1. Masing2 pihak akan bekerja sendiri2 tanpa berkomunikasi dgn pihak lain,
sesuai dengan kemampuan, keterampilan, dan dana yg dimilik akan
terjadi kesenjangan.
2. Masing2 pihak saling berkomunikasi utk mencapai tujuan bersama akan
terjadi iklim kerja yg baik
Bila keduanya itu terjadi, perlu upaya2 khusus utk terwujudnya iklim
koordinasi kegiatan yang baik upaya tsb di dlm ilmu manajemen
disebut Kepemimpinan (Leadership)
1. PENGERTIAN PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
Pengertian Pemimpin:
-SSO yg m’punyai kekuatan atau kekuasaan utk mempengaruhi orang lain (Thoha
1983)
-SSO yg memiliki kedudukan dan kewenangan untuk memimpin (Margono 1995)
-SSO yg memiliki kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain (Sutarto 1995).
Pengertian Kepemimpinan :
Pengertian Umum
Konsep dasar:
“Proses interpersonal yang mencakup upaya mempengaruhi”
Konsep manajemen:
Rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan m’pengaruhi perilaku org
lain dlm situasi ttt agar bersedia bekerjasama utk mencapai tujuan yg telah
ditetapkan (Sutarto 1995).
Pengertian Khusus (tgt konteksnya)(Margono 1995)
1. Sbg individu: individu memiliki kemampuan m’pengaruhi, m’ngontrol org lain utk bisa
mencapai tujuan bersama.
2. Sbg proses: sbg bag dr interaksi sosial utk adanya persamaan persepsi dan kemauan
yg sama; proses m’pengaruhi perilaku atau aktivitas org lain dlm kelompok.
3. Sbg pelaksana kewenangan: b’hubungan dgn kedudukan/status sso yg m’gunakan
kewenangannya.
4. Sbg pengambil prakarsa: tunjukan kemampuan berprakarsa utk melakukan aktivitas &
org lain berbuat spt yg dihrpkannya.
5. Kemampuan mempersuasi org lain: kemampuan membujuk org lain agar bisa
menerima ide atau gagasannya.
6. Kepemimpinan dlm menyimpulkan sesuatu: mampu menyimpulkan dan dpt diterima
semua pihak.
Jenis-jenis Pemimpin
Berhub dgn bgm kepemimpinan itu muncul:
1. Pemimpin kharismatik:
Muncul sbg pemimpin krn keunggulan dgn prestasinya yg unik & luar biasa ( a head of his
group attainment leadership)
2. Pemimpin situasional:
Muncul dlm situasi ttt sbg org yg mampu menolong kelompok dlm menentukan &
mencapai tujuannya (a head of his group chairmanship)
3. Kepala:
Muncul krn diberi secara resmi status/kedudukan sbg pemimpin diangkat olh yg lbh tinggi
(a head of his group headship
2. Pendekatan Kepemimpinan
Pendekatan Sifat
-Awalnya muncul pemikiran pemimpin dilahirkan (heredity approach) bukan
dibuat
-Muncul teori ciri fisik (physical characteristic theory)
-Muncul pendapat bahwa pemimpin dpt diciptakan melalui
latihan/pendidikan (training approach).
Ada bukti adanya sifat2 (ciri fisik, mental, dan kepribadian) yg memberi kontribusi
utk suksesnya pemimpin (Traities Leadership Theory)
Sifat2 Utama yg seyogyanya ada pd pemimpin:
1. Empati (emphaty): kemampuan mengidentifikasi sbg org lain, ikut merasakan
perasaan dan pikiran shg kebut’an angg lbh dimengerti.
2. Anggota kelompok (group membership): sifat dlm usaha membuat dirinya bag
dr kelompok yg dipimpinnya, shg ada pengakuan dr angg. & kelompok.
3. Bijaksana/penuh pertimbangan (considerate): kemampuan utk bertindak adil.
4. Lincah (surgency): kemampuan dlm menarik simpati dan membuat suasana
dinamis (penggembira, bersemangat, suka bicara, dinamis, ringan kaki)
5. Beremosi stabil (emotional stability): kematangan di dlm menjaga kestabilan
emosinya (tenang, dpt diperkirakan & punya satu pola perilaku).
Sifat pendukung
1. Berkeinginan menjadi pemimpin: ada keinginan memimpin.
2. Berkemampuan (competence): memiliki kemampuan mengendalikan org lain &
kemampuan lainnya utk melaksanakan tugas atau keperluan
kelompok/organisasi
3. Cerdas (intelegent): kemampuan berpikir, banyak akal
4. Konsisten (consistence)
5. Percaya diri (self confidence)
6. Kemampuan berbagi kepemimpinan (capacity for sharing leadership): tdk
berkeinginan memdominasi tapi mampu mendelegasikan kewenangannya.
Pendekatan sifat tdk beri petunjuk sbrp banyak ciri yg hrs dimiliki sso & hampir slrh ciri tsb
adlh gambaran pola perilaku.
Sifat2 itu sendiri merupakan pra kondisi. Pemimpin yg miliki sifat yg dibutuhkan mesti
ambil tindakan utk keberhasilannya, seperti menformulasikan visi, memainkan perannya,
menyusun tujuan.
Seorang pemimpin hanya dpt melakukan kepemimpinannya bila memiliki daya (power)
ttt, yakni kemampuan utk menggunakan kekuatan): (Frech dan Raven 1959)
1. Imbalan (Reward power): kekuatan didsrkan atas kemampuan memberikan imbalan.
2. Paksaan (Coersive power): kekuatan didsrkan atas rasa takut atau adanya hukuman.
3. Sah (Legitime power): kekuatan didsrkan atas kedudukan dlm organisasi.
4. Referen (Referent power): kekuatan didsrkan atas ciri-ciri pribadi sbg sumber
identifikasi.
5. Ahli (Expert power): kekuatan didsrkan keahlian atau keterampilan yg dimilikinya.
Pendekatan Perilaku
Dasar pemikirannya:
“Keberhasilan atau kegagalan pemimpin ditentukan oleh gaya bersikap dan
bertindak pemimpin yg bersangkutan.”
TO RO
Autocratic Kontinum Democratic
Authoritarian Equalitarian
Initiating Participatory
Supervisory Considerate
Gbr : Kontinum Gaya Kepemimpinan
TERIMAKASIH
DILANJUTKAN MINGGU DEPAN
Pendekatan Kontingensi (Situasional)
Dasarnya:
-Tiap organisasi memiliki ciri khusus, unik & akan m’hadapi situasi yg berbeda shg
tdk ada gaya kepemimpinan tunggal utk diterapkan di segala situasi
-Gaya kepemimpinan hsl yg disengaja bukan sifat, krnya hrs diubah-ubah/fleksibel
disesuaikan dgn situasi organ/kelp
Dari tiga variabel (kekuatan pemimpin, struktur dan hub.) Fiedler merumuskan
delapan kombinasi kemungkinan gaya kepemimpinan
3. Fungsi-fungsi Kepemimpinan
Agar kelompok atau organisasi dinamis, maka pemimpin hrs melakukan fungsi-
fungsi kepemimpinannya:
1) Mengidentifikasi dan Menganalisis Organisasi beserta Tujuannya: Pemimpin
hrs tahu arah yg dituju organisasi (mengetahui kebutuhan dan keinginan dr
anggota).
a. Tahu bgm keadaan organisasinya
b. Lakukan analisis SWOT (apa kekuatannya (strength), kelemahannya
(weakness), kesempatannya (opportunities), ancamannya (threat).
c. Tahu sifat2 khusus organisasinya (termasuk sifat khusus anggota)
d. Tahu apa tujuan yg ingin atau hrs dicapai organisasinya
e. Tahu apa yg jadi tujuan individu2 yg menonjol
f. Tahu strategi yg tepat bisa mencapai tujuan organisasinya (dari analisis
SWOT).
2) Membangun Struktur Organisasi: Dpt membangun struktur organisasi shg
pengaturan kewenangan & pembagian pekerjaan berjalan baik.
a. Pengaturan organisasi: bgm mengatur orang2 dlm organisasi agar
tersusun rapi, masing2 tahu statusnya, masing2 tahu hub dgn siapa.
b. Pembatasan dan pembagian peranan atau tugas dlm organisasi.
c. Pengaturan hubungan2 dlm organisasi.
3) Inisiatif: hrs dpt merangsang adanya kehidupan yg demokratis, shg
mengundang aspirasi anggota lainnya
a. Memasukkan gagasan2 baru ke dlm organisasi
b. Menciptakan kegiatan2 untuk organisasi.
4) Pencapaian tujuan: hrs dpt menggerakan/memotivasi anggota
a. Selalu memotivasi kelompok
b. Menjadi motor penggerak dlm mencapai tujuan
5) Mempemudah komunikasi dlm organisasi: hrs menyadari pentingnya
komunikasi sbg hal yg essensial bagi adanya interaksi di organisasinya
komunikasi ibarat urat syaraf dlm tubuh poros kehidupan organisasi.
a. Komunikasi antar anggota hrs lancar dan mudah
b. Pengarahan, koordinasi, pengendalian dan evaluasi utk terjadinya
kerjasama & saling pengertian dlm organisasi.
6) Mempersatukan organisasi: hrs dpt menciptakan adanya kesatuan di dlm
organisasinya. Tdk mesti harus selalu bersama-sama secara fisik tapi “rasa
senasib” ; perasaan satu.
a. Menciptakan kesatuan di organisasinya
b. Menciptakan adanya rasa persatuan dlm organisasi.
7) Menciptakan suasana yang menyenangkan: hrs membuat suasana di
organisasinya menyenangkan (tdk merasa tertekan).
a. Menciptakan kebahagiaan dlm organisasinya
b. Membuat anggota merasa senang & bahagia jadi bagian dr
organisasinya.
8) Menciptakan keterpaduan organisasi: hrs mampu buat adanya kesamaan
dlm gerak atau kekompakan dlm organisasinya.
a. Kebersamaan dlm organisasi (dinamika, kemampuan berbuat)
b. Menggalang kekompakan organisasi
c. Adanya kegiatan yang terpadu & terkoordinasi
d. Menyangkut moral (semangat) utk mencapai hal yg lbh baik.
9) Mengimplementasikan filosofi organisasi: hrs menyadari bahwa segala
tindakan yg dilakukan baik olh anggota maupun organisasi dilandasi nilai2
yg dianut.
a. Segala nilai2 yg merupakan landasan bertindak & berbuat dr
organisasi.
b. Konsekuensi pd nilai2 & cita2 yg hrs dijunjung tinggi (menjunjung
kejujuran, keterbukaan, dan kebersamaan sbg pedoman & dasar
bertindak)