REPRODUKSI
Sistem perkemihan atau biasa juga disebut Urinary System adalah suatu system kerjasama tubuh
yang memiliki tujuan utama mempertahankan keseimbangan internal atau Homeostatis. Fungsi
lainnya adalah untuk membuang produk-produk yang tidak dibutuhkan oleh tubuh dan bayak fungsi
lainnya yang akan dijelaskan kemudian.
Sistem perkemihan melibatkan 6 organ, yaitu:
- Ginjal
- ureter
- Kandung Kemih
- Saluran Kencing (Uretra)
Organ yang paling berperan dalam hal ini adalah Ginjal (Renal; Kidney).
ANATOMI GINJAL
Ginjal merupakan organ berbentuk seperti kacang yang terletak di kedua sisicolumna vertebralis, di
bawah liver dan limphe. Di bagian superior ginjal terdapat adrenal gland(juga disebut kelenjar
suprarenal). Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di belakangperitonium yang melapisi
rongga abdomen. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya
terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati. Sebagian dari bagian atas ginjal
terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak
perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan.
Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena tertekan ke bawah oleh hati.
Kutub atas ginjal kanan terletak setinggi iga keduabelas, sedangkan ginjal kiri terletak setinggi iga
kesebelas. Pada orang dewasa, panjang ginjal sekitar 12-13 cm, lebarnya 6 cm, tebal 2,5 cm dan
beratnya 140 gram ( pria=150 170 gram, wanita = 115-155 gram)
Kedua ureter merupakan saluran yang panjangnya sekitar 10-12 inci (25 ningga 30 cm), terbentang
dari ginjal sampai vesica urinaria. Fungsi ureter menyalurkan urine ke vesica urinaria.
Vesica urinaria merupakan kantong berotot yang dapat mengempis, terletak dibelakang simfisis pubis.
Fungsi vesica urinaria: (1) Sebagai tempat penyimpanan urine, dan (2) mendorong urine keluar dari
tubuh.
Potongan longitudinal ginjal memperlihatkan dua daerah yang berbeda yaitu Korteks dan medula.
1. Korteks : bagian luar dari ginjal
2. Medula : Bagian dalam dari ginjal
3. Piramid : Medula yang terbagi-bagi menjadi baji segitiga
4. Kolumna Bertini ; Bagian korteks yang mengelilingi piramid.
5. Papilaris berlini : Papila dari tiap piramid yang terbentuk dari persatuan bagian terminal dari banyak
duktus pengumpul.
6. Pelvis: Reservoar utama sistem pengumpulan ginjal.
7. Kaliks minor: bagian ujung pelvis berbentuk seperti cawan yang mengalami penyempitan karena
adanya duktus papilaris yang masuk ke bagian pelvis ginjal.
8. Kaliks mayor: Kumpulan dari beberapa kaliks minor.
Unit fungsional ginjal adalah nefron. Pada manusia setiap ginjal mengandung 1-1,5 juta nefron yang
pada dasarnya mempunyai struktur dan fungsi yang sama.
NEFRON
Di ulangi lagi. Unit fungsional ginjal adalah nefron. Pada manusia setiap ginjal mengandung 1-1,5 juta
nefron yang pada dasarnya mempunyai struktur dan fungsi yang sama.
Dapat dibedakan dua jenis nefron:
1. Nefron kortikalis yaitu nefron yang glomerulinya terletak pada bagian luar dari korteks dengan
lingkungan henle yang pendek dan tetap berada pada korteks atau mengadakan penetrasi hanya
sampai ke zona luar dari medula.
2. Nefron juxtamedullaris yaitu nefron yang glomerulinya terletak pada bagian dalam dari korteks dekat
dengan cortex-medulla dengan lengkung henle yang panjang dan turun jauh ke dalam zona dalam dari
medula, sebelum berbalik dan kembali ke cortex.
Bagian-bagian nefron:
a. Glomerolus
Suatu jaringan kapiler berbentuk bola yang berasal dari arteriol afferent yang kemudian bersatu
menuju arteriol efferent, Berfungsi sebagai tempat filtrasi sebagian air dan zat yang terlarut dari darah
yang melewatinya.
b. Kapsula Bowman
Bagian dari tubulus yang melingkupi glomerolus untuk mengumpulkan cairan yang difiltrasi oleh
kapiler glomerolus.
c. Tubulus, terbagi menjadi 3 yaitu:
1.Tubulus proksimal
Tubulus proksimal berfungsi mengadakan reabsorbsi bahan-bahan dari cairan tubuli dan
mensekresikan bahan-bahan ke dalam cairan tubuli.
2.Lengkung Henle
Lengkung henle membentuk lengkungan tajam berbentuk U. Terdiri dari pars descendens yaitu bagian
yang menurun terbenam dari korteks ke medula, dan pars ascendens yaitu bagian yang naik kembali
ke korteks. Bagian bawah dari lengkung henle mempunyai dinding yang sangat tipis sehingga disebut
segmen tipis, sedangkan bagian atas yang lebih tebal disebut segmen tebal.
Lengkung henle berfungsi reabsorbsi bahan-bahan dari cairan tubulus dan sekresi bahan-bahan ke
dalam cairan tubulus. Selain itu, berperan penting dalam mekanisme konsentrasi dan dilusi urin.
3.Tubulus distal
Berfungsi dalam reabsorbsi dan sekresi zat-zat tertentu.
d. Duktus pengumpul (duktus kolektifus)
Satu duktus pengumpul mungkin menerima cairan dari delapan nefron yang berlainan. Setiap duktus
pengumpul terbenam ke dalam medula untuk mengosongkan cairan isinya (urin) ke dalam pelvis
ginjal.
TP Nomor 1: Tulis ulang tentang anatomi ginjal Tanpa menggunakan istilah Kesehatan atau bahasa
latin dan yunani nya.. (menggunakan bahasa Indonesia).
FISIOLOGI GINJAL
dan selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
1. Siregar, Harris, dkk. 1995. Sistem Urogenitalia Fisiologi Ginjal, Edisi ketiga. Bagian Ilmu Fisiologi
Fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin. Makassar.
2. Pricw, Lorraine, 2006, pathophysioloy: clinical concepts of disease processes, 6/E, Alsevier Science.
3. Sherwood. Fisiologi manusia dari sel ke sistem
SISTEM PERKEMIHAN
Struktur organ sistem urinaria
Racun-racun/Toxins
Obat-obat/Drugs
Pengaturan homeostasis :
Keseimbangan air
Elektrolit
Tekanan darah
Mengaktifkan vitamin D
Ginjal/Kidneys
Ureter/Ureters
Kandung kemih
(urinary bladder)
Uretra/Urethra
Bagian Ginjal
Nephrons
Struktur nephrons :
Glomerulus
Bentuk Nephrons
Cortical nephrons
Bentuk Nephrons
Juxtamedullary nephrons
Glomerulus
afferent arteriole
efferent arteriole
Renal Tubule
Loop of Henle
Filtration
(filtrasi)
b. Reabsorption
(reabsorpsi)
c. Secretion
(sekresi)
Filtrasi (Filtration)
(Reabsorpsi) Reabsorption
Air
Glucosa
Asam amino
Ion-ion
Urea
Uric acid
Creatinine
Sekresi (Secretion)
(Kebalikan Reabsorpsi)
Creatinine
Warna kuning disebabkan pigment urochrome (dari penghancuran hemoglobin) and zat-zat
terlarut lain
Steril
Sedikit beraroma
Ureter
Saluran Tube yang melekat pada ginjal dan menuju ke Kandung kemih (bladder)
Kandung kemih
(Bladder/Vesica Urinaria)
Kandung kemih
Satu ke urethrea
Urethra
Tube berdinding tipis yang memindahkan urine dari kandung kemih ke luar tubuh degan gerak
peristalsis
Berkemih (Micturition/Voiding)
Pengkatifan ini berasal dari impulse dikirim ke spinal cord dan kemudian balik
melalui saraf pelvic splanchnic
ANATOMI GINJAL
Secara anatomis, ukuran ginjal panjang = 11,25 cm, lebar = 5 cm, tebal = 2,5 cm. Posisi di T12 L3
dibelakang abdomen, Posisi ginjal kanan lebih rendah dari ginjal kiri karena terdesak oleh hepar
Disampaikan pada acara SIMPOSIUM REPRODUCTIVE HEALTH WOMEN DURING THE LIFE CYCLE, Aula
PKU RS.Muhammadiyah Surakarta, tanggal 19 September 2011
PENDAHULUAN
Pengetahuan tentang Anatomi dan Fisiologi sistem reproduksi pada manusia merupakan ilmu yang
paling dasar/basic bagi setiap pelaku kesehatan reproduksi khususnya para wanita. Dalam makalah ini
akan dibahas dua hal yaitu tentang ANATOMI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA yng menerngkan
tentang Anatomi Saluran Reproduksi Laki-laki dan Anatomi Saluran Reproduksi Wanita. Selain itu juga
dibahas mengenai FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA yang meliputi : Pubertas pada Anak
laki-laki,Pubertas pada Anak wanita,Fisiologi reproduksi laki-laki,Siklus mestruasi,Respon Seksual
Manusia,Fertlisasi dan terjadinya kehamilan, serta Menopause.
ANATOMI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
Organ reproduksi membentuk traktus genetalis yang berkembang setelah traktus urinarius. Kelamin
laki-laki maupun wanita semenjak lahir sudah dapat ditentukan, tetapi sifat-sifat kelamin belum dapat
dikenal (Syaifudin,1997).
1. Anatomi Saluran Reproduksi Laki-laki
TESTIS
Testis merupakan sepasang struktur berbentuk oval,agak gepeng dengan panjang sekitar 4 cm dan
diameter sekitar2.5 cm. Testis berada didalam skrotum bersama epididimis yaitu kantung
ekstraabdomen tepat dibawah penis. Dinding pada rongga yang memisahkan testis dengan epididimis
disebut tunika vaginalis. Tunika vaginalis dibentuk dari peritoneum intraabdomen yang bermigrasi ke
dalam skrotum primitive selama perkembangan genetalia interna pria, setelah migrasi ke dalam
skrotum, saluran tempat turunnya testis (prosesus vaginalis) akan menutup.
EPIDIDIMIS
Merupakan suatu struktur berbentuk koma yang menahan batas posterolateral testis. Epididimis
dibentuk oleh saluran yang berlekuk-lekuk secara tidak teratur yang disebut duktus epididimis.
Panjang duktus epididimis sekitar 600 cm. Duktus ini berawal dari puncak testis (kepala epididimis)
dan berjalan berliku-liku, kemudian berakhir pada ekor epididimis yang kemudian menjadi vas
deferens. Epididimis merupakan tempat terjadinya maturasi akhir sperma.
SCROTUM
Skrotum pada dasarnya merupakan kantung kulit khusus yang melindungi testis dan epididimis dari
cedera fisik dan merupakan pengatur suhu testis. Spermatozoa sangat sensitive terhadap suhu karena
testis dan epididimis berada di luar rongga tubuh, suhu di dalam testis biasanya lebih rendah daripada
suhu di dalam abdomen.
VAS DEFERENS
Vas deferens merupakan lanjutan langsung dari epididimis. Panjangnya 45 cm yang berawal dari
ujung bawah epididimis, naik disepanjang aspek posterior testis dalam bentuk gulungan-gulungan
bebas, kemudian meninggalkan bagian belakang testis, duktus ini melewati korda spermatika menuju
abdomen.
VESICULA SEMINALIS
Merupakan sepasang struktur berongga dan berkantung-kantung pada dasar kandung kemih di depan
rectum. Masing-masing vesicular memiliki panjang 5 cm dan menempel lebih erat pada kandung
kemih daripada pada rectum. Pasokan darah ke vas deferens dan vesikula seminalis berasal dari arteri
vesikulkaris inferior. Arteri ini berjalan bersama vas deferens menuju skrotum beranastomosis dengan
arteri testikukar, sedangkan aliran limfatik berjalan menuju ke nodus iliaka interna dan eksterna.
Vesikula seminalis memproduksi sekitar 50-60 % dari total volume cairan semen. Komponen penting
pada semen yang berasal dari vesukula seminalis adalah fruktosa dan prostaglandin.
KELENJAR PROSTAT
Kelenjar prostat merupakan organ dengan sebagian strukturnya merupakan kelenjar dan sebagian
lagi otot dengan ukuran sekitar 2,3 x 3,5 x 4,5 cm. Organ ini mengililingi uretra pria, yang terfiksasi
kuat oleh lapisan jaringan ikat di belakang simpisis pubis. Lobus media prostat secara histologis
sebagai zona transisional berbentuk baji, mengelilingi uretrra dan memisahkannya dengan duktus
ejakulatorius. Saat terjadi hipertropi, lobus media dapat menyumbat aliran urin. Hipertropi lobus
media banyak terjadi pada pria usia lanjut.
PENIS
Penis terdiri jaringan kavernosa (erektil) dan dilalui uretra. Ada dua permukaan yaitu permukaan
posterior penis teraba lunak (dekat uretra) dan permukaan dorsal. Jaringan erektil penis tersusun
dalam tiga kolom longitudinal, yaitu sepasang korpus kavernosum dan sebuah korpus spongiousum di
bagian tengah. Ujung penis disebut glans. Glands penis ini mengandung jaringan erektil dan berlanjut
ke korpus spongiosum. Glans dilapisi lapisan kulit tipis berlipat, yang dapat ditarik ke proksimal
disebut prepusium (kulit luar), prepusium ini dibuang saat dilkukan pembedahaan (sirkumsisi). Penis
berfungsi sebagai penetrasi. Penetrasi pada wanita memungkinkan terjadinya deposisi semen dekat
serviks uterus.
1.
Organ reproduksi wanita secara umum dibagi dua, yaitu organ reproduksi wanita yang terdapat di luar
dan di dalam tubuh. Organ reproduksi wanita ada di dalam rongga pelvis.
RONGGA PELVIS
Terletak di bawah,berhubungan dengan rongga abdomen, dibentuk oleh os iski dan os pubis pada sisi
samping dan depan, os sakrum dan os koksigis membentuk batas belakang dan pinggiran pelvis
dibentuk oleh promontorium sakrum di belakang iliopektinal sebelah sisi samping dan depan dari
tulang sakrum (Syaifudin,1997).
PINTU KELUAR PELVIS (PINTU BAWAH)
Dibatasi oleh os koksigis dibelakang simfisis pubis, di depan lengkung os pubis,os iski, serta
ligamentum yang berjalan dari os iski dan os sakrum disetiap sisi, pintu keluar ini membentuk lantai
pelvis (Syaifudin,1997).
ISI PELVIS
Kandung kemih dan dua buah ureter terletak dibelakang simfisis, kolon sigmoid sebelah kiri fosa iliaka
dan rektum terletak di sebelah belakang rongga mengikuti lengkung sakrum. Kelenjar limfe, serabut
saraf fleksus lumbosakralis untuk anggota gerak bawah cabang pembuluh darah a.iliaka interna dan
v.iliaka interna berada di dalam pelvis (Syaifudin,1997).
Genetalia pada wanita terpisah dari urethra, dan mempunyai saluran tersendiri. Alat reproduksi wanita
dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
a.
Vulva terbagi atas sepertiga bagian bawah vagina,klitoris, dan labia.Hanya mons dan labia mayora
yang dapat terlihat pada genetalia eksterna wanita. Arteri pudenda interna mengalirkan darah ke
vulva. Arteri ini berasal dari arteri iliaka interna bagian posterior, sedangkan aliran limfatik dari vulva
mengalir ke nodus inguinalis.
Alat genetalia luar terdiri dari :
1). Mons veneris/pubis (Tundun)
Bagian yang menonjol berupa tonjolan lemak yang besar terletak di di atas simfisis pubis. Area ini
mulai ditumbuhi bulu pada masa pubertas (Syaifudin, 1997).
2). Labia Mayora (bibir besar)
Dua lipatan dari kulit diantara kedua paha bagian atas. Labia mayora banyak mengandung urat syaraf
(Syaifudin, 1997). Labia mayora merupakan struktur terbesar genetalia eksterna wanita dan
mengelilingi organ lainnya, yang berakhir pada mons pubis.
3) Labia Minora (bibir kecil)
Berada di sebelah dalam labia mayora. Jadi untuk memeriksa labia minora, harus membuka labia
mayora terlebih dahulu.
4). Klitoris (Kelentit)
Sebuah jaringan ikat erektil kecil kira-kira sebesar biji kacang hijau yang dapat mengeras dan tegang
(erectil) yang mengandung urat saraf (Syaifudin, 1997), jadi homolog dengan penis dan merupakan
organ perangsang seksual pada wanita.
5). Vestibulum (serambi)
Merpakan rongga yang berada di antara bibir kecil (labia minora), muka belakang dibatasi oleh klitoris
dan perineum. Dalam vestibulum terdapat muara-muara dari : liang senggama (introitus
vagina),urethra,kelenjar bartolini, dan kelenjar skene kiri dan kanan (Syaifudin, 1997).
Organ Urinaria
o Ren
o Ureter
o Vesica Urinaria
o Urethra
Organ Genitalia
o Genitalia Masculina
o Genitalia Feminina
REN/GINJAL
Letak: retroperitoneal, Posterior, dikiri & kanan columna verteBralis (L1-L4)
Ren sinister:
Facies posterior
Craniolateral: Costa XI, XII, proc.transv.VL1
Caudal : m.transversus abdominalis, m.quadratus lumborum,m.psoas, proc.transv VL2
Facies anterior:
-Cranial: paries posterior ventriculi
-Lateral: lien
-Medial : corpus & cauda pancreas
Ren dexter:
Facies Posterior
Cranial: diaphragma, costa XII, proc.transv.VL1
Caudal: m.transv.abd, m.quadratus lumborum, m.psoas, proc.transv.VL2
Facies Anterior
Cranial: lobus hepatis dext.
Caudal: flexura colica dext.
Medial : duodenum
Diantara ren & otot ddg posterior abd. Terdapat : n.subcostalis, n.iliohypogastricus,
n.ilioinguinalis.
Fiksasi Ren
dari dalam ke luar: Capsula fibrosa, corpus adiposum pararenal, Fascia renalis
Topografi
Vascularisasi: A. renalis (cab. Aorta abdominalis)
Pembuluh lymphe: ada 3 plexus
Di dalam ren
Di profunda capsula
Di dalam corpus adiposum pararenal
Membentuk p.lymphe yang lebih besar mengikuti vena renalis Lymphonodus aorticus
lateralis
Innnervasi
URETER
Saluran, 2 buah
Vascularisasi
Lymphonodus
Pars caudalis: ke lymphonodi iliaci comunes, lymphonodi iliaci externa dan interna.
Innervasi
N. th 10-12
N. L1-S4
VESICA URINARIA
Terdapat 3 facies:
Facies superior
Facies infero-lateralis
Vascularisasi
A.vesicalis superior
Innervasi
Mekenisme miksi
Panjang 4 cm
Vascularisasi:
Innervasi:
Caudalis: n.pudendus
Urethra Masculina
Panjang: 20 cm
Pars spongiosa:15 cm
Vascularisasi:
Pars spongiosa: a.urethralis & cab. a.dorsalis penis dan a.profunda penis.
Aliran lymphe:
Pars prostatica &membranacea mengikuti vasa pudenda interna ll.n.iliaci interna &
ll.n.iliaci externi.
Innervasi:
ORGAN GENITALIA
ORGAN MASCULINA
o Urethra masculina
o Scrotum
TESTIS
Bentuk: ovoid
Ukuran: 4 x 3 x 2,5 cm
Lapisan capsula:
Tunica vaginalis
Lamina parietalis
Lamina visceralis
o Tunica albugenia
o Membentuk mediastinum testis( corpus high mori)
Tunica vasculosa
Vascularisasi:
A.testicularis
Aliran lymphe:
Innervasi:
Epidydimis
Vascularisasi:
o Cab. A. testicularis
o Vena bermuara ke plexus pampiniformis
Innervasi:
o Cab. Plexus hypogastricus inferior
Ductus Deferens
Vesica Seminalis
Ada 2 buah
Kantong ukuran 5 cm
Funculus Spermaticus
Dibentuk:
Ductus deferens
A. Testicularis
Plexus pampiniformis
Pemb. Lymphe
A.cremasterica
Dibungkus:
Fascia cremasterica
Prostat
T.d: 5 lobi:
2 lobus lateralis
1 lobus anterior
1 lobus medius
1 lobus posterior
Vascularisasi:
A.Rectalis superior
Glandula Bulbourethralis
Ada 2 buah
Penis
2 corp.cavernosum penis
Glans penis
Corona glandis
Collum glandis
Corpus penis
Radix penis
Letak PENIS :
o Diventral scrotum, dibawah Arcus pubicum
o Bagian Radix Penis melekat pada Trigonum UG (ditutupi scrotum)
RADIX PENIS
o Tidak dapat bergerak (pars fixa)
o Terdapat 2 crus Penis (Ramus puboischiadicum, m.ischiocavernosus) sedangkan 1
bulbus Penis ( besar, pada linea mediana, m. bulbocavernosus, isi urethra pars
cavernosa)
Vascularisasi:
Innervasi:
N. dorsalis penis
N.Ilioinguinalis
Mekanisme erecti
Sesudah ejaculasi stimulus sympathis vasoconstricti arteri drh mengalir kembali flaccid
Scrotum
Lapisan scrotum:
Kulit
Fascia superficialis
Lamina cremasterica
Tunica vaginalis
Vascularisasi:
A.pudenda interna
Cab. A.testicularis
Cab. A. cremasterica
Innervasi:
N.inguinalis
R.genitalis n.genitofemoralis
VULVA
1. OG. INTERNA
VAGINA
UTERUS
TUBA FALLOPI
OVARIUM
Terdiri dari :
1. MONS PUBIS
2. LABIUM MAJUS
3. LABIUM MINUS
4. VESTIBULUM VAGINAE
5. CLITORIS
6. BULBUS VESTIBULI
7. GLD. VESTIBULARIS MAJUS
8. GLD. VESTIBULARIS MINUS
Vulva terletak pada TRIGONUM
UG ( Perineum Ginekologis)
Letaknya miring, cranioventral
caudodorsal
Vestibulum Vaginae
Clitoris
Dibentuk oleh :
Bagian bagiannya :
Glans Clitoridis
Corpus Clitoridis
Crus Clitoridis
Frenulum Clitoridis
Preputium Clitoridis
Ditutupi M. Ischiocavernosus
Bulbus Vestibuli
Sepasang kantong jaringan erectil di kiri kanan Orificium Vaginae, dalam Labium
Minus
Ditutupi M. Bulbocavernosus
Vagina
BUKAN saluran terbuka rapat pada posisi ANT POST sehingga terdapat
DINDING ANT POST
Mucosa :
LETAK :
Diaphragma Pelvis
Diaphragma UG
FORNIX POSTERIOR :
LETAK
Dicranial Vagina
Posisi Uterus :
o ANTEVERSI = bentuk sudut antara CERVIX UTERI terhadap VAGINA
o ANTEFLEXI = bentuk sudut antara CERVIX UTERI terhadap CORPUS
UTERI
o Posisi anteflexi-anteversi, sesuai sumbu/lengkung cavum pelvis
Permukaan :
o Facies Vesicalis (diventral)
o Facies Intestinalis (didorsal)
Bagian-bagian:
Ovarium
Bagian-bagian :
Hilus Ovarii
FIKSASI :