Anda di halaman 1dari 3

Jati Plus Perhutani (JPP)

JPP (Jati Plus Perhutani) adalah jati unggul produk Perhutani yang diperoleh dari
program pemuliaan pohon. JPP dikembangkan melalui dua cara perbanyakan
yaitu vegetatif (stek pucuk dan kultur jaringan) dan generatif dengan
menggunakan biji JPP asal kebun benih klonal (KBK). PHT I dan PHT II adalah
dua klon unggulan hasil pemuliaan pohon Perhutani yang telah mendapatkan
hak PVT dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman Departemen Pertanian pada
tahun 2009. Penjualan, JPP saat ini dalam bentuk biji JPP yang berasal dari
sumber benih KBK serta semai JPP yang berasal dari perbanyakan secara
generatif.

Keunggulan JPP

JPP adaptif di berbagai tenpat tumbuh karena berasal dari proses seleksi sangat
ketat. Tumbuh lebih cepat dari jati biasa, baik di lahan kurus maupun lahan
subur. Tingkat keseragaman tinggi, batang lusus dan silindris.

Syarat Tempat Tumbuh

JPP tumbuh optimal di lahan dengan:

ketinggian s/d 600 meter dpl


curah hujan per tahun 1500 2500 mm
temperatur siang 27 C 36 C, malam 20 30 C
perbedaan musim hujan dan kemarau yang tegas
tanah dengan drainase baik dan sedikit berkapur
pH tanah 6,5 7,5
JPP tidak tumbuh baik di lahan becek/tergenang air, rawa, gambut dan
padang pasir
Cara Menanam

Saat penanamn yang tepat yaotu bulan Oktober s/d Januari


Lobang tanam ukuran 40 x 40 x 30 cm dibuat sebelum ditanam
Pupuk dasar menggunakan pupuk kandang 3 kg per lobang
Satu bulan setelah tanam dipupuk Urea 50 gr
Pada tanah asam perlu ditambah kapur pertanian 50 100 gr per lobang
JPP ditanam tegak lurus dan ditimbun dengan tanah bekas galian lobang
yang telah diremahkan
Buatkan piringan-dangir sedikit cembung mengelilingi tanaan dengan
garis tengah 75 cm
Pemupukan tahun I bulan Pebruari dan Nopember masing-masing
sebanyak 50 gr Urea
Pemupukan tahun II dan III bulan Pebruari dan Nopember masing-masing
sebanyak 100 gr Urea
Pemupukan tahun IV dan V bulan Pebruari dan Nopember masing-masing
sebanyak 100 gr Urea
Hindarkan JPP dari persaingan gulma. Untuk itu berantas gulma 2 kali
setahun sebelum pemupukan
Wiwil tunas samping dilakukan untuk menjaga kwalitas kayu

Pola Tanam

JPP Ideal jika ditanam monokultur dengan tumpangsari tanaman palawija. Jarak
tanam 3 x 3 m.

Pertumbuhan

JPP asal benih KBK pada umur 10 th keliling mencapai 59 cm dan tingggi
18,5 cm
JPP asal Klon unggul pada umur 5 th keliling 54 cm dan tinggi 18 m
Riap volume 13,8 m3/ha/th
Hasil penjarangan I klon unggul umur 4 tahun diperoleg 3-6 m3/ha dengan
pohon dijarang 25%

Spesifikasi Bibit Siap Tanam

Berbatang tunggal lurus


Batang sudah berkayu
Sehat dari serangan hama dan penyakit
Tinggi >20 cm
Diameter >3 mm
Jumlah darun minimal 2 pasang
Media kompak, utuh tidak retak dan patah
Umur bibit siap tanam 4 bulan atau lebih
Harga

1. Benih jati berupa biji asal KBK Rp. 850.000/kg franco Puslitbang Cepu
2. Benih jati berupa bibit (plances) asal KBK:
o Harga Rp. 4.000/plc untuk pembelian < 5.000 plc
o Harga Rp. 3.500plc untuk pembelian > 5.000 plc
(masing-masing franco Puslitbang Cepu)
3. Benih jati berupa bibit (plances) asal stek pucuk (PHT I dan PHT II)
o Harga Rp. 20.000/plc franco Pulitbang Cepu

Untuk memperoleh bibit Jati Plus Perhutani dapat menghubungi:

Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhutani


Perum Perhutani Research and Development Center
Jln. Wonosari Batokan Tromol Pos 6 Cepu
Telp : (0296) 421233
Fax : (0296) 422439
Email : puslitbang_dokinfo@yahoo.co.id
website: www.puslitbangsdh.perumperhutani.com

Anda mungkin juga menyukai