Anda di halaman 1dari 2

KRITIK CERPEN

ABANG TENTARA

Cerpen ini berjudul “Abang Tentara” karya Farizal Sikumbang yang


dipublikasikan oleh Jawa Pos 8 November 2020. Cerpen ini
menceritakan tentang seorang anak yang hidup di sebuah desa yang
sedang terjadi peperangan. Cerita ini mengambil sudut pandang orang
pertama “aku” sebagai tokoh utama. Dalam cerpen ini tokoh “aku” di
gambarkan seorang bocah laki-laki yang tidak disebutkan umur dari
bocah ini oleh penulis.
Tokoh utama dalam novel ini memiliki sifat penakut, pemarah,
dan memiliki hati yang lembut. Salah satu contoh bahwa dia memiliki
hati yang lembut terlihat saat dia merasa kasihan akan kematian
seorang tentara (abang tentara) yang mati karena baku tembak dengan
kelompok pemberontak waktu subuh.
Cerpen ini menggunakan bahasa yang baku, yang menurut saya
pribadi hal ini sangat cocok dengan cerpen ini karena akan sangat
mudah di pahami bagi seluruh kalangan. Bahasa yang di gunakan pun
sangat mudah di pahami karena jarang sekali menggunakan bahasa
kiasa atau bahasa asing (Inggris).
Cerpen ini menggunakan alur campuran (maju dan mundur),
dimana pada awal cerpen ini di buka dengan tokoh aku yang
menceritakan tentang asal mula terbentuknya mobil mainan yang
terbuat dari kayu, dan di akhiri oleh kematian si pembuat mobil mainan
itu.
Menurut saya pribadi cerpen ini sangat bagus dan sangat mudah
dipahami, hal ini yang membuat cerpen ini dapat di nikmat oleh seluruh
kalangan baik yang berpendidikan tinggi maupun masyarakat umum.
Karena dalam cerpen ini alur dan bahasa yang di gunakan juga sangan
mudah untuk di pahami.

Nama: Yusuf Ramadan


Kelas: XII IBB

Anda mungkin juga menyukai