Anda di halaman 1dari 15

SISTEM

EKONOMI
ISLAM
A MUKHSIN IRFANGI, SE MM
NIDN : 2111089801

STEMBI AL-AZIZIYAH RANDUDONGKAL PEMALANG


SEJARAH EKONOMI ISLAM

Ekonomi Islam memiliki akar yang dalam dalam sejarah peradaban


Islam. Prinsip-prinsip ekonomi Islam berakar pada ajaran Al-Quran
dan Sunnah Nabi Muhammad SAW

Seperti apakah perkembangannya ?


Halaman 3

1. Zaman Rasulullah SAW

Pada masa Rasulullah SAW, ekonomi Islam sangat


dipengaruhi oleh ajaran Islam yang terdapat dalam Al-
Quran dan praktik-praktik Nabi Muhammad SAW.
Prinsip utama ekonomi pada masa ini adalah keadilan,
kejujuran, dan perintah untuk menolong sesama.

- Masyarakat Muslim pada saat itu mempraktikkan


sistem perdagangan yang adil dan tidak merugikan salah
satu pihak. Selain itu, praktik sedekah dan zakat juga
menjadi bagian integral dari ekonomi.
Halaman 4

2. Zaman Khulafaur Rasyidin

- Di bawah kepemimpinan Khulafaur Rasyidin,


ekonomi Islam berkembang pesat. Pemerintah
menetapkan kebijakan yang mendukung redistribusi
kekayaan, memperbaiki infrastruktur, dan
mempromosikan perdagangan yang adil.

- Sistem zakat dan wakaf diperkuat untuk membantu


mengurangi kesenjangan sosial dan mengatasi
kemiskinan.
Halaman 5

3. Zaman Kekhalifahan
Umayyah dan Abbasiyah

- Zaman kekhalifahan Umayyah dan Abbasiyah


melihat perkembangan pesat dalam perdagangan,
pertanian, dan industri di dunia Islam. Perdagangan
antar bangsa berkembang, terutama dengan Tiongkok,
India, dan Eropa.

- Perpustakaan, universitas, dan pasar yang besar


dibangun di kota-kota utama seperti Baghdad, Kairo,
dan Cordoba. Ini memberikan kontribusi besar pada
pertumbuhan ekonomi dan penyebaran ilmu
pengetahuan.
Halaman 6

4. Zaman Kegemilangan Islam di


Spanyol (Al-Andalus)

- Di Spanyol Muslim (Al-Andalus), ekonomi


berkembang pesat di bawah pemerintahan Muslim.
Pertanian, perdagangan, seni, dan ilmu pengetahuan
berkembang dengan pesat. Kota-kota seperti Cordoba,
Sevilla, dan Granada menjadi pusat perdagangan dan
budaya yang penting di Eropa.
Halaman 7

5. Zaman Kesultanan
Utsmaniyah

- Kesultanan Utsmaniyah memperluas wilayah


perdagangan Islam ke Timur Tengah, Balkan, dan
sebagian besar wilayah Mediterania. Mereka
menerapkan sistem perdagangan yang efisien dan
mendukung, serta memperkenalkan inovasi dalam
pertanian dan manufaktur.

- Sistem waqf (wakaf) juga berkembang pesat di bawah


Kesultanan Utsmaniyah, menyediakan sumber daya
untuk pendidikan, kesehatan, dan pelayanan sosial.
Halaman 8

Perbedaan Antara Ekonomi


Islam, Sosialis, dan Kapitalis
• Ekonomi Islam
1. Prinsip Utama:
- Keadilan: Prinsip utama dalam ekonomi Islam adalah keadilan dalam distribusi kekayaan dan
sumber daya. Ini tercermin dalam sistem zakat, wakaf, dan larangan riba (bunga).
2. Sifat Kepemilikan:
- Kepemilikan pribadi diizinkan, namun ekonomi Islam juga menekankan kepemilikan bersama dan
kepemilikan publik untuk mengurangi kesenjangan sosial.
3. Peran Pemerintah:
- Pemerintah memiliki peran dalam memastikan keadilan ekonomi dan memfasilitasi praktik-praktik
Islam seperti zakat dan wakaf. Namun, sektor swasta juga dihargai dan didorong.

4. Pasar:
- Pasar dalam ekonomi Islam diatur dengan prinsip-prinsip etika Islam, termasuk larangan riba dan
praktik-praktik yang tidak adil.
Halaman 9

Perbedaan Antara Ekonomi


Islam, Sosialis, dan Kapitalis
• Ekonomi Sosialis:

1.Prinsip Utama:
- Pemerataan Kekayaan: Prinsip utama dalam ekonomi sosialis adalah pemerataan kekayaan dan
kepemilikan sumber daya secara kolektif.
2. Sifat Kepemilikan:
- Kepemilikan sumber daya alam, industri, dan infrastruktur utama dimiliki oleh negara atau kolektif
masyarakat, bukan individu atau perusahaan swasta.
3. Peran Pemerintah:
- Pemerintah memiliki kendali yang signifikan atas ekonomi, termasuk perencanaan, produksi,
distribusi, dan alokasi sumber daya.
4. Pasar:
- Pasar dalam ekonomi sosialis sering diatur atau dikendalikan oleh pemerintah untuk menghindari
ketidakadilan ekonomi dan memastikan pemerataan kekayaan.
Halaman 10

Perbedaan Antara Ekonomi


Islam, Sosialis, dan Kapitalis
• Ekonomi Kapitalis:
1. Prinsip Utama:
- Kebebasan Ekonomi: Prinsip utama dalam ekonomi kapitalis adalah kebebasan individu dalam
memiliki, menggunakan, dan memperdagangkan aset dan sumber daya mereka.
2. Sifat Kepemilikan:
- Kepemilikan pribadi mendominasi dalam ekonomi kapitalis, dengan individu dan perusahaan
swasta memiliki kontrol atas sebagian besar sumber daya.
3. Peran Pemerintah:
- Pemerintah dalam ekonomi kapitalis cenderung memiliki peran yang terbatas dalam ekonomi,
dengan fokus pada regulasi pasar, perlindungan konsumen, dan kebijakan moneter.
4. Pasar:
- Pasar dalam ekonomi kapitalis beroperasi secara bebas, tanpa campur tangan berlebihan dari
pemerintah. Harga ditentukan oleh mekanisme pasar (permintaan dan penawaran).
Halaman 11

Perbedaan Antara Ekonomi


Islam, Sosialis, dan Kapitalis
• Perbandingan Singkat:
Ekonomi Islam: Fokus pada keadilan, kepemilikan pribadi dengan elemen kepemilikan bersama,
peran pemerintah dalam memastikan keadilan ekonomi.

Ekonomi Sosialis:Pemerataan kekayaan, kepemilikan kolektif, peran pemerintah dominan dalam


pengaturan dan pengelolaan ekonomi.

Ekonomi Kapitalis: Kebebasan ekonomi, kepemilikan pribadi dominan, peran pemerintah yang
terbatas dalam regulasi pasar.

Setiap sistem ekonomi memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan pilihan antara
ketiganya seringkali mencerminkan nilai-nilai politik, sosial, dan budaya dalam masyarakat yang
bersangkutan.
Halaman 12

Perkembangan Ekonomi
Islam di Indonesia
1. Masa Kerajaan Islam

- Sebelum kedatangan Islam, Indonesia telah memiliki kerajaan-kerajaan yang mengamalkan sistem
ekonomi yang didasarkan pada perdagangan, pertanian, dan kerajinan tangan. Setelah Islam masuk ke
Indonesia pada abad ke-13 Masehi, ekonomi kerajaan Islam berkembang pesat dengan adopsi prinsip-
prinsip ekonomi Islam seperti perdagangan yang adil dan zakat.

2. Masa Kolonialisme

- Era kolonialisme Belanda membawa perubahan besar dalam ekonomi Indonesia. Meskipun Belanda
menerapkan sistem kapitalis, praktik-praktik ekonomi Islam tetap bertahan di masyarakat, terutama di
bidang keuangan dan perdagangan. Namun, kondisi ini sering kali dipengaruhi oleh kebijakan kolonial
yang merugikan.
Halaman 13

Perkembangan Ekonomi
Islam di Indonesia
3. Masa Kemerdekaan

- Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, negara ini mengadopsi sistem ekonomi yang
berlandaskan Pancasila. Meskipun demikian, nilai-nilai Islam terus mempengaruhi pola pikir ekonomi
masyarakat, terutama di daerah-daerah yang mayoritas penduduknya Muslim.

4. Reformasi Ekonomi dan Gerakan Ekonomi Islam

- Seiring dengan perkembangan politik dan sosial, gerakan ekonomi Islam mulai muncul di Indonesia
pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21. Lembaga-lembaga keuangan Islam seperti bank syariah dan
perusahaan takaful (asuransi syariah) didirikan, memberikan alternatif bagi masyarakat dalam
bertransaksi dan mengelola keuangan.
Halaman 14
Perkembangan Ekonomi
Islam di Indonesia
5. Pertumbuhan Industri Halal
- Salah satu aspek penting dalam perkembangan ekonomi Islam di Indonesia adalah pertumbuhan industri halal. Produk-produk
halal tidak hanya mencakup makanan dan minuman, tetapi juga kosmetik, farmasi, dan sektor-sektor lainnya. Indonesia menjadi
salah satu pemain utama dalam industri halal global.

6. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Muslim


- Pemerintah Indonesia terus mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat Muslim melalui program-program seperti
pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berbasis syariah, pelatihan kewirausahaan, dan penyediaan akses
keuangan syariah.
7. Tantangan dan Peluang
- Meskipun ekonomi Islam terus berkembang di Indonesia, masih ada beberapa tantangan yang dihadapi, termasuk kurangnya
pemahaman tentang prinsip-prinsip ekonomi Islam, infrastruktur yang terbatas, dan koordinasi yang kurang antara lembaga-
lembaga keuangan syariah. Namun, dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan meningkatnya kesadaran akan keuangan syariah,
terbuka pula peluang besar bagi pengembangan ekonomi Islam di masa depan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai