Anda di halaman 1dari 5

ASE – Volume 7 Nomor 1, Januari 2011: 53 - 57

PENERAPAN TEKNOLOGI USAHATANI PADI SAWAH


DI DESA SENDANGAN KECAMATAN KAKAS KABUPATEN MINAHASA

Welson Marthen
Wangke Benu Olfie L.
Suzana Hermina A.
Siagian

ABSTRACT

This study aims to analyze the level of paddy sawah technology implementation and factors associat-
ed with its application. The research method is a case study. Primary data obtained by conducting inter-
views in 80 respondents rice farmers, and secondary data obtained from the Extension Office in District of
Kakas. Data were analyzed using chi-square analysis.
The results showed that 38.75% of respondents are at a high level of technology implementation cate-
gory while 61.25% were in the low category of application. Factors of the land size and participation in
agricultural extension significantly associated with the application of paddy rice farming technology,
while the factors age, education level, tenure status and income had no effect on the implementation level
of paddy sawah farming technology.
Keywords: Paddy sawah, Implementation of Technology

PENDAHULUAN produktifitas,meningkatkan efisiensi usaha,


menaikkan nilai tambah produk yang dihasilkan
Indonesia adalah negara agraris dimana serta meningkatkan pendapatan petani.
terdapat kekayaan alam yang melimpah serta Kenyataan masih banyak petani yang belum
sebagian besar penduduknya adalah petani sepenuhnya menerapkan rteknologi usahatini padi
sehingga pembangunan dan pertumbuhan ekonomi sawah. Hal ini mungkin disebabkan karena
yang berkaitan dengan pertanian perlu mendapat kurangnya pengetahuan petani tentang teknologi
perhatian. Hasil pembnagunan pertanian juga pertanian dan terbatasnya modal. Untuk mengatasi
dapat digunakan untuk memperbaiki mutu hal tersebut diperlukan usaha untuk merubah sikap
makanan penduduk serta untuk mencapai dan mental, cara berpikir dan cara kerja, pengetahuan
mempertahankan swasembada penyediaan bahan dan ketrampilan petani dan batuan permodalan
makanan yang disokong oleh peningkatan agar petai mampu mengadopsi teknologi secara
produktifitas pertanian tanaman padi. Sesuai efektif serta memberikan motivasi kepada petani
hakekat pembangunan pertanian, Pemerintah In- untuk meningkatkan produksinya. Hal ini dapat
donesia berupaya adanya perubahan penerapan dilakukan melalui penyuluhan pertanian.
teknologi di dalam usahatani baik teknologi pra Salah satu daerah penghasil komoditi padi
panen maupun pasca panen. Namun dalam sawah adalah Kecamatan Kakas yang telah giat
pelaksanaannya terdapat banyak hambatan dan melaksanakan intensifikasi padi sawah dengan
maslah yang dihadapi di lapangan. penerapan teknologi sapta usahatani. Dari 12 desa
Mosher (1983) mengemukan bahwa salah satu yang ada di Kecamatan Kakas, salah satu desa
syarat mutlak pembangunan pertanian adalah ada- yang memiliki areal sawah terluas yaitu Desa
na teknologi usahatani yang senantiasa berubah. Sendangan yang yang pada tahun 2009 luas
Oleh sebab itu penggunaan teknologi dalam sawahnya mencapai 170 Ha dan produksi 1.156
usahatani padi sawah sangat dibutuhkan oleh ton (BPP Kecamanatan Kakas, 2009).
petani dengan harapan dapat meningkatkan

1
Penerapan Teknologi Usahatani Padi...............................(Welson Marthen Wangke, Benu Olfie L. Suzana, Hermina A.

Petani memiliki alas an untuk menerima atau masing responden kemudian dilihat apakah masuk
menolak inovasi untuk peningkatan produksi padi kategori tingi, sedang atau rendah. Sedangkan
sawah. Masih ada petani yang pengetahuannya untuk melihat hubungan antara faktor-faktor yang
masih kuang tentang manfaat teknologi untuk padi diteliti digunakan analisis Chi-Square.
sawah. Dalam proses adopsi teknologi pertanian,
petani tidak mengikuti sepenuhnya anjuran dari
penyuluh pertanian dalam mengelola
danmengembangkan usahatani padi sawah. Untuk
menerapakan teknologi diperlukan sikap mental
dari petani dalam mengambil keputusan apakah Dimana: n = Jumlah pengamatan
teknologi yang dianjurkan akan diterapkan atau a,b,c,d = Frekwensi tiap sel dalam tabel
tidak. Dalam pengambilan keputusan dipengaruhi
oleh berbgai factor. Penelitian dilaksanakan bulan Juli sampai
Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini September 2009. Tempat penelitian di Desa
dilaksanakan untuk mengetahui tingkat penerapan Sendangan Kecamatan Kakas Kabupaten
teknologi dan faktor-faktor yang mempengaruhi Minahasa.
keputusan petani dalam mengadopsi inovasi
usahatani padi sawah.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN Usahatani padi sawah telah lama dikenal oleh


petani di Desa Sendangan Kecamatan Kakas.
Penelitian Ini merupakan studi kasus pada Teknologi praduksi padi sawah yang diterapkan
petani padi sawah di Desa Sendangan Kecamatan oleh petani sebagai berikut:
Kakas. Data yang digunakan adalah data primer Pengolahan tanah sebaiknya dilakukan 2 kali
dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui dan satu kali garu dengan kedalaman 15-25 cm.
wawancara berdasarkan daftar pertanyaan yang Peda kenyataannya sebagian besar responden
telah disiapkan. Jumlah responden sebanyak 80 hanya melakukan pengolahan tanah 1 kali dan 1
petani. Data sekunder diperoleh dari Kantor Desa kali garu. Sebelum ditanam padi sawah harus
Sendangan, Balai Penyuluhan Pertanian disemaikan lebih dahulu dengan luas 1/25 dari luas
Kecamatan Kakas. areal sawah, kenyataannya luas persemaian
Variabel yang diteliti adalah: berlebihan. Pada umumnya petani responden
1. Tingkat penerapan teknologi oleh petani menggunakan benih padi unggul lokal yakni
responden apakah sesuai anjuran atau tidak varietas Superwin yang diproduksi sendiri. Jarak
yang menyangkut indicator pengolahan tanah, tanam padi sawah yang diterapkan sebagian besar
persemaian, jarak tanam, penyiangan, tidak sesuai anjuran. Penyiangan tanaman padi
penggunaan benih, pemupukan, pengairan, sawah sebagian besar petani melakukan 2 kali dan
penendalian hama dan penyakit, perlakuan ada petani yang hanya melakukan penyiangan 1
panen,dan perlakuan pasca panen. Setiap kali. Dilihat dari segi pemupukan, sebagian besar
pernyataan diberikan skor antara 1 sampai 3. petani belum menggunakan pupuk sesuai dengan
2. Faktor-faktor yang berhubungan dengan anjuran terutama yang berkaitan dengan dosis
penerapan teknologi usahatani padi sawah pupuk yang digunakan. Dalam hal pengairan, pada
adalah umur petani, tingkat pendidikan, status umumnya petani belum melaksanakan sesuai
pengusaan lahan, luas lahan garapan, anjuran baik waktu pemberian air maupun
pendapatan dan keikutsertaan petani dalam ketinggian air. Hal ini juga dipengaruhi oleh
penyuluhan pertanian. kondisi irigasi yang debit airnya menurun pada
Data tingkat penerapan teknologi dianalisis musim kemarau dan sering banjir pada musim
secara deskriptif dengan menjumlah skor masing- penghujan. Pengendalian hama dan penyakit

2
ASE – Volume 7 Nomor 1, Januari 2011: 53 - 57

secara terpadu yang dianjurkan umumnya belum Sumber: Diolah dari Data Primer, 2009
diterapkan dengan baik oleh petani responden. Hasil analisis = 3,317 < Tabel = 3,841.
Penrapan teknologi pada waktu panen telah Ini berarti tidak ada hubungan yang signifikan
dilakukan dengan cukup baik oleh sebagian besar antara umur petani dengan tingkat penerapan
petani responden. Khusus penerapan teknologi teknologi usahatani padi sawah. Baik petani
pasca panen, petani responden umumnya telah umur muda maupun berumur lebih tua tidak
menerapkan dengan baik, dengan menggunakan berbeda dalam penerapan teknologi usahatani
mesin perontok sekaligus dengan alat pembersih, padi sawah.
kemudian disimpan dalam karung, selanjutnya
melakukan pengeringan di tempat penggilingan. 2. Pendidikan
Berdasarkan data yang terkumpul dibuat skor Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan
penerapan teknologi, dapat dilihat pada Tabel 1. responden yang diperoleh di sekolah secara
formal. Tingkat pendidikan petani
Tabel 1. Skor Penerapan Teknologi digolongkan atas dua kategori yaitu SD/SLTP
Usahatani Padi Sawah dan SLTA ke atas. Tingkat penerapan
Tingkat teknologi usahatani padi sawah menurut ting-
Persentase kat pendidikan responden dapat dilihat pada
No. Penerapan Skor Jumlah
(%) Tabel 3.
Teknologi
1. Tinggi 33-36 31 38,75
2. Rendah 28-32 49 61,25 Tabel 3. Tingkat Penerapan Teknologi
Jumlah 80 100,00 Menurut Tingkat Pendidikan
Sumber: Diolah dari Data Primer, 2009 Responden

Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa Tingkat


Tingkat
sebagian besar petani sawah di Desa Sendangan Penerapan
Pendidika Juml
Kcamatan Kakas belum menerapkan teknologi Teknologi %
n ah
usahatani sesuai anjuran. Rend
Tinggi
ah
Faktor-Faktor yang Berhubungan SD/SLTP 23 34 57 71,25
SLTA ke 8 15 23 28,75
Penerapan Teknologi Usahatani Padi
atas
Sawah
Analisis beberapa faktor yang berhubungan Jumlah 31 49 80 100,00
dengan tingkat penerapan teknologi usahatani padi Sumber: Diolah dari Data Primer, 2009
sawah sebagai berikut:
Hasil analisis = 0,043 < Tabel = 3,841.
1. Umur Ini berarti tidak ada hubungan yang signifikan
Umur responden berkisar antara 24 sampai antara tingkat pendidikan petani dengan ting-
dengan 62 tahun. Tingkat penerapan teknologi kat penerapan teknologi usahatani padi sawah.
usahatani padi sawah menurut kelompok umur Pendidikan petani yang rendah maupun yang
dapat dilihat pada Tabel 2. lebih tingi tidak berbeda dalam penerapan
teknologi usahatani padi sawah.
Tabel 2. Tingkat Penerapan Teknologi
Menurut Kelompok Umur Petani 3. Status Penguasaan lahan
Dalam penelitian ini, status penguasaan lahan
Kelompo Tingkat Pene- digolongkan atas dua kategori yaitu pemilik
rapan Teknologi Jum
k Umur % penggarap dan penyakap. Pemilik penggarap
lah
(Tahun) Tinggi Rendah
adalah petani yang mengusahakan lahan
24-43 14 31 45 56,25
44-62 17 18 35 43,75 miliknya sendiri dimana petani melaksanakan
Jumlah 31 49 80 100,00

3
Penerapan Teknologi Usahatani Padi...............................(Welson Marthen Wangke, Benu Olfie L. Suzana, Hermina A.

fungsinya sebagai manajer. Petani penyakap


adalah petani yang mengusahakan lahan milik Hasil analisis = 5,410 > Tabel = 3,841.
orang lain dan bagi hasil sesuai dengan Ini berarti terdapat hubungan yang signifikan
kesepakatan dimana petani penyakap yang antara luas lahan garapan petani dengan ting-
bertindak sebagai manajer. Tingkat penerapan kat penerapan teknologi usahatani padi sawah.
teknologi usahatani padi sawah menurut status Baik petani yang menggarap lahan yang lebih
penguasaan lahan dapat dilihat pada Tabel 4. luas cenderung masuk kategori tinggi dalam
penerapan teknologi usahatani padi sawah
Tabel 4. Tingkat Penerapan Teknologi
Menurut Status Penguasaan Lahan 5. Pedapatan
Responden Tingkat petani cukup bervariasi yang berkisar
Status Tingkat Pene- antara Rp150.000 sampai dengan Rp5.000.000
Juml
Penguasaa rapan Teknologi % per bulan. Pendapatan bersumber dari
ah
n Lahan Tinggi Rendah usahatani padi sawah maupun sumber lainnya.
Pemilik/ 7 14 21 26,25 Pendapatan petani dibagi atas dua golongan
Penggarap pendapatan. Tingkat penerapan teknologi
Penyakap 24 35 59 73,75 usahatani padi sawah menurut tingkat
Jumlah 31 49 80 100,00
pendapatan responden dapat dilihat pada
Sumber: Diolah dari Data Primer, 2009 Tabel 6.
Hasil analisis = 0,729 < Tabel = 3,841. Tabel 6. Tingkat Penerapan Teknologi
Ini berarti tidak ada hubungan yang signifikan Menurut Tingkat Pendapatan
antara status penguasaan lahan dengan tingkat Responden
penerapan teknologi usahatani padi sawah.
Baik petani pemilik penggarap maupun petani Tingkat Tingkat
penyakap tidak berbeda dalam penerapan Pendapatan Penerapan
Jum
teknologi usahatani padi sawah. (dalam Teknologi %
lah
Ribuan Ru- Renda
Tinggi
piah) h
4. Luas Lahan 150-2.575 26 45 71 88,75
Lahan merupakan faktor yang sangat penting 2.576-5.000 5 4 9 11,25
bagi petani yang digunakan untuk areal Jumlah 31 49 80 100,00
tanaman padi sawah. Berdasarkan hasil Sumber: Diolah dari Data Primer, 2009
wawancara diperoleh luas lahan garapan
berkisar antara 0,5-3,00 Ha. Tingkat Hasil analisis = 2,136 < Tabel = 3,841.
penerapan teknologi usahatani padi sawah Ini berarti tidak ada hubungan yang signifikan
menurut luas lahan garapan petani dapat antara tingkat pendapatan petani dengan ting-
dilihat pada Tabel 5. kat penerapan teknologi usahatani padi sawah.
Petani dengan tingkat pendapatan rendah
Tabel 5. Tingkat Penerapan Teknologi
maupun tinggi tidak berbeda dalam penerapan
Menurut Luas Lahan garapan
teknologi usahatani padi sawah.
Tingkat
Luas Penerapan Jumla 6. Keikutsertaan Dalam Penyuluhan
%
Lahan Teknologi h Keiktsertaan petani dalam kegiatan
Tinggi Rendah
penyuluhan pertanian adalah aktivitas petani
0,5-0,1,75 18 39 57 71,75
1,76-3,00 13 10 23 28,75 dalam mengikuti pertemuan-pertemuan atau
Jumlah 31 49 80 100,00 kegiatan kelompok yang berhubungan dengan
Sumber: Diolah dari Data Primer, 2009 penyuluhan. Keikutsertaan petani dalam
kegiatan penyuluhan digolongkan atas dua

4
ASE – Volume 7 Nomor 1, Januari 2011: 53 - 57

kategori yaitu selalu ikut dan jarang ikut. aktif dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
Tingkat penerapan teknologi usahatani padi pertanian dan luas lahan garapan yang besar
sawah menurut keikutsertaan petani dalam cenderung lebih tinggi dalam penerapan
kegiatan penyuluhan pertanian dapat dilihat teknologi usahatani padi sawah.
pada Tabel 7.
Saran
1. Petani padi sawah perlu diberi motivasi agar
Tabel 7. Tingkat Penerapan Teknologi aktif dalam kegiatan penyuluhan pertanian.
Menurut Keikutsertaan Dalam Para penyuluh pertanian harus memahami
Penyuluhan Pertanian kebutuhan petani agar apa yang disampaikan
kepada petani sesuai kebutuhannya sehingga
Keikutser Tingkat
ia tertarik pada kegiatan penyuluhan
taan Penerapan
Juml pertanian.
Dalam Teknologi %
ah 2. Intensitas kegiatan penyuluhan pertanian
Penyuluh Rend
Tinggi dapat ditingkatkan baik melalui pendekatan
an ah
Selalu 18 7 25 31,25 kelompok maupun pendekatan individu
Jarang 13 42 55 68,75 petani.
Jumlah 31 49 80 100,00
Sumber: Diolah dari Data Primer, 2009 DAFTAR PUSTAKA
Hasil analisis = 14,961 > Tabel = 3,841. Arifin, B. 2001. Spektrum Kebijakan Pertanian
Ini berarti terdapat hubungan yang signifikan Indonesia. Penerbit Erlangga. Jakarta.
antara keikutsertaan petani dalam penyuluhan
Hernanto, F. 1988. Imu Usahatani. Penebar
pertanian dengan tingkat penerapan teknologi
Swadaya. Jakarta.
usahatani padi sawah. Petani yang selalu ikut
kegiatan penyuluhan pertanian penerapan Ibrahim, J.T., Dkk. 2003. Komunikasi dan
teknologi usahatani padi sawahnya tergolong Penyuluhan Pertanian. Penerbit Bayu Media
tinggi. Publishing. Surabaya.
Mosher,A.T. 1991. Menggerakkan dan
Membangun Pertanian. CV. Yasaguna. Jakar-
KESIMPULAN DAN SARAN ta.
Kesimpulan Siegel, S. 1992. Statistik Non Parametrik untuk
1. Tingkat penerapan teknologi usahatani padi Ilmu-Ilmu Sosial. Penerbit PT Gramedia
sawah di Desa Sendangan Kecamatan Kakas Pustaka Utama. Jakarta.
masih tergolong rendah. Pada umumnya petani Sukartawi.1996. Pembangunan Pertanian. Penerbit
belum mengikuti paket teknologi usahatani Raja Grafindo Persada. Jakarta.
padi sawah yang dianjurkan. Suriatna, S. 1998. Metode Penyuluhan Pertanian.
2. Tingkat penerapan teknologi usahatani padi Penerbit Sasaran Perkasa. Jakarta.
sawah berhubungan secara signifikan dengan
Yandianto. 2003. Becocok Tanam Padi. Penerbit
luas lahan dan keikutsertaan petani dalam
M2S. Bandung.
kegiatan penyuluhan pertanian. Petani yang
.

Anda mungkin juga menyukai