DAFTAR ISI
PEMBUKA
1. NASEHAT IBU
TERCINTA……………………………………………………
……………..
2. ALENGKADIRAJA…………………………………………
……………………………….
3. MUNCUL FITNAH DAN
FITNAH………………………………………………………
…..
4. PERSEKONGKOLAN………………………………………
……………………………….
5. BIANG
KELADI………………………………………………………
……………………..
6. SEKALI DUSTA JAGA
DUSTA………………………………………………………
…….
7. KIJANG KENCANA AWAL
BENCANA…………………………………………………..
8. JATAYU YANG
MALANG……………………………………………………
……………..
9. TRAGEDI GOA
KISKENDO…………………………………………………
……………..
10. SHINTA MENCARI
SUAKA………………………………………………………
………..
11. CINTA
BERSEMI……………………………………………………
………….
12. AJAKAN
BERDAMAI…………………………………………………
…………………….
26. PATUNG
PAHLAWAN…………………………………………………
…………………..
27. PURI DILEMBAH
RAHTAWU……………………………………………………
………..
28. SERANGAN KELANGIT, RAMA
TAKLUK .....................................................
29. PERTEMUAN DENGAN BUAH
HATI…………………………………………………….
30. PERDAMAIAN DAN
PERADILAN…………………………………………………
…….
PEMBUKA
Di dalam kehidupan nyata tak ada yang mutlak baik
dan mutlak buruk. Dua watak saling bertentangan ini
dipunyai pada diri manusia secara bersama-sama. Pada
hakekatnya tak ada seorang didunia yang sama sekali jahat
atau sama sekali baik. Disini kami ajak pembaca kedunia
dongeng ini untuk menyeberang dari kehidupan Rama
berganti melihat kehidupan Rahwana, untuk menyaksikan
bahwa banyak kehidupan di Alengkadiraja sama dengan
kehidupan dilingkungan kita, dimana tiap-tiap orang dapat
memastikan apa yang betul dan apa yang salah, baik dan
buruk didalam tata kramanya. Harapannya dari hasil
penyeberangan ini pembaca bisa menjadi yakin bahwa
mahkluk manusia yang mencoba mengadili mahluk manusia
lain sebenarnya punya peran yang agak sulit. Oleh karena itu
bila mahkluk manusia tersebut tidak ada wewenang untuk
mengadili, maka sebaiknya berbuat yang lain dengan pikiran
yang luas untuk mengenal perikemanusiaan dan belajar
mengerti mengapa orang-orang berbuat sesuatu, daripada
mengutuk perbuatannya itu saja.
1
NASEHAT
IBU TERCINTA
Kala itu Togog yang berada dialam dongeng,
persisnya dinegeri Alengkadiraja dimana dia selalu setia
mengikuti dan ngemong layaknya punakawan yaitu pada
majikannya Rahwana, yang posisinya didunia pakeliran selalu
dikiwakke. Togog hanya tersenyum saja, dewasa ini orang-
orang dari dunia pakeliran menganggap hal-hal yang berbau
kiwa itu konotasinya selalu jelek, kotor, bersalah, jahat, dosa
dsb….pokoknya tidak disukai. Lihat saja tangan kiri, apa
yang dilakukan tangan kiri, keseharian urusan kotoran adalah
bagian dia, tapi yang ia lakukan itu adakah sanjungan atau
pujian datang padanya? Jarang, bahkan tidak sama sekali,
malahan umpatan jika dia memberikan uluran tangan kirinya
atau memberikan sesuatu meskipun bukan kotoran, tetap
dikatakan….”kemproh, tidak sopan, menghina dsb!”…
Benarkah kiwo itu negative, apakah mereka yang
punya pemahaman kanan pernah memperhatikan dari
belakang pakeliran, dimana jajaran boneka wayang kanan
berubah menjadi kiri, nah yang kiwa apakah tetap mereka
2
NEGERI
ALENGKADIRAJA
Sejak pemerintahan Alengka dipegang Prabu
Rahwana, harga barang-barang dan jasa pada umumnya
menunjukan perkembangan yang lebih stabil dibandingkan
dengan pada saat pemerintahan Prabu Sumali. Prabu
Rahwana adalah pemimpin yang masih muda dengan
dukungan para menteri-menterinya yang rata-rata usianya
sebaya dengannya, mereka berhasil membawa Alengkadiraja
kesuatu tingkat kemajuan yang melebihi prestasi–prestasi
yang pernah dilakukan pemerintahan Alengka sebelumnya
maupun negeri-negeri lain, sehingga banyak negeri-negeri
lain terutama negeri anggauta perkesemakmuran yang
mereka namakan Negeri-negeri Perdamaian banyak yang
belajar kepadanya.
Pangan adalah merupakan salah satu sasaran utama.
Disamping usaha-usaha untuk meningkatkan produksi beras,
pemerintahan Alengkadiraja juga berusaha menciptakan dan
memelihara harga beras pada tingkat yang wajar, sehingga
memungkinkan para petani mendapatkan imbalan yang
layak. Dipihak lain beras masih berada dalam jangkauan
daya beli rakyat banyak. Pembinaan perdagangan beras yang
sehat, agar harga beras pada musim paceklik dan daerah-
daerah yang kekurangan beras harga beras tetap stabil.
Menjamin penyaluran beras atau bahan pangan lainnya
ketempat tempat yang tertimpa bencana alam.
Tengoklah disektor industry pertanian, meningkatnya
produksi beras berkat intensifikasi pertanian melalui
3
MUNCUL FITNAH
DAN FITNAH
Ini telah terjadi didunia dongeng. Dengan tergopoh-
gopoh Sarpakenaka datang melapor kepada raja Alengka
yang baru yaitu Prabu Rahwana raja muda yang
menggantikan ayahnya yaitu Prabu Sumali setelah
4
PERSEKONGKOLAN
Disuatu tempat sedang diadakan pertemuan
rahasia, yaitu Resi Yogiswara, Resi Wasista, Resi Rawatmeja,
Resi Mitra dan Pangeran Dasarata, persekongkolan
berencana akan menggulingkan Prabu Banaputra dari
tahtanya dan mendukung ambisi Pangeran Dasarata yang
punya keinginan untuk bisa menggantikannya menjadi raja di
Ayodya,
…….”bagaimana langkah berikutnya Resi.? semua
rencana Resi telah aku lakukan dan rakyat Ayodya
sebagian besar sudah merasuk benih kebencian
kepada Prabu Banaputra dan Alengkadiraja,”……
Demikian pangeran Dasarata mengawali
pembicaraan,
…..”berikutnya ananda Pangeran, coba laporkanlah
kepada raja bahwa prajurit-prajurit Alengka
diperbatasan berbuat aniaya kepada rakyat Ayodya,
kemudian bujuklah raja untuk menuntut balas dan
memutuskan hubungan dengan
5
BIANG KELADI
6
SEKALI DUSTA
JAGA DUSTA
Singkat ceritera dongeng, akhirnya Ramabadra
didalam sayembara berhasil unggul mengangkat gendewa
(busur) wasiat milik Prabu Janaka, beberapa tahapan
dipertandingkan pada keahlian memanah, dimulai dari cara
merentang busur sampai dengan memanah obyek-obyek
tersulit dengan berbagai posisi atau gerakan bahkan
memanah sambil menaiki kuda, berkali-kali mengangkat
gendewa besar dan cukup melelahkannya, kalau dihitung
jumlahnya berapa kali mengangkat gendewa sama halnya
memindahkan barang yang beratnya hampir dua ton, dengan
demikian Ramabadralah sebagai pemenangnya dan berhak
menerima hadiah yang telah dijanjikan yaitu sebagai suami
Shinta puterinya Prabu Janaka dari kerajaan Mantili.
Kegembiraan dilampiaskan dengan pesta tujuh hari
tujuh malam sebagai perayaan perkawinan Ramabadra dan
Shinta, diselenggarakan dengan mengundang besannya yaitu
Ratu Sukasalya juga gurunya Resi Yogiswara dari kerajaan
Ayodya, juga dihadiri tamu-tamu dari kepala negeri-negeri
tetangga. Hanya Lesmana saja yang terlihat murung, karena
kecewa tidak berhasil didalam mengikuti sayembara, dia
diam duduk dipojok ..menyendiri,
merenungi nasibnya.
Tapi tidak hanya Lesmana saja yang murung,
Shintapun juga sedih karena merasa harga dirinya tidak ada,
tidak ada kemerdekaan bagi dirinya, ada protes didalam
batinnya menyesalkan kenapa ia dijadikan sebagai seorang
7
KIJANG KENCANA
AWAL BENCANA
Perburuan hingga jauh memasuki hutan diwilayah
negeri Dandaka. Kali ini Shinta diijinkan suaminya untuk ikut
berburu, perannya hanya tukang bawa perbekalan yang kintil
kesana kemari, melelahkan!
……”lihat, lihat itu seekor kijang
kencana…..hus….husah!!.....Shinta melihat seekor kijang
kencana yang elok rupanya,
Shinta merasa sayang kalau sampai dibunuh maka ia
berusaha menggusahnya biar pergi sebelum Ramabadra dan
Lesmana mengetahuinya. Tapi tidak, rupanya Ramabadra
lebih jeli melihatnya, segera diangkat gendewa dan
merentang busurnya dengan anak panah siap dilepaskan
untuk membidik kesasarannya yaitu kijang kencana,
…..hus….husah!!.....Shinta menggusahnya dan kijang
kencana cepat melarikan diri memasuki belukar..
,……”aah, kenapa kamu gu-sah Shinta,….akan aku
kejar sampai dapat! Lesmana tolong temani
Shinta!....aku harus dapatkan buruanku tadi!”……
Ramabadra cepat menghilang kehutan mengejar buruannya
Kijang kencana.
8
JATAYU
YANG MALANG
OLEH : HENKY B. HERNOWO
50
9
TRAGEDI
GOA KISKENDO
10
SHINTA
MENCARI SUAKA
11
CINTA BERSEMI
Pada suatu sore yang cerah Prabu Rahwana
berkunjung ke Taman Soka, disana sempat bertemu Shinta
dan memperhatikan Shinta yang datang menyambutnya
seraya membungkuk menghormat tanpa mengangkat
matanya dan kegemulaiannya dalam membungkuk tidak
luput dari perhatian Prabu Rahwana. Sang Prabu menyadari
bahwa Shinta memang cantik, kelihatan muda, sopan dan
tahu adat istiadat. Tinggi dengan lekuk tubuh yang istimewa,
dan pakaian yang menonjolkan bentuk tubuhnya, rambutnya
yang hitam gelap kearah coklat, dan matanya berwarna
hitam kebiru-biruan, kulitnya jernih dan putih dengan gaun
kuning menambah anggun penampilannya. Shinta sore itu
kelihatan luar biasa cantiknya,
12
AJAKAN
BERDAMAI
13
WIBISANA
PENGKIANAT
P rabu Rahwana tidak tahu, kalau Wibisana adiknya
adalah seorang pemakai ganja, hampir tidak bisa dipercaya
bahwa adik seorang Raja Gung Binatoro yang jadi panutan
rakyatnya dalam segala hal, tidak tahunya mempunyai
seorang adik yang menjadi budak narkoba. Pada waktu itu
Wibisana masih sangat muda, usianya menginjak 17 tahun,
sering ikut datang di Paseban agung dan selalu tertidur,
sehingga menjadi tertawaan para Raja bawahan, Menteri,
Bupati dan Punggawa Negara. Dengan kasih sayang
Kumbokarno mengangkatnya dan membawanya masuk
kedalam bilik dan diletakkan dipembaringan.
Awalnya Sarpakenaka-lah yang mengetahui adiknya
memakai obat-obat terlarang ini, diperhatikan seluruh
14
RAMA
TAMBAK
Dengan jalan mengeruk gunung Mahendra, bala
tentara dan pekerja Bala Rama dikerahkan Prabu Sugriwa
memindahkan tanah dan bebatuan gunung sebagai material
urugan. Cikar-cikar ditarik kerbau mengangkut material
urugan tersebut kepantai, dan dimulailah pekerjaan
pembuatan tanggul penyeberangan Mahendra Suwelagiri.
Hutan-hutan ditebang kayunya dimanfaatkan untuk
membangun cerucuk ditancapkan kanan-kiri tanggul untuk
menahan batu dan tanah dari terpaan ombak laut. Sesekali
Ramabadra dan Lesmana diringi Prabu Sugriwa melakukan
inspeksi pekerjaan pembangunan tanggul tersebut, untuk
memberi semangat para prajurit dan pekerja tanggul.
Berkali-kali pondasi tanggul bobol karena dirusak oleh
berjuta juta gerombolan Yuyurumpung piaraan Dewi
Urangayu isteri Prabu Rahwana. Binatang tersebut
15
PETAKA DICELAH
BUKIT KEMUNING
16
OLEH : HENKY B. HERNOWO
113
DISANDERA
Alengkadiraja, Prabu Rahwana segera mengadakan
pertemuan dengan seluruh Menteri, Bupati dan Wiratama
termasuk para Pangeran, guna membahas rencana-rencana
pertahanan akhir tentara Alengkadiraja untuk menghadapi
serangan dari Bala Rama dan keselamatan para pengungsi
serta keamanan bagi seluruh rakyatnya.
…..”dimas Kumbokarno, Sarpakenaka dan Wibisana
sepertinya pertahanan terakhir Alemgkadiraja tinggal
Benteng Kutaragara Alengka. Perintahkan penduduk
kota segera masuk kedalam Benteng agar mereka
tidak menjadi korban penganiayaan Bala Rama…..dan
para Raja Seberang inilah saatnya aku perlukan
bantuan dari kalian untuk segera mengirim dan
mengerahkan armada laut kalian,….sementara kami
bertahan didalam benteng sini, kalian bisa menyerang
dengan meriam-meriam dikapal kalian untuk
menghancurkan markas-markas mereka dipesisir dan
dipelabuhan Suwelogiri….dan Wibisana aku tugasi
kamu untuk menjaga keselamatan putera-putera
Pangeran dan puteri-puteri di Kaputren, dan
Sarpakenaka teruskan tugasmu, sementara aku dan
dimas Kumbokarno akan memimpin langsung
pertempuran melawan pasukan Bala Rama.”…..
Diatas Benteng, Ketapel-ketapel Alengka dengan
peluru bom api telah dipersiapkan berjajar diatas benteng
sesuai kapasitas jarak tembak masing-masing, ada yang
jangkauannya mencapai 200 m dan ada yang hanya
mencapai 100 m. kemudian torong-torong peluncur bom api
untuk jarak pendek. Kemudian tong-tong berisi minyak panas
siap dituangkan menyongsong musuh yang berusaha
mendobrak pintu benteng. Semua telah dipersiapkan dan
tunggu perintah tanggal mainnya saja. Pasukan pemanah
17
OLEH : HENKY B. HERNOWO
130
PATI
OBONG
Shinta terpaksa berbicara terus terang kepada
Ramabadra suaminya, bahwa dia sudah tidak bisa
melanjutkan hidup bersamanya sebagai suami isteri. Shinta
minta dicerai kepada suaminya. Tetapi apa jawaban
Ramabadra, dengan marah dia katakana bahwa Shinta
adalah milik Ramabadra baik raga maupun nyawanya, sebab
semuanya telah dibelinya pada sayembara puluhan tahun
yang lalu, perang mulut terjadi, bahkan sempat meluncur
dari mulut Ramabadra kata-kata menghina kepada Shinta
isterinya,
…..”perempuan kotor macam kamu tidak usah banyak
bicara, dan pergaulanmu dengan Rahwana telah
meracuni hidupmu sehingga kamu berusaha
melupakan suamimu, mestinya hukuman patut kamu
terima, beruntung kamu aku masih sabar akan
sikapmu”…..Demikian awal perselisihan mereka setelah
Ramabadra mengucapkan kata-kata yang menghina dan
merendahkan martabat Shinta sebagai wanita.
…..”kakanda Ramabadra, ketahuilah bahwa hingga
detik ini keadaanku masih suci, Prabu Rahwana adalah
benar-benar seorang raja yang bijaksana dan tidak
pernah beliau berbuat sembrono apalagi menyentuhku
seperti yang kakanda tuduhkan, etikadnya baik dan
benar-benar ingin menolongku dari….!”…..
….”aah, sudah-sudah tidak ada guna penjelasanmu
bagiku,”…..Ramabadra memotong pembicaraan Shinta.
Shinta mencoba ingin menjelaskan semua duduk
permasalahannya, mengapa dia sampai kenegeri Alengka
tapi Ramabadra yang diselimuti kecemburuan tidak mau
mendengarkannya. Shinta akhirnya buntu untuk
18
GEGER
JONGGRING SALOKA
Suasana dipuri Kadewatan tampak sunyi sepi
setelah prahara yang terjadi dua hari yang lalu, pintu gapura
19
PELELANGAN
BUDAK BETINA
Shinta akhirnya sadar, dibukanya matanya,
pandangannya masih kabur dan tampak remang-remang
orang-orang yang pernah dekat dengan dirinya pada duduk
mengelilinginya, tapi meskipun kurang jelas pandangannya ia
tahu siapa yang ada didekatnya. Didekat kepalanya adalah
Ramabadra suaminya tampak sedih menyesali akan sikapnya
yang keliru selama ini berprasangka buruk terhadap Shinta
isterinya dan membiarkan isterinya melakukan pati-obong
sebagai bukti akan kesuciannya selama berada di Alengka.
Kemudian ada Lesmana yang menunduk sepertinya menahan
malu karena bersalah, ada Trijata, disebelahnya lagi ada
Anoman yang tampak wajah beruknya yang berseri karena
gembira, mengetahui majikannya telah selamat.
Kembali Shinta pejamkan matanya pikirannya
menerawang mengingat kemasa lalu, Shinta sangat sedih
memikirkan keadaan dirinya, mengapa dia diciptakan jadi
seorang perempuan. Jadi seorang perempuan itu ternyata
sangat berbeda dengan jadi seorang laki-laki. Perempuan
setelah dewasa tidak bisa merdeka didalam kehidupannya,
terkekang dan bahkan dipingit setelah beranjak perawan.
Seorang perawan dibatasi geraknya, dan yang paling
menyakitkan dan menyedihkan adalah jadi perempuan
hidupnya harus nrimo dadi wong bodo, cukup hanya tahu
kebutuhan dapur, tidak perlu bisa menulis, tidak bisa
membaca apa lagi untuk belajar ilmu pengetahuan. Warisan
adat dan budayalah pada jamannya yang mengkondisikan
20
PUJANGGA DAN
DALANG
SAPANYANA
21
OLEH : HENKY B. HERNOWO
160
SEMAR
JATUH KEPILUT
Padepokan Karangtumaritis dimana ki lurah
Badranaya atau biasa dipanggil Semar sekeluarga tinggal
disana. Semar sedang menerima tamu yaitu Batari Sri
bersama-sama dengan Resi Wasista dan Resi Mitra dari
Gangga, sepertinya ada pembicaraan serius antara mereka.
Dan sepertinya Semar terkena bujuk rayu Batara Sri,
dikatakannya bahwa Rahwana masih hidup dan sekarang
dalam perlindungan Batara Guru di Jonggring Saloka.
….”Tidak ada manusia di Mayapada ini yang bisa
melawan kekuatan Jonggring Saloka, kecuali kakang
Semar dan kakang Togog. Batara Guru itu sebagai
cahaya Ciwa yang bertugas melindungi kehidupan
seluruh Mayapada, tapi saat ini sedang kena godaan
dan dirinya telah dikuasai oleh Rahwana, yang punya
ambisi ingin menguasai dunia dan kehidupan di
Mayapada ini,…..oleh karena itu kedatanganku kemari
ingin meminta bantuan kakang Semar untuk
membantu kami merebut kembali Kadewatan Jonggring
Saloka dari cengkeraman keangkara murkaan
Rahwana.”….demikian Batara Sri membujuk lurah Semar.
Dan Semar setelah mendengar penjelasan mereka itu, timbul
kemarahannya dan menyesalkan perilaku saudaranya yaitu
Manikmaya atau Batara Guru, dan kemudian jawaban kepada
Batara Sri ia menyatakan kesanggupannya untuk membantu
merebut kembali Jonggring Saloka, serta ingin menyadarkan
Batara Guru dari segala kekeliruannya, maka katanya
…..”baiklah aku akan ikut kalian, kurang ajar siadi Guru
itu, akan aku kasi pelajaran padanya dan cepat bawa
aku kepadanya akan aku hajar dia agar sadar akan
22
BANJIR BANDANG
23
MELARIKAN DIRI
Shinta tidak tahan menghadapi suaminya yang terus
uring-uringan, terbesit niatan dirinya untuk pergi jauh
meninggalkan Ayodya. Tidak ada gunanya Shinta bertahan
dinegeri ini, baginya Ayodya sudah berubah menjadi neraka.
Hari telah malam, dan saat jelang fajar dimana para
punggawa lengah pada terlelap tidur dipos jaganya, maka
beranjaklah Shinta dengan membawa sedikit bekal nekat
keluar dari biliknya yang berada dilantai dua Kaputren. Tanpa
bersuara Shinta menuruni tangga loteng menuju ruang besar
terus melangkah sangat hati-hati melewati ruang dimana
disitu ada para penjaga. Tampak para penjaga sedang asyik
bermain ‘ceki’ semacam kartu domino. Saking asyiknya
sehingga para penjaga itu tidak tahu kalau ada seseorang
menyelinap dan keluar menuju lorong samping. Lorong yang
sepi dan gelap, Shinta terpaksa berjalan sambil meraba-raba
dinding untuk mengurut jalan menuju pintu keluar yang
berada dibagian belakang Kaputren.
Kini ia mencapai pintu belakang, dengan meraba-raba
ketemulah gerendel pintu dan kemudian ditariknya untuk
membuka pintu. Pada saat membuka pintu tiba-tiba ada
tangan besar menangkap tangannya sehingga membuatnya
sangat terkejut, ….”stt, sstt…..tenang jangan berisik.
Hamba Limbuk gusti Putri….ssttt….ikutlah hamba
kepojok sana,……lebih aman !”….
Rupa-rupanya mbok emban Limbuk yang secara diam-diam
mengikuti gerak-gerik Shinta,
….”lho gusti Puri, malam-malam begini kok keluar
meninggalkan Kaputren mau kemana? Ayolah masuk
24
ALENGKA MERDIKA
Balairung Ayodya, sedang diadakan rapat penting
dipimpin langsung oleh Prabu Rama Wijaya. Hadir pada rapat
itu Batara Sri, Resi Wasista, Resi Mitra juga para resi lainnya,
dan hadir juga para raja bawahan, para Pangeran, para
Menteri dan Perwira kerajaan. Rapat membahas persiapan-
persiapan rencana ekspansi terutama rencana penyerangan
untuk menguasai Jonggring Saloka.
Tetapi suasana yang serius itu mendadak buyar dan
terganggu karena tiba-tiba datang Wibisana disertai menantu
dan putinya Trijata. Wibisana menghadap raja seraya
menangis dan katanya,
….”ampunilah kami kakang Prabu, kami benar-benar
orang yang tak berguna, kami menghadap untuk
menyampaikan berita buruk kepada Kakang Prabu
bahwa Alengka telah terjadi kerusuhan-
kerusuhan......pemberontakan yang dipimpin
R.Sapanyana…….dan keraton Alengka berhasil mereka
25
PASKA SUKSESI
DI ALENGKA
26
PATUNG
PAHLAWAN
Dipusat Kuthagara Alengka Merdika terdapat suatu
bangunan seperti Museum yang dinamakan Gedung Taman
Soka, memang dulunya sebelum gedung tersebut dibangun
adalah bekas lokasi taman raja. Didalamnya tiap-tiap bagian
negeri bawahan Alengka Merdika menaruhkan patung-patung
lilin dari beberapa orang warganya yang terkemuka, baik
laki-laki maupun perempuan yang mereka sangat
banggakan.
Patung-patung tersebut sebagai lambang
kepahlawanan bangsanya yang berjasa didalam
membangkitkan perasaan setia kepada negerinya serta cita-
citanya, sama halnya bendera dan lagu kebangsaan yang
dipunyai setiap Negara. Pahlawan yang artinya orang-orang
yang berjuang mencari pahala dijalan Tuhan demi
kemerdekaan, kemanusiaan, keadilanan, kesejahteraan,
kebenaran serta kemaslahatan masyarakat.
Kepahlawanannya ditempuh dengan berlainan jalan
untuk mencapai tujuannya. Mereka bekerja keras dengan
menyalurkan tenaga maupun fikirannya untuk beberapa hal,
tapi bisa jadi hanya satu yang berfaedah untuk menciptakan
dunia dongeng yang lebih maju. Mereka juga tak selalu
orang-orang yang popular, bahkan ada yang sama sekali tak
disukai orang, yah sedikit-dikitnya sebagian dari hidupnya.
Biasanya mereka adalah juara untuk hal-hal yang tak disukai
orang karena apa, karena mereka lebih maju dari pada
jamannya. Meskipun besarnya mereka, tapi didalam
27
PURI DILEMBAH
RAHTAWU
Disebuah pulau terpencil tampak Togog sedang
membantu Prabu Rahwana mengawasi pembangunan Puri
28
SERANGAN KELANGIT
RAMA DITAKLUKAN
Semakin jelas tujuan peperangan merambah
sampai ke Kadewatan. Sakit hatinya Batari Sri kepada Batara
Guru, dan ia berhasil memperalat Prabu Rama Wijaya beserta
pasukan Ayodya bahkan Semar pun kepilut sudi untuk ikut
membantunya menyerang Jonggring Saloka. Dan berakhir
Jonggring Saloka porak poranda dan jatuh ditangan Batari Sri.
Para dewata diusir keluar dari Jonggring Saloka kecuali Batara
Guru dikurung didalam tahanan dibawah tanah.
…..”Hentikanlah kekacauan ini Betari Sri,…..tidak ada
gunanya kamu melakukan makar seperti ini,
tindakanmu berakibat kerugian dan kesengsaraan bagi
semua mahkluk dialam semesta ini,…kutukan itu tidak
akan berhenti bila kamu terus-menerus melakukan
kejahatan-kejahatan seperti ini,….aku tidak akan
mengapuni engkau sampai kapanpun kalau kamu tidak
mau menghentikannya, sebetulnya batas kutukan itu
hamper rampung waktunya, sayang kamu tidak sabar
sedikit untuk meselesaikannya.”..
Demikian ucapan Batara Guru kepada Batari Sri sebelum ia
digelandang masuk kedalam tahanan. Menilik kata-katanya
29
PERTEMUAN
DENGAN BUAH HATI
Diluar Negeri Ayodya, dimana Anoman sang putera
Batara Guru dengan Ratna Anjani ibunya, sadar setelah
mengetahui rencana-rencana Batari Sri dan Prabu Rama
Wijaya akan melakukan penyerangan ke Jongring Saloka
untuk merebut tahta ayahnya yaitu Batara Guru. Maka
30
PERDAMAIAN
DAN PERADILAN
B ila dipertanyakan, siapakah sebenarnya yang
menang dalam peperangan antara Ayodya dan Alengka??.
Kiranya jawaban yang benar adalah, kedua-duanya kalah,
karena sama-sama mengalami kehancuran yang besar.
Kesemuanya itu mestinya tidak perlu terjadi, seandainya
perselisihan antara keduanya bisa dimusyawarahkan dan
diselesaikan sendiri tanpa ada campur tangan dari pihak
Resi-resi Gangga dari negeri India yang berniat untuk
intervensi sehingga menjadikan keruhnya suasana dan tidak
menyelesaikan permasalahan.
TAMAT
TANCEP KAYON
Salurkanlah
Dana Bantuan anda
kepada Yayasan Yatim Piatu Al Haqq
Jl. Tunggul Wulung,
Gang Soetedjo no.325 Pati
Lewat Bank Jateng
an. Yayasan Al Haqq No Rek 2-006-06413-5
OLEH : HENKY B. HERNOWO
212
TENTANG PENULIS
HENKY B HERNOWO, lahir di Kota Pati, jawa Tengah
pada tanggal 11 Juni 1950. Disiplin ilmu / profesi
sebagai Arsitek. Ayah dari 2 orang putera dan 2
orang puteri.
Kiprahnya di Industri Konstruksi dan Konsultan
Teknik (1976-2002). Semasa sekolah aktif di
Kepanduan / Pramuka di Pati. Hobinya pada tanaman