, salam,
istishna’, sharf, murabahah, wadi’ah, qardh, ijarah, syirkah, mudharabah,
hibah, riba, gharar, dan lain-lain tetap merupakan hal yang perlu dikaji dan
tak terpisahkan dari kajian maupun aplikasi ekonomi syariah, namun harus
disadari pula bahwa ekonomi syariah tidak terbatas pada akad dan
kenisjenisnya tersebut, maupun larangan atas jenis akad tertentu.

C. Pelaku Studi Ekonomi Islam

3
M. NadratuzzamanHosen, A.M. Hasan Ali, dan Bahrul Muhtasib, Materi Dakwah Ekonomi
Syariah, hal 26.
4
M. QuraishShihab, Wawasan Al-Quran, hal. 402.

4
1.Pelaku insiderStudi Ekonomi Islam
a. Muhammad Nejatullah Siddiqi
1)Biografi Singkat
Muhammad Nejatullah Siddiqi dilahirkan di Gorakhpur,
India, pada 1931. Ia memperoleh pendidikan awalnya di Darsagh
Jama’at – i –Islami, Ranpur, dan pendidikan universitasnya di
Muslim University, Aligarh. Ia mulai menulis tentang islam dan
ekonomi Islam pada waktu belum ada literatur tentang itu.
Kontribusinya ke jurnal-jurnal di pertengahan tahun lima puluhan
kemudian diterbitkan dalam karya-karya awalnya dalam ekonomi
islam, yakni Some Aspects of the islamic economy (1970) dan
The economic enterprise in islam (1972).5
Semua upaya kepeloporannya dalam ekonomi islam selama
tahun-tahun lima puluhan telah menempatkannya sebagai salah
seorang otoritas di dalam ekonomi islam, mewakili pemikiran
ekonomi islam ‘mainstream’ Saat ini.
Karier akedemiknya bermula di Universitas Aligarh; disitulah
ia akhirnya ditunjuk sebagai Profesor dan kepala Departemen of
Islamic Studies, dan kemudian sebagai reader in Economics di
universitas yang sama. Di akhir tahun tujuh puluhan. Ia bergabung
dengan King Abdul Aziz University di Jeddah dimana ia
merupakan salah satu pelopor yang mendirikan International
Centre for Research in Islamic Economics.

2) Daftar Karya
a. The Economic Enterprise in Islam, Perusahan Ekonomi
dalam Islam, 1971.
b. Some Aspects of The Islamic Economy, Beberapa Aspek
EkonomiIslam, 1978.

5
Muhammad Nejatullah Siddiqi, The Economic Enterprise in Islam, Alih bahasa: Anas Sidik,
(Jakarta: Bumi Aksara, 1991)

5
c. Muslim Economic Thinking, Berpikir Ekonomi Islam, 1981.
d. Banking Without Interest,Perbankan Tanpa Bunga , 1983.
e. Insurance in an Islamic Economy,Asuransi dalam Ekonomi
Islam , 1985.
f. Teaching Economics in Islamic Perspective, Pengajaran
Ekonomidalam Perspektif Islam, 1996.
g. Role of State in Islamic Economy, Peran Negara dalam
Ekonomi Islam, 1996.
h. Dialogue in Islamic Economics, Dialog Ekonomi Islam,
2002.
3) Pendekatan dan metodenya dalam studi Ekonomi Islam
Dalam pandangan Mohammad Nejatullah Siddiqi, pemikiran
ekonomi Islam merupakan suatu pemikiran yang terinspirasi dari
ketetapan-ketetapan yang terkandung dalam al-Qur’an dan
Sunnah, terutama dalam hubungan kehidupan ekonomi
interpersonal, proses berpikir dalam kemanusian, bagaimanapun,
ajaran ekonomi dari al-Qur’an dan Sunnah.
Siddiqi menolak determinisme ekonomi Marx. Baginya, ekonomi
Islam itu modern, memanfaatkan teknik produksi terbaik dan
metode organisasi yang ada. Sifat Islamnya terletak pada basis
hubungan antar manusia, di samping pada sikap dan
kebijakankebijakan sosial yang membentuk sistem tersebut. Ciri
utama yang membedakan perekonomian Islam dan sistem-sistem
ekonomi modern yang lain, menurutnya, adalah bahwa di dalam
suatu kerangka Islam, kemakmuran dan kesejahteraan ekonomi
merupakan sarana untuk q tujuan spritual dan moral. Oleh karena
itu, ia mengusulkan modifikasi teori ekonomi Neo-Klasik
konvensional dan peralatannya untuk mewujudkan perubahan
dalam orientasi nilai, penataan kelembagaan dan tujuan yang
dicapai.6
6
Muhammad Nejatullah Siddiqi, The Economic Enterprise in Islam, Alih bahasa: Anas Sidik,

6
2.Pelaku outsider studi ekonomi islam
a.Adam Smith
1) Biografi Singkat
Dikenal sebagai Tokoh Ekonomi Dunia dan juga disebut
sebagai “Bapak Ilmu Ekonomi”. Ia juga dikenal sebagai pelopor
sekaligus pencetus ekonomi kapitalis. Nama lengkapnya adalah
John Adam Smith dilahirkan di Kirkcaldy, Skotlandia tanggal 5
Juni 1723 dan wafat di Edinburgh, Skotlandia tanggal 17 Juli 1790
diumur 67 tahun. Orang tuanya bernama Adam Smith Sr (ayah)
dan ibunya bernama Margaret Douglas.
Diketahui bahwa ia mulai belajar di kampus Universitas
Glasgow saat umurnya berusia 13 tahun. Ia belajar filosofi moral
dibawah bimbingan Francis Hutcheson atau yang biasa Smith
panggil sebagai “si orang yang tidak boleh dilupakan”. Dalam
Biografi Adam Smith diketahui pada Tahun 1751 Smith ditunjuk
sebagai ketua dewan logika di Universitas Glasgow. Adam Smith
kemudian dipindahkan ke Dewan filosofi moral Glasgow pada
tahun 1752. Kuliah yang dibawakan oleh Adam Smith mencakup
etika, retorika, jurispundens, politik ekonomi, dan “kebijakan dan
keuntungan”.
2) Daftar Karya
a. The Wealth of Nations
b. The Theory of Moral Sentiments (1759)
c. Essays on Philosophical Subjects (diterbitkan
setelah 1795)
d. Lectures on Jurisprudence (diterbitkan setelah
1976)7
3) Pendekatan dan metode dalam studi ekonomi islam
(Jakarta: Bumi Aksara, 1991)

7
http://malahayati.ac.id/?p=18304

7
Dalam buku berjudul Teori-teori Ekonomi Politik ini, didahului
oleh sebuah bab yang membahas seputar pengkajian terhadap
pendekatan-pendekatan ilmu ekonomi politik. Diawali dengan
pendekatan yang disebut sebagai pendekatan klasik, dengan
menelaah pemikiran-pemikiran dari berbagai ekonom klasik,
terutama Adam Smith dan David Ricardo untuk mengkaji apa-apa
inti permasalahan yang dibahas dalam ilmu ekonomi politik
klasik.
Pendekatan klasik menyatakan bahwa pasar memiliki
kemampuan untuk mengelola dirinya sendiri dalam artian kuat
(strong sense) dimana pandangan seperti ini seringkali dijadikan
dasar untuk melaksanakan kebijakan pasar bebas, yang tidak kalah
pentingnya untuk dikemukakan adalah bahwa para teoritisi klasik
ini adalah yang pertama kalinya memandang perekonomian
sebagai sebuah sistem yang secara prinsip terpisah dari politik dan
rumah tangga. Argumen yang mereka ajukan untuk konsep pasar
yang mengatur dirinya sendiri mengatakan bahwa sistem pasar
adalah sebuah realita yang akan tercipta dengan sendirinya tanpa
campur tangan manusia, dimana pasar memiliki hubungan dengan
negara tapi pasar bukan organ bawahan dari negara. Ide ini adalah
sebuah inovasi dimasa itu yang diajukan oleh ekonomi politik
beraliran klasik.
Pandangan teori klasik ini, setelah mapan dan diterima banyak
kalangan, membuat istilah ekonomi politik sendiri menjadi kurang
jelas maknanya. Pokok pikiran yang diajukan oleh teori klasik
adalah bahwa ekonomi tidak bersifat politik atau paling tidak
bahwa ekonomi tidak bersifat politik. Bahkan bisa dikatakan
bahwa dengan bangkitnya sistem kapitalisme, ekonomi menjadi
terdepolitisasi. Karenanya tidak heran bahwa dengan munculnya
teori klasik, istilah ekonomi menggeser istilah ekonomi politik.

8
DAFTAR PUSTKA

Mannan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, Yogyakarta: Dana Bakti


Prima Yasa,1997.

9
https://www.kompasiana.com/liarahmiati/5de8f879097f36197539c502/pe
mikiran-ekonomi-islam-muhammad-abdul-mannan?page=2

Muhammad Nejatullah Siddiqi, The Economic Enterprise in Islam, Alih


bahasa: Anas Sidik, (Jakarta: Bumi Aksara,)

Muhammad Nejatullah Siddiqi, The Economic Enterprise in Islam, Alih


bahasa: Anas Sidik, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991)

Islamic Banking : Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Perbankang


syariah volume 6 nomor 1 Edisi Agustus Edisi 2020

http://finda-maniez.blogspot.com/2009/06/milton-friedman.html

John M. Keynes, “The General..., h. Vii.

10

Anda mungkin juga menyukai