PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas suatu bangsa. Dengan
pendidikan, berbagai bidang kehidupan dapat dirubah menjadi lebih baik. Upaya-upaya
untuk meningkatkan kualitas pendidikan pun sudah dilakukan, baik melengkapi sarana-
prasarana, meningkatkan profesionalisme guru, dana bantuan pendidikan, dan berbagai
upaya lain yang menunjang meningkatnya kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan dapat
dikatakan berhasil jika menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing
serta memberikan kontribusi dalam pembangunan bangsa. Masalah yang sering dihadapi
dalam dunia pendidikan adalah kualitas lulusan yang dirasa masih kurang, sehingga mereka
sulit untuk bersaing dan beradaptasi dengan kehidupan yang serba kompetitif ini. Pendidikan
selalu berupaya untuk meningkatkan kualitasnya, baik sarana prasarana maupun
pengembangan keilmuannya. Manajemen pendidikan diperlukan untuk membuat rencana,
merumuskan tujuan pendidikan serta mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dalam
pendidikan. Laporan ini akan membahas bagaimana manajemen pendidikan dalam lingkup
Sekolah Dasar di SDN 3 Cendi Manik, Kec. Sekotong.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam observasi ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana manajemen kurikulum di SDN 3 Cendi Manik?
2. Bagaimana manajemen kesiswaan di SDN 3 Cendi Manik?
3. Bagaimana manajemen kepegawaian di SDN 3 Cendi Manik?
4. Bagaimana manajemen keuangan di SDN 3 Cendi Manik?
5. Bagaimana manajemen sarana prasarana di SDN 3 Cendi Manik?
6. Bagaimana manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat di SDN 3 Cendi Manik?
7. Bagaimana manajemen layanan khusus di SDN 3 Cendi Manik?
1
C. Tujuan Observasi
Kegiatan observasi ini dilaksanakan bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Berbasis Sekolah yang diampu oleh Bapak Dr.Asrin,M.Pd. Selain itu, kegiatan
ini dilaksanakan untuk mengetahui manajemen sekolah di SDN 3 Cendi Manik yang
dipimpin oleh Bapak Ibrahim, S.Pd selaku Kepala Sekolah.
D. Manfaat Observasi
Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa sebagai calon guru dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan baru
mengenai bagaimana Manajemen Pendidikan yang diterapkan disekolah lewat
Observasi.
2. Mahasiswa mampu mengetahui bagaimana pihak sekolah mengupayakan kualitas
pendidikan melalui penerapan manajemen pendidikan yang ada disekolahnya
Bagi Guru
1. Guru lebih mengetahui bagaimana melaksanakan manajemen pendidikan di sekolahnya
dengan efektif dan efisien
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Manajemen yang digunakan secara resmi oleh Departemen Pendidikan Nasional seperti
termuat dalam kurikulum 1975 dan kurikulum kelanjutannya, diarahkan kepada tujuan
pendidikan. Dapat diambil suatu kesimpulan definisi yaitu: “Manajemen adalah rangkaian segala
kegiatan yang menunjuk kepada usaha kerjasama antara dua orang atau lebih untuk mencapai
suatu tujuan yang telah ditetapkan”. Dari definisi yang ada, manajemen menyangkut tiga unsur
penting yaitu (a). Usaha kerjasama, (b). Dua orang atau lebih, (c).untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Definisi manajemen pendidikan adalah rangkaian segala kegiatan yang
menunjuk pada usaha kerjasama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan (Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, 2016:5).
Lingkup yang lebih sempit manajemen pendidikan identik dengan manajemen sekolah.
Di Indonesia, pelaksanaannya berdasar pada Undang-undang no. 23 tahun 2005 tentang
Sisdiknas, yang dirinci kedalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah serta
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses. Dalam
Lampiran-lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 tahun 2007 dijelaskan
bahwa Pengelolaan Pendidikan meliputi : (A) Perencanaan Program 1) Visi Sekolah/Madrasah 2)
Misi Sekolah/Madrasah 3) Tujuan Sekolah/Madrasah 4) Rencana Kerja Sekolah/Madrasah (B)
Pelaksanaan Rencana Kerja 1) Pedoman Sekolah/Madrasah 2) Struktur Organisasi
Sekolah/Madrasah 3) Pelaksanaan Kegiatan Sekolah/Madrasah 4) Bidang Kesiswaan 5) Bidang
Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran 6) Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan 7) Bidang
Sarana dan Prasarana 8) Bidang Keuangan dan Pembiayaan 9) Budaya dan Lingkungan
Sekolah/Madrasah 10) Peran serta Masyarakat dan Kemitraan Sekolah/Madrasah (UU Sisdiknas
No. 23 tahun 2005, Peraturan Menteri Pendidikan Nasonal Nomor 19 tahun 2007 dalam
Lampiran-lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasonal Nomor 19 tahun 2007).
Hal yang paling penting dalam implementasi manajemen berbasis sekolah adalah manajemen
terhadap komponen-komponen sekolah itu sendiri, berikut mengenai komponen-komponennya:
3
1. Manajemen Kurikulum dan Program Pembelajaran
Manajemen kurikulum dan program pembelajaran mencakup kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan penilaian kurikulum, perencanaan, dan pengembangan
kurikulum nasional pada umumnya telah di lakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional
pada tingkat pusat. Untuk menjamin efektivitas pengembangan kurikulum dan program
pengajaran dalam MBS, kepala sekolah selaku manajer diharapkan dapat membimbing dan
mengarahkan pengembangan kurikulum dan program pengajaran serta melakukan pengawasan
dalam pelaksanaannya. Kepala sekolah bersama guru-guru harus menjabarkan isi kurikulum
secara lebih rinci dan operasional ke dalam program tahunan, catur wulan, dan bulanan.
Penjabaran tersebut harus memperhatikan beberapa prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Tujuan yang dikehendaki harus jelas, makin operasional tujuan , makin mudah
terlihat dan makin tepat program-program yang dikembangkan untuk mencapai
tujuan.
b. Program tersebut harus sederhana dan feksibel.
c. Program-program yang disusun dan dikembangkan harus sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan.
d. Program yang dikembangkan harus menyeluruh dan harus jelas pencapaiannya.
e. Harus ada koordinasi antar komponen pelaksana program di sekolah.
Kegiatan manajemen kurikulum terpenting ada dua hal, yakni kegiatan yang erat kaitannya
dengan tugas guru dan kegiatan yang erat kaitannya dengan proses belajar mengajar. Jadwal
pelajaran merupakan penjabaran dari seluruh program pengajaran di sekolah. Penyusunan
jadwal pelajaran berguna untuk mengetahui apa yang akan diajarkan pada suatu waktu dalam
suatu kelas. Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar merupakan salah satu kegiatan menajemen
kurikulum, yang bertujuan untuk mendapatkan umpan balik bagi guru tentang sejauh mana
tujuan instruksional telah tercapai. Ini berguna untuk memperbaiki langkah-langkah yang telah
ditempuh dalam kegiatan mengajar. Laporan hasil evaluasi, pertama ditujukan kepada kepala
sekolah dengan maksud untuk kepentingan laporan kepada pihak atasan (Depdikbud),
sehingga akan bermanfaat bagi pembinaan pendidikan serta tugas-tugas supervise menuju
kepada peningkatan efisiensi dan kutu pendidikan. Kedua, laporan yang ditujukan kepada
orang tua atau wali siswa.
4
2. Manajamen Tenaga Kependidikan
Manajemen tenaga kependidikan atau manajemen personalia pendidikan bertujuan
untuk mendayagunakan tenaga kependidikan secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil
yang optimal namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan. Penyusunan rencana personalia
yang baik dan tepat memerlukan informasi yang lengkap dan jelas tentang pekerjaan atau
tugas yang harus dilakukan organisasi. Untuk mendapatkan pegawai yang sesuai dengan
kebutuhan, dilakukan kegiatan rekrutmen, yaitu usaha untuk mencari dan mendapatkan calon-
calon pegawai yang memenuhi syarat sebanyak mungkin, untuk kemudian dipilih calon
terbaik. Kompensasi adalah balas jasa yang diberikan organisasi kepada pegawai, yang dapat
dinilai dengan uang dan mempunyai kecenderungan yang diberikan secara tetap. Penilaian
tenaga kependidikan difokuskan kepada prestasi individu dan peran sertanya dalam kegiatan
sekolah. Bagi pegawai, penilaian berguna sebagai umpa balik berbagai hal, seperti
kemampuan, keletihan, kekuranganb, dan potensi yang pada gilirannya bermanfaat untuk
menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan karier. Bagi sekolah, hasil penilaian
prestasi kerja tenaga kependidikan sangat penting dalam pengambilan keputusan berbagai hal,
sperti identifikasi kebutuhan program sekolah, penerimaan, pemilihan, pengenalan,
penempatan promosi, sistem imbalan, dan aspek lain dari keseluruhan proses efektif sumber
daya manusia.
3. Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan
dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu
sekolah. Manajemen bukan hanyak berbentuk pencatatan data peserta didik, melainkan
meliputi aspek yang lebih luas yang secara operasional dapat membantu upaya pertumbuhan
dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah. Keberhasilan,
kemajuan, dan prestasi belajar para siswa memerlukan data yang otentik, dapat di percaya, dan
memiliki keabsahan. Data ini di perlukan untuk mengetahui dan mengontrol keberhasilan atau
prestasi kepala sekolah sebagai manajer pendidikan di sekolahnya. Kemajuan belajar siswa ini
secara periodik harus dilaporkan kepada orang tua, sebagai masukan untuk berpartisipasi
dalam proses pendidikan dan membimbing anaknya belajar, baik di rumah maupun di sekolah.
Tujuan pendidikan tidak hanya untuk mengembangkan pengetahuan anak, tetapi juga sikap
kepribadian, serta aspek sosial emosional, disamping keterampilan-keterampilan lain. Sekolah
5
tidak hanya bertanggung jawab memeberikan berbagai ilmu pengetahuan tetapi memberi
bimbingan dan bantuan terhadap anak-anak yang bermasalah, baik dalam belajar, emosional,
maupun sosial, sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi
masing-masing.
4. Manajemen Keuangan dan Pembiayaan
Komponen keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah merupakan komponen
produksi yang menntukan terlaksananya kegiatan-kegiatan proses belajar-mengajar di sekolah
bersama komponen lain. Sumber keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah secara garis
besar dapat dikelompokan atas tiga sumber, yaitu pemerintah, orang tua, dan masyarakat.
Berkaitan penerimaan keuangan dari orang tua dan masyarakat ditegaskan dalam Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional 1989 bahwa karena keterbatasan kemampuan pemerintah
dalam pemenuhan kebutuhan dana pendidikan, tanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan
dana pendidikan, merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan
orang tua. Adapun dimensi meliputi biaya rutin dan biaya pembangunan. Komponen utama
manajemen keuangan meliputi:
a. Prosedur anggaran
b. Prosedur akuntansi keuangan
c. Pembelajaran pergudangan dan prosedur pendistribusian
d. Prosedur investasi dan
e. Prosedur pemeriksaan.
Dalam pelaksanaannya, manajemen keuangan ini menganut asas pemisahan tugas antara
fungsi otorisator, ordonator, dan bendaharawan.
5. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber daya yang penting dalam
menunjang proses pembelajaran di sekolah. Keberhasilan program pendidikan di sekolah
sangat dipengaruhi oleh kondisi sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki sekolah dan
oleh optimalisasi pengelolaan dn pemanfaataannya. Manajemen sarana dan prasarana
pendidikan bertugas mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat
memberikan kontribusi secara optimal dan berarti pada jalannya proses pendidikan.
6
6. Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan yang sangat erat dalam mencapai tujuan
sekolah atau pendidikan secara efektif dan efisien. Sebaliknya sekolah juga harus menunjang
pencapaian tujuan atau pemenuhan kebutuhan masyarakat, khususnya kebutuhan pendidikan.
Maka sekolah berkewajiban untuk memberikan penerangan tentang tujuan-tujuan, program-
program, kebutuhan, serta keadaan masyarakat. Sebaliknya sekolah juga harus harus
mengetahui dengan jelas apa kebutuhan, harapan, dan tuntutan masyarakat terutama terhadap
sekolah. Dengan kata lain, sekolah dan masyarakat harus di bina seuatu hubungan yang
harmonis. Hubungan yang harmonis diharapkan tercapai tujuan hubungan sekolah dengan
masyarakat, yaitu terlaksananya proses pendidikan di sekolah secara produktif, efektif, dan
efisien sehingga menghasilkan lulusan sekolah yang produktif dan berkualitas.
7. Manajemen Layanan Khusus
Manajemen layanan khusus meliputi manajemen perpustakaan, kesehatan, dan
keamanan sekolah. Perpustakaan yang lengkap dan dikelola dengan baik memungkinkan
peserta didik untuk lebih mengembangkan dan mendalami pengetahuan yang diperolehnya di
kelas melalui belajar mandiri, baik pada waktu – waktu kosong di sekolah maupun di rumah.
Adapun dalam UUSPN, bab II pasar 4 yaitu manusia yang memiliki kesehatan jasmani dan
rohani. Maka untuk kepentingan tersebut di sekolah dikembangkan program pendidikan
jasmani dan kesehatan , menyediakan pelayanan kesehatan sekolah melalui usaha kesehatan
sekolah (UKS) dan berusaha meningkatkan program pelayanan melalui kerja sama dengan
unit-unit dinas kesehatan setempat.
7
BAB III
PELAKSANAAN OBSERVASI
B. Subyek Observasi
Kami memilih Bapak Ibrahim, S.Pd selaku kepala sekolah SDN 3 Cendi Manik sebagai
subyek observasi.
C. Variabel Observasi
Variabel Observasi pada kegiatan ini adalah manajemen pendidikan berbasis sekolah, yang
bertumpu pada bagaimana cara pelaksanaan manajemen sekolah ditingkat sekolah dasar.
8
BAB IV
HASIL OBSERVASI
9
d. Tidak diskriminatif, artinya setiap warga negara yang berusia sekolah dapat memperoleh
layanan pendidikan, tanpa membedakan ras, suku, agama dan status ekonomi.
Pada SDN 3 Cendi Manik, terdapat 9 rombongan belajar, yang terdiri dari kelas 1 (2
rombongan belajar), kelas 2 (2 rombongan belajar), kelas 3 (1 rombongan belajar), kelas 4 (2
rombongan belajar), kelas 5 (1 rombongan belajar), dan kelas 6 (1 rombongan belajar).
Jumlah siswa untuk setiap kelasnya adalah kelas I berjumlah 50 sehingga dibagi menjadi
kelas I A dan I B, kelas II 43 sehingga dibagi menjadi kelas II A dan II B, kelas III
berjumlah 39 siswa, kelas IV 40 siswa maka dibagi menjadi kelas IV A dan IV B, kelas V
berjumlah 26 siswa dan kelas VI berjumlah 24 siswa.
Prestasi yang pernah diraih oleh siswa SDN 3 Cendi Manik yakni prestasi Akademik
maupun non akademik sampai dari tingkat Provinsi. Prestasi Non akademik seperti Olahraga
Catur. Sementara prestasi yang diraih siswa di bidang akademik seperti Olimpiade cerdas
cermat dan lomba calistung (membaca, menulis, berhitung).
Pada ujian Nasional tahun 2018, SDN 3 Cendi Manik tidak mendapat peringkat tinggi,
namun mereka menempati peringkat standar.
Masalah yang sering dialami oleh siswa hampir tidak ada. Pembinaan yang dilakukan untuk
siswa di sekolah ini adalah pembinaan karakter yang dilakukan dalam bentuk IMTAQ setiap
hari jumat serta pembacaan Yasin. Di setiap harinya juga diberikan penguatan-penguatan
oleh masing-masing guru kelas setelah jam pelajaran selesai.
Kata Kepala SDN 3 Cendi Manik, hampir seluruh siswa lulusan sekolah tersebut
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi seperti SMP atau MTs.
10
sama mengisi kelas jika ada kelas yang kosong dan saling terbuka satu sama lain. Kata bapak
kepala sekolah, upaya sekolah dalam meningkatakan kemampuan kinerja guru yakni dengan
melakukan studi banding di sekolah lain dan mengikuti pelatihan-pelatihan. Prestasi yang
diraih oleh gurunya adalah masih pada tahap standar seperti ikut serta dalam kompetensi
guru teladan.
11
6. MANAJEMEN HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT di SDN 3
CENDI MANIK
Berkaitan dengan hubungan sekolah dengan masyarakat, SDN 3 Cendi Manik belum
memiliki kerjasama dengan masyarakat secara khusus, tapi kalau dengan puskemas ada.
Karena masyarakat masih terkesan cuek dengan program sekolah. Kepala sekolah SDN 3
Cendi Manik mengatakan bahwa beliau sangat ingin menjalin kerjasama dengan masyarakat.
Tapi yaa memang kendalanya adalah kurang pahamnya masyarakat tentang pentingnya
menjalin hubungan dengan sekolah. Namun apabila ada masalah yang berkaitan dengan uang
seperti misalnya dana BOS atau lainnya, baru masyarakat berbondong-bondong datang ke
sekolah.
12
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hal yang paling penting dalam implementasi manajemen berbasis sekolah adalah manajemen
terhadap komponen-komponen sekolah itu sendiri, berikut mengenai komponen-
komponennya:
1. Manajemen kurikulum, yang pada SDN 3 Cendi Manik menggunakan Kurikulum 2013
yang sudah diterapkan sejak tahun 2014 hingga saat ini.
2. Manajemen kesiswaan, yang pada SDN 3 Cendi Manik terdapat 9 rombongan belajar.
Bisa dikatakan, sekolah ini cukup favorit dilihat dari banyaknya siswa.
3. Manajemen kepegawaian, yang pada SDN 3 Cendi Manik terdapat 13 guru PN dan honor
termasuk kepala sekolah.
4. Manajemen keuangan, yang pada SDN 3 Cendi Manik pengelolaannya sebisa mungkin
dilakukan secara transparan dan terbuka dengan semua pegawai dan orang tua/wali
murid.
5. Manajemen sarana prasarana, yang pada SDN 3 Cendi Manik di kelola oleh semua warga
sekolah.
6. Manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat, yang belum dilakukan oleh SDN 3
Cendi Manik karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menjalin
hubungan dengan sekolah.
7. Manajemen layanan khusus, yang baik UKS ataupun perpustakaan di SDN 3 Cendi
Manik masih sama-sama kurang dalam segi pengelolaan dan orang yang ahli
dibidangnya.
B. SARAN
Di harapkan untuk pihak sekolah agar lebih memperhatikan apa yang dibutuhkan oleh siswa,
guru, ataupun masyarakat. Pengelolaan sarana prasarana, pembiayaan, atau uks dan
perpustakaan diharapkan lebih maksimal lagi dari sebelumnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Perundang-Undangan:
UU No.23 Tahun 2005 Tentang Sisdiknas
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 dalam lampiran-lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007
14
LAMPIRAN
(wawancara bersama bapak Ibrahim, S.Pd selaku kepala sekolah SDN 3 Cendi Manik)
15
(piala yang didapatkan siswa) (buku-buku yang ada di perpustakaan)
(kenampakan depan SDN 3 Cendi Manik) (foto kami bersama siswa SDN 3 Cendi Manik)
16