PENCERNAA
N DAN
RANSUM
KELINCI
Digestive System of Rodents
Their caecum and
appendix are enlarged
to store the cellulase
producing bacteria
Food pass the
alimentary canal twice
- first as food
- then as soft faeces
Soft and watery faeces
usually produced at
night
Eaten again
oesophagus anus
b. Vitamin E
18 mg / pound ransum
Defisiensi vitamin E : - Muscular destropi, Kegagalan
reproduksi dan Hatinya bengkak
b. Vitamin D
• Ca + P sudah cukup, tanpa penambahan lagi sinar matahari
c. Vitamin K
• Bakteri sintetis dalam caecum dan sub segment coprophagi, daerah paling
banyak persediaan akan kebutuhan vitamin K.
• Vitamin K tetap dibutuhkan untuk reproduksi, (0,1 mg/pound ransum untuk
yang bunting).
• Vitamin yang larut dalam air :
• Bakteri sintetis dalam caecum, sepanjang coprophagi kelinci dapat memenuh
kebutuhan akan
• Vitamin B complex. Kebutuhan akan : panthothenic acid, riboflavin, tosin,
dan Folk acid, dan vitamin dijumpai pada sintesa coprophagi
d. Suplementasi:
• Niacin
• Pyridoxin (39 ppm)
• Cobalt precusor vitamin B12.
Air
• Kebutuhan air pada kelinci dipengaruhi oleh beberapa faktor :
a. Temperatur dan kelembaban.
b. Tingkat produksi, dengan 7 ekor anak +.1 gallon / hari.
c. Komposisi dari makanan.
Kebutuhan air
- Induk yang bunting muda 0,28 l/hari, kebutuhan terus meningkat
menjadi 0,57 l / hari pada saat bunting tua.
- Pada saat menyusui anak (+_7 ekor) yang berumur 6 minggu kebutuhan
air 2,3 l / hari dan pada saat umur anak 8 minggu kebutuhan air meningkat
menjadi 4,5 l/hari .
Feed Additif
Diberikan pada kelinci dan dibagi dalam 3 kelompok
:
1. Coccidiostat.
2. Antibiotik.
3. Antioksidant
1. Coccidiostat
• Diberikan melalui air, biasanya diberikan bila kelinci
mengalami Coccidiosis yaitu tidak ada nafsu makan,
bobot badan menurun, Diarhea. Pencegahan: Diberikan
0,025% sulfaquinoxaleen selama 30 hari dalam ransum.
2.Antibiotik
• Untuk Membantu pertumbuhan.
3. Antioksidant.
• Untuk membantu oksidasi lemak dalam makanan.
• Dapat mengurangi kerusakan makanan
Kebutuhan Zat-zat makanan pada Kelinci: