Anda di halaman 1dari 62

MAKALAH

ANALISIS UNSUR INTRINSIK DRAMA LAWAN CATUR


KARYA W.S RENDRA
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Anatomi Drama
Dosen Pengampu : Arif Hidayat, M.Pd.

Disusun oleh :

Ega Adit Tia (20190110054)

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KUNINGAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis bisa menyelesaikan karya tugas yang berjudul Analisis Unsur Intrinsik dalam Naskah
Drama Lawan Catur Karya W.S Rendra. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Arif Hidayat M.P,d selaku guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia yang telah
membantu penulis dalam mengerjakan tugas ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih
karena melalui tugas ini penulis dapat belajar tentang unsur dari sebuah drama. Tugas ini juga
bisa memberikan panduan dalam pembelajaran bahasa indonesia. Bagi siswa-siswi untuk
memahami unsur dari drama yang baik dan benar. Penulis menyadari ada kekurangan pada
tugas ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya
penulis. Penulis juga berharap tugas ini mampu memberikan pengetahuan unsur intrinsik
drama dalam bahasa indonesia dan pembelajaran.

Kuningan, 02 Januari 2022

Penulis
Contents
BAB I ......................................................................................................................................... 5

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 5

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 5

1.2 Perumusan Masalah ......................................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................................. 5

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................................... 5

BAB II........................................................................................................................................ 6

LANDASAN TEORI ................................................................................................................. 6

2.1 Pengertian Sastra .............................................................................................................. 6

2.2 Bentuk-Bentuk Sastra ...................................................................................................... 7

2.3 Prosa Fiksi ........................................................................................................................ 8

2.4 Jenis-Jenis Prosa Fiksi ..................................................................................................... 9

2.5 Naskah Drama ................................................................................................................ 10

2.6 Unsur-Unsur Naskah Drama .......................................................................................... 30

BAB III .................................................................................................................................... 32

ANALISIS UNSUR INTRINSIK NASKAH DRAMA .......................................................... 32

LAWAN CATUR KARYA KENNETH ARTHUR/ W.S RENDRA ..................................... 32

3.1 Sekilas Tentang Pengarang ............................................................................................ 32

3.2 Sinopsis Naskah Drama ................................................................................................. 35

3.3 Tema .............................................................................................................................. 36

3.4 Alur/Plot......................................................................................................................... 38

3.5 Tokoh dan Perwatakan ................................................................................................... 50

3.6 Latar/Setting ................................................................................................................... 51

3.7 Konflik ........................................................................................................................... 51


3.8 Dialog ............................................................................................................................. 55

3.9 Amanat ........................................................................................................................... 58

BAB IV .................................................................................................................................... 61

PENUTUP................................................................................................................................ 61

Kesimpulan .......................................................................................................................... 61

Saran .................................................................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 62


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sastra pada dasarnya merupakan jelmaan dari kehidupan nyata manusia. Memahami
sastra hampir sama nilainya dengan memahami hidup orang yang melahirkan sastra.
Dilihat dari segi jenisnya, karya sastra terbagi menjadi tiga yaitu puisi, prosa dan drama.
Ketiga jenis karya sastra ini memiliki ciri dan kekhasan masing-masing. Sastra juga dianggap
sebagai hal yang istimewa karena perpaduan imajinasi, kreativitas, kecakapan, pengetahuan,
serta wawasan yang luas.
Dari ketiga jenis karya sastra ini, drama merupakan karya sastra yang mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Drama terlahir dari penulis yang terinspirasi oleh realita
dari kehidupan masyarakat sekitar penulis, baik dari pengalaman penulis sendiri maupun
pengalaman orang lain.
Drama merupakan kisah kehidupan manusia yang dikemukakan di pentas berdasarkan
naskah, menggunakan percakapan, gerak laku, unsur-unsur pembantu seperti dekor, kostum,
rias, lampu, musik, serta disaksikan oleh penonoton. Drama yang termasuk sastra modern
terbentuk dari beberapa unsur yang saling berkaitan dan saling mendukung. Unsur-unsur
pembentuk drama ada dua, yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Adapun kajian yang menjadi fokus pada makalah ini adalah tentang unsur-unsur intrinsik
dan ekstrinsik drama. Hal penting dilakukannya kajian terhadap unsur-unsur pembentuk
drama yaitu untuk mengetahui pesan yang hendak disampaikan pengarang dalam naskah
drama, dan akan terwujud setelah nantinya menelaah satu persatu unsur drama serta
ditariknya kesimpulan dari kajian ini.

1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana analisis unsur intrinsik dalam naskah drama?


2. Bagaimana analisis unsur ekstrinsik dalam naskah drama?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui unsur intrinsik dan
unsur ekstrinsik yang ada dalam drama.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Sebagai bahan bacaan bagi peminat sastra pada dewasa ini.
2. Sebagai apresiasi sastra.
3. Sebagai bahan yang memudahkan penikmat sastra untuk memahami unsur
pembentuk karya sastra.
4. Analisis ini diharapkan dapat memberikan sumbangasih pemahaman dan pemikiran
bagi pengembangan ilmu sastra.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sastra

1) Pengertian Satra
Sastra, Sanskerta : shastra adalah kata serapan dari bahasa Sanskerta, yang
mempunyai makna “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari
kata dasar śās- yang bemakna “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa
Indonesia kata ini biasanya digunakan untuk mengacu kepada “kesusastraan”
atau sebuah tulisan yang mempunyai arti atau keindahan tertentu.

Pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu


sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah
pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan
adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti
sastrawi, bukan sastra.

Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis
atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan
dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk
mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.

2) Menurut Para Ahli


Mursal Esten
Mursal Esten (Esten, 1978: 9) berpendapat bahwa Sastra adalah
pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan
manusia dan masyarakat umumnya, melalui bahasa sebagai medium dan
memiliki efek positif terhadap kehidupan manusia.

Terry Eagleton
Sastra merupakan karya tulisan indah (belle letters) yang mencatatkan
sesuatu dalam bentuk bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dibelitkan,
dipanjangpendekan dan diputarbalikan, dijadikan ganjil atau cara
penggubahan estetis lainnya melalui alat bahasa (Eagleton, 2010: 4).

Atar Semi
Suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya (atau subjeknya)
adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai
medium (1988: 8 ).

Panuti Sudjiman
Sastra merupakan karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri
keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi dan
ungkapanya (1990 : 68).

Ahmad Badrun
Menurut Ahmad Badrun, Kesusastraan adalah kegiatan seni yang
mempergunakan bahasa dan simbol-simbol lain sebagai alat untuk
menciptakan sesuatu yang bersifat imajinatif (1983: 16).

3) Menurut KBBI
Sastra Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : 2008 adalah “karya tulis
yang bila dibandingkan dengan tulisan lain, ciri-ciri keunggulan, seperti
keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya”. Karya sastra
berarti karangan yang mengacu pada nilai-nilai kebaikan yang ditulis dengan
bahasa yang indah. Sastra memberikan wawasan yang umum tentang
masalah manusiawi, sosial, maupun intelektual, dengan caranya yang khas.
Pembaca sastra dimungkinkan untuk menginterpretasikan teks sastra sesuai
dengan wawasannya sendiri.

2.2 Bentuk-Bentuk Sastra

a) Puisi
Puisi adalah satu di antara bentuk karya sastra yang banyak disukai karena
disajikan dalam bahasa yang indah dan sifatnya imajinatif.

Puisi dianggap sebagai rangkaian kata-kata yang menggambarkan perasaan


penulisnya. Pesan yang ingin disampaikan penyair dirangkai dengan kata-
kata yang indah, yang berbeda dengan bahasa sehari-hari.

Bahkan, bisa dikatakan bahasa dalam puisi berbeda dengan bahasa karya
sastra lainnya, seperti drama atau prosa. Dalam pembuatannya, puisi
biasanya dibuat berdasarkan pengalaman hidup atau ide-ide kreatif yang
bermakna.

Bentuk dalam karya sastra yang satu ini juga dipengaruhi oleh zaman.
Terdapat empat jenis puisi, yaitu puisi lama, baru, bebas, dan puisi
kontemporer.

b) Prosa
Seperti jenis karya sastra lainnya, prosa merupakan sebuah tulisan. Lebih
tepatnya tulisan bebas. Bebas di sini maksudnya adalah bahwa prosa tidak
terikat dengan aturan-aturan layaknya puisi.

Namun, prosa tetap memiliki unsur-unsur sastra layaknya karya sastra dalam
bentuk lain. Kata-kata yang terdapat di dalam prosa memiliki makna yang
sebenarnya.

Sementara, jika terdapat kata kiasan dalam sebuah prosa, dapat dikatakan
bahwa hal tersebut berfungsi untuk memperindah tulisan. Prosa juga
dipengaruhi oleh waktu atau zaman layaknya puisi.

Adapun prosa yang ada terbagi menjadi dua jenis, yaitu prosa lama dan
prosa baru.

c) Drama
Drama merupakan jenis karya sastra yang menggambarkan kehidupan
manusia dengan gerak. Dalam dunia seni, drama bisa menjadi satu di antara
hiburan untuk melepaskan penat.

Drama merupakan satu di antara dari cabang-cabang seni dalam seni


pertunjukan dan merupakan satu di antara bentuk sastra yang dilukiskan
dengan menggunakan bahasa yang panjang dan bebas.

Drama dibuat dengan tujuan untuk menceritakan kembali suatu kisah kepada
penontonnya melalui sebauh lakuan dialog atau percakapan para
pemerannya.

Kata drama berasal dari bahasa Yunani 'draomai' yang berarti beraksi,
bertindak, berbuat, dan berlaku. Pada hakikatnya, drama menggunakan
beberapa tokoh untuk mengungkapkan dialog disertai gerak-gerik dan unsur
artistik pertunjukan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), drama merupakan


komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan
kehidupan atau watak melalui tingkah laku atau dialog yang dipentaskan.

Secara umum, drama merupakan satu di antara aliran dalam sastra yang
berisi komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan
perilaku kehidupan manusia di atas panggung.

Lantaran menggambarkan perilaku manusia yang lekat dengan kehidupan


sehari-hari, drama akan diwarnai dengan konflik masalah untuk menghibur
para penonton.

2.3 Prosa Fiksi

Istilah prosa fiksi atau cukup disebut karya fiksi, biasa juga diistilahkan
dengan prosa cerita, prosa narasi, narasi atau cerita berplot. Jadi pengertian
prosa fiksi ialah kisah atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu
dengan pemeranan latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang
bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita .
rumusan yang dipaparkan itu ialah rumusan dalam artian konvensional
karena sebuah prosa fiksi seringkali justru anti cerita dan tidak berplot. Dalam
bentuk prosa fiksi yang non konvensional itu, tujuan pengarang umumnya
hanya ingin menampilkan gagasan secara aktual lewat karya prosa yang
ditampilkannya. Untuk meahaminya, pembaca harus memilki bekal ilmu
humanitas terutama psikologi dan filsafat.

Sebagi salah satu genre sastra, karya fiksi mengandung unsur-unsur meliputi
(1) pengarang atau narator, (2) isi penciptaan, (3) media penyampai isi
berupa bahasa, (4) elemen-elemen fiksional atau unsur-unsur intrinsik yang
membangun karya fiksi itu sendiri sehingga menjadi suatu wacana. Pada sisi
lain, dalam memaparkan isi tersebut, pengarang akan memaparkannya
leawat (1) penjelasan atau komentar, (2) dialog maupun monolog, (3) lewat
action

Karya fiksi lebih lanjut dapat dibedakan dalam berbagai macam bentuk baik
itu roman, novel, novelet, maupun cerpen. Perbedaan berbagai macam
bentuk dalam karya fiksi itu pada dasarnya hanya terletak pada kadar
panjang pendeknya isi cerita, kompleksitas isi cerita, serta jumlah pelaku
yang mendukung cerita itu sendiri. Akan tetapi, elemen-elemen yang
dikandung oleh setiap bentuk karya fiksi maupun cara pengarang
memaparkan isi ceritanya memiliki kesamaan meskipun dalam unsur-unsur
tertentu mengandung perbedaan. Oleh sebab itulah, hasil telaah suatu
roman, misalnya pemahaman ataupun keterampilan lewat telaah itu, dapat
juga diterapkan baik dalam rangka menelaah novel maupun cerpen.

2.4 Jenis-Jenis Prosa Fiksi

a. Hikayat
Hikayat merupakan prosa fiksi yang ada sebelum karya sastra barat masuk
ke Indonesia. Prosa fiksi ini mempunyai beberapa karakteristik yang khas, di
mana beberapa karakteristik hikayat tersebut antara lain ceritanya yang
bersifat fiktif, latar tempatnya yang istanasentris (selalu berlatar tempat
lingkungan istana), dan penggunaan bahasa Melayu klasik yang kental.
Hikayat sendiri mempunyai beberapa macam, di mana beberapa diantara
macam-macam hikayat tersebut antara lain hikayat melayu, hikayat Jawa,
dan lain sebagainya.

b. Dongeng
Selain hikayat, prosa lama yang juga termasuk ke dalam prosa fiksi adalah
dongeng. Dongeng diartikan sebagai sebuah cerita yang bersifat khayali dan
terkadang tidak masuk akal. Dongeng sendiri terbagi atas beberapa macam,
di mana macam-macam dongeng tersebut antara lain contoh dongeng fabel
singkat, contoh legenda singkat, contoh dongeng sage, contoh dongeng
parabel, dan contoh mite atau mitos.

c. Kisah
Merupakan salah satu prosa lama dan prosa fiksi yang menceritakan kisah
perjalan seseorang ke suatu daerah. Sebetulnya, kisah sendiri bersifat semi
fiksi karena cerita yang hendak disampaikan oleh kisah sebetulnya juga
bersumber dari realita yang kemudian dipadukan dengan imajinasi pembaca.

d. Novel
Novel merupakan salah satu prosa baru yang tergolong ke dalam prosa fiksi.
Novel sendiri merupakan sebuah prosa yang menceritakan sebuah tokoh dan
peristiwa secara kompleks dan biasanya terdiri dari beberapa bab dan cerita.

e. Cerpen
Cerpen atau cerita pendek merupakan sebuah prosa yang fokus
menceritakan satu tokoh dan satu peristiwa secara mendalam dan biasanya
kisah yang diceritakan tidak lebih dari 10 halaman buku. Isi cerpen sendiri
berkisah tentang kehidupan sehari-hari masyarakat modern dan tidak jarang
juga berkisah tentang keresahan pribadi si pengarang atau bahkan isu-isu
sosial politik yang tengah marak terjadi.

f. Roman
Roman diartikan sebagai sebuah prosai yang mengisahkan pelaku utamanya
dengan segala suka dan duka yang dialaminya. Dalam roman, tokoh utama
biasanya sering diceritakan mulai si tokoh lahir hingga si tokoh meninggal
dunia. Tak hanya mengisahkan kehidupan seseorang, roman juga seringkali
menggambarkan adat atau aspek budaya suatu daerah secara mendetail dan
menyeluruh.

2.5 Naskah Drama

LAWAN CATUR
Karya Kenneth Arthur
Terjemahan WS RENDRA

SAMUEL
Bagaimana, Antonio ( tersenyum ) Rupanya kau telah kehilangan
kecerdikanmu

ANTONIO
Sebentar,Yang Mulia

SAMUEL
Pionnya barangkali..
ANTONIO
Bukan ( main ) Nah… sudah

SAMUEL
Aha ! Begitu ? Bagus…bagus…! Kecerdikanmu telah kembali
bukan ?

ANTONIO
Apakah waktunya sudah habis, Yang Mulia ?

SAMUEL
Belum. Kita masih punya waktu 10 menit untuk permainan ini.

ANTONIO
Yang Mulia sudah bosan main catur rupanya…

SAMUEL
Tidak. Aku tidak pernah bosan main catur. Dengar, Antonio.
Apabila aku bosan main catur, itu artinya aku bosan
hidup.permainan catur adalah tantangan bagi ketajaman otak dan
kekuatan sikap jiwa manusia : sebagaimana taktik cinta, taktik
perang, politik dan lain sebagainya. Apabila permainan caturku
buruk, aku akan berhenti jadi Menteri Urusan Kepolisian. Kita
orang pemerintah tidak hanya meletakkan nyawa dalam kekuatan
tangan kita, namun juga harus mengasah kepala untuk
menjalankan tugas seefektif mungkin. Kita harus tetap menjaga
agar sempurna, persis geraknya, licin jalannya. Ya…ya..begitulah
caranya kita mengabdi pada pekerjaan kita. Apabila mesin –
mesin dalam kepala kita mogok atau macet, kita tak pula lagi
berarti apa-apa.

ANTONIO
Tetapi pikiran Yang Mulia melayang agaknya…

SAMUEL
Begitukah ? baiklah, baik ( main dengan cepat ) Nah..lawanlah ini
kalau kau bisa.

ANTONIO
Sebuah gerakan yang dapat menyelamatkan Raja Yang Mulia…

SAMUEL
Kau rasakan sekarang. Aku melamun, aku bermimpi, pikiranku
melayang dan kemudian datang gerakan secepat kilat.
Ketangkasan taktik pada lintasan akal sekejap itulah letak
kekuatannya.

ANTONIO
Itu namanya inspirasi, Yang Mulia !

SAMUEL
Mungkin. Tetapi di balik inspirasi itu kita tidak boleh melupakan
taktik permainan.

Verka masuk

VERKA
Apakah Yang Mulia memanggil saya ?

SAMUEL
Apakah ada orang yang bernama Oscar Yakob ?

VERKA
Seseorang yang bernama Oscar Yakob membawa surat
keterangan dari yang mulia, menunggu di ruang sekretaris.

SAMUEL
Saya memperkenankan kau membawanya kemari 10 menit lagi.

VERKA
Harap dimaafkan, Yang Mulia. Tuan Sekretaris mohon bertanya
apakah perintah yang diberikan Antonio memang benar ?

SAMUEL
Perintah apa ?

VERKA
Bahwa orang yang bernama Oscar Yakob itu tak perlu di geledah
?

SAMUEL
Tak ada alasan untuk menggeledah orang itu ( Verka pergi )
Giliranmu main Antonio. Kita masih punya waktu dua menit untuk
main catur dan satu menit untuk tanya jawab.
ANTONIO
Ahaa …saya dapat menskak mat Yang Mulia dalam lima langkah.

SAMUEL
Tapi dua menit sudah habis. Sekarang katakanlah, apakah agen-
agenmu tidak salah dalam mengusut keterangan mengenai orang
yang bernama Oscar Yakob itu ?

ANTONIO
Sangat pasti, Yang Mulia. Saya mohon kepada Yang Mulia
kemarin, karena telah diketahui oleh agen-agen saya bahwa orang
yang bernama Oscar Yakob itu masuk kompotan anti pemerintah,
dan dia mendapat tugas dari pimpinannya untuk membunuh Yang
Mulia. Dua orang bawahannya telah kami tangkap dua minggu
yang lalu, dan yang tak mesti diragukan lagi adalah mengenai
orang yang bernama Oscar Yakob itu. Laporan mengenai sejarah
hidupnya, sejak dia lahir sampai sekarang telah kami serahkan
kepada Yang Mulia. Tentu Yang Mulia telah memahaminya.

SAMUEL
Ya… ya…riwayat hidupnya telah kuhapal di luar kepala. Meskipun
begitu, aku telah menganugerahkan kepadanya untuk
mewawancaraiku secara pribadi. Juga telah aku perintahkan
dengan tegas untuk tidak menggeledahnya. Singkatnya, aku telah
melakukan pekerjaan yang sangat tolol, bukan ?

ANTONIO
Saya tidak berhak meragukan kebijaksanaan Anda, Yang Mulia

SAMUEL
Ah ..?! kau tak berhak meragukan kebijaksanaanku ? tapi dalam
hati kau meragukannya. Aku melihat semua itu di balik pandangan
matamu ketika kau berkata dalam hati : ”Yang Mulia SAMUEL
Glaspel, dibalik omongannya yang manis, sudah tidak seperti
biasanya lagi. Dia telah mundur. Dia telah kehilangan sesuatu
yang menyebabkan kehilangan kekuatannya !” Apa kau kira aku
takut ?

ANTONIO
Yang Mulia…

SAMUEL
Terus terang, aku sendiri kadang-kadang berpikir begitu. Bahwa
sekali waktu tak akan ada lintasan akal yang muncul seperti kilat,
dan bahwa aku akan dibikin skak-mat untuk selama-lamanya.
Itulah sebabnya kau kusuruh kemari untuk berjam jam main catur
denganku. Aku sangat terganggu untuk melakukan permainan
dengan..Oscar Yakob itu.

ANTONIO
Jadi, Yang Mulia punya alasan pasti untuk bertemu dengan orang
itu ?

SAMUEL
Toh, kau tak akan bisa memahami alasanku ini.

ANTONIO
Orang itu ditugaskan untuk membunuh Yang Mulia

SAMUEL
Biarlah…

ANTONIO
Tapi dalam hal ini saya mengusulkan kepada Yang
Mulia…untuk…tentu akan lebih aman apabila…

SAMUEL
Cukup ! Jangan bicara padaku seperti anak kecil. Aku tahu apa
yang tengah kau pikirkan. SAMUEL Glaspel tidak seperti
biasanya, ia telah kehilangan. Ia telah kehilangan sesuatu yang
menyebabkan kehilangan kekuatannya. Ia telah lamban dan ia
butuh dijaga..Nah,.. waktunya telah habis. Kau kerjakan saja apa
yang telah kutugaskan kepadamu. Jangan lebih dari itu.

ANTONIO
Apakah papan caturnya harus saya singkirkan, Yang Mulia ?

SAMUEL
Jangan..jangan disentuh ataupun diubah. Kita akan
menyelesaikannya nanti ( Antonio berdiri ragu-ragu ) Nanti kau
akan ku panggil dengan bel. Baiklah. Kulihat kau akan berkata
sesuatu. Kau kira permainan kita tak dapat dilanjutkan ? kita lihat
saja nanti.

ANTONIO
Saya mohon kepada Yang Mulia agar….

VERKA MASUK BERSAMA OSCAR YAKOB

VERKA
Oscar Yakob menghadap....

OSCAR YAKOB DATANG DENGAN GAGAH

SAMUEL
Ooo..begitu ? Jadi kau yang bernama Oscar Yakob itu ?
Bagus..bagus…begitu …!

OSCAR
Ya, saya Oscar Yakob

SAMUEL
Bois nastardas, Oscar Yakob.

Bois nastardas, Samuel Glaspel.

SAMUEL
Ternyata begitu sukar menjumpai saya, bukan ? Sukar bertemu
muka dengan Samuel Glaspel !

OSCAR
Tidak sesukar sebagaimana yang saya bayangkan, Yang Mulia.

SAMUEL : ( KEPADA ANTONIO DAN VERKA )


Nah..apalagi yang kalian tunggu ? Orang ini mempunyai sesuatu
yang penting yang mesti disampaikan, tapi dia sepertinya seorang
yang pemalu. Dihadapan orang banyak, tampaknya dia tidak bisa
berkata apa-apa.

ANTONIO
Yang Mulia…Saya akan menanti di koridor.

SAMUEL
Nonsens. Nonsens…! Pergilah ke taman, carilah inspirasi untuk
permainan kita nanti. Ayo, pergilah !

ANTONIO DAN VERKA PERGI


SAMUEL : ( PADA OSCAR YAKOB )
Saya ingin memandangmu baik-baik

OSCAR YAKOB CURIGA

SAMUEL
Ah..tidak ada orang lain yang mengintai kita. Kamar ini letaknya
paling ujung dan berada di pojok bangunan. Di belakang, tak ada
apa-apa selain jendela. Tak ada balkon dan tak ada lemari.
Bukalah pintu dari mana kau tadi masuk. Tak ada orang di koridor.
Boleh kau kunci jika kau menghendakinya..! Nah, kita tidak akan
diganggu lagi. Baiklah, sekarang duduklah dan katakan apa yang
kau inginkan.

OSCAR TAK BISA BERKATA APA-APA

SAMUEL
Tiba-tiba jadi bisu, ya ? Tak tahu bagaimana memulainya. Kemalu-
maluan atau bagaimana ?

OSCAR
Tidak. Saya berkata dalam hati.

SAMUEL
Ah.. berkata dalam hati.

OSCAR
Saya bertanya dalam hati, mengapa Yang Mulia memberi
kesempatan ini.

SAMUEL
Kesempatan ?!

OSCAR
Kesempatan saya untuk membunuh Yang Mulia.

SAMUEL
Begitu ? Kau mau membunuh saya ! jadi itukah soalnya ?! Baiklah.
Dari tadipun saya sebenarnya sedang memikirkan hal itu,
sekarang tentu saja saya menjadi lebih yakin lagi. Bagus. Nah,
teruskanlah !

OSCAR ( TENANG DAN BIASA )


Tuhan menyerahkan anda ke tangan saya.

SAMUEL
Bah ! Janganlah Tuhan kita itu kita ikut-ikutkan. Buang kalimat
tolol dan omong kosong itu. Saya sangsi, apakah Tuhan masih
punya perhatian terhadap orang macam kita. Sayalah yang
menyerahkan diri saya sendiri kepadamu. Persoalannya tidak
lebih dari itu. Sebetulnya gampang saja saya bisa menjebakmu.
Tapi tidak. Bahkan tak perlu sebenarnya pistolmu itu kau
sembunyikan di balik kantongmu.

OSCAR ( SINIS )
Yang Mulia rupanya bersuka hati.

SAMUEL
Bukan, bukannya bersuka hati. Saya hanya tergoda ingin tahu,
bagaimana kau memainkan pistolmu itu. Nafsu ingin tahu ini
begitu meluap-luap barangkali. Keluarkan barang itu, Oscar
Yakob. Silahkan !

OSCAR
Yang Mulia, ini mendebarkan hati kita berdua.

SAMUEL
Dan mengharukan, begitu ? Ya.. begitu mengharukan hati. Bagus,
bagus Oscar Yakob.

OSCAR ( MENGELUARKAN PISTOL )


Jauhkan tangan anda dari bel itu. Dengan segala hormat Yang
Mulia Samuel Glaspel.

SAMUEL
Saya tak akan melakukannya. Kau takut mereka akan datang
kemari kalau saya menekan bel ini, bukan ? Tidak… Apa saya
terlalu tolol mengira kau takut ? Baiklah, baiklah. Kalau tangan ini
saya gerakan, kau tentu akan menembak.

OSCAR
Ya !

SAMUEL
Nah, teruskanlah, saya tidak akan melakukannya.
OSCAR
Tak akan ada seorang pun di atas bumi ini yang akan bisa
menyelamatkan Anda, Samuel Glaspel !

SAMUEL
Demikian juga halnya denganmu, Sobat. Kau toh tak akan bisa
meninggalkan ruangan ini dengan selamat…ya..dalam keadaan
sehat wal afiat.

OSCAR
Saya akan mencoba keluar dengan selamat, Samuel Glaspel.

SAMUEL
Tidak. Itu terlalu berlebihan rasanya. Saya memang membiarkan
kau masuk, tapi saya tidak akan membiarkan kau keluar. Kau
akan kehilangan kawan yang berguna, Oscar Yakob !

OSCAR
Yang Mulia !

SAMUEL
Begitu ?! Sinting sekali. Saya pikir orang-orang sejenismu
membenci saya. Atau barangkali, kau hanya menjilat dengan cara
menunjukkan perasaanmu itu ? Boleh. Jilatlah dengan caramu.

OSCAR
Tak ada hasrat untuk menjilat Anda.

SAMUEL
Ah, begitu ? Jadi saya akan menjalani sesuatu tanpa dijilat dahulu
?

OSCAR
Perasaan pribadiku tak turut campur apa-apa dalam urusan ini.
Aku alat Tuhan.

SAMUEL
Lagi-lagi begitu. Apa hubungannya semua ini dengan Tuhan ? O,
ya, apa kebetulan kau pandai main catur ?

OSCAR
Kenapa anda bertanya begitu ( GELISAH, GUGUP )
SAMUEL
Sebab kau telah menengahi permainan catur saya itu. Antonio tadi
mengancam saya untuk menskak mat dalam lima langkah. Tapi
tidak, tidak semudah itu, Oscar Yakob.

OSCAR
Saya telah cukup mendengar anda melucu, Samuel Glaspel.

SAMUEL
Jadi kau tak bisa bermain catur ? baiklah, saya telah berjanji untuk
meneruskan permainan itu nanti. Coba saja kita lihat nanti.

OSCAR
Tentu saja Yang Mulia berhak mempunyai suatu kehendak.

SAMUEL
Sudah saya katakan kepadamu, kalau kau telah bosan dengan
wawancara ini, terserah padamu untuk mengakhirinya. Apalagi
yang kau tunggu ? Kenapa kau jadi lamban ?

OSCAR
Apakah Yang Mulia tidak ingin berdoa ?

SAMUEL
Berdoa ? Siapa yang ingin mendengarkan doa dari orang macam
saya ? Tidak ! saya lebih suka bicara.

OSCAR
Terserah kepada Yang Mulia.

SAMUEL
Ya, kita akan bicara sampai terkumpul keberanianmu untuk
melaksanakan tugasmu itu.

OSCAR ( PEMBERONTAK YANG GAGAH )


Tak perlu keberanian untuk menyelesaikan orang macam Anda.

SAMUEL ( TENANG DAN YAKIN )


Orang akan membutuhkan keberanian biar untuk membunuh
seekor tikus sekalipun.
OSCAR
Samuel Glaspel, saya adalah orang yang terpilih !

SAMUEL
Oo..begitu ? Jadi pilihan jatuh kepadamu. Suatu kehormatan.
Suatu keistimewaan. Kau menganggapnya begitu, bukan ? Dan
sebagai seorang pemeberontak kau punya cita-cita politik, bukan ?

OSCAR
Saya tak punya cita-cita politik.

SAMUEL
Tak punya cita-cita politik ? Oo.. begitu ! dan juga tak ada
kebencian perseorangan. Lalu apa ? Coba ceritakan padaku.

OSCAR
Saya seorang petani, bapak saya seorang petani, dan kakek saya
juga seorang petani. Anda seorang bangsawan, nenek anda
seorang bangsawan dan pangeran. Ini adalah masalah
penderitaan dan perbudakan melawan sejarah kekejaman dan
penindasan. Saya tak akan peduli. Hari ini saya hanya memikirkan
hari kemarin dan hari yang akan datang. Tindakan anda selalu
sangat kejam dan keras, tak usah diragukan lagi, itu pun saya tak
peduli. Saya tak akan menurut campurkan semua itu dalam hal ini.
Bahkan penderitaan saya sendiripun tidak saya libatkan.
Semuanya tak berarti telah mendorong saya untuk melakukan
perbuatan ini. Anda dan saya tak cukup berarti apa-apa. Ini adalah
kasta melawan kasta. Saya menggabungkan diri dalam partai
revolusioner, betul ! Anda menamakan saya agen mereka, ya !
Meskipun saya tak tahu cita-cita mereka untuk negara ini. Saya
tak mempedulikannya, saya hanya mengerti bahwa gerombolan
pada siapa saya bergabung, adalah perjuangan yang mewakili
gelora hati saya. Saya menuruti mereka karena saya merasa
berhak untuk mendendam darah dan kelahiran saya.

SAMUEL
Yah..kau orang fanatik.

OSCAR
Adalah hukum alam bahwa saya melawan anda.
SAMUEL
Ahaa…jadi secara alam kau memusuhi saya ? sejarah penindasan
melawan sejarah penindasan, begitu ? Hari ini kau telah
melupakan segala-galanya, bukan ? Duka deritamu yang tak
seberapa, dan kekejaman yang juga tak seberapa, kau anggap tak
perlu diperdulikan ? kau hanya berpendapat, dirimu tak lebih dari
tangan dendam satu kasta terhadap kasta lain. Oh..kau
digerakkan debu-debu bangkai nenek moyang, bukan ? Kau
memukul udara dengan gada asap. Kau terjerumus ke dalam
kedangkalan dan kepicikan. Apa yang kau kerjakan kini adalah
hinaaan yang fanatik terhadap keadilan.

OSCAR
Tanganku sudah gatal, Samuel Glaspel ! ( MENGANCAM )

SAMUEL
Tunggu ! ( TENANG )
Masih ada suatu hal yang ingin saya katakan, sesuatu yang akan
kau kenang di antara waktu kau membunuh dan kau dibunuh.
Sebenarnya Oscar Yakob adalah saya bukan Kau !

OSCAR
Omong kosong apa lagi ini ?

SAMUEL
Kaulah Samuel Glaspel.

OSCAR
Gila…Anda gila ! ( ANCAMAN PISTOL )

SAMUEL
Tunggu ! Ketika kau masih kanak-kanak, kau punya saudara
pungut. Kau biasa berkejaran di ladang, kau biasa tiduran
bersamanya, bertengkar memperebutkan boneka barang mainan.
Ketika kau berumur tujuh tahun seseorang yang menunggang
kuda datang dari bukit utara dan membawa saudara pungutmu itu
pergi. Dan apabila kau menangis mencarinya, ayahmu
memukulmu. Apakah kau masih ingat semua itu ?

OSCAR
Ya, saya masih mengingat semua itu dengan baik. ( DATAR )

SAMUEL
Ayahmu meninggalkan ibumu pada tahun berikutnya. Tak lama
kemudian ibumu meninggal dunia. Ia tak pernah menceritakan
perihal saudara pungutmu itu. Kau lalu pergi ke rumah pamanmu
dan akhirnya kau di sana magang pada tukang sepatu.

OSCAR
Cukup ! Anda tak bisa mempesona saya dengan riwayat hidup
saya sendiri. Itu tak membuktikan apa-apa. Spion-spion Anda
mesti tahu apa saja perihal siapa saya dulu, siapa saya sekarang,
bagaimana saya ini dan bagaimana saya itu.

SAMUEL
Ya.. memang cukup semua itu. Seperti kau katakan tadi, itu tak
membuktikan apa-apa. Tapi toh kita berdua bersaudara angkat.

OSCAR
Apa buktinya ?

SAMUEL
Ibumu yang baik hati rupanya telah tertarik pada sebuah lelucon
yang tak menguntungkan. Ia telah mengirimkan anaknya sendiri
agar dibesarkan sebagai anak bangsawan, sedang seorang
pangeran yang dititipkan kepadanya untuk melindunginya dari
bahaya seorang Jendral Markais telah ia kirim ke Brudenburg,
untuk menempuh hidup yang kau..kau sendiri tahu macam
bagaimana itu.

OSCAR
Beri saya buktinya.

SAMUEL
Saya tidak akan memberikan ciri atau bukti kepadamu.

OSCAR
Aha..apa lagi sekarang ? Apa lagi yang akan Anda dongengkan
kepada saya ?

SAMUEL
Sayalah anak petani itu dan kaulah bangsawan itu. Saya dan kau
adalah anak petani itu. Mengertikah kau sekarang, mengapa saya
katakan tugasmu itu adalah tugas yang kegila gilaan?

OSCAR
Bohong ! Bohong ! Apa pula tujuan Anda berbohong ?

SAMUEL
Tidak ada.

OSCAR
Apakah Anda mengharapkan saya membuang pistol ini keluar
jendela dan memeluk Anda sebagai saudara tua ?

SAMUEL
Saya tak mengharapkan apa-apa. Saya insyaf, saya adalah orang
mati yang berbicara dengan orang mati.

OSCAR
Bohong ! Bohong dari puncak sampai ke dasarnya !

SAMUEL
Benar 100%, tak ada alasan bagi saya untuk membohongimu. Kau
sendiri yang tadi bertanya, bukan ? Kenapa kau diberikan
kesempatan untuk membunuh saya. Apa yang kau rencanakan
sudah terjadi beberapa minggu yang lalu. Samuel Glaspel telah
kehilangan keseimbangannya. Saya sesungguhnya ingin bunuh
diri. Saya harus mati. Tapi kematian macam apa, saya tidak
mengetahuinya. Itulah sebabnya kau datang tidak digeledah.
Kaulah yang menjalankan kematian itu.

OSCAR
Itu sajakah alasan anda untuk bertemu dengan saya ?

SAMUEL
Apakah tidak cukup kuat alasan untuk bertemu dengan memberi
kematian itu ?

OSCAR
Haih..apalagi yang akan Anda ceritakan ?

SAMUEL
Saya hanya minta agar kau segera menyelesaikan tugasmu.
Kecuali kau merasa berat untuk membunuh..saudara
angkatmu…Oscar Yakob yang sebenarnya….Apabila demikian
halnya, pintu masih terbuka bagimu.

OSCAR ( TAJAM )
Manis Sekali, Mengharukan Sekali. Kembali, dan mengatakan
pada seluruh teman-temanku bahwa Oscar Yakob telah
melepaskan Samuel Glaspel yang bengis itu dari ujung pistolku
karena dia telah menceritakan sebuah cerita anak-anak tentang
dua orang saudara angkat yang mengharukan ? Tidak ! (
MENGOKANG PISTOL )

SAMUEL
Bunuh saya kalau begitu !

OSCAR ( MEMBIDIK )
Saya….

SAMUEL
Tembaklah !

OSCAR
Saya tidak bisa. Bagaimanapunjuga ada kemungkinan yang Anda
katakan itu benar.
( MELETAKKAN PISTOL ) Bagaimanapun, saya tak dapat hidup
kalau itu dusta dan demi Tuhan, saya akan mati kalau itu benar.

SAMUEL
Pendeknya, bagaimanapun juga kita berdua harus mati.

OSCAR
Ya, demikianlah. Tapi aku tak berani bunuh diri. Harus ada jalan
keluar, harus ada jalan lain.

SAMUEL
Apakah kau cukup berani untuk minum racun ? Ya,
bagus..Lihatlah cincin ini. Kalau saya tekan sebuah pernya, begini,
nah..ada tepung yang hebat di bawah akiknya. Lihat ! Kemudian
kita undi, salah satu dari kita akan minum racun dan seorang lagi
menggunakan pistol. Gampang bukan ?

OSCAR
Ya, sekarang jadinya saya mengetahui tipu muslihat Anda
sebenarnya. Bohong ! Setiap kata anda adalah bohong ! Saya
bisa menduga dengan jelas anda memang tukang sulap yang licik
seperti setan. Tapi saya tak mau diundi dengan orang sejenis
anda.
SAMUEL
Pakailah caramu kalau begitu. Lihatlah racun ini. Lebih dari cukup
untuk kita berdua. Ambillah anggur sendiri dan bagi dua sendiri
dalam dua gelas. Satu untukmu, dan satu lagi berikan pada saya.
Dan untuk memuaskan hatimu, biarlah saya yang meminumnya
terlebih dahulu.

OSCAR
Anda akan bersikeras sampai saat terakhir, bukan ? Baiklah, kita
lihat saja nanti
( MENCAMPUR DAN SEBAGIAN UNTUK SAMUEL GLASPEL )

SAMUEL
Untuk kematian yang nikmat, Saudara Angkatku ( MINUM )

OSCAR
Aha…ternyata Anda memang seorang pemberani (
MENGANGKAT GELAS DAN BERHENTI )
Bagaimana..bagaimana kalau anda saya tinggalkan sekarang ?
Bagaimana ?

SAMUEL
Para pengawalku telah saya perintahkan untuk menangkapmu
begitu kau keluar.

OSCAR
Dalam hal ini, untuk penebusan dosa-dosa anda, Saudara
Angkatku ( MINUM )

SAMUEL
Duduklah !

OSCAR ( DUDUK TAPI TEGANG )


Apakah kita harus menunggu lama ?

SAMUEL
Mungkin lima menit. Itu tadi ramuan tidur yang dinamakan sebagai
pelupa diri yang sempurna. Saya percaya bahwa ia bekerja tanpa
mendatangkan kesakitan. Saya telah diberi tahu, nanti kita akan
menjadi mati perasaan dan indera kita. Apakah kau merasa
ngantuk ?
OSCAR
Tidak. Saya tidak takut mati, Sobat ! ( MENATAP TAJAM )

SAMUEL
Angkatlah tanganmu.

OSCAR
Rasanya sangat berat. Apa anda takut mati, Yang Mulia ?

SAMUEL
Tidak. Saya tidak takut mati, Sobat ! ( MENATAP TAJAM )

OSCAR
Sa…saya juga tidak.

SAMUEL
Sekarang gerakan kakumu.

OSCAR
Tak bisa. Aneh…saya merasa….perasaan saya mati.

SAMUEL
Demikian juga saya, Sobat. Dapatkah kau bangkit dari kursimu ?

OSCAR
( PELAN ) Sa...ya...tidak bisa menggerakkan tangan saya.
Barangkali saya bisa menggerakkan tangan saya. Barangkali saya
bisa bergerak kalau saya berusaha keras … tetapi saya telah
kehilangan kemauan saya …..sssa…ya … merasa sakit, hanya
kepala berdenging denging.
SAMUEL
Be…gitukah ? Apakah kau masih mendengar suara saya dengan
baik ?

OSCAR
Ya …saya masih medengar.

SAMUEL
Hmmm… he….ehe..he….( TERTAWA PANJANG DAN SINIS )

OSCAR
Katakan demi dosa-dosa Anda, apakah yang Anda ceritakan tadi
benar ? Dan benarkah bahwa Samuel Glaspel itu saya sendiri ?

SAMUEL
Demi dosa saya he…he…he ?

OSCAR
Apabila semua itu benar, saya mohon anda bisa memaafkan saya.

SAMUEL
Tak ada yang harus dimaafkan.

OSCAR
( TERASA MENDEKATI AJALNYA ) Terima kasih

SAMUEL
Demi penebusan dosaku, Oskar Yakob, apa yang telah aku
ceritakan tadi adalah dusta belaka
( BERTATAPAN ) Aku telah berdusta padamu. Aku bukanlah
saudara angkatmu. Engkaulah Oscar Yakob dan aku adalah
Samuel Glaspel. Aku telah berdusta padamu.

OSCAR ( BERUSAHA UNTUK BERDIRI MENGAMBILKAN


PISTOL, TAPI KEBURU DIREBUT SAMUEL GLASPEL,
AKHIRNYA LEMAS )

SAMUEL ( BERDIRI DI DEPANNYA )


Nah, sekarang kau masih bicara, bukan ?

OSCAR
Kau Iblis ! Kau pembohong ! Setidak tidaknya kau tak bisa lolos
dariku. Aku tak perlu lagi menghantammu.

SAMUEL TERTAWA PANJANG

OSCAR
Baiklah ejeklah aku ! Aku toh tak dapat menghindarinya.

SAMUEL
Aku tak akan mati Oscar Yakob ( SINIS )

OSCAR
Teapi kau juga minum racun, bukan ? Aku melihatnya. Kau akan
mampus Samuel Glaspel !

SAMUEL
Ya, kita berdua minum. Matamu tak pernah lepas dariku. Dan kau
belum mau minum sebelum aku menghabiskan minumanku
sampai tetes terakhir. Bukankah begitu ?

OSCAR
Aku melihat kau minum apa yang kau minum.

SAMUEL
Begitulah. Ini adalah tipu muslihat Timur. Kalau kau mau tahu,
seseorang dalam keadaan terus menerus takut akan diracuni,
lama kelamaan, sedikit demi sedikit akan tumbuh kekuatan di
dalam dirinya untuk melawan racun yang bagi orang lain
menimbulkan kematian. Demikian juga aku. Kebiasaan berhati-hati
yang sangat fantastis, sudah menjadi kebiasaanku berhubung
jabatanku ini. Setiap saat aku selalu berhati-hati dan bersiap-siap
terhadap racun. Kebiasan yang bertahun-tahun itu mendatangkan
kekuatan dalam tubuhku. Kau masih mendengar suaraku, bukan ?
Inilah gunanya mengetahu pengetahuan Timur. Aku bisa
menyombongkan diri padamu bahwa aku bisa menghabiskan dua-
tiga gelas lagi tanpa mengalami gangguan apa-apa. Tetapi satu
gelas saja sudah dapat membunuhmu ( OSCAR YAKOB
BERUSAHA UNTUK MENERKAM TAPI JATUH BERPEGANGAN
KURSI ) Tak ada faedahnya, Oscar Yakob. Aku menasehatkan
padamu supaya berpegang erat-erat pada kursi itu.

OSCAR ( TERENGAH ENGAH SUARANYA MENINGGI TAPI


TERSEDAT )
Kenapa…kenapa kau berbuat begitu padaku Samuel Glaspel ?

SAMUEL
Demi sorga. Saya punya hukum alam dan kau punya hukum alam,
bukan ? Kau teroris, kau anarkis, kau juga jagal darah saudara
lelakimu ; berjaga di jalanan kota dan mencabut nyawa kerabat
dan sahabat-sahabatku…pembela kestabilan negara, pembela
kekuatan pemerintah… apakah ini bukan apa-apa ? Apakah tidak
ada lagi tuntutan fantastis ? Nah..Tuhan menyerahkan dirimu ke
tanganku. Aku alat Tuhan dan bukan Kau, Oscar Yakob. Masihkah
kau mendengar aku ?

OSCAR ( BERAT )
Yaa…

SAMUEL
Bagus…bagus satu hal lagi, kenapa aku mau mempertaruhkan
nyawa untuk mengambil nyawamu. Kau ingin tahu bukan ?
Kenapa aku membiarkan saja kau masuk dengan bebas ke kamar
ini ? Kau ingin tahu juga kalau kau masih punya tenaga ? (
TERTAWA ) Sebab ialah karena orang telah mulai mengira bahwa
Samuel Glaspel sudah tidak seperti biasanya. Dan aku pun sudah
mulai sangsi dengan kecerdikanku sendiri. Maka dari itu, aku ingin
menguji diriku sendiri, aku harus melemparkan diriku sendiri ke
tengah pusara. Aku harus berhadapan dengan moncong pistolmu
itu. Aku seterusnya harus menggencet hidupku dengan hidupmu
dalam sebuah perjuangan mati-matian, di mana aku tak punya
senjata dan tak mungkin mendapat pertolongan dari siapapun,
kecuali ini
( MENUNJUK KE OTAKNYA )

OSCAR
Kau Iblis, bangsat. Kau keparat ( MENYERANG DAN JATUH KE
LANTAI )

SAMUEL
Begitu…begitu…sudah tamat, bukan ? Baiklah..baiklah.
( MENGAMBIL ALAS UNTUK MENUTUPI TUBUH OSCAR
YAKOB DAN MINUM, KEMUDIAN MEMBUNYIKAN BEL DAN
MULAI MENEKUNI LAGI PAPAN CATUR ITU )

VERKA MASUK

VERKA
Apakah Yang Mulia memanggil saya ?

SAMUEL
Panggil Antonio ! Permainan catur akan segera dilanjutkan.

VERKA
Segera, Yang Mulia ( KELUAR )

SAMUEL
Begitu menterinya, kemudian pionnya, tidak. Ya…ya..aku tahu
sekarang. Aku dapat akal. Demi sekian penghuni, tidak bisa jalan
lagi.
ANTONIO ( MASUK DENGAN KAGUM )
Yang Mulia….Yang Mulia telah menghakimi sendiri orang ini
sendiri ?

SAMUEL
Antonio…permainan caturnya kita lanjutkan. Kau lihat langkahku
untuk menghindari skak matmu itu. Begini !

ANTONIO ( KAGUM )

2.6 Unsur-Unsur Naskah Drama

1. Tema
Tema adalah gagasan pokok atau ide yang menjadi dasar pembuatan drama.
Tema yang biasa diangkat dalam drama diantaranya masalah percintaan,
kritik sosial, kemiskinan, penindasan, patriotisme, ketuhanan, dan lain-lain.

2. Alur/plot
Alur adalah rangkaian peristiwa dan konflik yang menggerakkan jalan cerita.
Alur drama terdiri dari 1) pengenalan cerita, 2) konflik awal, 3) perkembangan
konflik, dan 4) penyelesaian.

3. Tokoh dan Perwatakan


Tokoh adalah orang yang berperan di dalam drama. Tokoh dapat dibedakan
menurut sifat dan perannya.
a. Berdasarkan sifat, dibagi menjadi 3:
- Tokoh protagonis, yaitu tokoh utama yang mendukung cerita
- Tokoh antagonis, yaitu tokoh penentang cerita
- Tokoh tritagonis, yaitu tokoh pembantu, baik untuk tokoh protagonis dan
antagonis

b. Berdasarkan peran, dibagi menjadi 3:


- Tokoh sentral, yaitu tokoh yang paling menentukan dalam drama. Tokoh
sentral adalah penyebab terjadinya konflik, yaitu protagonis dan juga
antagonis.
- Tokoh utama, yaitu tokoh pendukung ataupun penentang tokoh sentral, bisa
juga sebagai perantara dari tokoh sentral. Dalam hal ini adalah tokoh
tritagonis.
- Tokoh pembantu, yaitu tokoh yang memegang peran sebagai pelengkap
atau tambahan

4. Latar/Setting
Latar biasa disebut juga sebagai setting. Latar cerita dibagi menjadi tiga yaitu
keterangan tempat, waktu, dan suasana. Latar dapat dinyatakan melalui
percakapan para tokoh. Jika di pementasan, maka latar dinyatakan dalam
tata panggung atau tata cahaya.

5. Konflik
Konflik adalah pertentangan atau masalah. Konflik dibedakan menjadi dua,
yaitu konflik eksternal dan internal. Konflik eksternal berarti konflik antara
tokoh dengan sesuatu di luar dirinya, sementara konflik internal adalah konflik
di antara tokoh dengan dirinya sendiri.

6. Dialog

Ciri naskah drama adalah berbentuk dialog atau cakapan. Ada beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam dialog:

• Dialog harus mencerminkan percakapan sehari-hari


• Ragam bahasa adalah bahasa lisan yang komunikatif
• Diksi atau pilihan kata yang digunakan harus berhubungan dengan konflik
dan plot
• Dialog dalam naskah drama harus bersifat estetis, atau memiliki bahasa
yang indah
• Dialog harus mewakili tokoh yang dibawakan
• Memiliki kramagung, atau petunjuk perilaku atau tindakan yang harus
dilakukan tokoh. Dalam naskah drama, kramagung ditulis dalam tanda
kurung atau biasanya bercetak miring.

7. Amanat
Amanat adalah pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca atau
penonton. Amanat drama selalu berhubungan dengan tema dan ceritanya.
Amanat juga menyangkut nilai yang ada di masyarakat, dan disampaikan
secara implisit. Nilai-nilai itu diantaranya nilai moral, estetika, sosial, dan
budaya.
BAB III

ANALISIS UNSUR INTRINSIK NASKAH DRAMA

LAWAN CATUR KARYA KENNETH ARTHUR/ W.S RENDRA

3.1 Sekilas Tentang Pengarang

Rendra (1935—2011) Pengarang Sumber foto: beritapks.com Rendra


terkenal sebagai penyair dan dramawan terkemuka di Indonesia sejak tahun
1950-an. Rendra juga mendapat julukan sebagai "Si Burung Merak" karena
penampilannya sebagai deklamator selalu penuh pesona. Dia lahir tanggal 7
November 1935 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah dan meninggal tahun 2009
di Depok, Jawa Barat. Ayahnya, Raden Cyprianus Sugeng Brotoatmodjo
(Broto), terkenal sebagai guru bahasa terutama Bahasa Indonesia dan
Bahasa Jawa SMA Katolik di Solo.

Selain bergelut dengan pendidikan bahasa Indonesia di SMA Katolik Solo,


Pak Broto juga terkenal sebagai orang yang bisa bermain drama tradisional.
Rendra menikah dengan Sunarti Suwandi, salah seorang pemain drama
dalam grup Bengkel Teater, yang banyak memberikan inspirasi kepada
Rendra dalam berkarya. Tahun 1970 dia beralih agama dari Katolik ke Islam,
tepatnya ketika ia menikah dengan Sitoresmi Prabuningrat. Sejak saat itu ia
hanya memakai nama Rendra, awalnya dia memakai nama W.S. Rendra
(Willibrodus Surendra Broto). Kedua istrinya pemain drama dalam Bengkel
Teater. Akan tetapi, rumah tangga Rendra, baik dengan Sunarti maupun
dengan Sitoresmi, tidak berlangsung terus, mereka pun bercerai. Rendra
akhirnya menikah dengan Ken Zuraida, istrinya yang ketiga, yang juga
pemain drama. Rendra masuk taman kanak-kanak tahun 1942. Kemudian, ia
melanjutkan pendidikan ke SD, SMP, dan SMA hingga tahun 1952.

Semua pendidikan itu dijalaninya di sekolah Katolik, Solo, Jawa Tengah.


Setelah tamat SMA, Rendra berniat belajar di Akademi Luar Negeri di
Jakarta. Akan tetapi, sekolah itu telah ditutup sebelum Rendra tiba di Jakarta.
Rendra melanjutkan kuliah di Jurusan Sastra Barat, Fakultas Sastra,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, tetapi hanya mencapai gelar sarjana
muda. Pada 2008 ia memperoleh gelar doctor honoris causa dari universitas
ini. Tahun 1954 Rendra diundang oleh Pemerintah Amerika Serikat untuk
menghadiri seminar tentang kesusastraan di Universitas Harvard. Rendra
berkeliling Amerika selama dua bulan untuk mengenal lebih dekat kehidupan
kesusastraan di Amerika Serikat. Dengan adanya pengalaman itu, tahun
1961 ia mendirikan kelompok teater di Yogyakarta. Tahun 1964 ia mendapat
beasiswa dari American Academy of Dramatical Art (AADA) untuk belajar
drama dan seni. Keberangkatannya ke Amerika Serikat itu membuat kegiatan
teater di Yogyakarta terhenti. Pendidikannya itu diselesaikannya tahun 1967.
Tahun 1968 Rendra mendirikan Bengkel Teater yang kemudian menjadi
sangat terkenal di Indonesia karena memberi warna dan suasana baru dalam
kehidupan teater di Indonesia, khususnya Yogyakarta. Minat menulis puisi
bagi Rendra telah tumbuh sejak ia duduk di SMP kelas 2. Begitu juga,
minatnya terhadap drama dan cerita pendek sudah terlihat sejak di SMP.
Namun, sajaknya diterbitkan pertama kali tahun 1952 pada majalah Siasat.

Setelah itu, sepanjang tahun 1950-an puisi-puisi Rendra terus dimuat dalam
Siasat, Kisah, Seni, Basis, dan Konfrontasi. Pada tahun 1960-an sajak-sajak
Rendra terbit dalam majalah Budaya, Indonesia, Mimbar Indonesia,
Quadrant, Selecta, dan Horison. Pada tahun 1970-an sajak Rendra banyak
dimuat di majalah Pelopor. Bakdi Sumanto (2000) mengatakan bahwa sejak
tahun 1950-an Rendra sudah dikenal oleh masyarakat seniman di Surakarta.
Puisinya yang dimuat dalam majalah Kisah dan lain-lainnya itu kemudian
dikumpulkan dalam Balada Orang-orang Tercinta dan sajak-sajak itu sering
dipilih untuk lomba deklamasi di mana-mana. Rendra sudah mulai menulis
drama sejak di bangku di SMA. Drama pertama yang ditulisnya berjudul "Kaki
Palsu", dimainkan di sekolahnya. Pada masa di SMA (1952) ia juga menulis
drama yang berjudul "Orang-Orang di Tikungan Jalan". Naskah drama itu
memenangi hadiah pertama lomba penulisan lakon Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Yogyakarta tahun 1954. Setelah itu, kegiatannya dalam
menulis naskah drama dan bermain drama terus berkembang.

Dramanya yang berjudul "Bip-Bop" dipentaskan pertama kali tahun 1968.


Drama ini terkenal dengan judul "Teater Mini Kata" karena mempergunakan
kata yang sangat sedikit, hanya ditampilkan dalam gerak dan lagu. Tahun
1988 drama itu dipentaskan pula di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Rendra
juga menulis drama terjemahan, antara lain Odipus Sang Raja dan Kasidah
Barzanji. Rendra juga menulis cerpen dalam berbagai majalah. Salah satu
cerita pendeknya berjudul "Ia Punya Leher yang Indah" dimuat dalam majalah
Kisah tahun 1956. Beberapa cerita pendeknya dikumpulkannya dalam
sebuah kumpulan cerita pendek dengan judul Ia Sudah Bertualang yang terbit
tahun 1963. Umar Kayam dalam Edi Haryono (2000) mengisahkan
perkenalannya pertama kali dengan Rendra ketika mementaskan drama satu
babak karangan Robert Middelmans yang disadur Sitor Situmorang dengan
judul "Hanya Satu Kali" dan Rendra bermain cemerlang sebagai pemeran
utama drama itu. Umar Kayam menutup kesannya tentang Rendra: Rendra
tumbuh sebagai aktor dan sutradara di Yogya. Kemudian ke Yale Actor
Studio, dan melakukan pengamatan-pengamatan yang intens di Broadway
dan off Broadway.

Waktu ia pulang dan mulai tampil dengan "Bib-Bob" yang menggemparkan


itu, ternyata Rendra sudah jadi. A. Teeuw (1989) dalam bukunya Sastra
Indonesia Modern II menyatakan bahwa Rendra tidak dapat dimasukkan ke
dalam salah satu angkatan atau kelompok sastra karena karya-karyanya
mempunyai kepribaian dan kebebasan sendiri. H.B. Jassin juga menyatakan
bahwa Rendra adalah sastrawan yang sangat penting. Pendapat yang sama
juga dikemukakan oleh Harry Aveling dalam tulisannya yang berjudul "A
Thematic History of Indonesian Poetry: 1920 to 1974". Rainer Carle membuat
disertasinya tentang karya-karya Rendra dengan judul Rendras
Gedichtsammlungen (1957—1972): Ein Beitrag zur Kenntnis der
Zeitgennossichen Indonesischen Literature, Hamburg 1977. Karya-karya
Rendra, antara lain adalah yang berbentuk (A) kumpulan puisi 1) Balada
Orang-Orang Tercinta (1957), 2) Kumpulan Sajak (1961), 3) Blues untuk
Bonnie (1971), 4) Sajak-Sajak Sepatu Tua (1972), 5) Potret Pembangunan
dalam Puisi (1983), 6) Nyanyian Orang Urakan (1985), 7) Disebabkan oleh
Angin (1993), dan 8) Orang-Orang Rangkasbitung (1993), (B) naskah drama
1) Orang-Orang di Tikungan Jalan (1954), 2) Selamatan Anak Cucu Sulaiman
(1967), 3) Mastodon dan Burung Kondor (1972), 4) Kisah Perjuangan Suku
Naga (1975), 5) SEKDA (1977), dan 6) Panembahan Reso (1986), (C) pentas
drama (teater) dengan naskah pengarang lain, antara lain, 1) "Paraguay
Tercinta" (1961) karya Fritz Hochwalder, 2) "Odipus Sang Raja" karya
Sophocles, 3) "Oedipus di Colonus" karya Sophocles, 4) "Antigone" karya
Sophocles, 5) "Lysistirata" karya Aristophanes; 6) "Menunggu Godot" karya
Samuel Beckett, 7) "Macbeth" karya Willdiam Shakespeare, 8) "Hamlet" karya
Willdiam Shakespeare, 9) "Pangeran Homburg" karya Heinrich von Kleist, 10)
"Kasidah Barzanji" karya Al Barzanji terjemahan Syu'bah Asa, 11) "Egmont"
karya Goethe, (D) pentas drama karya sendiri (1) "Mastodon dan Burung
Condor" (1973), (2) "Perjuangan Suku Naga", (3) "Panembahan Resso", (4)
"Sabda" (banyolan), (E) Kumpulan Esai Mempertimbangkan Tradisi (1983).

Beberapa karya Rendra telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris,


Jerman, Jepang, Hindi, dan Belanda. Rendra mendapat beberapa
penghargaan dan hadiah sebagai berikut. Hadiah 1) Hadiah Sastra Nasional
BMKN tahun 1957, 2) Anugerah Seni dari Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan tahun 1970, 3) Hadiah dari Akademi Jakarta tahun 1975, 4)
Hadiah Adam Malik tahun 1989, 5) Wertheim Award untuk perjuangan Hak-
Hak Asasi Kemanusiaan dalam Seni tahun 1991, 6) SEA Write Award tahun
1996. Undangan pentas dan festival, antara lain adalah 1) Festival Puisi
Internasional Rotterdam, tahun 1971, 2) Festival Puisi Internasional,
Rotterdam, tahun 1979, 3) Festival Puisi Dunia III, Amsterdam, tahun 1981, 4)
Festival Puisi Internasional Valmiki, New Delh,i tahun 1985, 5) Festival
Horizonte, Berlin, 6) Festival Seni New York I, tahun 1985, 7) Festival Dunia
Puisi Vagarth, Bhopal, tahun 1989, 8) Festival Dunia Puisi Kuala Lumpur,
tahun 1992, 9) Interlit 3 (International Literary Festival 3, Erlangen, Berlin,
tahun 1993, 10) Festival Internasional Adelaide tahun 1994, dan 11) Festival
Tokyo tahun 1995. Hak Cipta © 2021 Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

3.2 Sinopsis Naskah Drama

Kisah ini berawal dari percakapan pada saat bermain catur antara Samuel
dengan bawahannya Antonio. Samuel adalah seorang pemimpin
pemerintahan. Pada saat permainan catur itu sudah hamper berakhir,
datanglah Verka menghadap Samuel. Dia melaporkan Telah menangkap
Oscar Yakob. Yang termasuk komplotan anti pemerintahan dan diketahui
berniat membunuh Samuel.

Samuel yang merasa tertantang, langsung menyuruh Verka untuk membawa


Oscar menghadapnya tanpa digeledah terlebih dahulu. Walau awalnya
bawahannya itu menolak, karena menghawatirkan keselamatan Samuel tapi
akhirnya Oscar di bawa juga ke dalam ruangan dan menghadap Samuel.
Samuel lalu memerintahkan Antanio untuk meninggalkan mereka berdua di
ruangan itu. Dan disanalah terjadi perdebatan di antara keduanya. Samuel
menentang Oscar dengan membiarkannya mengancungkan pistol
kehadapannya tanpa melawan.

Namun disana Oscar tidak langsung membunuh Samuel, dia malahan dibuat
bingung oleh cerita-cerita Samuel yang mngatakan bahwa dialah Oscar.
Mereka bertukar tempat dari kecil, dan Samuel juga mengatakan bahwa
mereka berdua adalah saudara angkat yang sudah lama terpisahkan. Di sana
Oscar mulai bimbang untuk membunuh Samuel atau tidak. Di tengah
kebingungan Oscar, Samuel mengatakan mereka berdua memang
seharusnya mati. Samuel mengajak Oscar untuk meminum racun yang bisa
mengakhiri hidup mereka tanpa rasa sakit.

Awalnya Oscar menolak, namun berkat kepintaran dan kelicikan Samuel


dalam berkata-kata, Oscar mau melakukannya. Merek berdua meminum
anggur yang sebelumnya sudah diisi serbuk racun.

Tubuh Oscar mulai mati rasa, dan sebelum dia meninggal Samuel
mengatakan bahwa dia telah berbohong. Oscar bukan saudara angkatnya,
dan mendengar itu Oscar langsung bangkit dan menembak Samuel, namun
tidak sempat. Samuel tetap hidup walau sudah minum racun itu karena dia
sudah terbiasa dengan ramuan-ramuan yang bisa membunuh orang biasa itu.
Karena itulah dia bisa dengan mudah mengarang cerita bahwa mereka
saudara angkat. Samuel menang dengan oleh tak tik yang dipikirkannya.
Setelah kematian Oscar, dia pun meneruskan permainan catur yang tertunda
itu dengan Antonio.

3.3 Tema

3.3.1 Tema

Tema dalam naskah drama Lawan Catur karya W.S. Rendra adalah tentang
tak tik seseorang dalam menghadapi suatu permasalahannya.

Bukti ceritanya :

SAMUEL
Tunggu ! Ketika kau masih kanak-kanak, kau punya saudara pungut. Kau
biasa berkejaran di ladang, kau biasa tiduran bersamanya, bertengkar
memperebutkan boneka barang mainan. Ketika kau berumur tujuh tahun
seseorang yang menunggang kuda datang dari bukit utara dan membawa
saudara pungutmu itu pergi. Dan apabila kau menangis mencarinya, ayahmu
memukulmu. Apakah kau masih ingat semua itu ?

OSCAR
Ya, saya masih mengingat semua itu dengan baik. ( DATAR )

SAMUEL
Ayahmu meninggalkan ibumu pada tahun berikutnya. Tak lama kemudian
ibumu meninggal dunia. Ia tak pernah menceritakan perihal saudara
pungutmu itu. Kau lalu pergi ke rumah pamanmu dan akhirnya kau di sana
magang pada tukang sepatu.

OSCAR
Cukup ! Anda tak bisa mempesona saya dengan riwayat hidup saya sendiri.
Itu tak membuktikan apa-apa. Spion-spion Anda mesti tahu apa saja perihal
siapa saya dulu, siapa saya sekarang, bagaimana saya ini dan bagaimana
saya itu.

SAMUEL
Ya.. memang cukup semua itu. Seperti kau katakan tadi, itu tak membuktikan
apa-apa. Tapi toh kita berdua bersaudara angkat.

OSCAR
Apa buktinya ?
SAMUEL
Ibumu yang baik hati rupanya telah tertarik pada sebuah lelucon yang tak
menguntungkan. Ia telah mengirimkan anaknya sendiri agar dibesarkan
sebagai anak bangsawan, sedang seorang pangeran yang dititipkan
kepadanya untuk melindunginya dari bahaya seorang Jendral Markais telah ia
kirim ke Brudenburg, untuk menempuh hidup yang kau..kau sendiri tahu
macam bagaimana itu.

OSCAR
Beri saya buktinya.

SAMUEL
Saya tidak akan memberikan ciri atau bukti kepadamu.

OSCAR
Aha..apa lagi sekarang ? Apa lagi yang akan Anda dongengkan kepada saya
?

SAMUEL
Sayalah anak petani itu dan kaulah bangsawan itu. Saya dan kau adalah
anak petani itu. Mengertikah kau sekarang, mengapa saya katakan tugasmu
itu adalah tugas yang kegila gilaan?

OSCAR
Bohong ! Bohong ! Apa pula tujuan Anda berbohong ?

SAMUEL
Tidak ada.

OSCAR
Apakah Anda mengharapkan saya membuang pistol ini keluar jendela dan
memeluk Anda sebagai saudara tua ?

SAMUEL
Saya tak mengharapkan apa-apa. Saya insyaf, saya adalah orang mati yang
berbicara dengan orang mati.

OSCAR
Bohong ! Bohong dari puncak sampai ke dasarnya !

SAMUEL
Benar 100%, tak ada alasan bagi saya untuk membohongimu. Kau sendiri
yang tadi bertanya, bukan ? Kenapa kau diberikan kesempatan untuk
membunuh saya. Apa yang kau rencanakan sudah terjadi beberapa minggu
yang lalu. Samuel Glaspel telah kehilangan keseimbangannya. Saya
sesungguhnya ingin bunuh diri. Saya harus mati. Tapi kematian macam apa,
saya tidak mengetahuinya. Itulah sebabnya kau datang tidak digeledah.
Kaulah yang menjalankan kematian itu.
3.4 Alur/Plot

3.4.1 Susunan Alur

Susunan alur/plot dalam naskah drama Lawan Catur karya W.S Rendra
adalah sebagai berikut :
1. Pengarang mulai melukiskan keadaan

SAMUEL
Bagaimana, Antonio ( tersenyum ) Rupanya kau telah kehilangan
kecerdikanmu

ANTONIO
Sebentar,Yang Mulia

SAMUEL
Pionnya barangkali..

ANTONIO
Bukan ( main ) Nah… sudah

SAMUEL
Aha ! Begitu ? Bagus…bagus…! Kecerdikanmu telah kembali bukan ?

ANTONIO
Apakah waktunya sudah habis, Yang Mulia ?

SAMUEL
Belum. Kita masih punya waktu 10 menit untuk permainan ini.

ANTONIO
Yang Mulia sudah bosan main catur rupanya…

SAMUEL
Tidak. Aku tidak pernah bosan main catur. Dengar, Antonio. Apabila aku
bosan main catur, itu artinya aku bosan hidup.permainan catur adalah
tantangan bagi ketajaman otak dan kekuatan sikap jiwa manusia :
sebagaimana taktik cinta, taktik perang, politik dan lain sebagainya.
Apabila permainan caturku buruk, aku akan berhenti jadi Menteri Urusan
Kepolisian. Kita orang pemerintah tidak hanya meletakkan nyawa dalam
kekuatan tangan kita, namun juga harus mengasah kepala untuk
menjalankan tugas seefektif mungkin. Kita harus tetap menjaga agar
sempurna, persis geraknya, licin jalannya. Ya…ya..begitulah caranya kita
mengabdi pada pekerjaan kita. Apabila mesin – mesin dalam kepala kita
mogok atau macet, kita tak pula lagi berarti apa-apa.

ANTONIO
Tetapi pikiran Yang Mulia melayang agaknya…
SAMUEL
Begitukah ? baiklah, baik ( main dengan cepat ) Nah..lawanlah ini kalau
kau bisa.

ANTONIO
Sebuah gerakan yang dapat menyelamatkan Raja Yang Mulia…

SAMUEL
Kau rasakan sekarang. Aku melamun, aku bermimpi, pikiranku melayang
dan kemudian datang gerakan secepat kilat. Ketangkasan taktik pada
lintasan akal sekejap itulah letak kekuatannya.

ANTONIO
Itu namanya inspirasi, Yang Mulia !

SAMUEL
Mungkin. Tetapi di balik inspirasi itu kita tidak boleh melupakan taktik
permainan.

2. Peristiwa yang bersangkut paut mulai bergerak


Verka masuk

VERKA
Apakah Yang Mulia memanggil saya ?

SAMUEL
Apakah ada orang yang bernama Oscar Yakob ?

VERKA
Seseorang yang bernama Oscar Yakob membawa surat keterangan dari
yang mulia, menunggu di ruang sekretaris.

SAMUEL
Saya memperkenankan kau membawanya kemari 10 menit lagi.

VERKA
Harap dimaafkan, Yang Mulia. Tuan Sekretaris mohon bertanya apakah
perintah yang diberikan Antonio memang benar ?

SAMUEL
Perintah apa ?

VERKA
Bahwa orang yang bernama Oscar Yakob itu tak perlu di geledah ?

SAMUEL
Tak ada alasan untuk menggeledah orang itu ( Verka pergi )
Giliranmu main Antonio. Kita masih punya waktu dua menit untuk main
catur dan satu menit untuk tanya jawab.
ANTONIO
Ahaa …saya dapat menskak mat Yang Mulia dalam lima langkah.

SAMUEL
Tapi dua menit sudah habis. Sekarang katakanlah, apakah agen-agenmu
tidak salah dalam mengusut keterangan mengenai orang yang bernama
Oscar Yakob itu ?

ANTONIO
Sangat pasti, Yang Mulia. Saya mohon kepada Yang Mulia kemarin,
karena telah diketahui oleh agen-agen saya bahwa orang yang bernama
Oscar Yakob itu masuk kompotan anti pemerintah, dan dia mendapat
tugas dari pimpinannya untuk membunuh Yang Mulia. Dua orang
bawahannya telah kami tangkap dua minggu yang lalu, dan yang tak mesti
diragukan lagi adalah mengenai orang yang bernama Oscar Yakob itu.
Laporan mengenai sejarah hidupnya, sejak dia lahir sampai sekarang
telah kami serahkan kepada Yang Mulia. Tentu Yang Mulia telah
memahaminya.

SAMUEL
Ya… ya…riwayat hidupnya telah kuhapal di luar kepala. Meskipun begitu,
aku telah menganugerahkan kepadanya untuk mewawancaraiku secara
pribadi. Juga telah aku perintahkan dengan tegas untuk tidak
menggeledahnya. Singkatnya, aku telah melakukan pekerjaan yang
sangat tolol, bukan ?

ANTONIO
Saya tidak berhak meragukan kebijaksanaan Anda, Yang Mulia

SAMUEL
Ah ..?! kau tak berhak meragukan kebijaksanaanku ? tapi dalam hati kau
meragukannya. Aku melihat semua itu di balik pandangan matamu ketika
kau berkata dalam hati : ”Yang Mulia SAMUEL Glaspel, dibalik
omongannya yang manis, sudah tidak seperti biasanya lagi. Dia telah
mundur. Dia telah kehilangan sesuatu yang menyebabkan kehilangan
kekuatannya !” Apa kau kira aku takut ?

ANTONIO
Yang Mulia…

SAMUEL
Terus terang, aku sendiri kadang-kadang berpikir begitu. Bahwa sekali
waktu tak akan ada lintasan akal yang muncul seperti kilat, dan bahwa aku
akan dibikin skak-mat untuk selama-lamanya. Itulah sebabnya kau
kusuruh kemari untuk berjam jam main catur denganku. Aku sangat
terganggu untuk melakukan permainan dengan..Oscar Yakob itu.

ANTONIO
Jadi, Yang Mulia punya alasan pasti untuk bertemu dengan orang itu ?
SAMUEL
Toh, kau tak akan bisa memahami alasanku ini.

ANTONIO
Orang itu ditugaskan untuk membunuh Yang Mulia

SAMUEL
Biarlah…

ANTONIO
Tapi dalam hal ini saya mengusulkan kepada Yang Mulia…untuk…tentu
akan lebih aman apabila…

SAMUEL
Cukup ! Jangan bicara padaku seperti anak kecil. Aku tahu apa yang
tengah kau pikirkan. SAMUEL Glaspel tidak seperti biasanya, ia telah
kehilangan. Ia telah kehilangan sesuatu yang menyebabkan kehilangan
kekuatannya. Ia telah lamban dan ia butuh dijaga..Nah,.. waktunya telah
habis. Kau kerjakan saja apa yang telah kutugaskan kepadamu. Jangan
lebih dari itu.

ANTONIO
Apakah papan caturnya harus saya singkirkan, Yang Mulia ?

SAMUEL
Jangan..jangan disentuh ataupun diubah. Kita akan menyelesaikannya
nanti ( Antonio berdiri ragu-ragu ) Nanti kau akan ku panggil dengan bel.
Baiklah. Kulihat kau akan berkata sesuatu. Kau kira permainan kita tak
dapat dilanjutkan ? kita lihat saja nanti.

3. Keadaan mulai memuncak

SAMUEL
Ooo..begitu ? Jadi kau yang bernama Oscar Yakob itu ?
Bagus..bagus…begitu …!

OSCAR
Ya, saya Oscar Yakob

SAMUEL
Bois nastardas, Oscar Yakob.

Bois nastardas, Samuel Glaspel.

SAMUEL
Ternyata begitu sukar menjumpai saya, bukan ? Sukar bertemu muka
dengan Samuel Glaspel !

OSCAR
Tidak sesukar sebagaimana yang saya bayangkan, Yang Mulia.

SAMUEL : ( KEPADA ANTONIO DAN VERKA )


Nah..apalagi yang kalian tunggu ? Orang ini mempunyai sesuatu yang
penting yang mesti disampaikan, tapi dia sepertinya seorang yang
pemalu. Dihadapan orang banyak, tampaknya dia tidak bisa berkata apa-
apa.

ANTONIO
Yang Mulia…Saya akan menanti di koridor.

SAMUEL
Nonsens. Nonsens…! Pergilah ke taman, carilah inspirasi untuk
permainan kita nanti. Ayo, pergilah !

ANTONIO DAN VERKA PERGI

SAMUEL : ( PADA OSCAR YAKOB )


Saya ingin memandangmu baik-baik

OSCAR YAKOB CURIGA

SAMUEL
Ah..tidak ada orang lain yang mengintai kita. Kamar ini letaknya paling
ujung dan berada di pojok bangunan. Di belakang, tak ada apa-apa selain
jendela. Tak ada balkon dan tak ada lemari. Bukalah pintu dari mana kau
tadi masuk. Tak ada orang di koridor. Boleh kau kunci jika kau
menghendakinya..! Nah, kita tidak akan diganggu lagi. Baiklah, sekarang
duduklah dan katakan apa yang kau inginkan.

OSCAR TAK BISA BERKATA APA-APA

SAMUEL
Tiba-tiba jadi bisu, ya ? Tak tahu bagaimana memulainya. Kemalu-maluan
atau bagaimana ?

OSCAR
Tidak. Saya berkata dalam hati.

SAMUEL
Ah.. berkata dalam hati.

OSCAR
Saya bertanya dalam hati, mengapa Yang Mulia memberi kesempatan ini.

SAMUEL
Kesempatan ?!

OSCAR
Kesempatan saya untuk membunuh Yang Mulia.
SAMUEL
Begitu ? Kau mau membunuh saya ! jadi itukah soalnya ?! Baiklah. Dari
tadipun saya sebenarnya sedang memikirkan hal itu, sekarang tentu saja
saya menjadi lebih yakin lagi. Bagus. Nah, teruskanlah !

OSCAR ( TENANG DAN BIASA )


Tuhan menyerahkan anda ke tangan saya.

SAMUEL
Bah ! Janganlah Tuhan kita itu kita ikut-ikutkan. Buang kalimat tolol dan
omong kosong itu. Saya sangsi, apakah Tuhan masih punya perhatian
terhadap orang macam kita. Sayalah yang menyerahkan diri saya sendiri
kepadamu. Persoalannya tidak lebih dari itu. Sebetulnya gampang saja
saya bisa menjebakmu. Tapi tidak. Bahkan tak perlu sebenarnya pistolmu
itu kau sembunyikan di balik kantongmu.

OSCAR ( SINIS )
Yang Mulia rupanya bersuka hati.

SAMUEL
Bukan, bukannya bersuka hati. Saya hanya tergoda ingin tahu, bagaimana
kau memainkan pistolmu itu. Nafsu ingin tahu ini begitu meluap-luap
barangkali. Keluarkan barang itu, Oscar Yakob. Silahkan !

4. Peristiwa mulai memuncak

OSCAR
Tanganku sudah gatal, Samuel Glaspel ! ( MENGANCAM )

SAMUEL
Tunggu ! ( TENANG )
Masih ada suatu hal yang ingin saya katakan, sesuatu yang akan kau
kenang di antara waktu kau membunuh dan kau dibunuh. Sebenarnya
Oscar Yakob adalah saya bukan Kau !

OSCAR
Omong kosong apa lagi ini ?

SAMUEL
Kaulah Samuel Glaspel.

OSCAR
Gila…Anda gila ! ( ANCAMAN PISTOL )

SAMUEL
Tunggu ! Ketika kau masih kanak-kanak, kau punya saudara pungut. Kau
biasa berkejaran di ladang, kau biasa tiduran bersamanya, bertengkar
memperebutkan boneka barang mainan. Ketika kau berumur tujuh tahun
seseorang yang menunggang kuda datang dari bukit utara dan membawa
saudara pungutmu itu pergi. Dan apabila kau menangis mencarinya,
ayahmu memukulmu. Apakah kau masih ingat semua itu ?

OSCAR
Ya, saya masih mengingat semua itu dengan baik. ( DATAR )

SAMUEL
Ayahmu meninggalkan ibumu pada tahun berikutnya. Tak lama kemudian
ibumu meninggal dunia. Ia tak pernah menceritakan perihal saudara
pungutmu itu. Kau lalu pergi ke rumah pamanmu dan akhirnya kau di sana
magang pada tukang sepatu.

OSCAR
Cukup ! Anda tak bisa mempesona saya dengan riwayat hidup saya
sendiri. Itu tak membuktikan apa-apa. Spion-spion Anda mesti tahu apa
saja perihal siapa saya dulu, siapa saya sekarang, bagaimana saya ini
dan bagaimana saya itu.

SAMUEL
Ya.. memang cukup semua itu. Seperti kau katakan tadi, itu tak
membuktikan apa-apa. Tapi toh kita berdua bersaudara angkat.

OSCAR
Apa buktinya ?

SAMUEL
Ibumu yang baik hati rupanya telah tertarik pada sebuah lelucon yang tak
menguntungkan. Ia telah mengirimkan anaknya sendiri agar dibesarkan
sebagai anak bangsawan, sedang seorang pangeran yang dititipkan
kepadanya untuk melindunginya dari bahaya seorang Jendral Markais
telah ia kirim ke Brudenburg, untuk menempuh hidup yang kau..kau
sendiri tahu macam bagaimana itu.

OSCAR
Beri saya buktinya.

SAMUEL
Saya tidak akan memberikan ciri atau bukti kepadamu.

OSCAR
Aha..apa lagi sekarang ? Apa lagi yang akan Anda dongengkan kepada
saya ?

SAMUEL
Sayalah anak petani itu dan kaulah bangsawan itu. Saya dan kau adalah
anak petani itu. Mengertikah kau sekarang, mengapa saya katakan
tugasmu itu adalah tugas yang kegila gilaan?

OSCAR
Bohong ! Bohong ! Apa pula tujuan Anda berbohong ?
SAMUEL
Tidak ada.

OSCAR
Apakah Anda mengharapkan saya membuang pistol ini keluar jendela dan
memeluk Anda sebagai saudara tua ?

SAMUEL
Saya tak mengharapkan apa-apa. Saya insyaf, saya adalah orang mati
yang berbicara dengan orang mati.

OSCAR
Bohong ! Bohong dari puncak sampai ke dasarnya !

SAMUEL
Benar 100%, tak ada alasan bagi saya untuk membohongimu. Kau sendiri
yang tadi bertanya, bukan ? Kenapa kau diberikan kesempatan untuk
membunuh saya. Apa yang kau rencanakan sudah terjadi beberapa
minggu yang lalu. Samuel Glaspel telah kehilangan keseimbangannya.
Saya sesungguhnya ingin bunuh diri. Saya harus mati. Tapi kematian
macam apa, saya tidak mengetahuinya. Itulah sebabnya kau datang tidak
digeledah. Kaulah yang menjalankan kematian itu.

OSCAR
Itu sajakah alasan anda untuk bertemu dengan saya ?

SAMUEL
Apakah tidak cukup kuat alasan untuk bertemu dengan memberi kematian
itu ?

OSCAR
Haih..apalagi yang akan Anda ceritakan ?

SAMUEL
Saya hanya minta agar kau segera menyelesaikan tugasmu. Kecuali kau
merasa berat untuk membunuh..saudara angkatmu…Oscar Yakob yang
sebenarnya….Apabila demikian halnya, pintu masih terbuka bagimu.

OSCAR ( TAJAM )
Manis Sekali, Mengharukan Sekali. Kembali, dan mengatakan pada
seluruh teman-temanku bahwa Oscar Yakob telah melepaskan Samuel
Glaspel yang bengis itu dari ujung pistolku karena dia telah menceritakan
sebuah cerita anak-anak tentang dua orang saudara angkat yang
mengharukan ? Tidak ! ( MENGOKANG PISTOL )

SAMUEL
Bunuh saya kalau begitu !
OSCAR ( MEMBIDIK )
Saya….

SAMUEL
Tembaklah !

OSCAR
Saya tidak bisa. Bagaimanapunjuga ada kemungkinan yang Anda katakan
itu benar.
( MELETAKKAN PISTOL ) Bagaimanapun, saya tak dapat hidup kalau itu
dusta dan demi Tuhan, saya akan mati kalau itu benar.

SAMUEL
Pendeknya, bagaimanapun juga kita berdua harus mati.

OSCAR
Ya, demikianlah. Tapi aku tak berani bunuh diri. Harus ada jalan keluar,
harus ada jalan lain.

SAMUEL
Apakah kau cukup berani untuk minum racun ? Ya, bagus..Lihatlah cincin
ini. Kalau saya tekan sebuah pernya, begini, nah..ada tepung yang hebat
di bawah akiknya. Lihat ! Kemudian kita undi, salah satu dari kita akan
minum racun dan seorang lagi menggunakan pistol. Gampang bukan ?

OSCAR
Ya, sekarang jadinya saya mengetahui tipu muslihat Anda sebenarnya.
Bohong ! Setiap kata anda adalah bohong ! Saya bisa menduga dengan
jelas anda memang tukang sulap yang licik seperti setan. Tapi saya tak
mau diundi dengan orang sejenis anda.

SAMUEL
Pakailah caramu kalau begitu. Lihatlah racun ini. Lebih dari cukup untuk
kita berdua. Ambillah anggur sendiri dan bagi dua sendiri dalam dua
gelas. Satu untukmu, dan satu lagi berikan pada saya. Dan untuk
memuaskan hatimu, biarlah saya yang meminumnya terlebih dahulu.

OSCAR
Anda akan bersikeras sampai saat terakhir, bukan ? Baiklah, kita lihat saja
nanti
( MENCAMPUR DAN SEBAGIAN UNTUK SAMUEL GLASPEL )

SAMUEL
Untuk kematian yang nikmat, Saudara Angkatku ( MINUM )

OSCAR
Aha…ternyata Anda memang seorang pemberani ( MENGANGKAT
GELAS DAN BERHENTI )
Bagaimana..bagaimana kalau anda saya tinggalkan sekarang ?
Bagaimana ?
SAMUEL
Para pengawalku telah saya perintahkan untuk menangkapmu begitu kau
keluar.

OSCAR
Dalam hal ini, untuk penebusan dosa-dosa anda, Saudara Angkatku (
MINUM )

5. Pengarang memberikan pemecahan soal dari semua peristiwa

OSCAR
Teapi kau juga minum racun, bukan ? Aku melihatnya. Kau akan mampus
Samuel Glaspel !

SAMUEL
Ya, kita berdua minum. Matamu tak pernah lepas dariku. Dan kau belum
mau minum sebelum aku menghabiskan minumanku sampai tetes
terakhir. Bukankah begitu ?

OSCAR
Aku melihat kau minum apa yang kau minum.

SAMUEL
Begitulah. Ini adalah tipu muslihat Timur. Kalau kau mau tahu, seseorang
dalam keadaan terus menerus takut akan diracuni, lama kelamaan, sedikit
demi sedikit akan tumbuh kekuatan di dalam dirinya untuk melawan racun
yang bagi orang lain menimbulkan kematian. Demikian juga aku.
Kebiasaan berhati-hati yang sangat fantastis, sudah menjadi kebiasaanku
berhubung jabatanku ini. Setiap saat aku selalu berhati-hati dan bersiap-
siap terhadap racun. Kebiasan yang bertahun-tahun itu mendatangkan
kekuatan dalam tubuhku. Kau masih mendengar suaraku, bukan ? Inilah
gunanya mengetahu pengetahuan Timur. Aku bisa menyombongkan diri
padamu bahwa aku bisa menghabiskan dua-tiga gelas lagi tanpa
mengalami gangguan apa-apa. Tetapi satu gelas saja sudah dapat
membunuhmu ( OSCAR YAKOB BERUSAHA UNTUK MENERKAM TAPI
JATUH BERPEGANGAN KURSI ) Tak ada faedahnya, Oscar Yakob. Aku
menasehatkan padamu supaya berpegang erat-erat pada kursi itu.

OSCAR ( TERENGAH ENGAH SUARANYA MENINGGI TAPI TERSEDAT


)
Kenapa…kenapa kau berbuat begitu padaku Samuel Glaspel ?

SAMUEL
Demi sorga. Saya punya hukum alam dan kau punya hukum alam, bukan
? Kau teroris, kau anarkis, kau juga jagal darah saudara lelakimu ; berjaga
di jalanan kota dan mencabut nyawa kerabat dan sahabat-
sahabatku…pembela kestabilan negara, pembela kekuatan pemerintah…
apakah ini bukan apa-apa ? Apakah tidak ada lagi tuntutan fantastis ?
Nah..Tuhan menyerahkan dirimu ke tanganku. Aku alat Tuhan dan bukan
Kau, Oscar Yakob. Masihkah kau mendengar aku ?

OSCAR ( BERAT )
Yaa…

SAMUEL
Bagus…bagus satu hal lagi, kenapa aku mau mempertaruhkan nyawa
untuk mengambil nyawamu. Kau ingin tahu bukan ? Kenapa aku
membiarkan saja kau masuk dengan bebas ke kamar ini ? Kau ingin tahu
juga kalau kau masih punya tenaga ? ( TERTAWA ) Sebab ialah karena
orang telah mulai mengira bahwa Samuel Glaspel sudah tidak seperti
biasanya. Dan aku pun sudah mulai sangsi dengan kecerdikanku sendiri.
Maka dari itu, aku ingin menguji diriku sendiri, aku harus melemparkan
diriku sendiri ke tengah pusara. Aku harus berhadapan dengan moncong
pistolmu itu. Aku seterusnya harus menggencet hidupku dengan hidupmu
dalam sebuah perjuangan mati-matian, di mana aku tak punya senjata
dan tak mungkin mendapat pertolongan dari siapapun, kecuali ini
( MENUNJUK KE OTAKNYA )

OSCAR
Kau Iblis, bangsat. Kau keparat ( MENYERANG DAN JATUH KE LANTAI
)

SAMUEL
Begitu…begitu…sudah tamat, bukan ? Baiklah..baiklah.
( MENGAMBIL ALAS UNTUK MENUTUPI TUBUH OSCAR YAKOB DAN
MINUM, KEMUDIAN MEMBUNYIKAN BEL DAN MULAI MENEKUNI LAGI
PAPAN CATUR ITU )

VERKA MASUK

VERKA
Apakah Yang Mulia memanggil saya ?

SAMUEL
Panggil Antonio ! Permainan catur akan segera dilanjutkan.

VERKA
Segera, Yang Mulia ( KELUAR )

SAMUEL
Begitu menterinya, kemudian pionnya, tidak. Ya…ya..aku tahu sekarang.
Aku dapat akal. Demi sekian penghuni, tidak bisa jalan lagi.

ANTONIO ( MASUK DENGAN KAGUM )


Yang Mulia….Yang Mulia telah menghakimi sendiri orang ini sendiri ?

SAMUEL
Antonio…permainan caturnya kita lanjutkan. Kau lihat langkahku untuk
menghindari skak matmu itu. Begini !
Jadi berdasarkan uraian di atas, susunan alur/plot dari naskah drama
Lawan catur karya W.S Rendra dapat dikatakan sebagai plot maju ( alur
maju )

3.4.2 Ketegangan atau Suspence

Ketegangan atau suspence yang nampak dalam peristiwa-peristiwa cerita


drama Lawan catur karya W.S Rendra yaitu :
1. Adanya perbedaan pendapat antara Samuel, Antonio, dan Verka
Antonio dan Verka khawatir terhadap pemimpinnya karena akan menemui
Oscar sendirian di sudut ruangan yang sepi. Sehingga Antonio dan Verka
ingin menemani tetapi raja Samuel tidak ingin ditemani dan meminta
Antonio untuk tetap menunggunnya sebentar dan Samuel ingin tetap
papan catur serta bidak-bidaknya tidak berubah sedikitpun.

2. Adanya pemberontakan pemerintahan oleh Oscar Yakob


Verka mengetahui bahwa Oscar sudah pasti berkhianat karena dua anak
buah Oscar sudah terlebih dahulu tertangkap satu Minggu yang lalu oleh
Verka.

3. Adanya penodongan pistol terhadap Samuel


Samuel memancing Oscar agar mengeluarkan pistol yang terdapat di
kantongnya sehingga Oscar menodongkan pistol kepada Samuel.

4. Adanya tipu muslihat Samuel yang mengaku sodara angkat Oscar


Ketika Oscar ingin menembak Samuel, Samuel menceritakan riwayat
hidup atau masa lalu Oscar dan menipu bahwa dirinya dan Oscar adalah
sodara angkat serta menceritakan bahwa dulunya dia adalah anak
seorang petani tetapi di rawat oleh ibunya Oscar lalu ketika Oscar mulai
percaya Samuel memberikan racun dan meminumnya bersama-sama tapi
ketika Oscar mati Samuel tetap selamat.

5. Terjadinya saling minum racun antara Oscar dan Samuel


Samuel mengajak Oscar meminum racun dan mati bersama-sama tetapi
sayangnya Samuel tidak mati sedangkan Oscar mati.

3.4.3 Padahan Pembayangan

Padahan pembayangan yang nampak dalam cerita naskah drama tersebut


atau foreshadowing yang tampak dalam peristiwa-peristiwa cerita drama
Lawan catur karya W.S Rendra yaitu :

1. Antonio meragukan sikap Samuel yang melarang dilakukannya


penggeledahan terhadap Oscar
Antonio menyarankan agar Oscar digeledah terlebih dahulu sebelum
ditemui tetapi Samuel bilang tidak perlu karena dia sudah tahu riwayat
hidup Oscar dan ingin menipu Oscar dengan kelicikannya.
3.4.4 Gambaran Susunan Alur/plot secara Kualitatif

Secara kualitatif susunan alur/plot naskah drama Lawan catur karya W.S
Rendra adalah erat.

Karena cerita naskah drama di atas memiliki hubungan peristiwa yang tidak
dapat dihilangkan.

3.4.5 Gambaran Susunan Alur/plot secara Kuantitatif

Secara kuantitatif susunan alur/plot naskah drama Lawan catur karya W.S
Rendra adalah ganda.

Karena cerita naskah drama di atas terdapat dua peristiwa yaitu ketika
Antonio dan Samuel melakukan permainan catur dan Samuel menipu Oscar
yang ingin memberontak atas pemerintahannya.

3.5 Tokoh dan Perwatakan

Tokoh-tokoh cerita yang mendukung terjadinya cerita naskah drama Lawan


catur karya W.S Rendra yaitu :

Samuel Gaspel sebagai tokoh utama karena cerita yang terkandung selalu
melibatkan Samuel. Samuel adalah raja dalam cerita di atas dan cerita di atas
sering melibatkan politik.
Memiliki watak yang tenang dan cerdik

Tokoh-tokoh cerita yang mendukung terjadinya cerita naskah drama Lawan


catur karya W.S Rendra yaitu :

Antonio, mempunyai watak yang peduli


Hal tersebut digambarkan sebagai berikut :
Ketika Samuel ingin menemui Oscar Yakob sendirian di ruangan, Antonio
tidak setuju tetapi Samuel ingin pergi sendiri.

Verka, mempunyai watak yang setia


Hal tersebut digambarkan sebagai berikut :
Ketika Samuel dan Antonio bermain catur Verka datang dan melaporkan
bahwa ada orang yang bernama Oscar Yakob ingin membunuh Samuel dan
memberontak.

Oscar Yakob, mempunyai watak mudah terpengaruh dan tidak memiliki


pendirian yang kuat sehingga menyebabkan dirinya tewas.
Hal tersebut digambarkan sebagai berikut :
Ketika Oscar sudah behadapan dengan Samuel, Oscar terpengaruh dengan
cerita dan kecerdikan Samuel sehingga Oscar tidak jadi untuk membunuh
Samuel padahal Oscar telah menodongkan pistolnya.
Hal-hal tersebut digambarkan secara langsung atau analitik.

3.6 Latar/Setting

Latar Tempat

Dalam sebuah ruangan yang berisikan meja dan dua buah kursi yang
berhadapan beserta papan catur dan bidak-bidaknya dan di kamar tempat
Samuel dan Oscar meminum racun.
Hal tersebut dapat dilihat dari bukti dibawah ini :

ANTONIO
Apakah papan caturnya harus saya singkirkan, Yang Mulia ?

SAMUEL
Ah..tidak ada orang lain yang mengintai kita. Kamar ini letaknya paling ujung
dan berada di pojok bangunan. Di belakang, tak ada apa-apa selain jendela.
Tak ada balkon dan tak ada lemari. Bukalah pintu dari mana kau tadi masuk.
Tak ada orang di koridor. Boleh kau kunci jika kau menghendakinya..! Nah,
kita tidak akan diganggu lagi. Baiklah, sekarang duduklah dan katakan apa
yang kau inginkan.

SAMUEL
Bagus…bagus satu hal lagi, kenapa aku mau mempertaruhkan nyawa untuk
mengambil nyawamu. Kau ingin tahu bukan ? Kenapa aku membiarkan saja
kau masuk dengan bebas ke kamar ini ? Kau ingin tahu juga kalau kau masih
punya tenaga ? ( TERTAWA ) Sebab ialah karena orang telah mulai mengira
bahwa Samuel Glaspel sudah tidak seperti biasanya. Dan aku pun sudah
mulai sangsi dengan kecerdikanku sendiri. Maka dari itu, aku ingin menguji
diriku sendiri, aku harus melemparkan diriku sendiri ke tengah pusara. Aku
harus berhadapan dengan moncong pistolmu itu. Aku seterusnya harus
menggencet hidupku dengan hidupmu dalam sebuah perjuangan mati-
matian, di mana aku tak punya senjata dan tak mungkin mendapat
pertolongan dari siapapun, kecuali ini
( MENUNJUK KE OTAKNYA )

3.7 Konflik

a. Konflik dalam mengungkapkan seluruh cerita

Konflik dalam naskah drama Lawan catur karya W.S Rendra terdiri atas
Konflik sebagai berikut :
 Klimaks
Oscar dibawa masuk ke dalam ruangan dan ditinggal berdua bersama
Samuel. Pada saat Oscar ingin menembak Samuel, Samuel mulai
mengajak bicara Oscar terlebih dahulu untuk menggoyangkan niat Oscar
membunuh dirinya.

SAMUEL
Ibumu yang baik hati rupanya telah tertarik pada sebuah lelucon yang tak
menguntungkan. Ia telah mengirimkan anaknya sendiri agar dibesarkan
sebagai anak bangsawan, sedang seorang pangeran yang dititipkan
kepadanya untuk melindunginya dari bahaya seorang Jendral Markais
telah ia kirim ke Brudenburg, untuk menempuh hidup yang kau..kau
sendiri tahu macam bagaimana itu.

OSCAR
Beri saya buktinya.

SAMUEL
Saya tidak akan memberikan ciri atau bukti kepadamu.

OSCAR
Aha..apa lagi sekarang ? Apa lagi yang akan Anda dongengkan kepada
saya ?

SAMUEL
Sayalah anak petani itu dan kaulah bangsawan itu. Saya dan kau adalah
anak petani itu. Mengertikah kau sekarang, mengapa saya katakan
tugasmu itu adalah tugas yang kegila gilaan?

OSCAR
Bohong ! Bohong ! Apa pula tujuan Anda berbohong ?

SAMUEL
Tidak ada.

OSCAR
Apakah Anda mengharapkan saya membuang pistol ini keluar jendela dan
memeluk Anda sebagai saudara tua ?

SAMUEL
Saya tak mengharapkan apa-apa. Saya insyaf, saya adalah orang mati
yang berbicara dengan orang mati.

OSCAR
Bohong ! Bohong dari puncak sampai ke dasarnya !

SAMUEL
Benar 100%, tak ada alasan bagi saya untuk membohongimu. Kau sendiri
yang tadi bertanya, bukan ? Kenapa kau diberikan kesempatan untuk
membunuh saya. Apa yang kau rencanakan sudah terjadi beberapa
minggu yang lalu. Samuel Glaspel telah kehilangan keseimbangannya.
Saya sesungguhnya ingin bunuh diri. Saya harus mati. Tapi kematian
macam apa, saya tidak mengetahuinya. Itulah sebabnya kau datang tidak
digeledah. Kaulah yang menjalankan kematian itu.

 Anti Klimaks
Samuel berhasil menggoyahkan niat Oscar untuk membunuh dirinya dan
menggantikan dengan racun yang mereka minum bersama-sama.
SAMUEL
Saya hanya minta agar kau segera menyelesaikan tugasmu. Kecuali kau
merasa berat untuk membunuh..saudara angkatmu…Oscar Yakob yang
sebenarnya….Apabila demikian halnya, pintu masih terbuka bagimu.

OSCAR ( TAJAM )
Manis Sekali, Mengharukan Sekali. Kembali, dan mengatakan pada
seluruh teman-temanku bahwa Oscar Yakob telah melepaskan Samuel
Glaspel yang bengis itu dari ujung pistolku karena dia telah menceritakan
sebuah cerita anak-anak tentang dua orang saudara angkat yang
mengharukan ? Tidak ! ( MENGOKANG PISTOL )

SAMUEL
Bunuh saya kalau begitu !

OSCAR ( MEMBIDIK )
Saya….

SAMUEL
Tembaklah !

OSCAR
Saya tidak bisa. Bagaimanapunjuga ada kemungkinan yang Anda katakan
itu benar.
( MELETAKKAN PISTOL ) Bagaimanapun, saya tak dapat hidup kalau itu
dusta dan demi Tuhan, saya akan mati kalau itu benar.

SAMUEL
Pendeknya, bagaimanapun juga kita berdua harus mati.

OSCAR
Ya, demikianlah. Tapi aku tak berani bunuh diri. Harus ada jalan keluar,
harus ada jalan lain.

SAMUEL
Apakah kau cukup berani untuk minum racun ? Ya, bagus..Lihatlah cincin
ini. Kalau saya tekan sebuah pernya, begini, nah..ada tepung yang hebat
di bawah akiknya. Lihat ! Kemudian kita undi, salah satu dari kita akan
minum racun dan seorang lagi menggunakan pistol. Gampang bukan ?

OSCAR
Ya, sekarang jadinya saya mengetahui tipu muslihat Anda sebenarnya.
Bohong ! Setiap kata anda adalah bohong ! Saya bisa menduga dengan
jelas anda memang tukang sulap yang licik seperti setan. Tapi saya tak
mau diundi dengan orang sejenis anda.

SAMUEL
Pakailah caramu kalau begitu. Lihatlah racun ini. Lebih dari cukup untuk
kita berdua. Ambillah anggur sendiri dan bagi dua sendiri dalam dua
gelas. Satu untukmu, dan satu lagi berikan pada saya. Dan untuk
memuaskan hatimu, biarlah saya yang meminumnya terlebih dahulu.

OSCAR
Anda akan bersikeras sampai saat terakhir, bukan ? Baiklah, kita lihat saja
nanti
( MENCAMPUR DAN SEBAGIAN UNTUK SAMUEL GLASPEL )

 Penyelesaian
Pada akhirnya Oscar meninggal karena racun, sedangkan Samuel tidak
karena dia sudah kebal terhadap racun tersebut, dan akhirnya permainan
catur pun dilanjutkan kembali oleh Samuel dan Antonio.

SAMUEL
Untuk kematian yang nikmat, Saudara Angkatku ( MINUM )

OSCAR
Aha…ternyata Anda memang seorang pemberani ( MENGANGKAT
GELAS DAN BERHENTI )
Bagaimana..bagaimana kalau anda saya tinggalkan sekarang ?
Bagaimana ?

SAMUEL
Para pengawalku telah saya perintahkan untuk menangkapmu begitu kau
keluar.

OSCAR
Dalam hal ini, untuk penebusan dosa-dosa anda, Saudara Angkatku (
MINUM )

b. Konflik mendekat-mendekat

Konflik mendekat- mendekat dalam naskah drama Lawan catur karya W.S
Rendra adalah sebagai berikut :
Oscar bingung terhadap pilihannya untuk menembak Samuel atau tidak.
SAMUEL
Sayalah anak petani itu dan kaulah bangsawan itu. Saya dan kau adalah
anak petani itu. Mengertikah kau sekarang, mengapa saya katakan tugasmu
itu adalah tugas yang kegila gilaan?

OSCAR
Bohong ! Bohong ! Apa pula tujuan Anda berbohong ?
SAMUEL
Tidak ada.

OSCAR
Apakah Anda mengharapkan saya membuang pistol ini keluar jendela dan
memeluk Anda sebagai saudara tua ?

SAMUEL
Saya tak mengharapkan apa-apa. Saya insyaf, saya adalah orang mati yang
berbicara dengan orang mati.

OSCAR
Bohong ! Bohong dari puncak sampai ke dasarnya !

SAMUEL
Benar 100%, tak ada alasan bagi saya untuk membohongimu. Kau sendiri
yang tadi bertanya, bukan ? Kenapa kau diberikan kesempatan untuk
membunuh saya. Apa yang kau rencanakan sudah terjadi beberapa minggu
yang lalu. Samuel Glaspel telah kehilangan keseimbangannya. Saya
sesungguhnya ingin bunuh diri. Saya harus mati. Tapi kematian macam apa,
saya tidak mengetahuinya. Itulah sebabnya kau datang tidak digeledah.
Kaulah yang menjalankan kematian itu.

Jadi konflik dalam naskah drama Lawan catur ialah klimak, anti klimaks,
penyelesaian dan mendekat mendekat.

3.8 Dialog

Dalam naskah drama Lawan catur karya W.S Rendra dialog yang
dipergunakan oleh pengarang adalah tersenyum, main, pergi, ragu-ragu,
curiga, tenang, sinis, gelisah, gugup, yakin, mengancam, datar, minum,
menatap tajam, keluar, dan masuk.
Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa bukti di bawah ini :

SAMUEL
Bagaimana, Antonio ( tersenyum ) Rupanya kau telah kehilangan
kecerdikanmu

ANTONIO
Bukan ( main ) Nah… sudah

SAMUEL
Tak ada alasan untuk menggeledah orang itu ( Verka pergi )
Giliranmu main Antonio. Kita masih punya waktu dua menit untuk main catur
dan satu menit untuk tanya jawab.
OSCAR ( TENANG DAN BIASA )
Tuhan menyerahkan anda ke tangan saya.

OSCAR ( SINIS )
Yang Mulia rupanya bersuka hati.

OSCAR ( MENGELUARKAN PISTOL )


Jauhkan tangan anda dari bel itu. Dengan segala hormat Yang Mulia Samuel
Glaspel.

OSCAR
Kenapa anda bertanya begitu ( GELISAH, GUGUP )

SAMUEL
Tunggu ! ( TENANG )
Masih ada suatu hal yang ingin saya katakan, sesuatu yang akan kau kenang
di antara waktu kau membunuh dan kau dibunuh. Sebenarnya Oscar Yakob
adalah saya bukan Kau !

OSCAR
Gila…Anda gila ! ( ANCAMAN PISTOL )

OSCAR
Tanganku sudah gatal, Samuel Glaspel ! ( MENGANCAM )

OSCAR ( TAJAM )
Manis Sekali, Mengharukan Sekali. Kembali, dan mengatakan pada seluruh
teman-temanku bahwa Oscar Yakob telah melepaskan Samuel Glaspel yang
bengis itu dari ujung pistolku karena dia telah menceritakan sebuah cerita
anak-anak tentang dua orang saudara angkat yang mengharukan ? Tidak ! (
MENGOKANG PISTOL )

OSCAR ( MEMBIDIK )
Saya….

OSCAR
Anda akan bersikeras sampai saat terakhir, bukan ? Baiklah, kita lihat saja
nanti
( MENCAMPUR DAN SEBAGIAN UNTUK SAMUEL GLASPEL )

SAMUEL
Untuk kematian yang nikmat, Saudara Angkatku ( MINUM )

OSCAR
Aha…ternyata Anda memang seorang pemberani ( MENGANGKAT GELAS
DAN BERHENTI )
Bagaimana..bagaimana kalau anda saya tinggalkan sekarang ? Bagaimana ?

SAMUEL
Para pengawalku telah saya perintahkan untuk menangkapmu begitu kau
keluar.

OSCAR
Dalam hal ini, untuk penebusan dosa-dosa anda, Saudara Angkatku ( MINUM
)

OSCAR ( DUDUK TAPI TEGANG )


Apakah kita harus menunggu lama ?

OSCAR
Tidak. Saya tidak takut mati, Sobat ! ( MENATAP TAJAM )

SAMUEL
Tidak. Saya tidak takut mati, Sobat ! ( MENATAP TAJAM )

OSCAR
( PELAN ) Sa...ya...tidak bisa menggerakkan tangan saya. Barangkali saya
bisa menggerakkan tangan saya. Barangkali saya bisa bergerak kalau saya
berusaha keras … tetapi saya telah kehilangan kemauan saya …..sssa…ya
… merasa sakit, hanya kepala berdenging denging.
SAMUEL
Be…gitukah ? Apakah kau masih mendengar suara saya dengan baik ?

OSCAR
Ya …saya masih medengar.

SAMUEL
Hmmm… he….ehe..he….( TERTAWA PANJANG DAN SINIS )

OSCAR
Katakan demi dosa-dosa Anda, apakah yang Anda ceritakan tadi benar ? Dan
benarkah bahwa Samuel Glaspel itu saya sendiri ?

SAMUEL
Demi dosa saya he…he…he ?

OSCAR
Apabila semua itu benar, saya mohon anda bisa memaafkan saya.

SAMUEL
Tak ada yang harus dimaafkan.

OSCAR
( TERASA MENDEKATI AJALNYA ) Terima kasih

SAMUEL
Demi penebusan dosaku, Oskar Yakob, apa yang telah aku ceritakan tadi
adalah dusta belaka
( BERTATAPAN ) Aku telah berdusta padamu. Aku bukanlah saudara
angkatmu. Engkaulah Oscar Yakob dan aku adalah Samuel Glaspel. Aku
telah berdusta padamu.

OSCAR ( BERUSAHA UNTUK BERDIRI MENGAMBILKAN PISTOL, TAPI


KEBURU DIREBUT SAMUEL GLASPEL, AKHIRNYA LEMAS )

SAMUEL ( BERDIRI DI DEPANNYA )


Nah, sekarang kau masih bicara, bukan ?

SAMUEL TERTAWA PANJANG

SAMUEL
Aku tak akan mati Oscar Yakob ( SINIS )

VERKA
Segera, Yang Mulia ( KELUAR )

ANTONIO ( MASUK DENGAN KAGUM )


Yang Mulia….Yang Mulia telah menghakimi sendiri orang ini sendiri ?

3.9 Amanat

a. Amanat Umum
Amanat umum yang dapat diambil dari naskah drama Lawan catur karya W.S
Rendra adalah jangan mudah percaya oleh bujuk rayu orang lain. Dan selalu
menggunakan akal untuk bisa berpikir dengan cerdas.

Alasannya :

1. Karena Oscar percaya tipu muslihat Samuel yang berbicara bahwa dia
adalah sodaranya.

2. Oscar meminum ramuan yang diberikan Samuel

3. Oscar percaya kepada Samuel bahwa mereka tertukar

b. Amanat Khusus
1. Pesan tentang Politik

Hal itu nampak dari kutipan di bawah ini


SAMUEL
Tidak. Aku tidak pernah bosan main catur. Dengar, Antonio. Apabila aku
bosan main catur, itu artinya aku bosan hidup.permainan catur adalah
tantangan bagi ketajaman otak dan kekuatan sikap jiwa manusia :
sebagaimana taktik cinta, taktik perang, politik dan lain sebagainya.
Apabila permainan caturku buruk, aku akan berhenti jadi Menteri Urusan
Kepolisian. Kita orang pemerintah tidak hanya meletakkan nyawa dalam
kekuatan tangan kita, namun juga harus mengasah kepala untuk
menjalankan tugas seefektif mungkin. Kita harus tetap menjaga agar
sempurna, persis geraknya, licin jalannya. Ya…ya..begitulah caranya kita
mengabdi pada pekerjaan kita. Apabila mesin – mesin dalam kepala kita
mogok atau macet, kita tak pula lagi berarti apa-apa.

2. Pesan tentang Inspirasi

Hal itu nampak dari kutipan di bawah ini


SAMUEL
Kau rasakan sekarang. Aku melamun, aku bermimpi, pikiranku melayang
dan kemudian datang gerakan secepat kilat. Ketangkasan taktik pada
lintasan akal sekejap itulah letak kekuatannya.

ANTONIO
Itu namanya inspirasi, Yang Mulia !

SAMUEL
Mungkin. Tetapi di balik inspirasi itu kita tidak boleh melupakan taktik
permainan.

3. Pesan tentang moral

Hal itu nampak dari kutipan di bawah ini


SAMUEL
Bah ! Janganlah Tuhan kita itu kita ikut-ikutkan. Buang kalimat tolol dan
omong kosong itu. Saya sangsi, apakah Tuhan masih punya perhatian
terhadap orang macam kita. Sayalah yang menyerahkan diri saya sendiri
kepadamu. Persoalannya tidak lebih dari itu. Sebetulnya gampang saja
saya bisa menjebakmu. Tapi tidak. Bahkan tak perlu sebenarnya pistolmu
itu kau sembunyikan di balik kantongmu.

4. Pesan tentang jangan mulut lebih tajam dari pedang

Hal itu nampak dari kutipan di bawah ini


OSCAR
Ya, sekarang jadinya saya mengetahui tipu muslihat Anda sebenarnya.
Bohong ! Setiap kata anda adalah bohong ! Saya bisa menduga dengan
jelas anda memang tukang sulap yang licik seperti setan. Tapi saya tak
mau diundi dengan orang sejenis anda.

5. Pesan tentang hidup adalah perjuangan

Hal itu nampak dari kutipan di bawah ini


SAMUEL
Bagus…bagus satu hal lagi, kenapa aku mau mempertaruhkan nyawa
untuk mengambil nyawamu. Kau ingin tahu bukan ? Kenapa aku
membiarkan saja kau masuk dengan bebas ke kamar ini ? Kau ingin tahu
juga kalau kau masih punya tenaga ? ( TERTAWA ) Sebab ialah karena
orang telah mulai mengira bahwa Samuel Glaspel sudah tidak seperti
biasanya. Dan aku pun sudah mulai sangsi dengan kecerdikanku sendiri.
Maka dari itu, aku ingin menguji diriku sendiri, aku harus melemparkan
diriku sendiri ke tengah pusara. Aku harus berhadapan dengan moncong
pistolmu itu. Aku seterusnya harus menggencet hidupku dengan hidupmu
dalam sebuah perjuangan mati-matian, di mana aku tak punya senjata
dan tak mungkin mendapat pertolongan dari siapapun, kecuali ini
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Sebuah karya fiksi menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan, hidup dan
kehidupan. Pengarang menghayati berbagai permasalahan tersebut dengan penuh
kesungguhan yang kemudian diungkapkannya kembali melalui sarana fiksi sesuai dengan
pandangannya, yang sangat menarik untuk dianalisis, yaitu dengan analisis aspek intrinsik
dan ekstrinsik.

Saran

Semoga apa yang dianalisis oleh penulis melalui drama Lawan Catur karya W.S Rendra ini
bisa bermanfaat dengan nilai-nilai yang terkandung didalamnya, dan dapat digunakan sebagai
referensi maupun contoh untuk menganalisis novel lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://unibba.ac.id/ejournal/index.php/metamorfosis/article/download/125/127

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/seloka/article/download/20261/9609

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jefs/article/download/17053/16590

https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/jipbsi/article/view/2526

Anda mungkin juga menyukai