Anda di halaman 1dari 3

SEJARAH EKONOMI ISLAM

Ekonomi Islam mulai diterapkan sejak era Nabi Muhammad SAW. Hingga kemudian
dikembangkan oleh ulama-ulama dan intelektual muslim dari waktu ke waktu hingga sempat
mengalami kejayaan dan kemundurannya. Dalam perkembanganya, mengalami puncak
kejayaanya sejalan dengan puncak kejayaan peradaban Islam pada abad 6 Masehi hingga
abad 13 Masehi. Kala itu, ekonomi Islam berkembang pesat, diterapkan di berbagai wilayah
di dunia utamanya di bawah kepemimpinan Islam.
Lalu sejarah masuknya ekonomi islam Di Indonesia hadir bersamaan dengan datangnya Islam
itu sendiri ke Nusantara. Yakni lewat para pedagang Arab, Persia dan India. Kemudian
sejarah pemikiran Islam di Nusantara mulai mengemuka saat munculnya SDI atau Sarekat
Dagang Islam tahun 1912. Tujuan awal SDI untuk bela para pedagang muslim lokal hadapi
persaingan keturunan Cina di industri Batik di Jawa Tengah.
Kemudian SDI berubah menjadi SI atau Sarekat Islam tahun 1914 dipimpin oleh
Tjokroaminoto. SI lebih politis. SI lebih fokus melakukan perjuangan melawan Belanda di
Indonesia dengan berbagai program selain ekonomi. Yakni pendidikan pribumi, politik dan
aksi aksi massa.

3 Fase rekam jejak ekonomi islam


 Fase peletakan dasar-dasar ekonomi islam
 Fase stagnasi
 Kebangkitan Kembali ekonomi islam
-Masa peletakan dasar perekonomian Islam dimulai pada masa Nabi Muhammad SAW. Nabi
Muhammad SAW adalah seorang pengusaha yang sukses dan jujur, beliaulah yang
mengamalkan dan meletakkan dasar-dasar ekonomi Islam awal berdasarkan tuntunan
ALLAH SWT melalui kitab suci Al-Quran an. Setelah itu, prinsip-prinsip dasar ekonomi
Islam terus dikembangkan setelah generasi Nabi Muhammad SAW oleh para ahli warisnya
yaitu para ulama- ulama Islam.

-Hingga saat ini, ekonomi Islam mengalami fase stagnasi bahkan kemunduran. Penyebab
kemundurannya adalah dikarenakan beberapa faktor. Seperti Great Gap, yakni ketidaktegasan
intelektual barat dalam merujuk karya karya cendekiawan Muslim tentang ilmu ekonomi.
Selain itu, juga karena pemikiran ekonomi Islam redup akibat penjajahan.
Di awal abad 19 dan 20, banyak negara negara muslim hadapi tantangan politik dan sosial
yang sangat berat. Mereka harus berjuang melawan dan lepaskan diri dari penjajahan. Fokus
perjuangan negara negara muslim terjajah ini bukanlah tentang pokok ekonomi tapi
bagaimana cara merdeka lebih dulu. Situasi semacam ini, pemikiran yang timbul di bidang
ekonomi yaitu mengenai cita cita kemasyarakatan dan ideologi politik.
- Sekitar abad ke-14, kebangkitan kembali mulai terlihat. Perekonomian Islam mulai tumbuh
kembali, meskipun pada abad-abad berikutnya kembali mengalami kemunduran. Namun
kajian pemikiran ekonomi Islam tidak serta merta kabur. Hingga saat ini, eksplorasi nilai-nilai
Islam dalam bidang ekonomi masih terus dilakukan. Faktanya, praktik ekonomi Islam masih
dilakukan di banyak negara dan umat Islam.
Dalam praktik, tanda tanda kebangkitan ekonomi Islam masih dibawah dominasi sistem
ekonomi yang ada sekarang. Yakni sistem ekonomi kapitalisme dan sistem ekonomi sosialis.
Namun, geliat ekonomi Islam mulai muncul seperti misalnya mulai banyaknya sistem
transaksi atau bisnis berbasiskan syariah yang didasarkan pada sistem ekonomi Islam. Seperti
misalnya bank syariah, kredit syariah, koperasi antiriba, wisata halal, kuliner halal dan masih
banyak lagi.

Tokoh-tokoh penggagas ekonomi islam


-Abu yususf
-Ibnu Taimiyah
-Abu Ubaid

DINAMIKA SOSIOEKONOMI KLASIK DAN KONTEMPORER

Merujuk pada perubahan dan evolusi dalam cara kita memahami serta mengelola hubungan
antara faktor sosial dan ekonomi dalam masyarakat. Keduanya mencerminkan kerangka
pemikiran yang berbeda tentang bagaimana ekonomi dan masyarakat berinteraksi, serta
dampaknya terhadap kebijakan ekonomi dan sosial.
Dinamika sosial ekonomi merupakan suatu gerak perubahan-perubahan yang terjadi dalam
suatu masyarakat dari aspek perubahan ekonomi terhadap pendapatan atau penghasilan yang
di peroleh masyarakat, baik pergeseran menaik ataupun pergeseran menurun.

Dinamika sosioekonomi mencakup perubahan dalam pemikiran tentang hubungan antara


faktor sosial dan ekonomi dalam masyarakat.
Sosioekonomi klasik, yang berbasis pada teori ekonomi klasik, menekankan pasar bebas,
persaingan, dan minimnya campur tangan pemerintah dalam ekonomi. Ini menciptakan
kesenjangan sosial dan ketidaksetaraan.
Sosioekonomi kontemporer, dengan pengaruh globalisasi, teknologi, dan perhatian terhadap
isu-isu sosial dan lingkungan, menekankan kebijakan yang lebih inklusif, distribusi yang adil,
dan keberlanjutan.
- Masalah kontemporer di dalam bidang perekonomian, sosial dan ketenagakerjaan salah
satunya adalah masalah kemiskinan yang disebabkan karena faktor lapangan pekerjaan
semakin sempit,tingginya jumlah pengangguran,rendahnya tingkat pendidikan,minimnya
perlindungan hukum dan upah tenaga kerja yang terlalu murah/rendah.
-

KESIMPULAN
rekam jejak ekonomi Islam mencerminkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang khas bagi
masyarakat Muslim, sementara dinamika sosioekonomi mencerminkan evolusi dalam cara
kita memahami dan mengelola hubungan antara faktor sosial dan ekonomi dalam masyarakat
secara lebih umum. Seiring waktu, tantangan dan peluang dalam menggabungkan prinsip-
prinsip ekonomi Islam dengan dinamika sosioekonomi kontemporer menjadi semakin penting
dalam mengembangkan masyarakat dan ekonomi yang lebih adil, berkelanjutan, dan inklusif.

Anda mungkin juga menyukai