Anda di halaman 1dari 19

KULIAH 2

DASAR GENETIKA DALAM PEMULIAAN TERNAK


DASAR GENETIKA DALAM PEMULIAAN TERNAK

Pada tahun 1908, seorang akhli matematik dari Inggris, G.H. Hardy dan
akhli fisika dari German, W. Weinberg secara terpisah telah
menemukan prinsip-prinsip frekuensi gena didalam suatu populasi. Teori
mereka terkenal dengan Hukum Keseimbangan Hardy-Weinberg.
Hukum ini menyatakan bahwa frekuensi genotip akan konstan dari
generasi ke generasi jika :

1. Perkawinan terjadi
secara acak
(random)
2. Tidak ada mutasi
3. Tidak ada migrasi,
4. Tidak terjadi seleksi
5. Drift

Ilustrasi Hukum kekekalan Hardy-Weinberg


Dalam suatu populasi gena atau genotip biasanya diungkapkan dalam
frekuensi. Frekuensi genotip adalah proporsi dari genotip tertentu terhadap
jumlah seluruh genotip didalam populasi, sedangkan frekuensi gena adalah
proporsi suatu alel tertentu terhadap seluruh alel yang diamati dalam populasi.
Jawab:
Contoh 1
Seekor individu mempunyai 1 pasang alel,
jadi 100 ekor=2x100=200 alel. Genotip
Dalam suatu populasi terdapat 100 merah (MM), roan (Mm), dan putih (mm).
ekor sapi Shorthorn, yang terdiri (1) Frekuensi gena M atau p=
dari 47 ekor warna merah, 44 ekor (2 x 47) 44
warna roan dan 9 ekor warna  0.69
200
putih. Merah (M) dominan tidak
Frekuensi gena m atau q =
sempurna terhadap putih (mm).
(2 x 9) 44
 0.31
(1) berapa frekuensi gena M dan 200
m?
(2) frekuensi genotip Merah : Roan : Putih =
(2) berapa frekuensi genotip MM, (M+m)2= (p+q)2= M2 +2Mm + m2
Mm, dan mm?
a. Merah = (0.69) 2 = 0.4761
b. Roan = 2(0.69)(0.31) = 0.4278
c. Putih = (0.31) 2 = 0.0961
Contoh 2

Pada suatu bangsa sapi, hitam (H) dominan sempurna terhadap merah (h). Pada suatu pupulasi,
terdiri dari 1% warna merah. Hitung frekuensi gena dan frekuensi genotip?

a. Frekuensi gena merah (hh) = h 2 = 0.01


h = 0.1
Frekuensi gena H= 1 - 0.1 = 0.9 p+q =1
b. Frekuensi genotip: HH = (0.9) 2 = 0.81
(p +q) 2 =1
Hh = 2(0.9)(0.1) = 0.18 p2 +2pq + q2 =1
hh = (0.1) 2 = 0.01

Rumus di atas bisa juga diterapkan pada alel ganda seperti golongan darah ataupun warna bulu pada
kelinci. Dibawah ini adalah suatu contoh penggunaan rumus frekuensi gena pada alel ganda (golongan
darah pada manusia) (Falconer, 1993).

(p+q+r) 2 p2  2 pr  q 2  2qr  r 2  2 pq
Grup darah Genotip Frekuensi genotip
A AA + AO p2 +2pr
B BB + BO q2 +2qr
O OO r2
AB AB 2pq
Cara menghitung frekuensi gen dari jajaran genotip :

Frekuensi alel B = q

Cara menghitung frekuensi gen dari fenotip :


Faktor-faktor yang Menpengaruhi Frekuensi Gena
Ada 4 faktor penting yang akan dibahas yang mempengaruhi perubahan frekuensi
gena: (1) seleksi, (2) mutasi, (3) migrasi, dan (4) genetik drift

Seleksi
Frekuensi gena atau genotip bisa berubah baik dengan seleksi alam maupun seleksi buatan.
Disini hanya akan dibahas seleksi buatan, yang merupakan salah satu cara yang banyak
dipakai untuk memperbaiki mutu genetik ternak. Pada dasarnya seleksi tidak menciptakan
gena-gena baru tapi hanya memberi peluang munculnya gena-gena yang disukai.

Kembali ke contoh terdahulu. Apabila kita menginginkan ternak merah dan roan saja
dengan menyingkirkan ternak-ternak putih, frekuensi gena dan frekuensi genotip akan
berubah menjadi: Jumlah ternak menjadi 91 ekor atau banyaknya alel=2x91=182.

2 x 47
Frekuensi gena M=  0.76
182

44
Frekuensi gena m=  0.24
182

Frekuensi genotip: MM = Merah = (0.76)2 = 0.5776


Mm = Roan = 2(0.76)(0.24) = 0.3648
mm = putih = (0.24) 2 = 0.0576
Mutasi
Mutasi merupakan perubahan material genetik, misalnya berubahan alel A menjadi a atau
sebaliknya dari a menjadi A. Mutasi pada umumnya sedikit mendapat perhatikan dalam
program pemuliaan ternak.

Perubahan ini jarang terjadi pada ternak. Tingkat mutasi dalam suatu populasi
sangat kecil berkisar antara 10-4 sampai 10-8.
Kegunaan praktisnya pada ternak belum dapat diketahui
Dapat terjadi dalam jangka waktu yang lama yaitu secara evolusi
Laju mutasi dapat terjadi dengan penggunaan perlakuan, misalnya dengan faktor
fisik dan kimia, yang dilakukan baik terhadap individu langsung atau terhadap sel benih
Cara ini telah dilakukan pada perbaikan tanaman, tetapi pada temak terbukti tidak
praktis karena sebagian besar mutasi adalah merusak.

Migrasi

Migrasi adalah perpindahan suatu individu/kelompok dari suatu populasi ke populasi lain.
Perubahan frekuensi gena yang disebabkan oleh migrasi lebih cepat dibandingkan dengan
mutasi, dan tingkatnya tergantung pada banyaknya migran dan perbedaan frekuensi gena
migran dengan frekuensi gena pada populasi awal. Migrasi banyak dilakukan dalam
pemuliaan ternak, misalnya memasukan ternak-ternak unggul dari luar negri dan
mengawinkan dengan ternak-ternak lokal setempat.
Genetik Drift
Genetik drift adalah suatu fluktuasi perubahan frekuensi gena dalam populasi kecil,
yang disebabkan oleh pemilihan alel. Genetik drift tidak bisa ditentukan arahnya tapi
bisa dihitung perubahannya.

Misal dalam suatu populasi yang terdiri hanya 10 individu, frekuensi gena awal
p=q=0.5. Gamet yang terbentuk adalah 2 x 10 = 20 yang terdiri 10 A dan 10 a. Pada
generasi berikutnya mungkin berubah menjadi 12 A dan 8 a, atau sebaliknya.
DASAR STATISTIKA DALAM
PEMULIAAN TERNAK

KULIAH 3
DASAR STATISTIKA DALAM PEMULIAAN TERNAK

(1) Teori probabilitas dan distribusi binomial


(2) Uji chi kuadrat
(3) Kurva normal dan nilai rata-rata
(4) Ragam dan peragam
(5) Standar deviasi
(6) Koefisien variasi
(7) Korelasi
(8) Regresi
(9) Analisis varian (ragam).
Probabilitas dan Distribusi Binomial

Contoh :

Jenis kelamin pada ternak adalah suatu kejadian yang


independent (tidak saling terikat). Jika diharapkan kelahiran
jantan pada 2 kelahiran, berapa peluangnya?

Jawab:

Ada 4 kemungkinan hasil, yaitu kelahiran:


jatan-jantan, jantan dan betina, betina dan
jantan, betina dan betina. Apabila peluang
kemungkinan lahirnya jantan=betina=0.5, maka
kemungkinan lahirnya 2 jantan=0,5x0.5=0.25,
kemungkinan lahirnya 2 betina=0.5x0.5=0.25
dankemungkinan kelahiran 1 jantan=
2x0.5x0.5=0.5
Segitiga pascal Rumus lain

n! r s
(p  q) n P
r!s!
pq
Contoh :

n  2  p 2  2 pq  q 2 Berapa kemungkinan munculnya anak 2 jantan dan


satu betina dari 3 kelahiran pada domba?
n  3  p 3  3 p 2 q  3 pq 2  q 3

Misalkan
n=0 0
n=1 1 1 jantan = p, peluang muncul =0.5
n=2 1 2 1 betina = q, peluang muncul= 0.5
n=3 1 3 3 1
n=4 1 4 6 4 1
Rumus Pascal = 3p2q = 3(0.5) 2x(0.5) = 0.375
Menggunakan rumus umum : 3!
(0.5) (0.5) 0.375
2

(2!)(1!)
Chi Kuadrat
(2)

(O  E) 2
 
2

E
3
Hitam  x120  90ekor
4
1
Putih  x120  30ekor
4
x

Kurva Normal dan


Rata-rata

Rata-rata populasi biasanya


ditulis dengan notasi 
sedangkan rata-rata sampel
ditulis dengan notasi x

1
x  (x1  x2  x3 ... xn )
n
s 
2 (x1  x) 2 (x2  x) 2 ...(xn  x) 2 Ragam (varian)
n 1

s  s2  sampel
   2  populasi
Standar Deviasi

C  x100  populasi

s Koefisien Variasi
C  x100  sampel
x
Korelasi
Koefisien korelasi (r)
menunjukkan besarnya
keeratan hubungan antara
dua variabel, nilainya
berkisar antara -1.0
sampai +1.0.

Cov(x ,y)
r
(sx2 )(sy2 )
 Cov (x ,y) peragam x dan y
(x1  x)(y1  y)(x2  x)(y2  y)...(xn  x)(yn  y)
=
n 1
 sx2  ragam variabel x
 sy2  ragam variabel y
Regresi
Regresi merupakan suatu
metoda yang digunakan
untuk menduga suatu
variabel yang belum
diketahui nilainya
berdasarkan variabel lain
yang telah diketahui nilainya.
Regresi juga merupakan
salah satu metoda untuk
menduga nilai heritabilitas

Cov(x ,y)
bxy  2
sx
y  bxy (x  x) y
xy

Analisis Ragam
(Analisis Varian)

No. Tinggi Pundak Lingkar Dada (x- )(y- ) (x- )2 (y- )2


(cm) (cm)
(x) (y)
1 135 212 44 16 121
2 129 195 12 4 36
3 132 203 0 1 4
4 131 200 0 0 1
5 130 205 -4 1 16
6 129 194 14 4 49
7 125 195 36 36 36
8 130 194 7 1 49
9 135 207 24 16 36
10 134 205 12 9 16
Rata- 131 201 13.67 9.78 40.44
rata
Peragam=13.67
Ragam x = 9.78
Ragam y = 40.44
Standar deviasi x =3.13 cm----ingat
akar dari ragam
Standar deviasi y =6.36 cm

13.67
Koefisien korelasi =  0.69
9.78 x 40.44

Anda mungkin juga menyukai