JPP (Jati Plus Perhutani) adalah jati unggul produk Perhutani yang diperoleh dari
program pemuliaan pohon. JPP dikembangkan melalui dua cara perbanyakan
yaitu vegetatif (stek pucuk dan kultur jaringan) dan generatif dengan
menggunakan biji JPP asal kebun benih klonal (KBK). PHT I dan PHT II adalah
dua klon unggulan hasil pemuliaan pohon Perhutani yang telah mendapatkan
hak PVT dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman Departemen Pertanian pada
tahun 2009. Penjualan, JPP saat ini dalam bentuk biji JPP yang berasal dari
sumber benih KBK serta semai JPP yang berasal dari perbanyakan secara
generatif.
Keunggulan JPP
JPP adaptif di berbagai tenpat tumbuh karena berasal dari proses seleksi sangat
ketat. Tumbuh lebih cepat dari jati biasa, baik di lahan kurus maupun lahan
subur. Tingkat keseragaman tinggi, batang lusus dan silindris.
Pola Tanam
JPP Ideal jika ditanam monokultur dengan tumpangsari tanaman palawija. Jarak
tanam 3 x 3 m.
Pertumbuhan
JPP asal benih KBK pada umur 10 th keliling mencapai 59 cm dan tingggi
18,5 cm
JPP asal Klon unggul pada umur 5 th keliling 54 cm dan tinggi 18 m
Riap volume 13,8 m3/ha/th
Hasil penjarangan I klon unggul umur 4 tahun diperoleg 3-6 m3/ha dengan
pohon dijarang 25%
1. Benih jati berupa biji asal KBK Rp. 850.000/kg franco Puslitbang Cepu
2. Benih jati berupa bibit (plances) asal KBK:
o Harga Rp. 4.000/plc untuk pembelian < 5.000 plc
o Harga Rp. 3.500plc untuk pembelian > 5.000 plc
(masing-masing franco Puslitbang Cepu)
3. Benih jati berupa bibit (plances) asal stek pucuk (PHT I dan PHT II)
o Harga Rp. 20.000/plc franco Pulitbang Cepu