Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PEMIKIRAN FILSAFAT EKONOMI ISLAM

TENTANG:
“METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN ILMU EKONOMI ISLAM”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ekonomi Islam

DOSEN PENGAMPU:
AGUS MAHMUD, M.Ag

DISUSUN OLEH:

AKRAB - 210501015

KELAS 4A
PRODI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN MATARAM
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga Makalah Pemikiran Filsafat Ekonomi
Islam tentang Metode Penelitian Pengembangan Ilmu Ekonomi Islam dapat kami
selesaikan. Shalawat dan salam tak lupa pula kita haturkan kepada junjungan alam
Nabi Muhammad SAW. yang telah menunjukkan jalan kebenaran kepada ummat-
Nya sehingga dapat menikmati nikmatnya Islam dan terlepas dari masa
kejahiliyahan.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pemikiran
Filsafat Ekonomi Islam”. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami berharap adanya saran dan kritik dari semua pihak
yang membaca makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang mendukung penulisan dan penyusunan makalah
ini hingga selesai.

Terakhir, kami memohon maaf apabila ada isi ataupun bagian dalam
makalah kami yang kurang berkenan atau menyinggung pihak lain karena kami
hanya manusia biasa yang tidak luput dari dosa dan kesalahan serta kesempurnaan
hanyalah milik Allah semata.

Mataram, 14 Maret 2023

Tim penulis

ii
DAFTAR PUSTAKA

COVER ................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
LATAR BELAKANG ............................................................................................1
RUMUSAN MASALAH ........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................2
A. EKONOMI ISLAM .....................................................................................2
B. METODE PENELITIAN .............................................................................3
C. JENIS METODE PENELITIAN .................................................................4
D. PENGEMBANGAN ILMU EKONOMI ISLAM ........................................5
E. MODEL PENGEMBANGAN .....................................................................6
BAB III PENUTUP ................................................................................................7
A. KESIMPULAN ............................................................................................7
B. PENUTUP ....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai pijakan bersama, ekonomi islam dapat dijelaskan sebagai
ilmu yang mengkaji kegiatan manusia dalam menggunakan sumber
(produksi) bagi menghasilkan barang dan jasa untuk dirinya dan untuk di
distribusikan kepada orang lain dengan mengikuti peraturan yang telah
ditetapkan oleh agama islam dengan harapan untuk mendapatkan keridaan
Allah. Adapun pilar-pilar ekonomi islam tentu sangat variatif. Ini
merupakan konsekuensi logis dari pemikiran ekonomi islam yang terus
berkembang.
Ekonomi Islam terbangun dari dasar hukum Naqli dan Aqli. Dalil
Naqli adalah dalil yang di ambil dari Al-qur’an atau hadits Nabi
Muhammad SAW. Dalil Naqli bisa diartikan juga seperti tanda bukti atau
petunjuk dari teks ayat Al-Qur'an, yang tertera dalam mushaf al-Qur’an atau
Hadis mutawatir, yang tertera didalam kitab-kitab hadis, lalu diambil dan
disalin dari tulisan yang telah baku. Dalil tersebut kebenarannya merupakan
kebenaran yang haqiqi/mutlak. Sedang dalil Aqli adalah dalil yang bisa di
nalar oleh akal. Dalil aqli bisa diartikan juga seperti petunjuk dan
pertimbangan akal fikiran yang sehat dan obyektif, tidak dipengaruhi oleh
keinginan, ambisi atau kebencian dari emosi. Prinsip prinsip ekonomi Islam
tidak boleh menyimpang dari al-Qur'an dan al-Hadits
B. Rumusan Masalah
1. Apa metode penelitian?
2. Metode apa saja yang digunakan dalam penelitian ilmu ekonomi islam?
3. Bagaimana pengembangan ilmu ekonomi islam?

1
BAB II
PEMBAHASAN

Ekonomi Islam
Dalam membangun ekonomi Islam, para ilmuwan bukan saja mengkritik
‘subtansi’ ilmu ekonomi yang dibangun oleh Barat dalam bingkai sekularisme
dan materialisme, tetapi juga mengkritik ‘metodologi’ yang digunakan dalam
membangun ilmu ekonomi. Ekonomi Islam ditargetkan menjadi sebuah disiplin
ilmu ekonomi yang didirikan di atas prinsip dan nilai Islam yang lebih universal
dan komprehensif dalam melihat fenomena ekonomi.1
Filsafat ilmu ekonomi dan metodologi ekonomi menjadi Kajian yang
diminati oleh para ilmuwan di tengah-tengah Krisis ekonomi yang kerapkali
terjadi. Sebagai sebuah Disiplin ilmu, ekonomi dikritisi karena tidak mampu
Memberikan solusi yang jitu untuk mengatasi krisis Ekonomi tersebut atau untuk
mencegah terjadinya krisis Ekonomi. Kemampuan ilmu ekonomi untuk melihat
realitas atau fenomena ekonomi dalam kerangka yang lebih luas juga menjadi
perhatian para ilmuwan atau filosof ekonomi. Kebanyakan teori ekonomi yang
dilahirkan dirasa terlalu simplistik dan reduksionis atau tidak komprehensif
dalam melihat realitas ekonomi. Ini karena metodologi yang dikembangkan
menggunakan paradigma positivis dan reduksionis yang mereduksi segala
realitas kepada partikel terkecil yang dapat diobservasi. Akibatnya, banyak
dimensi yang hilang dalam teori ekonomi yang pada akhirnya mengakibatkan
ilmu ekonomi menjadi ilmu yang sempit (narrow science) dengan perspektif
yang miskin.2
Ekonomi Islam sebenarnya telah muncul sejak Islam itu dilahirkan.
Ekonomi Islam lahir bukanlah sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri melainkan
berbagai integral dari agama Islam. Sebagai ajaran hidup yang lengkap, Islam
memberikan petunjuk terhadap semua aktifitas manusia, termasuk ekonomi.
Sejak abad ke 8 telah muncul pemikiran-pemikiran ekonomi Islam secara

1
Hafas Furqani “Metodologi Ekonomi Islam”, cit.I, Penerbit : NASA, Banda Aceh (2018), hlm.6
2
Ibid hlm. 36

2
parsial, misalnya peran negara dalam ekonomi, kaidah berdagang, mekanisme
pasar, dan lain-lain, tetapi pemikiran secara komprehensif terhadap sistem
ekonomi Islam sesunguhnya baru muncul pada pertengahan abad ke 20 dan
semakin marak sejak dua dasawarsa terakhir. Metodologi ekonomi telah menjadi
bahan kajian yang diminati oleh para ekonom, khususnya di tengah-tengah krisis
ilmu ekonomi saat ini. Diskusi yang berkembang tidak saja berkisar kepada
mengkritik metodologi logika positivisme seperti yang dipakai oleh ekonomi
neoklasik yang saat ini mendominasi ilmu ekonomi, tetapi juga mencoba melihat
struktur keilmuan ekonomi secara keseluruhan. Banyak perspektif alternatif
telah diajukan untuk menjawab berbagai kekurangan dalam metodologi ilmu
ekonomi.3
1. Metode Penelitian
Suatu penelitian telah dimulai apabila seseorang berusaha untuk
memecahkan suatu masalah, secara sistematis dengan metode-metode dan
teknik-teknik tertentu, yakni yang ilmiah. Kegiatan penelitian harus disertai
dengan azas pengaturan, yakni usaha untuk menghimpun serta menemukan
hubunganhubungan yang ada antara fakta yang diamati secara seksama.
Dengan demikian, suatu kegiatan ilmiah merupakan usaha untuk
menganalisa serta mengadakan kontruksi secara metodologis, sistematis dan
konsisten.4
Metodologi Ekonomi Islam berawal dari metode ushul Fiqh, tapi
kemudian digabungkan dengan metode ilmiah dengan skema sebagai
berikut:
a. Al-Quran dan as-Sunnah menjadi sumber utama metodologi
b. Ilmu ushul Fiqh yaitu yang mengikat ekonomi islam
c. Metodologi ilmiah tetap dibenarkan selama tidak bertentangan dengan
agama.

3
Hafas Furqani “Teorisasi Ekonomi Islam”, cit.I, Penerbit : Ar-Raniry Press bekerja sama dengan
Naskah Aceh Ulee Kareng, Banda Aceh (2019), hlm.28-29
4
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta:UI Press, 2010), hlm.3.

3
d. Peluang untuk mendapatkan kebenaran dari 2 sumber tersebut (ushul
fiqh dan metode ilmiah) adalah sama.

Bedakah metodologi penelitian Ekonomi Islam dengan metodologi


penelitian ekonomi konvensional? Secara umum kegiatan-kegiatan
penelitian, yaitu: perumusan masalah, penentuan variabel, cara
pengumpulan data, pengorganisasian data, analisis data, penulisan laporan,
baik untuk ilmu islami maupun konvensional adalah sama. Dengan kata
lain, hampir semua alat yang sering digunakan dalam ilmu ekonomi
konvensional dapat dipakai dalam Ekonomi Islam. Meskipun demikian,
perlu dipertegas dengan contoh sebagai berikut. Baju misalnya, pada
umumnya dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu baju muslim dan baju
konvensional. Tujuan seorang memakai baju adalah hampir sama yaitu
sama-sama sebagai alat untuk menutupi tubuh dan keindahan sebagai
layaknya manusia beradab.5
Metode Berdasarkan metode penelitian yang digunakan, penelitian
dapat dibedakan menjadi 5 yaitu: 6
a) Penelitian historis adalah penelitian yang dilakukan untuk
menyelidiki, memahami dan menjelaskan suatu keadaan yang telah
lalu. Contoh persoalan: perkembangan Ekonomi Islam di Indonesia
selama sepuluh tahun terakhir.
b) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
pengumpulan data untuk menguji atau menjawab pertanyaan
mengenai status terakhir suatu obyek yang diteliti. Contoh
persoalan: Bagaimana tingkat kepuasan nasabah bank syari’ah?
c) Penelitian korelasional adalah penelitian yang bertujuan
menentukan hubungan antara dua variabel atau lebih dalam suatu
penelitian. Contoh prsoalan: Bagaimana hubungan antara
religiusitas dengan sikap terhadap bunga bank?

5
Sudarsono,Heri, Konsep Ekonomi Islam:suatu Pengantar, (yogyakarta: Ekonisia, 2002), hlm. 42
6
Hafas Furqani & Moh.Aslaam Haneef, “Methodology of Islamic Economics: The Typology” (8 th
International Conference on Islamic Economics and Finance, tt), hlm. 2

4
d) Penelitian kausal kontributif adalah penelitian yang digunakan
untuk menunjukkan arah hubunganPenelitian korelasional antara
variabl bebas dengan variabel terikat. Contoh persoalan: Pengaruh
pendapatan, pandangan tentang bunga bank, pemahaman produk-
produk bank syari’ah terhadap kemauan menabung di bank syariah.
e) Penelitian eksperimental adalah penelitian yang digunakan untuk
menguji suatu variabel atas dampaknya munculnya variabel lainnya.
Contoh persoalan: Penerapan incentive compatible constraints
terhadap masalah agency pada pembiayaan mudharabah.
Dari berbagi jenis penelitian di atas jenis penelitian yang terbaik
adalah jenis penelitian yang dapat menjawab pertanyaan penelitian. Suatu
permasalahan umum yang sama dapat diteliti dengan jenis penelitian yang
berbeda.

2. Pengembangan Ilmu ekonomi Islam


Sistem dan Ekonomi Islam memang jauh berbeda dengan sistem dan
Ilmu Ekonomi yang ada. Dasar filosofi termasuk di dalamnya unsur;
aksiologi, ontologi dan epistimologinya adalah berbeda dengan sistem dan
ilmu ekonomi yang ada. Dengan demikian, metodologi penelitian Ekonomi
Islam berbeda atau sama dengan metodologi penelitian Ilmu Ekonomi pada
umumnya.
Metodologi penelitian mencakup semua kegiatan yang dilaksanakan
secara terencana dan sistematis yaitu sejak dari tahap persiapan, selama di
lapangan sampai pengolahan data seperti pengelompokkan data, tabulasi
dan analisis data serta penyelesaian laporan penelitian. Metodologi
penelitian Ilmiah pada umumnya dapat di bagi kedalam tiga kelompok,
yaitu: 7
1) Penelitian akademis (academic research)
2) Penelitian kebijakan (policy research)

7
Al-Arief, Nur Rianto, Teori Makro Ekonomi Islam: Konsep, Teori dan Analisis. (Bandung,
Alfabeta, 2010), hlm. 24

5
3) Penelitian kebutuhan masyarakat (participatory research)
Penelitian kelompok pertama dilaksanakan dengan menggunakan
metodologi yang formal terutama alat analisis, pnentuan dan jumlah sampel,
yaitu sesuai dengan kaedah-kaedah statistik, daftar pertanyaan yang
berstruktur, analisis data khususnya terfokus pada angka rata-rata yang di
peroleh dari individu responden. Model penelitian ini banyak digunakan dan
cocok untuk penelitian kuantitatif. Sejumlah hasil penelitian telah mampu
dipakai untuk menyempurnakan teori dan model ekonomi yang amat
berguna bagi pengembangan ilmu dan umat manusia.
Bagaimana model pengembangan yang perlu diterapkan untuk
mendapatkan ilmu yang Islami? Ada tiga model yang ditawarkan untuk di
implementasikan dalam pengembangan ilmu yang Islami, yaitu: 8
1) Model Postulasi,
2) Model pengembangan Multidisipliner dan Interdisipliner
3) Model pengembangan Refelektif-Konseptual-Tentatif-Problematik.
- Model postulasi dibangun dengan kerangka deduksi. Pijakannya berawal
dari konsep idealisasi. Model ini berangkat dari konsep idealisasi, yang
meliputi: konsep idealisasi teoritik, konsep idealisasi moralistik, dan
konsep idealisasi transendental. Model postulasi dalam ekonomi
(keuangan) Islam dapat masuk dalam konsep idealisasi transendental.
Karena bertolak dari aksioma, postulat, hukum, nash, atau konstruksi
teoritik holistik membangun keseluruhan sistematika disiplin ilmu itu
(Qardawi, 2000). Model ini akan lemah konstruksinya bila postulasinya
dirumuskan atau dibangun secara apriori atau spekulatif; dan akan kuat bila
dibangun lewat penelitian empirik atau lewat proses berpikir reflektif
- Model Pengembangan Multidisipliner dan Interdisipliner adalah cara
kerjanya seorang ahli di suatu disiplin dan berupaya membangun disiplin
ilmunya dengan berkonsultasi pada ahli-ahli disiplin lain (Naqvi, 1981).
Untuk membangun teori keuangan Islam, seorang ahli hokum

8
Muhammad Iswadi (2007), “Ekonomi Islam: Kajian Konsep dan Model Pendekatan”, Jurnal
Mazahib, Vol. 1. Penerbit: STAIN Samarinda.

6
berkonsultasi pada ahli kebudayaan, ahli sosiologi, ahli hukum, dan
lainnya. Keputusan konsep mana yang diambil terserah kepada ahli
keuangan yang bersangkutan. Model inilah yang dimaksud model
pengembangan multidisipliner.
- Model Pengembangan Reflektif-Konseptual-Tentatif-Problematik
merupakan paduan antara konsep idealisasi dan multidisipliner serta
interdisipliner. Oleh karena itu, model ini dapat bergerak merentak dari
konsep idealisasi teoritik, moralistik, sampai transendental secara reflektif.
Model ini menuntut peneliti untuk berangkat dari konstruksi
teoritiksistematik ilmu yang berkembang. Bagian-bagian dilematik,
inkonklusif, dan kontroversial dikonseptualisasikan secara reflektif dan
disajikan dalam berbagai alternatif atau disajikan sebagai masalah yang
belum konklusif. Beragam keraguan tersebut dikonsultasikan dengan nash.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam membangun ekonomi Islam, para ilmuwan bukan saja
mengkritik ‘subtansi’ ilmu ekonomi yang dibangun oleh Barat dalam
bingkai sekularisme dan materialisme, tetapi juga mengkritik ‘metodologi’
yang digunakan dalam membangun ilmu ekonomi. Ekonomi Islam
ditargetkan menjadi sebuah disiplin ilmu ekonomi yang didirikan di atas
prinsip dan nilai Islam yang lebih universal dan komprehensif dalam
melihat fenomena ekonomi Suatu penelitian telah dimulai apabila seseorang
berusaha untuk memecahkan suatu masalah, secara sistematis dengan
metode-metode dan teknik-teknik tertentu
Metodologi Ekonomi Islam berawal dari metode ushul Fiqh, tapi
kemudian digabungkan dengan metode ilmiah dengan skema sebagai
berikut:
1) Al-Quran dan as-Sunnah menjadi sumber utama metodologi
2) Ilmu ushul Fiqh yaitu yang mengikat ekonomi islam

7
3) Metodologi ilmiah tetap dibenarkan selama tidak bertentangan dengan
agama.
4) Peluang untuk mendapatkan kebenaran dari 2 sumber tersebut (ushul
fiqh dan metode ilmiah) adalah sama.
Ada tiga model yang ditawarkan untuk di implementasikan dalam
pengembangan ilmu yang Islami, yaitu:
1) Model Postulasi,
2) Model pengembangan Multidisipliner dan Interdisipliner
3) Model pengembangan Refelektif-Konseptual-Tentatif-Problematik.

B. Penutup
Demikian makalah ini kami selesaikan, kami menyadari terdapat
banyak kekurangan dalam makalah ini. Untuk itu kritik dan saran dari
pembaca perlu sebagai masukan untuk bisa lebih baik kedepannya. Atas
perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA
Hafas Furqani “Metodologi Ekonomi Islam”, cit.I, Penerbit : NASA, Banda Aceh
(2018)
Hafas Furqani “Teorisasi Ekonomi Islam”, cit.I, Penerbit : Ar-Raniry Press
bekerja sama dengan Naskah Aceh Ulee Kareng, Banda Aceh (2019)
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta:UI Press, 2010)
Sudarsono,Heri, Konsep Ekonomi Islam:suatu Pengantar, (yogyakarta: Ekonisia,
2002)
Hafas Furqani & Moh.Aslaam Haneef, “Methodology of Islamic Economics: The
Typology” (8th International Conference on Islamic Economics and
Finance, tt)
Al-Arief, Nur Rianto, Teori Makro Ekonomi Islam: Konsep, Teori dan Analisis.
(Bandung, Alfabeta, 2010)
Muhammad Iswadi (2007), “Ekonomi Islam: Kajian Konsep dan Model
Pendekatan”, Jurnal Mazahib, Vol. 1. Penerbit: STAIN Samarinda.

Anda mungkin juga menyukai