Suatu hari, Matahari terlihat kesal. “Aku akan keluarkan sinar terikku
untuk bumi,” ucap Matahari.
“Iya, mereka sering seenaknya saja. Sudah aku bangunkan pagi hari.
Menggunakan
sinar yang lembut. Akan tetapi, mereka tetap tidak bangun. Saat siang
hari, sinarku sangat terik. Mereka malah asyik bermain. Harusnya,
mereka beristirahat di rumah. Sinar terikku saat siang hari dapat
membakar kulit mereka,” ungkap Matahari.