NIM : 210200328421
Klasifikasi Usahatani
1. Pola Usahatani
Ditinjau dari polanya, diketahui terdapat dua pola usahatani, yaitu lahan basah
(sawah) dan lahan kering. Pada lahan sawah ada beberapa macam yang irigasinya
dipengaruhi oleh sifat pengairannya, yaitu:
• Kondisi lahan,
• Pengairan,
• Kemiringan lahan,
• Kedalaman lahan
2. Tipe Usahatani
Tipe usahatani menunjukkan klasifikasi tanaman yang didasarkan atas macam dan
cara penyusunan tanaman yang diusahakan.:
➢ Usahatani padi
➢Usahatani Monokultur
4. Corak Usahatani
Tujuan kegiatan usahatani berbeda, karena pengaruh lingkungan alam dan
kemampuan pengusahanya. Ada petani yang yang kegiatannya bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan keluarganya, yang disebut dengan usahatani pencukup
kebutuhan keluarga (subssistences farms), dan ada pula yang kegiatannya
ditujukan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, yang disebut
usahatani komersial (commercial farm).
Para ahli telah banyak mengemukakan pendapatnya untuk membedakan
apakah suatu usahatani tergolong subsisten atau komersil. Salah satu ukuran itu
adalah tidakan ekonomi petani dalam penggunaan faktor-faktor produksi.
Penggunaan faktor produksi tersebut antara lain, penggunaan tenaga kerja,
penggunaan benih unggul, dan lain-lain, dapat dijadikan indikator apakah
usahatani tersebut bersifat subsisten atau komersil, semakin banyak atau intensif
penggunaan faktor produksi, dapat merupakan indikator bahwa usahatani tersebut
dikelola secara komersil.
5. Bentuk Usahatani
Menurut bentuk organisasinya usahatani ini bisa dibedakan menjadi tiga
bentuk usahatani, yaitu: usahatani individual, usahatani kolektif dan usahatani
kooperatif.
a. Usahatani Individual
Usahatani individual atau sering juga dinyatakan sebagai usahatani perorangan,
ialah usahatni yang seluruh proses pengelolaannya dikerjakan sendiri oleh petani
bersama dengan keluarganya, mulai dari perencanaan, pengolahan tanah, hingga
pemasaran diputuskan dan dilakukan sendiri oleh petani yang bersangkutan.
b. Usahatani Kolektif
Usahatani kolektif ialah usahatani yang seluruh proses produksinya
dikerjakan bersama oleh suatu kelompok, kemudian hasilnya berupa keuntungan
dibagi, baik dalam bentuk natura maupun dalam bentuk uang. Contoh usahatani
kolehtif ini adalah usahatani Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI).
c. Usahatani Kooperatif
Usahatani kooperatif ialah usahatani yang setiap proses produksinya
dikerjakan secara individual, hanya pada beberapa kegiatan yang dianggap
penting dikerjakan bersama oleh kelompok, misalnya pembelian saprodi,
pembuatan saluran air, pengendalian hama dan penyakit tanaman dan pemasaran
hasil. Contoh usahatani kooperatif yang ada di Indonesia ini adalah PIR
(Perkebunan Inti Rakyat) yang merupakan bentuk kerjasama antara perkebunan
rakyat dengan perkebunan besar.