PRAKTIKUM III
MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK SAPI POTONG
OLEH :
Latar Belakang
daging dan susu. Peternakan sapi potong merupakan salah satu usaha yang
faktor yaitu feeding, breeding, dan manajemen. Sehubungan degan hal tersebut
makan dan tumbuh besar begitu saja. Peternak harus memperhatikan aspek-aspek
terkait dalam hal pemeliharaan sapi. Aspek-aspek tersebut meliputi pakan yang
Sistem pemeliharaan ternak sapi potong dibagi menjadi tiga yaitu itensif,
penggemukan sebagai usaha padat modal dan berskala besar (Yulianto dan
penggemukan sapi potong, sanitasi ternak dan sanitasi kandang sapi potong.
faktor produksi yang belum mendapat perhatian dalam usaha peternakan sapi
terletak pada teknik pemberian pakan atau ransum, luas lahan yang tersedia, umur
Sistem pemeliharaan ternak sapi dibagi menjadi tiga yaitu intensif, ekstensif
secara sederhana, teknologi terbatas, dan kondisi sumber daya alam masih
dan beralih fungsi (untuk perumahan, industri, dan lain-lain) masih banyak. Pola
ini hampir hanya memanfaatkan faktor alam saja karena belum banyak campur
membutuhkan banyak tenaga untuk pemeliharaan sapi potong dan tidak perlu
diberikan pakan karena sudah tersedia. Kekurangan pola pengembangan ini yaitu
memerlukan lahan pengembangan yang lebih luas, dan pertumbuhan sapi lambat
dengan cara dikandangkan secara terus menerus dengan sistem pemberian pakan
secara cat and curry. Sistem ini dilakukan karena lahan untuk pemeliharaan
penggunaan bahan pakan hasil ikutan dari beberapa industri lebih intensif
lebih tinggi, masalah penyakit dan limbah peternakannya. Semi intensif adalah
perpaduan pengembangan esktensif dan intensif. Pola ini dilakukan dengan sapi
digembalakan pada siang hari dan pada malam hari diberi pakan di dalam
Pakan dapat didefnisikan sebagai semua yang bisa dimakan oleh ternak dan
tidak mengganggu kesehatannya atau pakan adalah segala sesuatu yang dapat
diberikan sebagai sumber energi dan zat-zat gizi kepada ternak. Jenis-jenis pakan
ternak secara garis besar dapat dikelompokkan kedalam tiga golongan yaitu pakan
hijauan berupa semua bahan pakan yang berasal dari tanaman ataupun tumbuh-
Pakan penguat (konsentrat) adalah pakan yang konsentrasi gizinya tinggi dengan
kadar serat kasar yang relatif rendah dan mudah dicerna, karena terbuat dari
campuran dari beberapa bahan pakan sumber energi (biji-bijian, sumber protein
Pemberian pakan dengan cara dibatasi adalah yang cukup baik, tetapi
Perlu dilakukan penyusunan ransum yang didasarkan kepada kelas, jenis kelamin,
keadaan fisiologis dan prestasi produksi ternak bersangkutan. Pakan tersebut
digunakan untuk kebutuhan harian hidup pokok untuk menjalani hidup, untuk
produksi dan untuk bereproduksi. Sapi membutuhkan pakan berupa hijauan 10%
dari berat badan dan pakan tambahan berupa konsentrat 1-2% dari berat badan
berupa dedak halus, bungkil kelapa, gaplek atau ampas tahu (Delfia, 2011).
Teknik pemberian pakan yang baik adalah mengatur jarak waktu antara
pemberian konsentrat dan hijauan. Pemberian konsentrat dapat dilakukan dua kali
dalam sehari atau tiga kali dalam semalam. Pemberian konsentrat dua kali dalam
sehari semalam dapat dilakukan di pagi hari sekitar pukul 8.00 dan sekitar pukul
15.00. Lain lagi dengan pemberian konsentrat yang dilakukan tiga kali dalam
sehari semalam. Hal ini dapat dilakukan saat pukul 8, sekitar pukul 12dan sekitar
pukul 16. Cara pemberian hijauan pada sapi sebaiknya dihindari pemberian yang
sekaligus dan dalam jumlah yang banyak. Pemberian pakan hijauan yang
demikian ini akan berakibat pada banyaknya hijauan yang terbuang dan yang
tidak dimakan oleh sapi. Teknik pemberian pakan yang baik terdiri daei ransum
Menurut Haza (2016) teknik pemberian pakan pada sapi dikenal dengan
Pasture Fattening
penggemukan ini umumnya dilakukan di lahan yang cuku luas. Sapi bakalan
dalam kandang sederhana selama periode tertentu dan pakan diberikan berupa
Sistem kombinasi
Ssitem ini merupakan perpaduan antara pasture fattening dan dry lot
fattening. Biasanya banyak dilakukan di daerah tropis dan sub tropis dengan
dapat pula diartikan dengan menggembalakan sapi pada siang hari di padang
konsentrat.
pengamanan ternak terhadap binatang buas, pencuri, dan sarana untuk menjaga
kesehatan Kandang memiliki beberapa fungsi penting dalam suatu usaha sapi
potong yaitu melindungi sapi potong dari gangguan cuaca, tempat sapi beristirahat
dengan nyaman, mengontrol sapi agar tidak merusak tanaman di sekitar lokasi
lain tipe kandang tunggal (individual) dan tipe kandang ganda (Prayudi, 2007):
1. Tipe Tunggal : terdiri dari satu baris sapi dengan posisi kepala satu arah
2. Tipe Ganda : terdiri dari dua baris sapi yang saling berhadapan atau bertolak
belakang, diantara kedua barisan sapi dibatasi atau dibuat gang selebar 1,5
kandang. Kandang tipe ini cocok untuk menggemukkan sapi dengan jumlah
ternak satu kandang. Pada bagian depan ternak merupakan tempat palungan
(tempat pakan dan air minum), sedangkan bagian belakang adalah selokan
pembuangan kotoran. Sekat pemisah pada kandang tipe ini lebih diutamakan pada
bagian depan ternak mulai palungan sampai bagian badan ternak atau mulai
palungan sampai batas pinggul ternak Tinggi sekat pemisah sekat sekitar 1 m atau
setinggi badan sapi. Sapi di kandang ndividu diikat dengan tali tampar pada lantai
disesuaikan dengan ukuran tubuh sapi yaitu sekitar panjang 2,5 meter dan lebar
ekor ternak, secara bebas tanpa diikat, berfungsi sebagai tempat perkawinan dan
kerja. Pembangunan kandang berkelompok atau yang biasa juga disebut sebagai
cukup dilakukan di lokasi kandang kelompok, juga tersedia satu bangunan khusus
menciptakan rasa aman dan nyaman, bagi peternak maupun ternak yang
dipelihara, serta bebas dari gangguan infeksi penyakit yang dapat merugikan
ternak. Pengendalian penyakit sapi yang paling baik menjaga kesehatan sapi
Lingkungan yang kotor dan tidak terurus merupakan media yang baik bagi
berbagai jenis serangga penyebar penyakit. dan caplak penghisap darah dapat
Jenis jenis sanitasi dapat dibagi menjadi tiga yaitu sanitasi kandang, sanitasi
ternka, dan sanitasi peternak. Sanitasi kandang adalah suatu kegiatan yang
memandikan sapi. Badan sapi terutama pada bagian kulit, seringkali kotor akibat
kulit ari yang mengelupas atau debu/ lumpur yang melekat bersama dengan
keringat dan lemak sapi. Sanitasi peternak dilakukan dengan menjaga kebersihan
selalu membersihkan anggota badan dengan air hangat dan sabun ataupun
kandang dilakukan 2 kali setiap hari oleh petugas kandang yaitu pada pagi dan
dengan menggunakan sikat dan air. Melakukan pembersihan bak pakan dan air
Desember 2020, pukul 06.00 WITA dan 16.00 WITA sampai selesai
mengenai Pemeliharaan Sapi Potong adalah sapu lidi, skop, gerobak, timbangan
pakan, karung, ember, timbangan digital, mesin copper, motor viar, keranjang
mengenai Pemeliharaan Sapi Potong adalah ternak sapi potong, konsentrat, dan
hijauan.
Metode Praktikum
melakukan pembersihan atau sanitasi selama 4 hari setiap pagi dan sore hari, yaitu
pagi pada pukul 06.15-7.30 WITA dan sore pukul 16.15-17.30 WITA. Setiap pagi
dan sore hari membersihkan kandang dari kotoran yang umumnya sisa bahan
pakan yang bercampur dengan kotoran sapi itu sendiri, selokan, palungan (tempat
makan dan air minum), gang tengah dan lantai. Memimbang sisa pakan yang ada
dan mencatatnya. Kemudian mengambil pakan berupa rumput gajah di kebun
rumput fakultas peternakan menggunakan motor viar, setelah itu pakan yang
keadaan khusus untuk ternak potong yang ada di kandang dalam kondisi yang
sehat. Jumlah sapi yang dipelihara berjumlah 4 ekor, terdiri atas 3 jantan dan 1
betina. Sapi yang ada di kandang dipelihara untuk penggemukan karena jenis
kandang yang ditempati oleh ternak potong yaitu jenis kandang tunggal karena
terdiri dari satu baris dengan posisi kepala satu arah. Hal ini sesuai dengan
pendapat Prayudi (2007) yang menyatakan bahwa kandang tipe tunggal terdiri
dari satu baris sapi dengan posisi kepala satu arah yang cocok digunakan untuk
karena kebutuhan hidup dan produksi dari masing-masing ternak juga berbeda-
beda. Pada umumnya, setiap sapi membutuhkan makanan berupa hijauan. Hal ini
sesuai dengan pendapat Balai Pengujian Mutu Pakan Ternak Bekasi (2011) yang
menyatakan bahwa setiap sapi membutuhkan makanan berupa hijauan seperti sapi
dalam masa pertumbuhan, sedang menyusui, dan supaya tidak jenuh memerlukan
pakan yang memadai dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Pemberian pakan
Pemberian pakan sapi yang dilakukan yaitu dengan cara kereman, yaitu
ternak didalam kandang dan diberikan pakan. Pemberian pakan dengan cara ini
merupakan pemberian pakan yang terbaik. Hal ini sesuai dengan pendapat Balai
Pengujian Mutu Pakan Ternak Bekasi (2011) yang menyatakan bahwa pemberian
dilakukan dengan sistem pemeliharaan intensif yaitu ternak dikandangkan. Hal ini
sapi potong dikategorikan dalam tiga yaitu sistem pemeliharaan intensif yaitu
dikandangkan pada malam hari dan dilepas di padang penggembalaan pada pagi
penggembalaan.
dilakukan dengan system kandang tunggal dimana satu sapi satu kandang dimana
bagian depannya tempat pakan dan minum sedangkan bagian belakannya berupa
selokan tempat pembuangan kotoran. Hal ini sesuai dengan pendapat Rasyid dan
merupakan model kandang satu ternak satu kandang. Pada bagian depan ternak
merupakan tempat palungan (tempat pakan dan air minum), sedangkan bagian
belakang adalah selokan pembuangan kotoran. Sekat pemisah pada kandang tipe
ini lebih diutamakan pada bagian depan ternak mulai palungan sampai bagian
badan ternak atau mulai palungan sampai batas pinggul ternak Tinggi sekat
pemberian pakan dan minum dilakukan dengan memberikan pakan dengan cara
dijatahkan atau disuguhkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Balai Pengujian Mutu
Pakan Ternak Bekasi (2011) yang menyatakan bahwa pemberian pakan dapat
dilakukan dengan cara salah satunya yaitu dengan sistem kereman (dry lot
tidak dilepas, pakan dapat diberikan dengan cara dijatah/disuguhkan. Sapi yang
dikandangkan dan pakan diperoleh dari ladang, sawah/tempat lain. Setiap hari
sapi memerlukan pakan kira-kira sebanyak 10% dari berat badannya dan juga
pakan tambahan 1% - 2% dari berat badan. Ransum tambahan berupa dedak halus
atau bekatul, bungkil kelapa, gaplek, ampas tahu yang diberikan dengan cara
dicampurkan dalam rumput di tempat pakan. Selain itu, dapat ditambah mineral
sebagai penguat berupa garam dapur, kapur. Pakan sapi dalam bentuk campuran
Pemberian pakan sapi yang dilakukan yaitu dengan cara kereman, yaitu
ternak didalam kandang dan diberikan pakan. Pemberian pakan dengan cara ini
merupakan pemberian pakan yang terbaik. Hal ini sesuai dengan pendapat Balai
Pengujian Mutu Pakan Ternak Bekasi (2011) yang menyatakan bahwa pemberian
mengunakan jenis kandang kelompok, yaitu model kandang dimana dalam suatu
ruangan kandang ditempatkan beberapa ekor ternak, secara bebas tanpa diikat,
dan jenis kandang tunggal, yaitu terdiri dari satu baris sapi dengan posisi kepala
Hal ini sesuai pendapat Prayudi (2007) yang menyatakan bahwa dalam sistem
tunggal (individual) dan tipe kandang ganda yaitu Tipe Tunggal terdiri dari satu
baris sapi dengan posisi kepala satu arahyang cocok digunakan untuk
dilakukan dengan system kandang tunggal dimana satu sapi satu kandang dimana
bagian depannya tempat pakan dan minum sedangkan bagian belakannya berupa
selokan tempat pembuangan kotoran. Hal ini sesuai dengan pendapat Rasyid dan
merupakan model kandang satu ternak satu kandang. Pada bagian depan ternak
merupakan tempat palungan (tempat pakan dan air minum), sedangkan bagian
belakang adalah selokan pembuangan kotoran. Sekat pemisah pada kandang tipe
ini lebih diutamakan pada bagian depan ternak mulai palungan sampai bagian
badan ternak atau mulai palungan sampai batas pinggul ternak Tinggi sekat
Sanitasi Ternak Sapi Potong dan Sanitasi Kandang Sapi Potong Fakultas
Peternakan Universitas Hasanuddin
sanitasi ternak sapi potong dan sanitasi kandang sapi potong Fakultas Peternakan
dilakukan 2 kali sehari yaitu setiap pagi dan sore. Dimana sanitasi ternak
dilakukan dengan membersihkan sisa kotoran atau feses yang menempel pada
tubuh ternak dengan cara memandikan dan menyikat tubuh ternak mulai dari
badan hingga kaki/kuku ternak. Hal ini sesuai pendapat Rudi (2012) yang
menyatakan bahwa petugas kandang pada pagi dan sore hari. Pertama,
membersihkan sisa kotoran/feces yang menempel pada tubuh ternak dengan cara
menyemprot dan menyikat tubuh ternak mulai dari badan hingga kaki/kuku
ternak. Tujuannya yaitu agar pada saat akan dilakukan program kondisi ternak
demikian apabila terdapat kotoran sapi maupun rumput sisa yang berserakan di
umumnya sisa bahan pakan yang bercampur dengan kotoran sapi itu sendiri,
selokan, palungan (tempat makan dan air minum), gang tengah dan lantai.Hal ini
sesuai pendapat Rudi (2012) yang menyatakan bahwa secara umum sanitasi
kandang dilakukan dengan permbersihan lantai kandang, pembersihan bak
makanan dan bak minum, memandikan sapi, pemotongan kuku dan pelepasan sapi
di lapangan untuk exercise. Sanitasi kandang dilakukan 2 kali setiap hari oleh
dibuang. Ketiga, menyemprot dan menyikat lantai kandang sampai bersih dengan
menggunakan sikat dan air.Keempat, melakukan pembersihan bak pakan dan air
Kesimpulan
perlu mempersiapkan tanah sebagai lahan atau tempat budidaya dengan sebaik-
tanah, kemiringan lahan atau kelerengan dan tenaga kerja yang digunakan. Proses
Saran
praktikan serius dan berhati-hati, agar tidak memakan waktu yang lama dan hasil
Utomo, Pontjo. 2014. Daya Dukung Ultimate Pondasi Dangkal Di Atas Tanah
Pasir Yang Diperkuat Geogrid. Palu: Universitas Tadulako. 6(1). 15- 16.